Faktor Kuantitatif
MATERIALITAS PADA TINGKAT
LAPORAN KEUANGAN
Auditor menggunakan dua cara dalam
menerapkan materialitas, yaitu :
Auditor menggunakan materialitas dalam
perencanaan audit.
Pada saat mengevakuasi bukti audit dalam
pelaksanaan audit.
Laporan keungan mengandung salah saji material
jika laporan tersebut berisi kekeliruan atau
kecurangan yang dampaknya, secara individual
atau secara gabungan, sedemikian signifikan
sehingga mencegah penyajian scara wajar laporan
keuangan tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum.
Untuk tujuan perencanaan audit, auditor harus
menggunakan tingkat salah saji gabungan yang
terkecil yang dianggap material terhadap salah
satu laporan keuangan.
Dalam pengambilan keputusan ini semestinya
digunakan karena :
Laporan keuangan adalah saling berhubungan
satu dengan lainnya
Banyak prosedur audit berkaitan dengan lebih
dari satu laporan keuangan.
MATERIALITAS PADA TINGKAT
SALDO AKUN
Saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo
akun yang dipandang sebagai salah saji material.
Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak
boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun
material. Saldo akun material adalah besarnya
saldo akun yang tercatat, sedangkan konsep
materialitas berkaitan dengan jumlah salah saji
yang dapat mempengaruhi keputusan pemakai
informasi keuangan.
ALOKASI MATERIALITAS LAPORAN
KEUANGAN KE AKUN
Bila pertimbangan awal auditor tentang
materialitas laporan keuangan dikuantifikasikan
penaksiran awal tentang materialitas untuk setiap
akun dapat diperoleh dengan mengalokasikan
materialitas laporan keuangan ke akun secara
individual. Pengalokasian ini dapat dilakukan baik
untuk akun neraca maupun akun laba-rugi.
HUBUNGAN ANTARA
MATERIALITAS DENGAN
BUKTI AUDIT
Dalam membuat generalisasi hubungan antara
materialitas dengan bukti audit, perbedaan istilah
materialitas dan saldo akun material harus
diperhatikan. Semakin rendah tingkat
materialitas, semakin besar jumlah bukti yang
diperlukan (hubungan terbalik).
RESIKO AUDIT