BATUAN SEDIMEN
Nama Kelompok 4:
Dosen Pengampu :
Ahmad Ramadhan (1610115210002)
Dr. H. Sidharta Adyatma, M.Si.
Andri Saputra (1610115210003)
Dr. Deasy Arisanti, M.Sc
Hasanuddin Abdillah (1610115210005)
BATUAN SEDIMEN
5. Butiran (grains)
4. Kebundaran (roundness) 6. Porositas
7. Permeabilitas 8. Matrik 9. Semen
11Kemas (fabric)
Struktur Batuan Sedimen
Penggolongan lapisan menurut ketebalan dari McKee dan Weir (1953)
Ketebalan (cm) Penamaan
Lapisan sangat tebal
100
Lapisan tebal
30
Lapisan menengah
10
Lapisan tipis
3
Lapisan sangat tipis
1
Laminasi tebal
0,3
Laminasi tebal
Berdasarkan asalnya, struktur sedimen yang terbentuk dapat dikelompokan
menjadi 3 buah, yaitu :
Batuan gip : biasanya terdapat Batuan anhidrit : berlapis tetapi Halit (batugaram) : Sering
sebagai urat atau kristal nodul kadang-kadang massif, tebal dan berinterlaminasi (beberapa cm)
dalam lumpur atau pasir. meluas. dengan sisipan tipis (seperti
kertas) oleh anhidrit atau
dolomit.
Sedimen Silika
Batuan yang termasuk dalam golongan ini adalah batuan yang bersifat monomieral, dan
banyak yang langka terdapat sebagai batuan, seperti :
Rijang (chert)
Batu peneker (flint)
Jaspilit – jasper dan hematit
Tanah diatomea
Tanah radiolaria
Rijang (chert)
Adalah batuan endapan silikat
kriptokristalin dengan permukaan licin
Batu peneker (flint)
Adalah batuan endapan silikat
kriptokristalin dengan permukaan licin
Tanah diatomea
Sedimen ini terbentuk dari cangkang diatom
(alga satu sel yang ditemukan di plankton) yang
memfosil.
Tanah radiolaria
Sedimen ini terbentuk dari cangkang protozoa
jenis Radiozoa, yang menghasilkan rangka
mineral
BATUAN KARBONAT
Komposisi Kimia Dan Mineral
Aragonit : CaCO3 (Ortorombik)
Bentuk yang paling tidak stabil, sering dalam bentuk serabut. Jarum-
jarum aragonite biasanya diendapkan secara kimiawi, dari peresepitasi
langsung dari air laut.
Magnesti MgCO3
Biasanya berorientasi dengan evaporit.
Tekstur Batuan Karbonat
Skala besar butir dari Pendexter (1962)
8,0 mm
Breccias and conglomerate
4,0 mm
2,0 mm
Very coarse-grained
1,0 mm
Coarse-grained
0,5 mm
Medium-grained
0,25 mm
Fine-grained
0,125 mm
Very fine-grained
0,0625 mm
Coarsely
0,0312 mm Micrograined
Finely
0,004 mm
Klasifikasi Dan Tipe-Tipe Gamping Utama
batugamping atau dolomit, batu gamping non perlu diamati ialah yang pertama butiran yang didukung
sendiri, dimana butir-butir jelas saling bersentuhan,
klastik dan dolomit hasil replacement. Ada
kedua butiran yang didukung matrik, dimana matrik
beberapa klas dalam klasifikasi ini, seperti :
mengambang dalam matrik.
Klas I : spar lebih besar dari matrik.
Faktor kedua adalah butiran dan matrik. Bila
Klas II : skar lebih kecil dari matrik butiran didukung lumpur, memiliki dua kemungkinan,
Klas III : batuan mikrokristalin pertama butiran kurang dari 10% dari seluruh batuan
Klas IV : batu gamping non klastik maka disebut mudstone, kedua butiran lebih dari 10%
Klas V : dolomit hasil replecement dari sluruh batuan disebut wackestone.
Tipe-tipe gamping utama :
T0 = u זDS
Dimana :
D = depth
T0 = shear strese
= זspecific weight dari
V = mean velocity
Bentuk dasar juga tergantung dari
besar butir 0,6 mm sebagai batas.
Pengendapan Sistem Arus Pekat
Contohnya adalah gletsyer, longsoran dan juga aliran lahar. System arus ini pada umumnya
mempunyai sifat-sifat :
1. Tidak dapat dipisahkan antara sedimen dan medium (air)., merupakan satu fasa.
2. Seluruh massa bergerak sebagai suatu cairan pekat, biasanya disebabkan gradilasi
3. Pengendapan-pengendapan terjadi kalau massa tersebut berhenti, dan tak ada proses
sedimentasi dalam arti pemisahan sedimen dan air.
4. Cara aliran tidak selalu laminar tetapi juga turbulen dan cepat sekali (lahar).
5. Dalam massa cairan pekat maka bongkahan-bongkahan besar dapat di transfort dan disuport
oleh massa sedimen sehingga tampak mengambang.
Struktur sedimen yang bisa terbentuk dalam system arus pekat adalah :
1. Terbntuk tekstur atau struktur yang terpilah buruk, diamana bongkah-bongkah berada dalam
matrik yang lebih halus, sebagai contoh lahar.
2. Struktur yang sering didapat ialah floating frame work kerangka mengambang. Sering
didpatkan suatu macam graded bedding atau alignmen bongkah-bongkah dalam satu garis
mungkin karena aliran liminer.
3. Sewaktu-waktu system arus ini dapat cukup cair sehingga kadang-kadang struktur dari system
arus traksi biasnya dalam rezim aliran tinggi, atau bagian atas rezim aliran bawah.
TERIMAKASIH