Anda di halaman 1dari 29

BASIC SCIENCE CASE 1

MUHAMAD RIZKI HAYKAL SHIDIQ


TUTORIAL A4
DARAH
• Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup
• Berfungsi sebagai :
1. Pembawa O2
2. Mekanisme pertahanan tubuh
3. Mekanisme hemostasis
• Komponen :
1. Plasma darah
2. Butir-butir darah
Hemopoesis
• Proses pembentukan darah
• Tempat nya disesuaikan dengan umur :
1. Yolk sac, 0-3 bulan
2. Hati&lien, 3-6 bulan
3. Sum-sum tulang, 4 bulan-dewasa
• Pada keadaan patologik saat dewasa, seperti pada mielofibrosis
pembentukan dapat terjadi di luar sum-sum tulang, terutama di lien.
Disebut hemopoesis ekstrameduler
• untuk kelangsungan hemopoesis diperlukan :
1. Sel induk hemopoetik
2. Lingkungan mikro sum sum tulang
3. Bahan-bahan pembentuk darah
4. Mekanisme regulasi
1. Sel induk hemopoetik
• Ialah sel2 yanga akan berkembang menjadi sel2 darah & jg beberapa
sel dalam sum sum tulang spt fibroblast
• Sel induk paling primitive disebut sebagai pluripotent stem cell, yg
memiliki sifat :
a. Self renewal
b. Proliferatif
c. diferensiatif
• Menurut sifat kemampuan diferensiasinya maka sel induk
hemopoetik dapat dibagi menjadi :
1. Pluripotent stem cell
2. Committed stem cell
3. Oligopotent stem cell
4. Unipotent stem cell
2. Lingkungan Mikro
• Adalah subtansi yang memungkinkan sel induk tumbuh secara kondusif.
Komponen lingkungan micro ini meliputi berikut :
a. Mikrosirkulasi dalam sum sum tulang
b. Sel-sel stroma :
- Sel endotel
- Sel lemak
- Fibroblast
- Makrofag
- Sel reticulum
c. Matriks ekstraseluler : fibronektin, haemonektin, laminin, kolagen,
proteoglikan
• Lingkungan mikro sangat penting dalam hemopoesis karena berfungsi
untuk :
1. Menyediakan nutrisi dan bahan hemopoesis
2. Komunikasi antar sel
3. Menghasilkan zat yang mengatur hemopoesis
3. Bahan-bahan pembentuk darah
a. Asam dolat&vit. B12
b. Besi
c. Cobalt, magnesium, Cu, Zn
d. As. Amino
e. Vit lain : vit.C, B kompleks, dll
• Gangguan sum sum tulang dapat terjadi karena :
- Kegagalan produksi sel
- Kegagalan maturasi sel
- Produksi sel-sel yang tidak normal
- Hilangnya mekanisme regulasi yang normal
• Penyakit2 yang mengenai sel induk hemopoetik antara lain :
- Leukemia myeloid akut
- Leukemia myeloid kronik
- Sindroma preleukimia
- Polisitemia vera
- Anemia aplastik
4. Mekanisme regulasi
• Sangat penting untuk mengatur arah dan kuantitas pertumbuhan sel
dan pelepasan sel darah yang matang dari sum sum tulang ke darah
tepi, shg sum sum tulang dapat merespon kebutuhan tubuh dengan
tepat
• Zat yang berpengaruh :
- Faktor pertumbuhan hemopoesis
- Sitokin
- Hormon hemopetik spesifik
- Hormon nonspesifik
SISTEM ERITROID
• Pembentukan dan perkembangan sel darah merah (eritrosit) =>
ERITROPOESIS
ERITROSIT
• Sel berfungsi sebagai pengangkut hemoglobin (Hb).
• Hb berfungsi untuk mengangkut oksigen (O2) dan karbon dioksida
(CO2)
• berasal dari stemsel sumsum tulang yang berdiferensiasi
Eritropoisis
(produksi eritrosit)
• Diregulasi hormon eritropoitin
• 90% eritropoitin disintesis oleh ginjal
• 10% lainnya disintesis di hati
• Sintesis eritropoitin di stimulasi oleh tekanan parsial O2 di jaringan
ginjal
• Bila tekanan parsial oksigen di ginjal berkurang  oksigenisasi
jaringan berkurang  aktivasi produksi/sintesis eritropoitin 
menginduksi proliferasi dan deferensiasi eritrosit di sumsum tulang
• Sintesis eritropoitin meningkat pada :
- Anemia : kekurangan hemoglobin (Hb)
- Tekanan atmosfir (O2) rendah
- Defek fungsi jantung
- Defek fungsi paru
- Gangguan sirkulasi darah ginjal
Stadium Pematangan Eritrosit
• Rubriblas (pronormoblast)
• Prorubisit (basophilic normoblast)
• Rubrisit (polychromatophilic normoblast )
• Metarubrisit (Orthochromatophilic normoblast)
• Retikulosit
• eritrosit
Rubriblas

• Nama lain : proerythroblast, pronormoblast


• Seri eritrosit paling muda
• Ukuran : 18 – 25 m
• Inti mengandung nukleoli, kromatin halus, menyebar, warna
biru kemerahan (reddish-blue)
• Sitoplasma berwarna biru, relatif lebih banyak dibanding
mieloblas, tampak halo di tepi nukleus
Prorubisit
• Ukuran > kecil , 12–17 
• Sitoplasma berwarna biru,
lebih pucat
• mulai mengambil warna
merah karena mulai
pembentukan hemoglobin
• Nukleus berbentuk bulat,
struktur kromatin agak
kasar, anak inti tidak terlihat
lagi.
Rubrisit
• Ukuran lebih kecil dari prorubrisit, 11 – 15 
• Sitoplasma berwarna biru kemerahan, karena telah terjadi
pembentukan hemoglobin
• Nukleus lebih kecil dari inti prorubrisit, bulat, struktur kromatin
kasar mulai memadat, anak inti tidak ada. Rasio
inti : sitoplasma = 1:1
Metarubrisit
• Ukuran > kecil dari rubrisit, 8 – 12 
• Sitoplasma berwarna merah kebiruan
• Inti bulat, kecil, struktur kromatin memadat, berwarna biru
gelap. Inti akan keluar dari sel meninggalkan sisa-sisa inti
berupa retikulum.
Retikulosit
• Eritrosit muda yang tidak berinti, ukuran lebih besar sedikit dari
eritrosit, 7 – 10 
• Sitoplasma berwarna merah sedikit kebiruan.
• Inti tidak ada lagi. Dengan pewarnaan supravital (new methylen
blue) dalam sitoplasma ditemukan sisa-sisa inti kromatin
(retikulum) berwarna biru-kemerahan.
• Eritropoisis dari stadium rubriblas  metarubrisit berlangsung
di sumsum tulang (4-5 hari)  retikulosit menembus dinding
sinusoid sumsum tulang masuk ke sirkulasi darah
• Retikulosit  eritrosit ( 1-2 hari)
• Jumlah retikulosit di sirkulasi darah : 0.5 - 1.5% dari jumlah
eritrosit yaitu 50.000 – 75.000/uL
• Jumlah eritrosit di sirkulasi darah :
lk 4.5 – 5.5 juta/uL
pr 3.8 – 4.8 juta/uL
• Eritropoisis dapat terganggu selain akibat defisiensi besi (Fe),
antara lain pada defisiensi vit B12 dan asam folat

• Defisiensi vit B12 dan asam folat menyebabkan gangguan


sintesis DNA pada proses pematangan sel di sumsum tulang
Metabolisme eritrosit (maintenace Fungsi Hb)
Jalur metabolisme eritrosit aktif diperlukan untuk
memproduksi ATP yang cukup untuk mempertahankan :
• Fungsi Hb
• Integritas membran
• Volume RBC
• Cukup piridine nukleotida tereduksi
Struktur Eritrosit
• Bentuk cakram bikonkaf diameter 7 mikron
• Sel dengan struktur tidak lengkap
• Hanya terdiri dari membran dan sitoplasma tanpa inti sel
• Komponen :
a. Membran eritrosit
b. Sistem enzim
c. hemoglobin
Hemoglobin
• Fungsi utama RBC membentuk hemoglobin
• Hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen dari paru dan
karbon dioksida dari jaringan ke paru
• Hemoglobin terdiri dari 4 sub unit yang masing-masing terdiri
dari 1 gugus heme dan globin
• Heme terdiri dari 4 cincin porfirin + 1 atom Fe
• globin : protein terdiri 2 ps rantai polipeptida, masing2 rantai
polipeptida mengikat 1 gugus heme.
Destruksi eritrosit
• Hemolisis yang terjadi pada eritrosit akan mengakibatkaterurainyan
komponen2 hemoglobin menjadi berikut :
a. Globin yang akan di kembalikan ke pool protein dan dapat di pakai
kembali
b. Heme menjadi 2 :
1. Besi : yang akan di kembalikan ke pool besi dan dipakai ulang
2. Bilirubin : yang akan di ekskresikan melalui hati dan empedu
Daftar pustaka
• Hematologi klinik ringkas
• Hemtologi kapita selekta edisi 4

Anda mungkin juga menyukai