TUTORIAL A4 DARAH • Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup • Berfungsi sebagai : 1. Pembawa O2 2. Mekanisme pertahanan tubuh 3. Mekanisme hemostasis • Komponen : 1. Plasma darah 2. Butir-butir darah Hemopoesis • Proses pembentukan darah • Tempat nya disesuaikan dengan umur : 1. Yolk sac, 0-3 bulan 2. Hati&lien, 3-6 bulan 3. Sum-sum tulang, 4 bulan-dewasa • Pada keadaan patologik saat dewasa, seperti pada mielofibrosis pembentukan dapat terjadi di luar sum-sum tulang, terutama di lien. Disebut hemopoesis ekstrameduler • untuk kelangsungan hemopoesis diperlukan : 1. Sel induk hemopoetik 2. Lingkungan mikro sum sum tulang 3. Bahan-bahan pembentuk darah 4. Mekanisme regulasi 1. Sel induk hemopoetik • Ialah sel2 yanga akan berkembang menjadi sel2 darah & jg beberapa sel dalam sum sum tulang spt fibroblast • Sel induk paling primitive disebut sebagai pluripotent stem cell, yg memiliki sifat : a. Self renewal b. Proliferatif c. diferensiatif • Menurut sifat kemampuan diferensiasinya maka sel induk hemopoetik dapat dibagi menjadi : 1. Pluripotent stem cell 2. Committed stem cell 3. Oligopotent stem cell 4. Unipotent stem cell 2. Lingkungan Mikro • Adalah subtansi yang memungkinkan sel induk tumbuh secara kondusif. Komponen lingkungan micro ini meliputi berikut : a. Mikrosirkulasi dalam sum sum tulang b. Sel-sel stroma : - Sel endotel - Sel lemak - Fibroblast - Makrofag - Sel reticulum c. Matriks ekstraseluler : fibronektin, haemonektin, laminin, kolagen, proteoglikan • Lingkungan mikro sangat penting dalam hemopoesis karena berfungsi untuk : 1. Menyediakan nutrisi dan bahan hemopoesis 2. Komunikasi antar sel 3. Menghasilkan zat yang mengatur hemopoesis 3. Bahan-bahan pembentuk darah a. Asam dolat&vit. B12 b. Besi c. Cobalt, magnesium, Cu, Zn d. As. Amino e. Vit lain : vit.C, B kompleks, dll • Gangguan sum sum tulang dapat terjadi karena : - Kegagalan produksi sel - Kegagalan maturasi sel - Produksi sel-sel yang tidak normal - Hilangnya mekanisme regulasi yang normal • Penyakit2 yang mengenai sel induk hemopoetik antara lain : - Leukemia myeloid akut - Leukemia myeloid kronik - Sindroma preleukimia - Polisitemia vera - Anemia aplastik 4. Mekanisme regulasi • Sangat penting untuk mengatur arah dan kuantitas pertumbuhan sel dan pelepasan sel darah yang matang dari sum sum tulang ke darah tepi, shg sum sum tulang dapat merespon kebutuhan tubuh dengan tepat • Zat yang berpengaruh : - Faktor pertumbuhan hemopoesis - Sitokin - Hormon hemopetik spesifik - Hormon nonspesifik SISTEM ERITROID • Pembentukan dan perkembangan sel darah merah (eritrosit) => ERITROPOESIS ERITROSIT • Sel berfungsi sebagai pengangkut hemoglobin (Hb). • Hb berfungsi untuk mengangkut oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) • berasal dari stemsel sumsum tulang yang berdiferensiasi Eritropoisis (produksi eritrosit) • Diregulasi hormon eritropoitin • 90% eritropoitin disintesis oleh ginjal • 10% lainnya disintesis di hati • Sintesis eritropoitin di stimulasi oleh tekanan parsial O2 di jaringan ginjal • Bila tekanan parsial oksigen di ginjal berkurang oksigenisasi jaringan berkurang aktivasi produksi/sintesis eritropoitin menginduksi proliferasi dan deferensiasi eritrosit di sumsum tulang • Sintesis eritropoitin meningkat pada : - Anemia : kekurangan hemoglobin (Hb) - Tekanan atmosfir (O2) rendah - Defek fungsi jantung - Defek fungsi paru - Gangguan sirkulasi darah ginjal Stadium Pematangan Eritrosit • Rubriblas (pronormoblast) • Prorubisit (basophilic normoblast) • Rubrisit (polychromatophilic normoblast ) • Metarubrisit (Orthochromatophilic normoblast) • Retikulosit • eritrosit Rubriblas
• Nama lain : proerythroblast, pronormoblast
• Seri eritrosit paling muda • Ukuran : 18 – 25 m • Inti mengandung nukleoli, kromatin halus, menyebar, warna biru kemerahan (reddish-blue) • Sitoplasma berwarna biru, relatif lebih banyak dibanding mieloblas, tampak halo di tepi nukleus Prorubisit • Ukuran > kecil , 12–17 • Sitoplasma berwarna biru, lebih pucat • mulai mengambil warna merah karena mulai pembentukan hemoglobin • Nukleus berbentuk bulat, struktur kromatin agak kasar, anak inti tidak terlihat lagi. Rubrisit • Ukuran lebih kecil dari prorubrisit, 11 – 15 • Sitoplasma berwarna biru kemerahan, karena telah terjadi pembentukan hemoglobin • Nukleus lebih kecil dari inti prorubrisit, bulat, struktur kromatin kasar mulai memadat, anak inti tidak ada. Rasio inti : sitoplasma = 1:1 Metarubrisit • Ukuran > kecil dari rubrisit, 8 – 12 • Sitoplasma berwarna merah kebiruan • Inti bulat, kecil, struktur kromatin memadat, berwarna biru gelap. Inti akan keluar dari sel meninggalkan sisa-sisa inti berupa retikulum. Retikulosit • Eritrosit muda yang tidak berinti, ukuran lebih besar sedikit dari eritrosit, 7 – 10 • Sitoplasma berwarna merah sedikit kebiruan. • Inti tidak ada lagi. Dengan pewarnaan supravital (new methylen blue) dalam sitoplasma ditemukan sisa-sisa inti kromatin (retikulum) berwarna biru-kemerahan. • Eritropoisis dari stadium rubriblas metarubrisit berlangsung di sumsum tulang (4-5 hari) retikulosit menembus dinding sinusoid sumsum tulang masuk ke sirkulasi darah • Retikulosit eritrosit ( 1-2 hari) • Jumlah retikulosit di sirkulasi darah : 0.5 - 1.5% dari jumlah eritrosit yaitu 50.000 – 75.000/uL • Jumlah eritrosit di sirkulasi darah : lk 4.5 – 5.5 juta/uL pr 3.8 – 4.8 juta/uL • Eritropoisis dapat terganggu selain akibat defisiensi besi (Fe), antara lain pada defisiensi vit B12 dan asam folat
• Defisiensi vit B12 dan asam folat menyebabkan gangguan
sintesis DNA pada proses pematangan sel di sumsum tulang Metabolisme eritrosit (maintenace Fungsi Hb) Jalur metabolisme eritrosit aktif diperlukan untuk memproduksi ATP yang cukup untuk mempertahankan : • Fungsi Hb • Integritas membran • Volume RBC • Cukup piridine nukleotida tereduksi Struktur Eritrosit • Bentuk cakram bikonkaf diameter 7 mikron • Sel dengan struktur tidak lengkap • Hanya terdiri dari membran dan sitoplasma tanpa inti sel • Komponen : a. Membran eritrosit b. Sistem enzim c. hemoglobin Hemoglobin • Fungsi utama RBC membentuk hemoglobin • Hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen dari paru dan karbon dioksida dari jaringan ke paru • Hemoglobin terdiri dari 4 sub unit yang masing-masing terdiri dari 1 gugus heme dan globin • Heme terdiri dari 4 cincin porfirin + 1 atom Fe • globin : protein terdiri 2 ps rantai polipeptida, masing2 rantai polipeptida mengikat 1 gugus heme. Destruksi eritrosit • Hemolisis yang terjadi pada eritrosit akan mengakibatkaterurainyan komponen2 hemoglobin menjadi berikut : a. Globin yang akan di kembalikan ke pool protein dan dapat di pakai kembali b. Heme menjadi 2 : 1. Besi : yang akan di kembalikan ke pool besi dan dipakai ulang 2. Bilirubin : yang akan di ekskresikan melalui hati dan empedu Daftar pustaka • Hematologi klinik ringkas • Hemtologi kapita selekta edisi 4