0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan12 halaman
Dokumen ini membahas tentang hiperparatiroidisme yang disebabkan oleh berlebihnya produksi hormon paratiroid. Hiperparatiroidisme dibagi menjadi tiga jenis dan ditandai dengan dekalsifikasi tulang serta batu ginjal yang mengandung kalsium. Penatalaksanaannya meliputi pembedahan untuk mengangkat tumor paratiroid atau terapi medikamentosa dengan diet kalsium dan vitamin D.
Dokumen ini membahas tentang hiperparatiroidisme yang disebabkan oleh berlebihnya produksi hormon paratiroid. Hiperparatiroidisme dibagi menjadi tiga jenis dan ditandai dengan dekalsifikasi tulang serta batu ginjal yang mengandung kalsium. Penatalaksanaannya meliputi pembedahan untuk mengangkat tumor paratiroid atau terapi medikamentosa dengan diet kalsium dan vitamin D.
Dokumen ini membahas tentang hiperparatiroidisme yang disebabkan oleh berlebihnya produksi hormon paratiroid. Hiperparatiroidisme dibagi menjadi tiga jenis dan ditandai dengan dekalsifikasi tulang serta batu ginjal yang mengandung kalsium. Penatalaksanaannya meliputi pembedahan untuk mengangkat tumor paratiroid atau terapi medikamentosa dengan diet kalsium dan vitamin D.
Tutorial B2 Kelenjar Paratiroid Kelenjar paratiroid berjumlah empat buah Masing – masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid Kelenjar paratiroid menghasilkan parathorhormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfat di dalam tubuh Fungsi ion Kalsium : 1. Penting dalam cairan intersel dan ekstrasel 2. Penting dalam pembekuan darah dan system enzim 3. Pelepasan kalsium intersel untuk mengaktifkan sel dan kontraksi otot Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid (parathiroid hormone, PTH) yang bersama-sama dengan Vit D3, dan kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu dihambat sintesisnya bila kadar kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar kalsium rendah PTH akan merangsang reabsorbsi kalsium pada tubulus ginjal, meningkatkan absorbsi kalsium pada usus halus, sebaliknya menghambat reabsorbsi fosfat dan melepaskan kalsium dari tulang. Jadi PTH akan aktif bekerja pada tiga titik sasaran utama dalam mengendalikan homeostasis kalsium yaitu di ginjal, tulang dan usus. HIPERPARATIROID Hiperparatiroidisme adalah berlebihnya produksi hormon paratiroid oleh kelenjar paratiroid ditandai dengan dekalsifikasi tulang dan terbentuknya batu ginjal yang mengandung kalsium Hiperparatiroidisme dibagi menjadi 3, yaitu hiperparatiroidisme primer, sekunder, dan tersier ETIOLOGI HIPERPARATIROIDISME 1. Hiperparatiroidisme Primer Adenoma Hiperplasi 2. Hiperparatiroidisme Sekunder Gagal ginjal kronik Malabsorbsi 3. Hiperparatiroidisme Tersier Hipernefroma Karsinoma sel skuamuosa paru EPIDEMIOLOGI Hiperparatiroidisme primer terjadi dua atau tiga kali lebih sering pada wanita daripada laki-laki dan pada pasien-pasien yang berusia 60-70 tahun GEJALA Apatis Mudah lelah Kelemahan otot Kelainan Tulang Mual, muntah Konstipasi Hipertensi Aritmia jantung PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Laboratorium Kalsium serum meninggi Fosfat serum rendah Fosfatase alkali meninggi Kalsium dan fosfat dalam urin bertambah 2. Foto Rontgen Tulang menjadi tipis, ada dekalsifikasi Cystic-cystic dalam tulang Trabeculae di tulang 3. PA: osteoklas dan osteoblast bertambah PATOGENESIS HIPERPARATIROIDISME Hiperparatiroidisme ditandai oleh kelebihan PTH dalam sirkulasi Kelebihan jumlah sekresi PTH menyebabkan hiperkalsemia yang langsung bisa menimbulkan efek pada reseptor di tulang, traktus intestinal, dan ginjal Secara fisiologis sekresi PTH dihambat dengan tingginya ion kalsium serum Mekanisme ini tidak aktif pada keadaan adenoma, atau hiperplasia kelenjar, dimana hipersekresi PTH berlangsung bersamaan dengan hiperkalsemia. Resorpsi kalsium dari tulang dan peningkatan absorpsi dari usus merupakan efek langsung dari peningkatan PTH. KOMPLIKASI Peningkatan ekskresi kalsium dan fosfat Hiperkalsemia Osteoklastik Osteitis fibrosa cystic PROGNOSIS Dubia ad Bonam PENATALAKSANAAN 1. Pembedahan yaitu dengan ekstirpasi tumor sedini mungkin 2. Medikamentosa : terapi ini terdiri atas diet banyak kalsium, serta cukup vitamin D