Tromboflebitis adalah peradangan dinding vena dan biasanya disertai pembentukan bekuan
darah (thrombus). Ketika pertama kali terjadi bekuan pada vena akibat statis atau
hiperkoagulabilitas, tanpa disertai peradangan maka proses ini dinamakan
flebotrombosis. (Smeltzer, 2001).
b. Tromboflebitis Femoralis
Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada
tungkai, misalnya vena femarolis, vena poplitea dan
vena safena. Sering terjadi sekitar hari ke-10 pasca
partum.
a. Pelvio tromboflebitis
Tujuan :
Ø Pengisian kapiler adekuat
Ø Penurunan edema dan eritema
Intervensi
Ø Anjurkan tirah baring
Ø Kaji pengisian kapiler dan periksa tanda homern
Ø Anjurkan untuk meningkatkan telapak kaki dengan kaki bawah diatas ketinggian jantung
Ø Lakukan ambulasi, progresip setelah fase akut
Ø Berikan kompres hangat, lembab pada ekstemilasi yang sakit
Rasionalisasi
Ø Meminimalkan kemungkinan perubahan posisi trombosit dengan menciptakan emboh
Ø Penurunan kapiler dengan tanda human positif menandakan TVD
Ø Mengosongkan vena – vena super final dan tibial dengan cepat dan mempertahankan vena tetap kolaps
Ø Menaikan aliran bank vena membantu mencegah statis
Ø Menaikan sirkulasi kearea, dengan menaikan vasodilasi aliran baik vena dengan resulasi vena
2. Nyeri akut b/d adanya proses implamasi, sparmevaskuler akumulasi asam laktat
Tujuan :
Ø Menaikan kenyamanan
Ø Istirahat dengan tepat
Ø Nyeri hilang
Intervensi :
Ø Kaji tingkat nyeri
Ø Anjurkan tirah baring dengan tepat
Ø Pantau TTV
Ø Kolaborasi pemberian obat – obatan sesuai indikasi (analgetik, (narkotik non narkotik)
Ø Beri kompres hangat
Rasionalisasi
Ø Mengetahui tingkat nyeri dapat sejauh mana implamasi terjadi
Ø sakit untuk menurunkan sensai nyeri berkenaan dengan gerakan otot
Ø Penaikan TTV dapat menandakan penaikan nyeri
Ø Menghilangkan nyeri dengan penggunaan obat analgetik
Ø Menaikan vasodiatasi dengan menaikan sirkulasi, merilexan otot, merangsang pelapasan
endorferi
3. Ansietas b/d perubahan pada status kesehatan
Tujuan :
Ø mengungkapkan kesadaran tentang perasaan ansietas
Ø ansietas berkurang
Ø menurunkan tanda perilaku seperti gelisah dengan iritabilitas
Intervensi
Ø berikan HE
Ø pantau TTV
Ø bantu klien d/ merawat diri sendiri dengan bayi
Rasionalisasi :
Ø Menurunkan rasa takut, akan ketidaktahuan dan menaikan
pembelajaran klien dengan keterbukaan dengan tindakan
Ø Dapat menunjukan perubahan pada tingkat asisietas
Ø Asisietas klien dapat ber Q bia ia menemukan bahwa kebutuhannya
terpencil d/ bahwa ia mampu mengatasi d/ terlibat dengan tugas –
tugas keperawatan diri sendiri
4. Kurang pengetahuan b/d kurang pemajanan / mengikat
Tujuan :
Ø Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi, tindakan pembahasan
Ø Melakukan pemb perilaku yang perlu
Intervensi
Ø Kaji pengetahuan klien tentang proses peny
Ø Tinjau ulang kegunaan tirah baring
Ø Anjurkan tindakan yang aman untuk menghindari trauma
Rasionalisasi
Ø Membantu dalam menentukan kebutuhan dengan mengklasifikasikan
informasi sebelumnya
Ø Konstriksi kontinue dapat merubah atau menaikan perfusi permukaan
Ø Perubahan pada proses kogulasi dapat mengakibatkan penaikan
kecenderungan pendarahan yang dapat menandakan kebutuhan
mengubah terapi anti koagulasi
TERIMA KASIH
^_^