Anda di halaman 1dari 30

Good Governance

Adalah sistem yang memungkinkan


terjadinya mekanisme penyelenggaraan
pemerintahan negara yang efektif dan
efisien dengan menjaga sinergi yang
konstruktif di antara pemerintah,
sektor swasta, dan masyarakat.

1
Usaha Kemenkes
Mewujudkan Good Governance

1. Reformasi Birokrasi
2. Program Kementerian Kesehatan
dalam Upaya Pencegahan Korupsi
3. SPIP
4. Pembangunan Zona Integritas

2
1. Reformasi Birokrasi

Adalah:
Upaya pemerintah meningkatkan
kinerja melalui berbagai cara dengan
tujuan efektifitas, efisiensi, dan
akuntabilitas.
Dengan demikian, ………

3
1. Reformasi Birokrasi

1. Perubahan cara berpikir (pola pikir,


pola sikap, dan pola tindak);
2. Perubahan penguasa menjadi pelayan;
3. Mendahulukan peranan dari
wewenang;
4. Tidak berpikir hasil produksi tetapi
hasil akhir;
5. Perubahan manajemen kerja;

4
1. Reformasi Birokrasi

6. Mewujudkan pemerintahan yang baik,


bersih, transparan, dan profesional,
bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN), melalui penataan kelembagaan,
ketatalaksanaan, sumber daya manusia,
akuntabilitas kinerja yang berkualitas,
efisien, efektif, dan kondusif, serta
pelayanan yang prima (konsisten dan
transparan).

5
1. Reformasi Birokrasi

Faktor Kunci Keberhasilan RB:


a. Faktor komitmen pimpinan;
• Masih kentalnya budaya paternalistik
dalam penyelenggaraan
pemerintahan di Indonesia.
b. Faktor kemauan diri sendiri;
• Perlu kemauan dan keikhlasan
penyelenggara pemerintahan
(birokrasi) untuk mereformasi diri
6
1. Reformasi Birokrasi

c. Kesepahaman:
• Ada persamaan persepsi terhadap
pelaksanaan reformasi birokrasi
terutama dari birokrat sendiri,
sehingga tidak terjadi perbedaan
pendapat yang menghambat
reformasi.

7
1. Reformasi Birokrasi

d. Konsistensi:
• RB harus dilaksanakan
berkelanjutan dan konsisten,
sehingga perlu ketaatan
perencanaan dan pelaksanaan.

8
2. Program Kemenkes
dalam Upaya Pencegahan Korupsi

Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun


2012 tentang Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi.
Implementasi dalam 6 rumusan
strategi, yaitu:

9
2. Program Kemenkes
dalam Upaya Pencegahan Korupsi

1. Melaksanakan upaya-upaya
pencegahan;
2. Melaksanakan langkah strategis di
bidang penegakan hukum;
3. Melaksanakan upaya upaya
harmonisasi penyusunan peraturan
perundang-undangan di bidang
pemberantasan korupsi dan sektor
terkait lainnya;
10
2. Program Kemenkes
dalam Upaya Pencegahan Korupsi

4. Melaksanakan kerja sama internasional


dan penyelamatan aset hasil tipikor;
5. Meningkatkan upaya pendidikan dan
budaya antikorupsi;
6. Meningkatkan koordinasi dalam
rangka mekanisme pelaporan
pelaksanaan upaya pemberantasan
korupsi.

11
THE FRAUD TRIANGLE
Perceived
Opportunity

Fraud Triangle

Motive Rationalization

Donald R. Cressey, others people money, A study in the social psychology of


Embezzlement. 12
3. Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP)

Peraturan Pemerintah Nomor 60


tahun 2008 tentang SPIP
Landasan Pemikiran:
Pengawasan Intern melekat sepanjang
kegiatan, dipengaruhi oleh SDM,
serta hanya memberikan keyakinan
memadai, bukan keyakinan mutlak.

13
3. Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP)

Proses yang integral pada tindakan dan


kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai,
Untuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi.
Melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
14
Unsur SPIP

15
1). Lingkungan Pengendalian

Merupakan kondisi dalam instansi


pemerintah yang mempengaruhi
efektivitas pengendalian intern.
Dalam hal ini, pimpinan instansi
pemerintah dan seluruh pegawai harus
menciptakan & memelihara lingkungan
seluruh organisasi yang menimbulkan
perilaku positif dan mendukung terhadap
pengendalian intern dan manajemen yang
sehat.
16
1). Lingkungan Pengendalian
Penegakan Integritas dan Etika

Komitmen terhadap Kompetensi

Kepemimpinan yang Kondusif

Struktur Organisasi yang Sesuai


Lingkungan Kebutuhan
SPIP Pengendalian
Pendelegasian Wewenang dan
Tanggung Jawab yang Tepat

Kebijakan yang Sehat tentang


Pembinaan SDM

Peran APIP yang Efektif

Hubungan Kerja yang Baik

17
2). Penilaian Risiko
Kegiatan penilaian atas kemungkinan
kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran
instansi pemerintah.
Pengendalian intern harus
memberikan penilaian atas risiko
yang dihadapi unit organisasi, baik
luar maupun dari dalam.

18
2). Penilaian Risiko

Identifikasi Risiko
SPIP Penilaian Risiko
Analisis Risiko

19
3). Kegiatan Pengendalian
Tindakan yang diperlukan untuk
mengatasi risiko serta penetapan dan
pelaksanaan kebijakan dan prosedur
untuk memastikan bahwa tindakan
mengatasi risiko telah dilaksanakan
secara efektif.
Membantu memastikan bahwa arahan
pimpinan instansi sdh dilaksanakan.
Harus efisien dan efektif dalam
pencapaian tujuan organisasi. 20
3). Kegiatan Pengendalian
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah

Pembinaan Sumber Daya Manusia


Pengendalian Pengelolaan Sistem
Informasi
Pengendalian Fisik atas Aset

Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran


Kinerja
Kegiatan
SPIP Pengendalian Pemisahan Fungsi

Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting

Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu

Pembatasan Akses atas Sumber Daya

Akuntabilitas terhadap Sumber Daya

Dokumentasi atas Sistem Pengendalian


Intern 21
4). Informasi dan Komunikasi

Data yang telah diolah, digunakan untuk


pengambilan keputusan dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi
instansi pemerintah
Proses penyampaian pesan atau informasi
dengan menggunakan simbol atau
lambang tertentu baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk
mendapatkan umpan balik.

22
4). Informasi dan Komunikasi

Pesan Pesan

Saluran
Komunikator Encoding Komunikasi Decoding Komunikan

Feedback

Stephen P Robbins, dalam Modul TKA

23
4). Informasi dan Komunikasi

Sarana Komunikasi
Informasi &
SPIP Komunikasi
Manajemen Sistem Informasi

24
5). Pemantauan Pengendalian
Intern
Suatu proses menilai kualitas kinerja
pengendalian intern dalam suatu
periode tertentu.
Pemantauan harus dapat menilai kualitas
kinerja baik secara kualitatif dan
kuantitatif dari waktu ke waktu dan
memastikan bahwa rekomendasi hasil
audit dan reviu lainnya dapat segera
ditindaklanjuti.
25
5). Pemantauan Pengendalian
Intern

Pemantauan Berkelanjutan

Pemantauan
SPIP Pengendalian Evaluasi Terpisah
Intern

Tindak Lanjut

26
4. Pembangunan Zona Integritas

Implementasi Instruksi Presiden nomor 5


Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi
Proses pembangunan ZI Kemenkes:
- Satker berpredikat Wilayah Bebas
Korupsi (WBK)
- Satker berpredikat Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM)

27
4. Pembangunan Zona Integritas

Zona Integritas:
Predikat yang diberikan kepada K/L
dan Pemda;
Yang pimpinan dan jajarannya
mempunyai niat (komitmen) untuk
mewujudkan WBK/WBBM;
Melalui upaya pencegahan korupsi,
reformasi birokrasi dan peningkatan
kualitas pelayanan publik.
28
Indikator Hasil WBK

29
Indikator Hasil WBK

30

Anda mungkin juga menyukai