Anda di halaman 1dari 43

BST

Luka Bakar
Ramlan Zuhair Pulungan 130100004
Lily 130100142
Almira Dallimunthe 130100093
Riri Oktavani Banjarnahor 130100259
Valdis Suryan 130100254
Meta Winna 130100307
Rafiqa Aulia 130100214
Hareesarvini Muniandy 130100451
Genio Oscar Mustamin 130100252
Hanna Christin Mutiara Zebua 130100127
Khaavenaa Simatharee 130100445
Parveen Nair 120100510

Pembimbing:
dr. Emil Akmal, Sp.BP-RE(K)
Luka Bakar

• Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan


permukaan tubuh dengan benda-benda yang
menghasilkan panas seperti:
1. Api secara langsung (flame)
2. Api secara tidak langsung (flash)
3. Terkena air panas (scald)
4. Tersentuh benda panas
5. Sengatan matahari (sunburn)
6. Listrik
7. Bahan kimia, dan lain-lain.
Derajat Luka Bakar
Luka Bakar Derajat I (Superficial Burn):
Hanya mengenai epidermis
Biasanya sembuh 5-7 hari
Eritema, nyeri
Derajat Luka Bakar
Luka Bakar Derajat II (Partial thickness burn)
Luka Bakar Derajat II A
Mengenai epidermis dan lapisan atas dermis
Penyembuhan spontan 10-14 hari tanpa
sikatriks.

Luka Bakar Derajat II B


Mengenai hampir seluruh bagian dermis dan
sisa-sisa jaringan epitel sehat tinggal sedikit.
Penyembuhan lebih lama, biasanya >1 bulan
Disertai parut hipertrofi.
Derajat Luka Bakar
Luka Bakar Derajat III (Full Thickness Burn):
Meliputi seluruh kedalaman kulit, subkutis atau
organ lebih dalam.
Tidak ada elemen epitel hidup tersisa yang
memungkinkan penyembuhan dari dasar luka,
biasanya diikuti dengan terbentuknya eskar.
Klasifikasi
Klasifikasi
Luka Bakar • Luka bakar derajat II < 15%.
Ringan • Luka bakar derajat II < 10% pada anak-anak
• Luka bakar derajat III< 2%.

Luka Bakar • Luka bakar derajat II 10-25% pada orang dewasa.


Sedang • Luka bakar derajat II 10-20% pada anak-anak.
• Luka bakar derajat III <10%.

Luka Bakar • Luka bakar derajat II 25% atau lebih pada orang
Berat dewasa.
• Luka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak-anak.
• Luka bakar derajat III 10% atau lebih.
• Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata,
kaki, dan genitalia/perineum.
• Luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, disertai
trauma lain.
Luas Luka Bakar
Primary Survey
Airway & C-Spine Protection

B
reathing & Ventilation

C
irculation & Hemodynamic Control

D issability & Neurological Deficit

E
xposure & Environment/ Extremities

F
luid
AIRWAY & C-SPINE
PROTECTION

 Perhatikan ada suara nafas tambahan atau tidak,


tatalaksana sesuai suara tambahan yang
ditemukan
 Lihat ada tanda-tanda trauma inhalasi!
 Intubasi
BREATHING & VENTILATION

 PERHATIKAN HIPOKSIA, KERACUNAN CO, DAN


TRAUMA INHALASI
 BERIKAN OKSIGEN VIA MASKER NON REBREATHING
10-12 L/i ATAU INTUBASI DENGAN
BAGGING/VENTILATOR MEKANIK UNTUK OKSIGEN
100%
CIRCULATION

 Pantau tekanan darah, nadi


 Periksa CRT
 Pasang infus
DISABILITY DAN EXPOSURE

 CEK RESPON DAN RESPON PUPIL


 EVALUASI SELURUH TUBUH
 JAGA SUHU TUBUH
 HITUNG LUAS LUKA BAKAR
Resusitasi Cairan

Rumus Baxter : Luas luka x BB dalam kg x 4 mL larutan


Ringer

8 Jam 16 Jam

Monitoring
• Urin Output (0,5-1 ml/kgBB)
Secondary Survey
• AMPLE
• Pemantauan terhadap tanda-tanda vital
• Pemeriksaan penunjang (pemeriksaan laboratorium darah &
pemeriksaan radiologi)
• Pemasangan NGT
• Pemasangan kateter
• Obat analgesik
• Perawatan luka
• Antiseptik
• Antibiotik
• Anti tetanus
Rujukan
Menurut American Burn Association, sebagai berikut:

1. Luka bakar derajat II dan III >10% luas permukaan tubuh pada pasien
berumur <10 tahun atau >50 tahun.
2. Luka bakar derajat II dan III >20% di luar usia tersebut diatas.
3. Luka bakar derajat II dan III yang mengenai wajah, mata, telinga, tangan,
kaki, genitalia, atau perineum atau yang mengenai kulit sendi-sendi
utama.
4. Luka bakar derajat III >5% luas permukaan tubuh pada semua umur.
5. Luka bakar listrik, termasuk tersambar petir (kerusakan jaringan bawah
kulit hebat dan menyebabkan gagal ginjal akut serta komplikasi lain).
6. Luka bakar kimia
7. Trauma inhalasi
8. Luka bakar pada pasien yang karena penyakit yang sedang
dideritanya dapat mempersulit penanganan, memperpanjang
pemulihan, atau dapat mengakibatkan kematian.

9. Luka bakar dengan cedera penyerta yang menambah resiko


morbiditas dan mortalitas, ditangani dahulu di UGD sampai
stabil, baru dirujuk ke pusat luka bakar.

10. Anak-anak dengan luka bakar yang dirawat di rumah sakit


tanpa petugas dan peralatan yang memadai, dirujuk ke pusat
luka bakar.

11. Pasien luka bakar yang memerlukan penanganan khusus


seperti masalah sosial, emosional atau yang rehabilitasinya
lama, termasuk adanya tindakan kekerasan pada anak atau
anak yang ditelantarkan.
KOMPLIKASI
Sindrom Kompartemen

Syok dan gangguan keseimbangan


cairan dan elektrolit

SIRS

MODS
PROGNOSIS
• Prediksi angka harapan hidup berdasarkan Abbreviated Burn
Severity Index (ABSI)
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
• Nama : Nn.UTT
• No. RM :75.9X.X4
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 17 tahun
• Alamat : Pancur Batu
• Tanggal masuk : 13 Oktober 2018

Alloanamnesis

• Keluhan Utama : Luka Bakar


• Telaah :
• Hal ini dialami pasien sejak lebih kurang pukul 9 pagi tadi sebelum masuk rumah
sakit. Awalnya pasien sedang memasak gorengan, kemudian karna api yang
mendadak membesar, pasien panic dan berusaha mengangkat kuali, namun pasien
tergelincir dan minyak kuali mengenai pasien. Daerah wajah, leher, punggung,
tangan, dan kaki terbakar. Sekitar jam 10 ibu pasien balik dan baru mengetahui
keadaan pasien. Pasien dibawa ke puskesmas dan diberi Burnazin, kemudian pasien
dirujuk dan dibawa ke RSUP HAM.
PRIMARY SURVEY SUPPORT

A: clear
B: spontan, RR 16 x/I vesikuler
C: akral hangat, HR: 88 x/i
D: GCS 15
E: logroll, luka bakar (+)
Wajah : derajat IIA-IIB seluas 4,5%
Punggung : derajat IIA-III seluas 4,5%
Ekstremitas :
- Atas :
derajat IIA-IIB seluas 2,5% lengan bawah kanan
derajat IIA-IIB seluas 1% jari-jari tangan kiri
- Bawah :
derajat IIA-III seluas 11% bokong, tungkai kanan
derajat IIA-III seluas 2% punggung kaki
Pemeriksaan fisik

• Status Presens:

• Sensorium : compos mentis


• Tekanan darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 88 x/i
• Frekuensi napas: 16 x/i
• Sianosis (-), Anemia (-), Ikterik (-), Dyspnea (-)
Status Generalisata:

Kepala
• Mata : Refleks Cahaya (+/+), Pupil isokor (3mm/3mm),
konjungtiva palpebra infeior pucatsulit dinilai, preorbital
edema (+/+), sklere ikterik sulit dinilai
• Telinga: dbn
• Hidung: dbn
• Mulut: bibir edema (+)
• Leher: dijumpai luka bakar
Thorax:
I : SF, Tidak ada ketinggalan bernapas
P: Tidak dilakukan pemeriksaan
P: Tidak dilakukan pemeriksaan
A: SP: vesikuler, ST : -/-

Abdomen:
I: Simetris
P: Soepel, defans muscular (-)
P: Tidak dilakukan pemeriksaan
A: Peristaltik (+) N
Genitalia: peremppuan
Status Lokalisata

• Wajah : derajat IIA-IIB seluas 4,5%


• Punggung : derajat IIA-III seluas 4,5%
• Ekstremitas :
- Atas :
derajat IIA-IIB seluas 2,5% lengan bawah kanan
derajat IIA-IIB seluas 1% jari-jari tangan kiri
- Bawah :
derajat IIA-III seluas 11% bokong, tungkai kanan
derajat IIA-III seluas 2% punggung kaki
Tatalaksana di IGD

• Pantau jalan nafas agar tetap clear


• Loading cairan 3x20x60 : 3600cc/24 jam
• Kateter urin terpasang untuk memantau urine output
• Pasang monitor untuk memantau hemodinamik
• Ceftriaxone 1g inj
• Ketorolac 30mg inj
• Tetagam 250 UI
• Rencana : Cek darah lengkap, KGD, elektrolit, foto thoraks,
debridement
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium 13/10/2018
Lab Hasil Rujukan

HEMATOLOGI

Hemoglobin (HGB) 14,7 g/dL 12 – 16 g/dL

Leukosit (WBC) 46.550 /µL 4,0 – 11,0 x 103/µL

Hematokrit 43 36 – 47

Trombosit (PLT) 248,000 150 – 450 x 103/µL

METABOLISME KARBOHIDRAT

Gula Darah (Sewaktu) 151 mg/dL <200mg/dL

GINJAL

Blood Urea Nitrogen (BUN) 9 mg/dL 8-26 mg/dL

Urea 19 mg/dL 18-56 mg/dL

Kreatinin 0,55 mg/dL 0,7-1,3 mg/dL

ELEKTROLIT

Natrium (Na) 130 mEq/L 135-15 mEq/L

Kalium (K) 3,6mEq/L 3,6-5,5 mEq/L

Klorida (Cl) 104 mEq/L 96-106 mEq/L


FOTO KLINIS
Foto Thoraks (13/10/2018)

Kesimpulan :
Tidak tampak
kelainan pada cor
dan pulmo
Diagnosis : Scald Burn Grade IIA-III 25,5% o/t face, neck,
back, both arm, both leg.

Rencana :Debridement di Kamar Bedah Emergensi IGD


FOLLOW-UP
15 Oktober 2018
S Nyeri (+)
HD stabil, sens : CM
Luka tertutup kasa pada wajah,leher, perut, ekstremitas atas dan bawah
O Luka tertutup elastic perban di tungkai kanan dan lengan kanan

A Post debridement I d/t Scald Burn Grd II A- III

- IVFD Asering 20 gtt/i


- Inj. Ceftriaxon 1 g/12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
- Inj. Ranitidine 50mg/12 jam
R/Debridement II (16 Oktober 2018)

P
DISKUSI KASUS
Diskusi Kasus
Teori Diskusi
Definisi Hal ini dialami pasien sejak lebih kurang
pukul 9 pagi tadi sebelum masuk rumah
Luka bakar adalah luka yang terjadi
sakit. Awalnya pasien sedang memasak
akibat sentuhan permukaan tubuh
gorengan, kemudian karna api yang
dengan benda yang menghasilkan
mendadak membesar, pasien panic dan
panas seperti: api secara langsung
berusaha mengangkat kuali, namun
(flame) maupun tidak langusng
pasien tergelincir dan minyak kuali
(flash), terkena air panas (scald),
mengenai pasien. Daerah wajah, leher,
tersentuh benda panas, terkena
punggung, tangan, dan kaki terbakar.
sengatan matahari (sunburn), listrik,
Sekitar jam 10 ibu pasien balik dan baru
maupun bahan kimia.
mengetahui keadaan pasien. Pasien
dibawa ke puskesmas dan diberi
Burnazin, kemudian pasien dirujuk dan
dibawa ke RSUP HAM.
Etiologi

 Suhu
1. Flame:Akibatkontak langsung
antara jaringan dengan api terbuka,
danmenyebabkan cedera langsung ke
jaringan tersebut
2. Benda panas (kontak): Terjadi akibat
kontak langsung dengan benda panas.
3. Scalds (air panas): Terjadi akibat
kontak dengan air panas Akibat kontak langsung antara jaringan
4. Uap panas : Terutama ditemukan di dengan air panas, dan menyebabkan
daerah industri atau akibat kecelakaan
cedera langsung ke jaringan tersebut
radiator mobil.
 Aliran listrik
Cedera timbul akibat aliran listrik
yang lewat menembus jaringan tubuh.
 Zat kimia.
Asam kuat menyebabkan
nekrosis
koagulasi, denturasi protein, dan rasa
nyeri yang hebat.
 Radiasi
Terpapar radiasi, seperti pada
radioterapi superfisial yang dapat
menimbulkan eritema setempat.
Derajat Luka bakar derajat IIA-III

1. Luka Bakar Derajat I


(Superficial burn)
2. Luka Bakar Derajat II (Partial

thickness burn) Luas luka bakar 25,5%


a. IIA
b. IIB
3. Luka Bakar Derajat III (Full
thickness burn)
Luas Luka Bakar

perhitungan luas luka bakar secara


tradisional dihitung dengan
menggunakan `Rule of Nines` dari
Wallace.
Pantau jalan nafas agar tetap clear
 Penanganan awal Loading cairan 3x20x60 : 3600cc/24
 (Primary Survey) jam
Kateter urin terpasang untuk
 Pemberian cairan memantau urine output
intravena Pasang monitor untuk memantau
 Monitoring resusitasi hemodinamik
Ceftriaxone 1g inj
Ketorolac 30mg inj
 Penanganan Lanjutan Tetagam 250 UI
(Secondary Survey) Rencana : Cek darah lengkap, KGD,
elektrolit, foto thoraks,
debridement
 Tindakan Operatif
Indikasi Rawat Inap Indikasi Rawat Inap
 Anak: luas luka > 10%
 Penderita syok atau  Letak luka memungkinkan penderita
terancam cacat berat
terancam syok  Wajah, mata
 Anak: luas luka > 10%  Tangan atau kaki

 Dewasa: luas luka > 15%

 Letak luka memungkinkan


penderita terancam cacat berat
 Wajah, mata
 Tangan atau kaki
 Perineum
 Terancam oedem laring
 Terhirup asap atau udara hangat
KESIMPULAN
Kesimpulan
• Pasien UTT, Perempuan, usia 17 tahun, datang
ke RSUP HAM dengan keluhan utama luka bakar.
Setelah dilakukan primary survey dan secondary
survey, pasien didiagnosis dengan debridement
d/t Flame Burn Grade IIA-III 25,5% o/t face,
neck, chest, back, both hands, and both legs.
Telah dilakukan tindakan debridement di KBE (13
Oktober 2018). Pasien sampai sekarang masih
dirawat di RSUP HAM dengan keadaan stabil.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai