Anda di halaman 1dari 24

Bab 5 1

SETELAH MENGIKUTI SESI INI PARA PESERTA


LATIH DIHARAPKAN MEMAHAMI
PELAYANAN IMUNISASI

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 2


Pada akhir sesi ini, para peserta latih
diharapkan mampu menjelaskan:
A. Penyiapan Pelayanan Imunisasi
B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
1. Penyuluhan
2. Skrining
3. Konseling
4. Pemberian Vaksin
5. Penggunaan ADS
6. Kontra Indikasi Imunisasi
7. Pengisian buku Pencatatan
C. Kegiatan Akhir Pelayanan Imunisasi
D. Tindak Lanjut Drop Out
Bab 2 Pelayanan Imunisasi 3
1. Logistik
Korim  Kebutuhan vaksin & logistik untuk
posyandu
1. Vaksin Carrier
2. Cool Pack/Kotak dingin cair
3. Vaksin, pelarut dan penetes
4. Alat suntik (ADS)
5. Safety Box
6. Kapas
7. Bahan Penyuluhan (poster, leaflet)
8. Alat tulis
9. Kartu imunisasi/ Buku KIA/KMS
10. Kohort/Register
11. Plastik Sampah
12. Paket peralatan cuci tangan (air mengalir, sabun,
handuk, alcuta)
Bab 2 Pelayanan Imunisasi 4
2. Tempat Kerja
1) Pelayanan imunisasi di dalam fasilitas kesehatan
(komponen statis):
 mudah diakses
 tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan
atau debu;
 cukup tenang

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 5


◦ Disediakan satu meja terpisah untuk imunisasi
dan satu meja lagi untuk memeriksa kesehatan
jika ini terjadi bersamaan dengan vaksinasi
◦ Setiap vaksinator harus memiliki kit KIPI
(Adrenalin, alat suntik 1cc, Infus set,
abbocath/wing needle, tensimeter, Nacl/RL)
◦ Buang jarum bekas tanpa menutupnya ke dalam
safety box
◦ Pelayanan imunisasi diberikan satu persatu
◦ Petugas kesehatan harus mencuci tangan sebelum
dan sesudah memberikan pelayanan imunisasi

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 6


2) Pelayanan Imunisasi di Lapangan
(outreach):
• Jika di dalam ruangan maka harus cukup
terang dan cukup ventilasi.
• Jika di tempat terbuka dan di dalam cuaca
yang panas, pilihlah tempat yang teduh.

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 7


Dalam mengatur tempat imunisasi, pastikan bahwa:
 pintu masuk terpisah dari pintu keluar agar tidak
terjadi penumpukan antrian
 mengatur letak meja dan menyiapkan
perlengkapan yang diperlukan
 jumlah pengunjung yang ada di tempat imunisasi
atau tempat lain dibatasi sehingga tidak penuh
sesak;
 Segala sesuatu yang diperlukan ( safety box, kit
KIPI, dll) berada dalam jangkauan atau dekat
dengan meja imunisasi anda.

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 8


1. Penyuluhan
Berisi tentang:
◦ Kegunaan imunisasi & kerugian jk tdk
diimunisasi
◦ Efek samping dan cara penanggulangannya
◦ Kapan dan dimana pelayanan imunisasi
berikutnya akan diadakan
◦ Pentingnya buku KIA/KMS disimpan dan
dibawa serta jk ke pelayanan kes

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 9


Prosedur Skrining penjaringan Sasaran

Sasaran datang di Klinik/Tempat pelayann

Sehat Sakit

Status Imunisasi Status Imunisasi

Belum Belum Lengkap Belum Belum Lengkap


Lengkap Lengkap

Indikasi Kontra Indikasi Kontra

Positif Negatif Positif Negatif

Tidak diimunisasi Motivasi Motivasi Motivasi


utk datang pd
Periode berikutnya 10
Imunisasi Bab 2 Pelayanan Imunisasi Imunisasi
3. Konseling
Lingkup konseling
 membantu klien agar dapat membuat suatu
keputusan tentang imunisasi yang akan diterima
 mencakup komunikasi dua arah di antara klien
dan konselor
 mengandung muatan informasi yang obyektif,
pemahaman isi informasi tersebut di
implementasikan oleh klien terhadap sesuai
kebutuhan dan kondisinya

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 11


Wawancara Awal
1. Menyapa klien dg ramah + hormat
2. menilai sikon sesuai ?
3. memastikan privasi klien
4. menanyakan identitas (nama, alamat dll)
5. Memberikan info ttg imun
6. menanyakan apakah klien sdh menerima imun
(jenis antigen, masalah, kekhawatiran)
7. menanyakan sikap / kepercayaan mgkn
mempermudah / mempersulit penerimaan
imun
 Manfaat dan pentingnya dari vaksin
yang diberikan (contoh: DPT-HB untuk
mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus)
 Tanggal imunisasi dan pentingnya
KMS/bk KIA disimpan secara aman dan
dibawa pada saat kunjungan berikut
 Apa akibat ringan yg mungkin dialami,
cara mengatasi dan tidak perlu
khawatir.
 Tujuan: minimal 5 kali kontak untuk
menyelesaikan semua vaksinasi
sebelum HUT 1 tahun.
(Lihat hal buku acuan)

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 13


4. Pemberian Vaksin yang tepat dan aman
a. Sebelum pelaksanaan imunisasi :
 Periksa label vaksin dan pelarut
 Periksa tanggal kadaluarsa
 Periksa VVM
 Jangan gunakan:
 vaksin tanpa label
 vaksin yang kadaluarsa
 Vaksin dengan status VVM telah C atau
D

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 14


Ambil gergaji ampul yang telah tersedia dalam paket vaksin dan
goreskan dengan keras pada sekeliling ampul.

Pegang bagian atas ampul dengan sebungkus plastik/kain yang


bersih.
Kemudian patahkan pada bagian yang telah digoreskan
(digergaji).
Jika terjadi kesalahan saat mematahkan ampul, musnahkan
ampul yang kemungkinan isinya telah terkontaminasi, lindungi
bagian yang akan dipatahkan sebelum membuka ampul yang
baru.
Menarik Cairan ke syringe
- Gunakan ADS yang baru untuk mengencerkan.
- Masukkan jarum ke dalam ampul, tarik piston untuk
menyedot semua pengencer
Melarutkan vaksin
Tarik pelan-pelan pelarut masuk ke dalam semprit dan
suntikkan ke dalam botol atau ampul vaksin. Lalu dikocok
sehingga campuran menjadi homogen. Masukkan semprit dan
jarum pencampur ke dalam safety box setelah digunakan.
Bab 2 Pelayanan Imunisasi 15
Bab 2 Pelayanan Imunisasi 16
Tiga kontraindikasi imunisasi:
◦ Anafilaksis atau reaksi hipersensitivitas yang
hebat merupakan kontra indikasi mutlak
terhadap dosis vaksin berikutnya. Riwayat kejang
demam dan panas > 380C merupakan
kontraindikasi pemberian DPT/HB1 dan campak.

◦ Jika orang tua sangat berkeberatan terhadap


pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit,
jangan berikan imunisasi. Mintalah ibu untuk
kembali lagi jika bayinya sudah sehat.

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 17


 alergi atau asma (kecuali jika diketahui ada alergi terhadap
komponen khusus dari vaksin yang disebutkan di atas);
 sakit ringan seperti infeksi saluran pernafasan atau diare
dengan suhu dibawah 38,50C;
 riwayat keluarga tentang peristiwa yang membahayakan
setelah imunisasi;
 pengobatan antibiotik;
 dugaan infeksi HIV atau positif terinfeksi HIV dengan tidak
menunjukkan tanda-tanda dan gejala AIDS; tanda-tanda
dan gejala AIDS kecuali BCG
 riwayat sakit kuning pada kelahiran.

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 18


 anak diberi ASI;
 sakit kronis seperti penyakit jantung
kronis, paru-paru, ginjal atau liver;
 kondisi syaraf stabil seperti
kelumpuhan otak karena luka atau
Down’s Syndrome;
 prematur atau berat lahir rendah;
 Sebelum atau pasca operasi
 kurang gizi;
Bab 2 Pelayanan Imunisasi 19
 Hasil dari pelayanan imunisasi harus dicatat
pada buku KIA/KMS dan kohort bayi/Ibu
dilaporkan ke puskesmas (Korim).
 Alat-alat pencatat data dasar yang harus
dimiliki oleh setiap fasilitas pelayanan
kesehatan adalah:
 Buku Kohort Ibu
 Buku kohort Bayi
 Buku KIA /KIA
 Laporan hasil Imunisasi

20
1. PADA TEMPAT PELAYANAN STATIS
◦ MENANGANI SISA VAKSIN :
◦ MEMBUANG ALAT-ALAT SUNTIK BEKAS
◦ ALAT SUNTIK BEKAS HARUS DIBUANG
KEDALAM KOTAK PENGAMAN (SAFETY BOX)
TANPA MENUTUP KEMBALI (NO RECAPPING)
◦ KOTAK PENGAMAN JANGAN DIISI TERLALU
PENUH (3/4 BAGIAN)

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 21


 KOTAK PENGAMAN HARUS DITUTUP DAN DISIMPAN DI
TEMPAT YANG AMAN SAMPAI DIMUSNAHKAN

 VIAL/AMPUL BEKAS SERTA SAMPAH LAINNYA, SEBAIKNYA


DIBUNGKUS DENGAN KORAN ATAU MASUKKAN KE KARDUS
LAIN. BILA PEMUSNAHAN SAMPAH MEDIS BELUM DIKELOLA
SECARA TERPUSAT DI KABUPATEN/KOTA MAKA PUSKESMAS
HARUS MENGUBUR (2-3 m) ATAU MEMBAKARNYA.
 MELAPORKAN DATA HASIL IMUNISASI KE PUSKESMAS (KORIM)

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 22


2. Pada Tempat Pelayanan Lapangan
◦ Membereskan Vaccine Carrier
◦ Meninggalkan Tempat Pelayanan dalam
keadaan bersih dan rapi
◦ Mengembalikan vaksin ke dalam lemari es
◦ Membersihkan Vaccine Carrier
◦ Memberikan data hasil Imunisasi kepada
Korim

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 23


Sistem untuk Menindak Lanjuti drop out:
Dua sistem untuk menindaklanjuti drop out
yang bisa digunakan dengan mudah:
◦ Menggunakan buku register imunisasi (kohort
bayi, ibu dll)
◦ Kartu peringatan (reminder card)

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 24

Anda mungkin juga menyukai