By
Dr.dr.Delmi Sulastri,MS, SpGK
Sirosis Hati
• Def : suatu penyakit hati menahun yang
ditandai dengan proses peradangan,
nekrosis hati, usaha regenerasi dan
penambahan jaringan ikat difus dengan
terbentuknya nodul yang mengganggu
susunan lobulus hati.
Sirosis Hati
• Etiologi
• Peminum alkohol
• laki-laki 80-90 gr/hr, wanita 30-60 gr/hr
• bila 150 gr/hr --------- SH
– Infeksi virus, malnutrisi berat, Gross obesity
• Etio : Yang plg sering adalah hepatitis
virus dan alkoholisme
Sirosis Hati
• Insiden : laki2 > wanita = 1,5 - 2 : 1
• Usia terbanyak 31 - 50 thn
• Pada SH tjd perubahan metabolisme KH,
lemak dan protein
• Kelainan metabolisme protein lbh penting
– Turnover protein aktif mll hidrolisis dan
resintesis protein endogen
– hati & otot menggunakan aa endogen < 50% ,
bila asupan protein kurang bisa sp 95%
Sirosis Hati
• Fungsi hati
– menghasilkan enzim (met KH, P, Fat)
– Pusat metabolisme tubuh
– Sekresi garam empedu,
– Detoksifikasi, sintesis plasma prot
– Penyimpanan vit ADEK, Zn, Mg
Sirosis Hati
• Gejala- gejala :
– tidak bugar, mual, muntah, perdarahan,
udema/asites, spider naevi, palmar eritem,
hematemesis/melena, ensefalohepatik
• Fase dekompensata bila terdapat 5 dari 7
gejala
– spider naevi, asites, splenomegali, hipoalbumin,
erithema palmaris, hematemesis/melena, vena
kolateral
Sirosis Hati
• Gejala- gejala :
– tidak bugar, mual, muntah, perdarahan,
udema/asites, spider naevi, palmar eritem,
hematemesis/melena, ensefalohepatik
• Fase dekompensata bila terdapat 5 dari 7
gejala
– spider naevi, asites, splenomegali, hipoalbumin,
erithema palmaris, hematemesis/melena, vena
kolateral
Patogenesis EH
– Neorotransmiter
• feniletanolamin dan oktapamin , dopamin
danadrenalin
– Glukagon
– Perubahan sawar otak
Objektif penatalaksanaan
1. Mempertahankan imbang nitrogen
2. Mempertahankan fungsi hati seoptimal
makanan
3. Memberi makan secukupnya u/
mempercepat penyembuhan tanpa
membebani hati
4. Memingkatkan daya tahan tubuh
5. Mencegah komplikasi
Sifat makanan
• Kalori cukup (40-45 kkal/kgBBI/hr)
– KKB = Rumus Harris Benedict
• L Kkal = 66 + ( 13,7 x BB }+( 5 xTB )-( 6,8 xU )
• P Kkal = 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) - ( 4,7 x U )
– KKT=KKB + KS + Akt + SDA
• Tinggi KH
– KH 60 - 70 % (KH komplek),
– Glikogen tersedia dalam hati
– Mencegah penggunaan lemak u/ energi
Manajemen nutrisi
• Kimotripsinogen Kimotripsin
• Prokarbosipeptidase Karbosipeptidase
• Proelastase Elastase
Sekresi cairan pankreas
• 1. Fase sefalik
– Melihat
– Membau Makanan Stimulasi vagal
– Mencicipi
Stimulasi vagal
Antrum Gastrin
Hormon sekretin
2. Fase Gastrik
3. Fase Intestinal
– Diatur secara hormonal
– Polipeptida, oligopeptida, dan campuran as.
Amino Pankreozimin sekresi cairan
pankreas
3. Fase Intestinal
• Ca+ & garam empedu, merangsang sekresi
enzim & bikarbonat
• Protease dan pepton kolesistokinin
sekresi enzim jml besar
• Protein yang tdk dicerna tidak merangsang
pankreas
• Kondisi basal, sekresi pankreas + sedikit
PANKREATITIS
Peradangan / inflamasi pankreas :
- Edema, Eksudat selular
- Nekrosis
Insiden bervariasi dari satu negara
ke negara lain
Keluhan ringan s/d berat
85% - 90% sembuh sendiri dlm 5 - 7 hr
Sebagian kecil tjd nekrosis
(pankreatitis berat)
PANKREATITIS
• Nekrosis & perdarahan tjd krn autodigesti
oleh enzim protelitik. Diawali aktivasi
enzim tripsin kmd mengaktifkan enzim lain,
tjd peradangan, trombosis & perdarahan
• Elastase merusak pembuluh darah.
Fosfolipase merusak dinding sel. Lipase
menyebabkan nekrosis lemak sekitar
pankreas
PANKREATITIS
Klasifikasi
• Pankreatitis akut
• Pankreatitis kronis
Pangkreatitis akut
• Pankreatitis akut akibat lepasnya enzim
pankreas yang aktif sehingga tjd autodigesti
jaringan
• Faktor pencetus belum diketahui scr pasti
• 60 80% disebabkan alkohol dan batu
empedu
• 10 - 20% ideopati
• Penyebab lain diduga (tabel)
Etiologi pangkreatitis akut
• Alkohol • Obs.duktus pankreas
• Peny.sal.empedu • Obs. Duodenum
• Hipertrigliserida • Infeksi virus
• Hiperkalsemia • Racun kalajengking
• Trauma • Obat
• Iskemi • Faktor genetik
• Idiopatik
Gejala klinik
• Nyeri epigastrium yang menyebar ke
punggung dan bahu, Demam
• anoreksia, nausea, vomiting & kd2
hematemesis, berat : syok dan ggl organ
• Tanda Grey turner’s (ekimosis dipanggul)
dan tanda Gullen’s ( ekimosis umbilikus)
• Komplikasi sep : jantung, ginjal, paru dll
Laboratorium
• Amilase serum 6 jam I menetap s/d 48
jam. Kadar s/d 200 IU/100 mL
• Lipase darah , lekositosis, anemia &
hiperghlikemia sekunder
• Tes amilase urin > 5000 IU/24 jam atau
kliren kadar amilase : kliren kreatinin = 5 -
10% pankreatitis
• Gangguan fungsi hati : hiperbilirubinemia,
transaminase & hipoalbuminemia
Kriteria Ranson
• A. Saat masuk RS • B. Selama 48 jam
– Usia > 55 tahun perawatan
– Leukositosis > 16000/UL – Hematokrit > 10%
– Hiperglikemia > 10 – Sekuestrasi cairan > 6L
mMol/L (>200 mg%) – Hipokalsemia < 2
– LDH serum > 400 IU/L mMol/L (8 mg/dL)
– SGOT serum > 250 IU/dL – PO2 arteri < 60 mmHg
– BUN > 5mg/dL
(>2,9 mmol/L)
– Hipoalbuminemia
Penatalaksanaan nutrisi
• Energi expenditure , perlu dukungan
nutrisi yang adekuat
• Dukungan nurtisi masih kontroversial
• Aspek makanan, produksi pencernaan,
cairan lambung dan pengosongan lambung
yang sempurna mempunyai peranan penting
dalam regulasi produksi dan sekresi cairan
pankreas, hal ini kurang diterima oleh
banyak peneliti
Penatalaksanaan nutrisi
• Aspek berkurangnya asupan makanan
peroral mengurangi rangsangan produksi
cairan pankreas parsial.Aspek ini yang
merupakan dasar mempuasakan pasien dan
pemasangan NGT. NGT juga merupakan
rangsangan sekresi lambung dan pankreas
serta adanya fase sefalik dan gastrik tanpa
adanya asupan makanan, sekresi tetap ada.
Objektif penatalaksanaan nutrisi
• Mengurangi aktivitas pankreas dan sekresi
enzim untuk mengurangi rasa sakit &
menekan proses destruksi
• Memperbaiki keseimbangan asam-basa
• Memperbaiki keseimbangan cairan &
elektrolit
• Memperbaiki keseimbangan nitrogen
• Mencegah atau mengatasi komplikasi
• Keadaan akut : mengistirahatkan pankreas
Objektif penatalaksanaan nutrisi
• Kronik : mengatasi steatorrhea, mencegah
atau mengatasi tetani sekunder,
hiperglikemia, maldigestion dan diare
• Menurunkan morbiditas dengan :
– memberi nutrisi mll parenteral pada fase akut
– menghindari irritant thd pankreas, khususnya
alkohol dan kafein
– menghilangkan obstruksi
Masalah nutrisi
• Autodigesti jar.pankreas dan sekitarnya