DARURATAN
PADA TN. A DENGAN DIAGNOSA
PNEUMOTORAKS EC VULNUS ICTUM
HEMOTORAKS DEXTRA DI RUANG IGD BEDAH
RSUP DR. WAHIDIN
SUDIROHUSODO MAKASSAR
ARHAM
17.04.055
DATA MEDIC
Diagnosa medic : Pneumotoraks EC Vulnus Ictum
Hemotoraks Dextra
No. RM : 860610
Status rujukan : RSU Takalar
Tindakan prehospital: Keluarga Klien mengatakan
setelah kejadian, Klien langsung dibawa ke Rumah
Sakit setelah di rumah sakit klien langsung di tangani
namun RS tersebut belum bisa menangani medis
sehingga di rujuk ke RSWS makassar.
PENGKAJIAN PRIMER
Airway
Look : jalan napas Bebas Tersumbat
Trachea di tengah : Ya Tidak
Listen : bunyi nafas : vesikuler
Resusitasi :
Tidak dilakukan resusitasi
Re-evaluasi: Tidak dilakukan
BREATHING
Fungsi pernapasan
Dada simetris :Ya Tidak
Sesak nafas : Ya Tidak
Respirasi 32 x / mnt
Krepitasi : YaTidak
Suara nafas :
Kanan : Ada Jelas
Menurun Ronchi Wheezing TidakAda
Kiri : Ada Jelas Menurun Ronchi Wheezing TidakAda
Saturasi O2 : 98 %
O2 : 3 liter/menit
Pada : Suhuruangan Nasal canule
NRBLainnya
Assesment :-
Resusitasi : tidakdilakukanresusitasi
Re-evaluasi :
Tidakdilakukan
Masalah keperawatan : Ketidakefektifan Pola Napas
CIRCULATION
Keadaansirkulasi
Tensi : 140 /90 mmHg
Nadi : 90 x / mnt
Kuat Lemah Regular Irregular
SuhuAxilla : 36.8oC
Temperatur Kulit : Hangat Panas Dingin
Gambaran Kulit : Normal Kering
Lembab/basah
Assesment : -
Resusitasi : tidakdilakukanresusitasi
Re-evaluasi : tidakdilakukan
DISABILITY
Disability
Penilaian fungsi neurologis
Alert :
Verbal response :
Pain response :
Unresponsive : Tingkat kesadaran
Nilai GCS 15, (E 5 M 6 V 4)
composmentis 15
EXPOSURE
Exposure
Penilaian Hipothermia/hiperthermia
Hipothermia:tidakada
Hiperthermia :tidakada
TTV
TD: 140/90mmHg
N :90 x/menit
P : 32 x/menit
S :36,8oc
Pengkajian nyeri :
Nyeri terjadi karena adanya trauma pada dada, dengan skala 4
Ringan NHS
- Ekspresi wajah : 2 (mengerutkan dahi)
Masalah keperawatan : Nyeri Akut
DATA PASIEN
Nama : An A
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Tempat perawatan : IRD Bedah
Keluhan utama : Ada luka pada dada
Riwayat pasien lainnya yang berhubungan dengan keluhan :
Kejadian terjadi pada saat pasien berada di pertas
pernikahan pada malam jam 21:40 WITA kemudian
sekelompok orang tak di kenal datang menghadang pasien
dan menusuk pasien dari arah depan dengan
menggunakan senjata tajam sehingga mengenai dada
sebelah kanan pasien dan senjata langsung di cabut oleh
pelaku setalah mengenai pasien
PENGKAJIAN
Pengkajian head to toe
Kepala
Inpeksi :Bentuk kepala normolsefal, wajah simetris, distribusi
rambut menyebar dan berubah, tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak teraba massa
Mata
Inspeksi : Anemis, tidak ada perdarahan subkujungtiva/kelainan
pada mata
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Hidung
Inspeksi : Tidak terdapat rinorhea dan edema
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Telinga
Inpeksi :Telinga simetris kiri dan kanan,nampak, daun telinga
lentur, tidak ada penumpukan serumen
Palpasi : Tidak teraba massa
Jantung
Perkusi : Suara pekak, batas atas interkostal 3 kiri, batas kanan linea
paasteral kanan, batas kiri linea mid clavicularis kiri, batas bawah intercostals 6 kiri
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni reguler, bising tidak ada.
Abdomen
Inspeksi : tidak distensi abdomen
Palpasi : tidak ada benjolan pada abdomen
Perkusi : terdengar bunyi timpani
Auskultasi : peristaltic usus 16x/menit
Pelvis
Inspeksi : tidak terdapat cedera maupun luka
Palpasi : tidakadanyeripada pelvis
Genetalia
Tidak sempat di kaji
Integumen
Kulitelastis, CRT <2 detik.
Ekstremitas atas: Simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap, tidak tampak
clubbing finger, ,terpasang infuse NaCl 0,9% 24 tetes/menit dibatasi. Nadi kuat.
Ekstremitas bawah : Simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap.
Kekuatan otot
5 3
4 5
PEMERIKSAAN PENUNJANG THERAPY TINDAKAN
1. Ceftriaxone
WBC :18./ 10’3/uI
Antibiotik
BRC :4.33/10’6/uI 1gr/12jam/iv
HBG :14.3/% obat yang digunakan untuk mengatasi
Foto Toraks PA/AP berbagai infeksi bakteri
Klinis :Pneumotoraks 2. Ranitidine
Kesan : Analgetik/obat penghambat resptor
H2
Pneumotorax dextra 50mg/8jam/iv
Emfisema subkutis Pengobatan alternatif untuk pasien
Terpasang chest tube yang tidak dapat diterapi secara oral,
Hasilpemeriksaan : untuk pasien pasca operasi,
mengatasi nyeri
Terpasang chest tube pada
3. Ketorolac
pheumothorax dextra dengan tip pada
midline setinggi paravetebral CV Th2 Anti inflamasi non streroid (OAINS)
30mg/8jam/iv
Tampak hiper lusena vaculardi sertai
pleura white line padasisi lateral Penatalaksanaan jangka pendek
terhadap nyeri akut sedang sampai
hemithorax kanan berat setelah prosedur bedah.
Emergency treatment intra hospital yaitu P3
(urgent)
Tindakan :