Anda di halaman 1dari 8

Inisiasi Kultur

Pisang
MAUDINA LARASATI 134160079
ANGGI MAYSARAH 134160081
ELMA DWI SEPTIANA 134160176
Kunjungan dilakukan
Tempat :Laboratorium Kultur Jaringan Balai
Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan
Hortikultura (BPPTPH) Unit Wonocatur, Banguntapan
Bantul, Yogyakarta
Hari,tanggal : Sabtu, 6 Oktober 2018

Your Logo or Name Here 2


LATAR BELAKANG

Para petani tradisional ini dalam melakukan pembibitan pohon pisang secara
tradisonal (vegetative) dimana cara pembibitan ini akan mengakibatkan
penurunan kualitas dari generasi ke generasi berikutnya yang terjadi akibat
virus dan penyakit yang diwariskan oleh induknya. Untuk mengatasi hal
tersebut dikembangkan teknologi perkembangbiakan tanaman secara kultur
jaringan.
Teknik yang biasa digunakan dalam kultur tanaman pisang ialah dengan
menggunakan tunas yang diambil dari bonggolnya.Ukuran anakan yang
digunakan ialah anakan yang masih kecil sehingga dalam melakukan
penyayatan mudah, sedangkan anakan yang cukup besar menyulitkan
transportasi bibit dari satu tempat ke tempat penanamannya. Anakan yang
diproduksi oleh satu induk pohon pisang memiliki ukuran dan umurnya yang
berbeda-beda, sehingga sangat sulit untuk memperoleh anakan berukuran
seragam dalam jumlah memadai untuk perkebunan pisang secara komersial.

Your Logo or Name Here 3


Kultur jaringan adalah suatu metode untuk
mengisolasi bagian dari tanaman seperti
sekelompok sel atau jaringan yang
ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga
bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak
diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.

Tahapan pada kultur jaringan meliputi:


~ Tahap persiapan,
~ Inisiasi kultur,
~ Multiplikasi,
~ Subkultur, dan
~ Aklimatisasi

Tujuan utama dari propagasi secara in-vitro


tahap ini adalah pembuatan kultur dari eksplan
yang bebas mikroorganisme serta inisiasi
pertumbuhan baru serta mengusahakan kultur
yang aseptik atau aksenik.

Your Logo or Name Here 4


INISIASI PISANG
Dalam tahap inisiasi
kultur juga diharapkan bahwa
eksplan yang dikulturkan akan
menginisiasi pertumbuhan
baru, sehingga akan
memungkinkan dilakukannya
pemilihan bagian tanaman
yang tumbuhnya paling
kuat,untuk perbanyakan
(multiplikasi) pada kultur
tahap selanjutnya (Wetherell,
1976).
Inisiasi kultur pada
tanaman pisang dilakukan
dengan menyiapkan alat yang
berupa botol, alat tanam atau
pinset, beaker glass, LAF
(Laminar Air Flow), pisau, serta
bahan meliputi media MS,
Aquadest, detergent, fungisida,
chlorox dan Pisang (tunasnya). Your Logo or Name Here 5
PROSES PENANAMAN EKSPLAN PISANG
1. Memotong eksplan bonggol pisang menjadi bagian-bagian
kecil, yang didalam bagian itu memiliki minimal satu tunas
2. Mencuci eksplans dengan menggunakan detergen dan air
keran, eksplan yang berasal dari tanah, seperti akar dapat di
sikat dengan sikat hingga bersih dari tanah. Hanya tahap ini
yang dilakukan di luar LAF
3. Merendam sambil dikocok dengan Fungisida selama lebih
dari 5 menit
4. Merendam sambil dikocok dengan menggunakan alkohol 70%
selama lebih dari 2 menit
5. Eksplan di rendam sambil dikocok dengan menggunakan
Clorox 30% selamalebih dari 5 menit
6. Eksplan di rendam sambil dikocok dengan Clorox 20% selama
lebih dari 3 menit
7. Eksplan di rendam sambil dikocok dengan Antibiotik selama
5 menit
8. Eksplan di bilas dengan aquadest steril sambil dikocok
selama lebih dari 10menit sebanyak 3 kali. Pada aquadest
yang terakhir dicampur dengan betadine.
9. Penanaman eksplan dilakukan di LAF dengan masing-masing
botol berisi satu atau dua eksplan.
Your Logo or Name Here 6
Your Logo or Name Here 7
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai