Anda di halaman 1dari 22

RUANG LINGKUP ETIKA KESEHATAN

Etika kesehatan mencakup penilaian terhadap


gejala kesehatan baik yang disetujui maupun
tidak disetujui, serta mencakup rekomendasi
bagaimana bersikap/bertindak secara pantas
dalam bidang kesehatan.
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT

• Adalah cara/pendekatan dalam memahami dan


menilai kehidupan masyarakat terhadap
kesehatan berdasarkan cara normatif (tolak ukur
tindakan kesehatan yang benar atau baik) dan
cara deskriptif (tolak ukur kesehatan yang
dipercaya masyarakat dan bagaimana masyarakat
mengaplikasikan kesehatan)
. KEDUDUKAN ETIKA KESEHATAN

• Sebagai tantangan bagi konsep-konsep dari


kewajiban moral masyarakat umumnya dan
tenaga kesehatan khususnya yang berlaku agar
hubungan dan tanggung jawab antara moral,
kesehatan, dan masyarakat khususnya tenaga
kesehatan ; berjalan selaras/seimbang, sehingga
permasalahan kesehatan dapat diatasi secara
optimal.
KEDUDUKAN ETIKA KESEHATAN

• Adalah merupakan telaah dan penilaian


perilaku masyarakat terhadap kesehatan, apakah
pelaksanaannya berlangsung sesuai dengan
norma kesopanan sehingga berlangsung tertib
dan menyenangkan dalam hubungan antar
sesama didalam masyarakat; atau sesuai dengan
norma hukum agar peraturan-peraturan yang
dibuat/ yang ada bertujuan menciptakan
kehidupan bersama dalam kesehatan masyarakat
untuk mencapai ketentraman dan kedamaian.
KEDUDUKAN ETIKA KESEHATAN

• Sebagai modal penting bagi masyarakat dan


tenaga kesehatan dalam memberikan
tanggapan/respon yang baik sehingga penerapan
kesehatan yang diharapkan dapat berjalan
optimal dengan dukungan perilaku positif dari
masyarakat dan tenaga kesehatan untuk
menciptakan kesehatan sesuai aturan yang
berlaku.
Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang


diselenggarakan sendiri atau bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan
mengobati penyakit, serta memulihkan
kesehatan perorangan, kelompok ataupun
masyarakat
Pelayanan kesehatan memiliki bentuk dan jenis
yang bermacam-macam yang ditentukan oleh:

1. Pengorganisasian pelayanan, apakah


dilaksanakan secara sendiri atau bersama-sama
dalam suatu organisasi.
2. Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya
mencakup kegiatan pemeliharaan kesehatan,
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit.
3. Sasaran pelayanan kesehatan, apakah
perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat
secara keseluruhan.
Syarat-syarat pelayanan kesehatan
1. Tersedianyan dan berkesinambungan (Available and continue)
Pelayanan Kesehatan harus tersedia dimasyarakat dan dilaksanakan
secara berkesinambungan.
2. Dapat diterima dan wajar (Acceptable and appropriate)
Pelayanan Kesehatan yang baik adalah pelayanan kesehatan yang
dapat diterima dan wajar.
3. Mudah dijangkau (Affortable)
Terjangkaunya dari segi pembiayaan yang sesuai dengan kemampuan
ekomoni-ekonomi masyarakat.
4. Mudah dicapai (Accesible)
Pelayanan yang mudah dicapai lokasinya
5. Bermutu (Quality)

Pelayanan Kesehatan diharapkan dapat memuaskan pemakai jasa dan


memberikan pelayanan sesuai dengan kode etik dan standar yang
telah ditetapkan.
Ciri-Ciri pelayanan kesehatan

1. Pleasantness : Seorang petugas harus mampu


menyenangkan pelanggan
2. Eagernees to help others : Seorang memiliki
keinginan yang kuat dari dalam dirinya untuk
membantu dan menyukai pelanggan
3. Respect for other people : Seorang harus
menghargai dan menghormati pelanggan
4. Sens of responsibility is a realization that what
one does and says is important : Seorang harus
memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan
dan perkataannya terhadap pelangan
5. Oderly mind is essential nethodical and
accurate work : Seorang harus memiliki jalan
pemikiran yang terarah dan terorganisasi untuk
melakukan pekerjaan dengan metode baik dan
tingakat ketepatan yang tinggi.
6. Neatnees indicates pride in self and job :
Seorang harus memiliki kerapian diri dan bangga
dengan pekerjaannya sendiri
7. Accurate in everything done and is of
permanent importance : Seorang harus
melakukan pekerjaan dengan keakuratan atau
ketelitian, hal ini merupakan sebuah nilai yang
sangat penting
8. Loyality to bith management and collaugues
make good temwork : Seorang harus bersikap setia
kepada mnenejemen dan rekan kerja, merupakan
kunci membangun kerjasama
9. Intelligence use of common sens at all time :
Seorang senantiasa mengunakan akal sehat dalam
memahami pelanggan dari waktu ke waktu.
10. Tact saying and doing the righ thing at the righ
time: Seorang memiliki keperibadian, berbicara
bijaksana dan melakukan pekerjaan secara benar
11. Yearning to be good servive clerk ang love of the
work is essential : Seorang mempunyai keinginan
menjadi pelayan yang baik serta mencintai
pekerjaannya.
Faktor -faktor yang menentukan bentuk dan
jenis pelayanan kesehatan.

1. Pengorganisasian pelayanan
2. Ruang lingkup kegiatan
3. Sasaran Pelayanan Kesehatan
Sistem pelayanan kesehatan

1. Pelayanan Kesehatan Dasar


Pada umumnya pelayanan dasar dilaksanakan di
puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas
keliling dll selain rumah sakit.
2. Pelayanan Kesehatan rujukan
Pelayanan umum dilakukan dirumah sakit.
Pelayanan keperawatan diperlukan baik dalam
pelayanan kesehatan dasar maupun pelayanan
kesehatan rujukan.
ETIKA PROFESI PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT

Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat (JF-


PKM) merupakan salah satu Jabatan Fungsional lingkup
Kesehatan. Pejabat Fungsional (umumnya) adalah
pelaksana teknis fungsional yang mengemban tugas,
tanggung jawab serta hak secara penuh oleh pejabat yang
bewenang untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang sesuai
dengan bidang tugasnya pada unit kerja tertentu. Pejabat
fungsional melaksanakan pekerjaan/kegiatan secara
mandiri tanpa dibatasi oleh uraian tugas yang ditetapkan
secara baku oleh satuan kerja dalam suatu organisasi.
Pejabat struktural adalah pejabat yang ditunjuk
oleh kepala satuan organisasi untuk melaksanakan
tugas-tugas yang bersifat administratif dan
menajerial untuk mencapai tujuan satuan
organisasi.
Pejabat struktural maupun Pejabat fungsional
seharusnya melaksanakan tugas/kegiatan secara
profesional di bidangnya.

Penyuluh Kesehatan Masyarakat merupakan


Profesi, dalam menjalankan Profesinya akan
berpedoman suatu tata nilai yang harus ditaati,
yaitu Etika Profesi.
PROFESI

Profesi pada umumnya mempunyai beberapa ciri,


yaitu :

1) Memberikan pelayanan (service) pada orang


segera langsung (yang umumnya bersifat
konfidental).
2) Menempuh pendidikan tertentu dengan melalui
ujian tertentu sebelum melakukan pelayanan.
3) Anggotanya yang relatif homogen.
4) Menerapkan standar pelayanan tertentu.
5) Etik profesi yang ditegakkan oleh suatu organisasi
profesi.
Talcott Parsons mengemukakan ciri-ciri khusus
profesi adalah sebagai berikut :

1) Disinterestedness,
2) Rasionalitas, profesi merupakan suatu system
okupasi yang perwujudannya dilaksanakan dengan
menerapkan ilmu tertentu.
3) Spesifitas fungsional.
4) Universalisme, dalam pengertian obyketif,
maksudnya adalah bahwa landasan pertimbangan
professional dalam pengambilan keputusan
didasarkan pada “ apa yang menjadi masalahnya “
dan tidak pada “siapanya“ atau “keuntungan pribadi
apa yang diperolehnya”
Kualifikasi suatu pekerjaan sebagai sutau profesi adalah :

1) Mensyaratkan pendidikan teknis yang formal lengkap


dengan cara pengujian yang terinstitusionalisasikan, baik
mengenai adekuasi pendidikannya mmmaupun mengenai
kompetensi orang-orang hasil didikannya.
2) Penguasaan tradisi kultural dalam menggunakan
keahlian tertentu serta keterampilan dalam penggunaan
tradisi.
3) Komplek okupasi/pekerjaan memiliki sejumlah sarana
institusional untuk menjamin bahwa kompetensi yang
dimiliki itu akan digunakan secara bertanggung jawab,
wujudnya adalah organisasi profesi dengan prosedur
penegakannya, serta cara rekrutasi pengemban profesi.
kaidah-kaidah pokok etika profesi sebagai
berikut :

1) Profesi harus dipandang dan dihayati sebagai suatu pelayanan,


sehingga sifat tanpa pamrih menjadi cirri khas dalam mengemban
profesi. Artinya, pertimbangan yang menentukan dalam pengambilan
keputusan adalah kepentingan pasien atau klien serta kepentingan
umum, dan bukan kepentingan pengemban profesi sendiri.
2) Pelayanan professional dalam mendahulukan kepentingan pasien atau
klien mengacu pada kepentingan atau nilai-nilai luhur sebagai norma
kritik yang memotivasi sikap dan tindakan.
3) Pengembanan profesi harus selalu mengacu pada masyarakat sebagai
keseluruhan.
4) Agar persaingan dalam pelayanan berlangsung secara sehat sehingga
dapat menjamin mutu dan peningkatan mutu pengemban profesi harus
bersemangatkan solidaritas anatar sesama rekan seprofesi.
Kode etik adalah pedoman perilaku yang
berisikan garis-garis besar. Kode etik harus
memiliki sifat-sifat antara lain

(1) Harus rasional, tetapi tidak kering dari emosi


(2) harus konsisten, tetapi tidak kaku, dan
(3) harus bersifat universal.
Kode etik profesi terdiiri atas aturan kesopanan
dan aturan kelakuan dan sikap antara para
anggota profesi. Anggota pprofesi yang
melanggar kode etik ditertibkan atau dihukum
atau dikeluarkan dari profesi itu oleh para
anggota profesi itu, biasanya oleh suatu dewan
atau majlis

Anda mungkin juga menyukai