Anda di halaman 1dari 22

BIOFLOK

Oleh :
Emyliana Listiowati, M.Sc
Persentase nutrisi pakan yang terserap dan
yang terbuang

Pakan
100% N Terserap
100% P 30% N
32 % P

Terbuang
70% N
68% P
Terlarut Mengendap
87% N 13% N
10-40% P 60-90% P

Laurel J. Ramseyer and Donald L. Garling


Basic Concept of Biofloc Technology
Yoram Avnimelech, 2000, 2005

Figure 1
Figure 2
TEKNOLOGI BIOFLOK

Teknologi budidaya yang didasarkan pada


prinsip assimilasi nitrogen anorganik
(ammonia, nitrit dan nitrat) oleh komunitas
mikroba dalam media budidaya yang
kemudian dapat dimanfaatkan oleh
organisme budidaya sebagai sumber
makanan (de Schryver and Verstraete, 2009)
The ‘Biofloc (Floc)
FLOC COMMUNITIES AND SIZE

100 µ

The biofloc
Defined as macroaggregates – diatoms,
macroalgae, fecal pellets, exoskeleton,
remains of dead organisms, bacteria,
protest and invertebrates.
(Decamp, O., et al 2002)

As Natural Feed (filter feeders – L. vannamie


& Tilapia) : It is possible that microbial protein
Brown Green has a higher availability than feed protein
(Yoram, 2005)
Bakteri yang terlibat dalam SB
• Transformasi mikroba pada bioflok cepat dan efisien
karena nitrogen ditransformasi dengan tiga cara yaitu :
- Pertama dengan oksidasi oleh bakteri chemical
autotrophic
- Kedua, dengan asimilasi yang dilakukan oleh bakteri
heterotropik
- Ketiga, organisme fotoauthrothrop contoh microalga
mereka mampu mengurangi akumulasi amonia dan nitrit
melalui asimilasi
Table 4: Bacterial abundance (UFC mL-1) present in Biofloc culture system
with molasses + rice powder in Oreochromis niloticus experimental culture.
Bacterial group
Pathogen
Aeromonas hydrophila
Aeromonas salmonicida
Vibrio fluvialis
Vibrio vulmificus
Enterobacter sakazakii
Degradative
Nitrospira
Sphingomonas paucimobilis
Psudomonas luteola
Pseudomonas mendocina
Microthrix sp
Nitrobacter sp
Micrococcus sp
Alcaligenes sp
Probiótics
Bacillus subtilis
Bacillus sp
Eliminasi Nitrogen oleh bakteri heterotrof
• Eliminasi nitrogen pada SBF dengan menggunakan
bakteri heterotrof untuk memanfaatkan nitrogen organik
dan anorganik yang terdapat didalam air
• Pada kondisi C dan N yang seimbang dalam air, bakteri
heterotrof yang merupakan akan memanfaatkan N, baik
dalam bentuk organik maupun anorganik, yang terdapat
dalam air untuk pembentukan biomasa sehingga
konsentrasi N dalam air menjadi berkurang (de Schryver
et al., 2008).
• Secara teoritis, pemanfaatan N oleh bakteri
heterotrof dalam sistem akuakultur disajikan dalam
reaksi kimia berikut (Ebeling et al., 2006):

NH4+ + 1.18 C6H12O6 + HC03- + 2.06 O2 ------


C5H7O2N + 6.06 H2O + 3.07 CO2

• Dari persamaan tersebut maka dapat diketahui


bahwa secara teoritis untuk mengkonversi setiap
gram N dalam bentuk ammonia, diperlukan 6,07 g
karbon organik dalam bentuk karbohidrat, 0,86
karbon anorganik dalam bentuk alkalinitas dan 4,71 g
oksigen terlarut. Dari persamaan ini juga diperoleh
bahwa rasio C/N yang diperlukan oleh bakteri
heterotrof adalah sekitar 6.
Basic of BFT in Shrimp Farming
1. High stocking density - over 130 – 150 200
PL10/m2
2. High aeration – 28 to 32 HP/ha PWAs 100

3. Paddle wheel position in ponds 0


1
4. Grain (pellet) 3 5 7 9 11 13 15 17
6 Molasses 19 21 23

Feed & grain application and biofloc

High aeration

High density

Dark Vannamei
Grain pellet Bioflocs
Pond Operation
High Aeration

Vannamei - Bacterial Floc PWA 15 HP ( 7 x 1HP and 4 x 2HP )

1 2 3 4

I NOTE :
PWA 1 HP

H PWA 2 HP

Rope
G

Siphoning
13

STAGES
FLOC Development stages (vol) in pond

Stage 1 : Floc found but cannot be measured (subjective)

Stage 2 : Floc found in small quantity, < 1.0 ml/litre

Stage 3 : Floc found abundance, 1.0 – 5.0 ml/litre

Stage 4 : Floc found abundance, 5.1 – 10.0 ml/litre

Stage 5 : Floc found abundance, > 10.1 ml/litre


Sampling Method
Measuring procedure

1 LITER / 2 PLACES/ 15 CM DEEP/ BETWEEN 10-12 AM

Let it settled for Read density of flocs in


15-20 minutes cone (ml/l)
BIOFLOK
• Suatu sistem yang dapat memanfaatkan
pakan secara efektif, sisa pakan dapat
digunakan kembali secara kontinue
• Sistem ini didasarkan pada pertumbuhan
mikroorganisme pada media pemeliharaan
• Minimum pergantian air
• Mikroorganisme memiliki peranan besar
dalam mempertahankan kualitas air dan
sumber nutrisi
Shrimp Farms in Indonesia &
Malaysia
Blue Archipelago Malaysia

Global Medan Indonesia

Bali, Indonesia

CPB Lampung, Indonesia


Nyan Taw Shrimp Farming GAA 2005
Stocking Density
Description (pcs/m2)
550 130
Pond 2 2
Initial MBW (g) 4.9 1.7
Period (days) 57 90
Harvest Biomass
(kg) 374 151
Final MBW (g) 13.8 18.4
FCR 1.2 1.0
Survival rate (%) 66 88
ADG (g/day) 0.16 0.19
Productivity
(kg/m2) 5.2 2.1
Nyan Taw, et.al Role of R&D …
Productivity
World Aquaculture 2005 Bali
(kg/ha) 51,893 21,001
Wet Laboratory – Trial Tanks

Global Group facility at Anyer, Indonesia


1. Shrimp feed trials using transferred Biofloc
2. Small scale experiments at request
3. Freshwater tolerance experiments
4. Nursery stage experiments
Wet Laboratory FPIK UNSOED
Phytoplankton

Zooplankton
(crustacea renik)
MIKROBA BIOFLOK

Bakteri
Protozoa pembentuk flok

Bakteri filamen

Mikroalga
MATURNUWUN

Anda mungkin juga menyukai