REFERAT
PENATALAKSANAAN
KARSINOMA REKTI
Pembimbing :
dr. Lopo Triyanto. Sp.Bonk (K)
Rahmah Fitri Utami G1A212042
Sekar Niti Wijayanti G1A212059
Theresia Apsari 0210221093
SMF BEDAH
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2013
BAB I
LATAR BELAKANG
Disfungsi ereksi
Efek dan tidak bisa
samping dari mengontrol
pembedahan buang air kecil
atau miksi.
EPIDEMIOLOGI KANKER REKTUM
Di dunia kanker kolorektal menduduki peringkat ketiga pada tingkat
insiden dan mortalitas.
Insidensi tahun 2002 : >1 juta, dengan tingkat mortalitas lebih dari
50%.
Insiden pada pria sebanding dengan wanita, dan lebih banyak pada
orang muda.
Faktor predisposisi
• Polyposis familial
• Defisiensi Imunologi
• Inflamatory bowel disease : Kolitis ulseratifa,
granulomatosis
• Diet (rendah serat, tinggi protein hewani, lemak dan
karbohidrat refined) mengakibatkan perubahan pada
flora feces dan perubahan degradasi garam-garam
empedu atau hasil pemecahan protein dan lemak,
dimana sebagian dari zat-zat ini bersifat karsinogenik.
PATOFISIOLOGI KANKER
REKTUM
Fisiologi
• Sel epitel mukosa rektum mengalami regenerasi
setiap 6 hari.
Patologis
Perubahan
genetik : Cegah
Aktivasi K-
inaktivasi apoptosis
Replikasi ras
gen dan
tak onkogen
adenomato memperpa
terkontrol dan mutasi
us njang
gen p53
polyposis hidup sel
coli (APC)
DIAGNOSA KLINIS
1. Anamnesa
• Diare palsu atau “spurious
diarrhoea”
• BAB berlendir
• Feses pipih seperti kotoran kambing
• Penurunan berat badan
• Perdarahan bercampur tinja
• Perbedaan gejala dan karsinoma
kolorektal berdasarkan letaknya
Endoskopi
• Sigmoidoskopi
• Kolonoskopi
• Virtual colonoscopy (CT colonography)
Imaging Tehnik :
• MRI, CT scan, transrectal ultrasound
4. Klasifikasi karsinoma
rektum
• Stadium :
– 0 : carcinoma in situ. – III: Dukes C rectal cancer.
– I : Dukes A rectal cancer. – IV:Dukes D rectal cancer
– II: Dukes B rectal cancer.
*Modified from the American Joint Committee on Cancer (1997)
T3 N0 M0 B2 Penyebaran transmural
Penanganan
Pembedahan Radiasi Kemoterapi Jangka
Panjang
Pembedahan
Eksisi lokal
stadium dini (polip
polypectomy)
Pertimbangan kemoterapi ;
• usia muda
• histologi derajat keganasan tinggi
• invasi ke saluran limfe dan/atau vaskuler
• obstruksi atau perforasi pada waktu diagnosis
• faktor prognosis molekuler seperti ekspresi timidilat
sintase, p53, dan adanya instabilitas mikrosatelit
Penanganan Jangka
Panjang
Evaluasi deteksi tumor primer baru atau
klinik metastase
Stadium I - 72%
Stadium II - 54%
Stadium IV - 7%
TERIMA KASIH