Balanced
Nyeri hebat analgesia
20-40%
230 juta/thn
bedah mayor
60%
di seluruh dunia
AOM
sendiri/kombinasi
+ Morfin
AMAN MANJUR
(safety) (efficacy)
Balanced
analgesia
• Banyak Randomized Trials dan meta-analisis yang membandingkan efek AOM
monoterapi + morfin vs placebo dalam hal mereda nyeri dan adanya mual muntah
post op.
• Beberapa penelitian membandingkan AOM dgn AOM lainnya, beberapa menilai
regimen kombinasi AOM, dan beberapa meta-analisis menunjukkan profil efek
samping AOM.
• Akibatnya, AOM mana yang paling baik yang seimbang antara keamanan (safety)
dan kemanjurannya (efficacy) jika dikombinasi dengan morfin menjadi tidak jelas.
Jurnal ini melakukan tinjauan sistematis dengan jaringan
meta-analisis terhadap penelitian terkontrol secara acak yang
membandingkan AOM dengan plasebo atau AOM lain dalam
hal mengatasi rasa sakit setelah operasi mayor. Kami menilai
keefektifan dan keamanan klinis dengan menggunakan
jaringan meta-analisis untuk mengintegrasikan data dari
perbandingan langsung dan tidak langsung, dengan demikian
jurnal ini menentukan keefektifan dan keamanan relatif dari
setiap pengobatan satu sama lain.
METODE
Sumber data dan strategi pencarian
• Kami mencari direktori Cochrane Central mengenai penelitian kontrol, database
MEDLINE, EMBASE, dan LILACS untuk laporan penelitian acak yang disertakan mulai dari
setiap database hingga Agustus 2015, tanpa batas bahasa publikasi, tanggal, atau status.
• Kami juga mencari Database Cochrane of Systematic Reviews dan Database Abstracts of
Review of Effects untuk tinjauan sistematis yang relevan sebelumnya.
• Kami menggeledah proses konferensi tahunan American Society of Anesthesiology dan
European Society of Anaesthesiology mulai Juni 2008 sampai Juni 2015 dan mencari
penelitian lengkap di ClinicalTrials.gov dan Platform Pendaftaran Klinis Internasional
WHO.
• Kami secara sistematis menghubungi penulis dan produsen utama untuk studi dengan
data yang tidak lengkap.
METODE
Pemilihan Penelitian
Kriteria Inklusi:
Kami menyertakan semua penelitian yang melibatkan orang dewasa yang menjalani operasi besar dan yang
menerima morfin paling sedikit 24 jam yang membandingkan setidaknya satu AOM ke plasebo atau AOM lainnya.
Kelas pengobatan yang diperhatikan adalah AOM dengan pemberian sistemik, berapa pun waktu, dosis, rute dan
cara pemberiannya (bolus tunggal atau multipel, kontinyu). Kelas AOM yang memenuhi syarat yaitu:
1) obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
2) inhibitor COX-2,
3) asetaminofen,
4) tramadol,
5) nefopam,
6) metamizol,
7) kortikosteroid
8) a-2 agonis.
Kami menyertakan penelitian yang membandingkan satu obat dengan dua dosis berbeda atau waktu pemberian
obat berbeda (pra-atau pasca-insisi), atau satu obat ke dua obat lain di kelas yang sama.
METODE
Pemilihan Penelitian
Kriteria Eksklusi
Kami mengeluarkan penelitian di mana:
1) infus morfin terus menerus diberikan sebagai tambahan pasien kontrol analgesik (PCA),
2) PCA melibatkan opioid selain morfin,
3) PCA digunakan kurang dari 24 jam,
4) analgesia regional digunakan sebagai tambahan PCA
5) antihiperalgesik digunakan
Kami juga mengecualikan penelitian memerlukan ventilasi pasca operasi selama 24 jam pertama.
Dua pasang penulis secara independen menyaring judul, abstrak dan manuskrip penuh sesuai
dengan kriteria seleksi. Ketidaksepakatan pun didiskusikan dengan penulis ketiga sampai
konsensus tercapai.
METODE
Pengukuran Hasil
- Konsumsi Morfin (dalam mg morfin equivalen) dlm 24h
- Nyeri (diukur dengan Visual Analog Scale [VAS] 100 mm) dlm 24h
- Mual-muntah dalam 24h
- Kejadian buruk serius (SAEs)
METODE
Tinjauan mengenai geometri jaringan
Kami mengamati pola dari perbandingan2 di antara berbagai AOM dalam jaringan
penelitian (Kami menilai geometri dari jaringan2 untuk setiap hasil secara berbeda)
dan menghasilkan grafik jaringan yang mewakili hubungan setiap AOM.
- Untuk tingkat konsumsi morfin dan angka nyeri, cara pengukurannya dengan “mean
difference”.
- Untuk mual, muntah, dan efek samping, pengukurannya dengan “odds ratio”.
- Untuk menilai heterogenitas klinis, kami menghasilkan gambaran statistik dan kami
membandingkan distribusi umur, jenis kelamin, berat badan, dosis harian yang ditentukan,
dan jenis pembedahan di seluruh penelitian dan perbandingan pengobatan.
HASIL
Sintesa Hasil
Tingkat Nyeri
• Berkurang signifikan dgn 2 AOM monoterapi (NSAIDs dan COX-2 inhibitor) dibandingkan
placebo
• Berkurang signifikan dengan 1 kombinasi AOM (acetaminofen+NSAIDs) dgn rata2
pengurangan 5,2-23 mm/100 dlm 24h
PONV
• Berkurang signifikan dgn 3 AOM monoterapi (NSAIDs, kortikosteroid, a-2 agonis)
dibandingkan placebo.
• Berkurang signifikan dengan 2 AOM monoterapi (kortikosteroid dan a-2 agonis).
• Data kurang cukup untuk menunjukan superioritas dari AOM kombinasi ada PONV.
SAEs
• Bukti2 mengenai serious adverse events (SAEs) tidak mencukupi untuk semua AOM.
HASIL
Eksplorasi Ketidak-konsisten-an
• Pada konsumsi morfin, NSAIDs vs nefopam -22 mg/24h dalam bukti langsung,
0,12 mg/24h dalam bukti tidak langsung.
• Pada nausea, NSAIDs vs COX-2 inhibitor 0,0 pada bukti langsung, 0,8 pada
bukti tidak langsung.
DISKUSI
• Jaringan meta-analisis ini adalah ulasan terbesar yang mencakup 135 penelitian acak
dan 13.287 pasien, menilai efikasi dan keamanan AOM yang terkait dengan PCA
morfin setelah operasi besar.
- Perbandingan head to head hanya sedikit. Perbandingan dengan placebo 5x > daripada head
to head. Hanya ¼ bukti tersedia dari kemungkinan 105 perbandingan antara 15 obat.
- Jumlah bukti berbeda antar obat dan hasil (NSAIDs dan COX-2 inhibitor lebih sering dieliti
daripada tramadol, nefopam, a-2 agonis. Hasil pada SAEs hanya 26% sedangkan konsumsi
morfin 97%.
- Penelitian tentang kombinasi AOM hanya sedikit. Hanya 1,5% penelitian yang mengevaluasi
efikasi kombinasi 2 AOM dan tidak ada evaluasi tentang 3 kombinasi AOM.
- Setiap kombinasi seharusnya diteliti khususnya analgesik yang paling efektif (NSAIDs dan a-2
agonis)
- 30 tahun penelitian tentang masalah ini belum menemukan kebutuhan klinis yang baik. Masih
ada pertanyaan: AOM mana yang mempunyai keseimbangan efikasi dan keamanan terbaik?
DISKUSI
Agenda penelitian
0 Percobaan acak yang mengevaluasi kombinasi dari dua atau lebih AOM dibutuhkan.
0 Semua kombinasi, kecuali NSAID dengan acetaminophen, pantas diselidiki lebih lanjut.
0 Beberapa kombinasi, termasuk analgesik yang paling efektif seperti NSAID dan agonis-2
agonis, belum pernah dieksplorasi.
0 Untuk melangkah lebih jauh, percobaan semacam itu harus difokuskan pada NSAID+a-2
agonis, atau perbandingan acetaminophen+a-2 agonis dan acetaminophen+NSAID.
0 Hasil utama studi di masa depan harus difokuskan dalam melaporkan pengurangan
konsumsi morfin. Apalagi faktor klinis lainnya seperti konsumsi morfin sebelumnya, nyeri pra
operasi atau kerentanan psikologis yang bisa menjelaskan variabilitas konsumsi morfin harus
diperhatikan.
0 Ada kebutuhan mendesak untuk melaporkan SAE.
KESIMPULAN
• Meskipun kurangnya perbandingan head to head dan laporan SAEs yang kurang,
jaringan meta-analisis ini membawa pandangan baru pada klinisi untuk memilih
regimen analgetik pasca operatif terbaik.
• Acetminofen+NSAIDs atau Acetaminofen+nefopam > most analgesik monoterapi
dalam hal menurunkan pemakaian morfin.
• 3 analgesik monoterapi (a-2 agonis, NSAIDs, dan COX-2 inhibitor) merupakan yang
paling efisien. Tramadol dan acetaminofen paling tidak efisien.