DISUSUN OLEH :
M U H A M A D R I D WA N
MUHAMAD SAHID
A LV I N I B R A H I M
MODULUS HALUS BUTIR AGGREGAT HALUS DENGAN
ANALISA SARINGAN
Koran Loyang
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
Kuas Sikat
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
Pasir yang akan diuji diambil secara diagonal, dan diambil sebanyak 500 kg
menggunakan sekop semen dan ditaruh diloyang. Berat pasir ditimbang pada
timbangan digital.
Pasir sebanyak 5 kg dipisahkan dulu dari agregat kasarnya dengan cara
memasukannya pada saringan dengan pori – pori saringan 9.5 mm dan 4.75 mm.
Agregat yang lolos dari saringan 4.75mm merupakan agregat halus yang akan
digradasikan kembali. Berat dari agregat kasar pada saringan 9.5 mm dan 4.75 mm
dihitung menggunakan timbangan digital.
Pasir yang lolos dari saringan 4.75 mm diambil sebanyak 500 gram, kemudian
dimasukan kedalam saringan dengan urutan ukuran pori – pori 2.35 mm, 1.18 mm,
0.6 mm, 0.3 mm, 0.15 mm, dan 0.074 mm.
Saringan ditumpuk secara berurutan kemudian ditaruh pada shaker dan shaker
diputar (Gambar 12) selama 15 menit.
Setelah 15 menit, saringan dipisahan dan agregat halus ditaruh diatas koran
Melepaskan agregat halus yang masih terdapat pada jaring – jaring saringan dapat
menggunakan kuas atau sikat.
Masing – masing bagian kemudian ditimbang beratnya. Gambar 14 menunjukan
agregat yang telah tergradasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Cara perhitungan berat tertinggal (%) = ( berat tertinggal / total tertinggal ) x 100%
Ayakan 4,75 mm = { ( 1,6 / 499,6 ) x 100% } = 0,4 %
Ayakan 2,36 mm = { ( 32,5 / 499,6 ) x 100% } = 6,5 %
Ayakan 1,18 mm = { ( 94,1 / 499,6 ) x 100% } = 18,9 %
Ayakan 0,60 mm = { ( 113,9 / 499,6 ) x 100% } = 22,7 %
Ayakan 0,30 mm = { ( 111,3 / 499,6 ) x 100% } = 22,3 %
Ayakan 0,15 mm = { ( 88,9 / 499,6 ) x 100% } = 17,8 %
Ayakan sisa = { ( 57,3 / 499,6 ) x 100% } = 11,4 %
2. Cara perhitungan berat kumulatif (%) = berat tertinggal ayakan + berat kumulatif ayakan diatasnya
Ayakan 4,75 mm = 0,4 + 0 = 0,4 %
Ayakan 2,36 mm = 0,4 +6,5 = 6,9 %
Ayakan 1,18 mm = 6,9 + 18,9 = 25,8 %
Ayakan 0,60 mm = 25,8 + 22,7 = 48,5 %
Ayakan 0,30 mm = 48,5 + 22,3 = 70,8 %
Ayakan 0,15 mm = 70,8 + 17,8 = 88,6 %
Ayakan sisa = 88,6 + 11,4 = xxxxx
3. Cara perhitungan berat kumulatif lewat ayakan (%) = 100% – berat kumulatif ayakan
Ayakan 4,75 mm = 100 – 0 = 99,6 %
Ayakan 2,36 mm = 100 – 6,9 = 93,1 %
Ayakan 1,18 mm = 100 – 25,8 = 74,2 %
Ayakan 0,60 mm = 100 – 48,5 = 51,5 %
Ayakan 0,30 mm = 100 – 70,8 = 29,2 %
Ayakan 0,15 mm = 100 – 88,6 = 11,4 %
Ayakan sisa = 100 – 100 = xxxxx
CONTOH HASIL PENGUJIAN
5. Dari modulus halus (MHB) tersebut didapatkan gradasi pasir masuk daerah II dengan
menggunakan grafik modulus halus butiran pasir.
Pada umumnya pasir dapat dikelompokkan menjadi 3 macam tingkat kehalusan, yaitu :
Pasir halus : m.h.b 2,20 – 2,60
Pasir sedang : m.h.b. 2,60 – 2,90
Pasir kasar : m.h.b. 2,90 – 3,20
Modulus halus butir selain untuk menjadi ukuran kehalusan butir juga dapat untuk mencari nilai
perbandingan berat antara pasir dan kerikil. Penggolongan gradasi pasir dapat diperoleh dari
grafik modulus halus butiran pasir.