Anda di halaman 1dari 23

Referat

fraktur suprakondiler humerus

pembimbing klinik
dr. Martina Widayanti, M.Sc, Sp.Rad

oleh
shandy s.s. bethan, s.ked
1408010067

fakultas kedokteran universitas nusa cendana


rsud dr. t.c hillers-maumere
2018
LATAR BELAKANG
Fraktur suprakondiler humerus adalah fraktur yang terjadi pada 1/3
Definisi distal humerus tepat proksimal troklea dan capitulum humeri.Garis
frakturnya berjalan melalui apeks coronoid dan fossa olecranon

Sering terjadi pada anak-anak, sekitar 65% dari seluruh kasus patah
tulang lengan atas. Mayoritas pada usia 3-10 tahun, puncaknya usia 5
dan 7 tahun. Lebih sering terjadi pada laki-laki : perempuan = 2 : 1

Epidemiologi

Sebanyak 99 % adalah fraktur tipe ekstensi, 1-2 % adalah fraktur tipe


fleksi.
ANATOMI OS HUMERUS
ANATOMI OS HUMERUS
1. Adanya riwayat trauma atau
cedera
ETIOLOGI 2. Kecelakaan kendaraan bermotor
3. Jatuh dari ketinggian
4. Luka tembak
Mekanisme terjadinya fraktur suprakondiler humerus tipe ekstensi :
Mekanisme terjadinya fraktur suprakondiler humerus tipe fleksi :

Elbow fleksi
klasifikasi fraktur suprakondiler humerus berdasarkan
fragmen distal :
1. Tipe posterior ( tipe ekstensi )
Tipe ekstensi merupakan 99 % dari seluruh jenis fraktur
suprakondiler humeri. Pada tipe ini fragmen distal
bergeser ke arah posterior.

2. Tipe anterior ( tipe fleksi )


Tipe anterior ( tipe fleksi ) hanya merupakan 1 – 2 % dari
seluruh fraktur suprakondiler humeri. Disini fragmen
distal bergeser kearah anterior.
• Menurut Gartland :
Tipe Ekstensi • Tipe I Non displaced
(sering terjadi • Tipe II Displaced dengan cortex posterior
intact, sedikit terangulasi
pada 99% kasus) • Tipe III Displaced komplit, posteromedial
• Berdasarkan derajat displacement :
• Tipe I : undisplaced atau minimal
Tipe Fleksi (Jarang displaced
Terjadi) • Tipe II : displaced di perpanjang tetapi
cortex posterior intak
• Tipe III : completely displaced.
Manifestasi Ciri-ciri adanya fraktur
Klinis Suprakondiler humerus biasanya
ditandai dengan gejala :
• Bengkak (swelling) pada elbow joint
• Deformitas pada elbow joint
• Sakit (pain)
• Denyut nadi arteri Radialis yang
berkurang (pulsellesness)
• Pucat (pallor)
• Rasa kesemutan (paresthesia)
• Kelumpuhan (paralisis)
ANAMNESIS

Biasanya pasien datang dengan suatu trauma (traumatik, fraktur), baik


yang hebat maupun trauma ringan dan diikuti dengan ketidakmampuan
untuk menggunakan anggota gerak. Pasien biasanya datang karena adanya
nyeri, pembengkakan, gangguan fungsi anggota gerak, krepitasi atau
datang dengan gejala-gejala lain.
PEMERIKSAAN FISIK
Cabang N.
Medianus  N.
N. Medianus (28 - Interosseus
Tipe Gangguan sirkulasi 60%)  tidak anterior 
Tipe fleksi perifer dan lesi pada dapat oposisi ibu ketidakmampuan
ekstensi saraf tepi jari dengan jari jari I dan II untuk
lain. melakukan fleksi
(pointing sign).
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Foto
Rontgen Pemeriksaan dengan proyeksi
AP/LAT jelas dapat dilihat tipe
ekstensi / fleksi.
Penatalaksanaan
Reposisi tertutup dan immobilisasi Reposisi Terbuka
Indikasi Operatif

Adanya kelumpuhan saraf


setelah reduksi
Fraktur yang tidak membaik
dengan reposisi tertutup
Fraktur dengan gangguan
vaskular
Komplikasi
1. Pembentukan lepuh kulit
2. Iskemik Volkmann
3. Mal union cubiti varus (Gunstock deformity)
Prognosis

Pasien yang mengalami cedera fraktur suprakondiler


humerus, sikunya mungkin tidak akan pernah menjadi
normal sehingga pasien harus diedukasi tentang keadaan
ini. Tujuan dari terapi fraktur suprakondiler humerus
adalah untuk memberikan siku nyaman yang fungsinya
mendekati keadaan senormal mungkin
TERIMA KASIh

Anda mungkin juga menyukai