Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan pasien yang masuk rumah

sakit dengan gejala seluruh badannya terdapat bintik-bintik merah dan

bengkak serta kedia lututnya sakit. Kejadian ini dialami setelah pasien
berhenti meminum obat prednison (golongan kortikosteroid). Pasien
selama ini selalu mengonsumsi obat ini (prednison) sebanyak 5 tablet
sekaligus dalam sekali minum. Pasien sudah mengonsumsi obat ini
selama kurang lebih 2 bulan. Pasien juga mengatakan bahwa ia pernah
mengonsumsi obat ini (prednison) sebanyak 10 tablet sekaligus dalam
sekali minum selama 2 minggu. Pasien mengatakan badan terasa enak.
Pegal-pegal serta nyeri di lutut menghilang saat mengonsumsi obat ini
(prednison).

Efek samping yang mungkin muncul dari obat kortikosteroid jika dipakai
berlebihan?

Penggunaan kortikosteroid pada pasien harus dipertimbangkan dan

didosis dengan baik. Pasalnya, obat ini memiliki daftar efek samping yang
lumayan panjang kalau digunakan sembarangan. Penggunaan obat yang
rutin lebih dari 2 minggu dapat menyebabkan timbul efek samping yang
serius. Oleh karena itu, kebanyakan dari obat jenis ini harus ditebus pakai
lewat resep dokter dan jarang ada yang dijual bebas.

Menurut NHS, efek samping yang umum timbul setelah menggunakan

obat kortikosteroid adalah peningkatan nafsu makan, perubahan mood,
hingga sulit tidur.Jika penggunaan obat terus dilanjutkan dengan dosis
yang semakin meningkat, efeknya mulai dari perasaan lemas, tekanan
darah rendah (hipotensi), hingga kadar gula darah rendah (hipoglikemia).
Jika tidak tertangani, sekelompok gejala ini bisa berujung pada kematian.

Efek samping yang timbul pun akan tergantung dari jenis obat apa yang
Anda gunakan. Biasanya, penggunaan secara sistemik (berbentuk tablet
atau suntikan) menyebabkan efek samping yang lebih besar. Efek
samping kortikosteroid sistemik termasuk hipertensi, peningkatan gula
darah, diabetes, tukak lambung, perdarahan saluran cerna, luka yang
lama sembuh, kekurangan kalium, osteoporosis, glaukoma, kelemahan
otot, hingga penipisan kulit.