OLEH:
KARMILA 17.01.189
STIFA D 2017
KELENGKAPAN RESEP
1) Nama dokter/SIP/No.Hp/Alamat Praktek : Ada/Tidak Ada
2) Tanda R/ : Ada/Tidak Ada
3) Tanggal/Bulan/Tahun : Ada/Tidak Ada
4) Nama obat dan Jumlahnya : Ada/Tidak Ada
5) Aturan pakai : Ada/Tidak Ada
6) Identitas pasien (Nama/Alamat) : Ada/Tidak Ada
7) Paraf Dokter : Ada/Tidak Ada
B. RESEP PERBAIKAN
KLINIK
Kimia Farma Sudiang
Makassar
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 19 Ruko 237 No. 5-6, Tlp (0411) 4313615
Makassar, 23 juni 2018
Dokter : Eka
R/
Ambroxol XV (15)
S 3 dd 1 pc
Cetirizine X (10)
S 2 dd 1 pc
Codein V (5)
S 0-0-1 pc
Metil prednison X (10)
S 2 dd 1 pc
Cefadroxil X (10)
S 2 dd 1 pc
Neurodex X (10)
S 2 dd 1 pc
Pelayanan resep meliputi skrining resep yang berisi nama, surat ijin
praktek dan alamat dokter, tanggal penulisan resep, tanda tangan/ paraf
dokter penulis resep, nama dan umur pasien; kesesuaian bentuk sediaan,
dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian;
pertimbangan klinis adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian
dosis dan jumlah obat.
Nama Obat Kerasionalan dosis dan aturan pakai Bentuk sediaan
Ambroxol Dewasa dan anak diatas 12 tahun Tablet
sehari 2-3 × 1 tab. Anak 6-12 tahun
sehsri 2-3 × ½ tab
Cetirizine Dewasa dan usia 12 tahun keatas : Tablet
1 tablet 1 kali sehari
Codein Antitusif dewasa 10-20 mg 4-6 jam. Tablet
Maks : 60 mg/hari. Anak 6-12 thn 5-
10 tiap 4-6 jam. Maks : 60 mg/hari.
Anak 2-6 thn 1 mg/KgBB/hari dalam
dosis terbagi. Maks : 30 mg/hari.
Analgesik dewasa 30-60 mg tiap 4-6
jam. Anak 0,5 mg/KgBB/hari tiap 4-6
jam.
Methylprednisolon Dosis awal 4-48 mg sehari. Anak Tablet
0,8-1,1 mg/KgBB/hari
Cefadroxil Dewasa : 1-2 g dalam sekali dosis Tablet
atau dalam 2 dosis terbagi. Anak : 30
mg/Kg/BB/hari dalam 2 dosis terbagi
Neurodex Sehari 3 × 1 tablet Tablet
2. Konseling
Konseling obat adalah suatu proses komunikasi dua arah yang
sistematik antara apoteker dan pasien untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah yang berkaitan dengan obat dan pengobatan.
Nama Obat Indikasi Aturan pakai
Ambroxol Penyakit saluran nafas akut dan 3 × sehari 1 tablet
kronik yang disertai sekresi bronchial sesudah makan
yang abnormal, misalanya pada
ekserbasi dan brochitis kronis dan
asma bronkial
Cetirizine Meredakan gejala rinitis alergi dan 2 × sehari 1 tablet
urtikaria pada dewasa dan anak usia sesudah makan
6 tahun keatas
Codein Penyakit endokrin, reumatik, 1 × sehari 1 tablet
dermatologic, oftalmologik, pada malam hari
hematologic, neoplastic, GI dan sesudah makan
sistem saraf, TBC, meningitis
Methylprednisolon Antiinflamasi dan pengobatan alergi 2 × sehari 1 tablet
sesudah makan
Cefadroxyl Infeksi saluran nafas, kulit, jaringan 2 × sehari 1 tablet
lunak, saluran cerna, saluran kemih sesudah makan
Neurodex Pencegahan dan penyembuhan 2 × sehari 1 tablet
kurang vitamin, neurotropik, sesudah makan
gangguan pada sistem saraf
sptneuralgia, neuritis perifer,
polineuritis, parestesia, sindrom
bahu-lengan, hispastenia, skiatika,
konvulsi akibat hiperitabilitas dan
herpe zoster, rasa pusing dan
muntah waktu hamil, terapi tambah
pada pengobatan penyakit kulit,
migrain, kelelahan kerjaan dan
kelelahan ketuaan
3. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
1. Ambroxol
Penggunaan obat ambroksol bersamaan dengan antibiotik seperti
cefuroxime, amoxilin, doxycylin dan eritrhromycin, dapat meningkatkan
konsebtrasi antibiotik didalam jaringan paru-paru.
2. Cetirizine
Intikoagulan karena dapat memperpanjang waktu pembekuan darah,
probenecid karena dapat meningkatkan kadar cefixime dalam darah,
Carbamazepine karena dapat meningkatkan kadar obat tersebut dalam
darah, Nifedipine karena dapat meningkatkan kadar cefixime yang diserap
dan Vaksin tivus (typhoid) karena dapat mengganggu kinerja vaksin
tersebut.
3. Codein
Dapat menimbulkan efek tambahan yang berpotensi fatal jika
dikomsumsi bersamaan dengan obat penghambat enzim monoamine
oxidase inhibitor (NAOI) dan Meningkatkan efek depresan jika digunakan
dengan, obat-obat golongan anastesi, asam trikloroasetat (TCA), ansiolitik,
hipnotik dan antipsikotik.
4. Methylprednisolon
Berpotensi melemahkan reseptor vaksin hidup (live attenuated
vaccine) dalam tubuh. Lebih baik hindari melakukan vaksinasi ketika
menjalani pengobatan dengan methyl prednisolone dan Aminoglutethimide
dapat menghilangkan efek penekanan adrenal oleh kortikosteroid.
5. Cefadroxil
Obat ini menghambat cara kerja obat lain dan Obat lain yang justru
menghambat cara kerja obat ini.
6. Neurodex
Penggunaan bersamaan dengan obat antikonvulsan menurunkan
penyerapan vitami B12 dari usus dan Penggunaan bersaan dengan obat
neomycin,asam aminosalicylic, colchicine, cimetidine, ranitidine
mengurangi penyerapan B12 dari usus.
4. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Nama Obat Efek samping
Ambroxol Reaksi intoloren, efek samping yang ringan pada
saluran cerna, reaksi alergi pada kulit, pembengkakan
wajah, dyspnea dan demam
Cetirizine Sakit kepala, agitasi, mulut kering dan rasa tidak enak
pada lambung
Codein Pusing, mual, muntah, mengantuk sakit perut
Methylprednisolon Gangguan eletrolit dan cairan tubuh, gangguan
pencernaan, keringat berlebihan, urtikaria,
peningkatan tekanan intrakranial, gangguan siklus
menstruasi, hambatan pertumbuhan pada anak,
katarak, glaukoma, anafilaksis
Cefadroxyl Nyeri lambung, reaksi hipersensitivitas,
gastrointestinal, reaksi lain yang merupakan disfungsi
hepatik
Neurodex Reaksi alergi, gatal kulit, bentol-bentol, bebgkak kulit,
sensasi rasa hangat, keringst berlebih, rasa lelah,
mual muntah
DAFTAR PUSTAKA
Supardi, S. dkk. 2011. Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Apotek dan Kebutuhan Pelatihan Bagi Apotekernya. Badan
litbangkes kemkes RI
IAI. 2014. Informasi Spesialis Obat (ISO) Vol 49. Jakarta : Ikatan Sarjana
Farmasi Indonesia