Anda di halaman 1dari 27

BRONKITIS AKUT DAN KRONIS

OLEH:
MEGA SARA YULIANTI
BRONKITIS AKUT
Definisi
 Bronkitis akut merupakan proses
radang akut pada mukosa
bronkus berserta cabang-
cabangnya yang disertai dengan
gejala batuk dengan atau tanpa
sputum yang dapat berlangsung
sampai 3 minggu.
 Gejala utama  batuk dengan
atau tanpa dahak
Epidemiologi
 Epidemiologi Paling banyak terjadi pada anak kurang
dari 2tahun, puncak usia anak usia 9-15 tahun.
 Lebih banyak pada usia > 45 tahun.
 Sering terjadi di musim dingin (di daerah non-tropis)
atau musim hujan (di daerah tropis).
 Di AS, mencapai 5% per tahun, 66% px berobat dalam
minggu pertama sakit.
 Frekuensi bronkitis lebih banyak pada populasi dengan
status ekonomi rendah dan pada kawasan industri.
 Bronkitis lebih banyak terdapat pada laki-laki
dibanding wanita.
Etiologi
 Bronkitis akut dapat disebabkan
oleh :
 Infeksi virus 90% : adenovirus,
influenza virus, parainfluenza virus,
rhinovirus, danlain-lain.-
 Infeksi bakteri : Bordatella pertussis,
Bordatella parapertussis,
Haemophilusinfluenzae,
Streptococcus pneumoniae, atau
bakteri atipik (Mycoplasma
pneumoniae,Chlamydia pneumonia,
Legionella)-
 Jamur
 Noninfeksi : polusi udara, rokok,
dan lain-lain.
Manifestasi Klinis
 Batuk yang menetap yang bertambah parah pada malam hari serta
biasanya disertai sputum.
 Rhinorrhea sering pula menyertai batuk dan ini biasanya disebabkan oleh
rhinovirus.
 Sesak napas bila harus melakukan gerakan eksersi (naik tangga,
mengangkat beban berat)
 Lemah, lelah, lesu
 Nyeri telan (faringitis)
 Laringitis, biasanya bila penyebab adalah chlamydia
 Nyeri kepala
 Demam pada suhu tubuh yang rendah yang dapat disebabkan oleh virus
influenza, adenovirus ataupun infeksi bakteri.
 Adanya ronchii
 Skin rash dijumpai pada sekitar 25% kasus
Patofisiologi
Diagnosa

 Dibuat atas dasar klinis


 Batuk akut dengan atau tanpa dahak
 Tidak ada tanda-tanda pneumonia (HR > 100
x/m, RR > 24 x/m, temp. > 38 oC, konsolidasi)

Diagnosa banding
Common cold, pneumonia, asma bronkiale
Terapi
 Antibiotik
Tidak diberikan secara rutin, kecuali dicurigai atau
terbukti ada infeksi oleh B. pertussis dapat diberi
golongan macrolide
 Bronkodilator

Tidak diberikan secara rutin, kecuali terdapat


wheezing (2-agonis)
Terapi
 Antitusif
Dapat diberikan codein atau dextromethorphan
jangka pendek sebagai simptomatis terapi.
 Mukokinetik

Tidak direkomendasikan utk diberikan rutin


 Antipiretika

Diberikan bila temp. > 38 oC


Komplikasi
Pneumonia

Prognosa
Baik, kecuali bila timbul komplikasi.
BRONKITIS KRONIS
Definisi
Kelainan saluran nafas yang ditandai oleh batuk
kronis berdahak selama minimal 3 bulan dalam
setahun, sekurang-kurangnya berlangsung
selama dua tahun berturut-turut, dan tidak
disebabkan penyakit lainnya.
Etiologi
Paparan terhadap asap rokok, polusi udara (debu
gas-gas iritan seperti CO, SO2, NO2).

Faktor-faktor pencetus Eksaserbasi Akut :


- Infeksi virus / bakteri

- Perubahan suhu udara / cuaca yg ekstrim

- Polusi udara
Patogenesa
Asap rokok / polusi udara akan menyebabkan
inflamasi pada mukosa bronkus sehingga terjadi
perubahan pada :
1. Pertahanan paru :
- Klirens mukosilier terganggu
- Fungsi makrofag alveoler terganggu
- Proses antigen dan respons antigen berubah
Patogenesa...
2. Saluran nafas :
- Keradangan
- Hiperresponsif bronkus
- Penyempitan saluran nafas
Manifestasi Klinis
 Batuk kronis
 Dahak banyak, mukoid kental, terutama pagi hari,
berubah menjadi muko-purulen bila ada infeksi
 Sesak nafas
 Nafas berbunyi mengi
 Nyeri dada ±
 Batuk darah ±
Manifestasi...

 Pemeriksaan fisik :
Bentuk simetris, gerak nafas simetris,
perkusi sonor sampai hipersonor, hiperinflasi
/ diafragma letak rendah, wheezing
ekspirasi, ronki basah halus sampai kasar
Pemeriksaan Penunjang
 Foto toraks (PA dan Lateral) :
Tampak normal atau hiperinflasi, peningkatan
corakan bronkovaskuler, pelebaran arteri
pulmonal (kor pulmonale)
 Darah lengkap dan kimia klinik (bila ada indikasi)
 Hapusan dahak Gram bila curiga ada infeksi
 Faal Paru : FEV1 / FVC < 70%
 EKG : gelombang p pulmonal
 Analisa Gas Darah : PaO2 , PaCO2 
Diagnosa
 Klinis
 Pemeriksaan Penunjang

 Eksaserbasi akut bila :

1. Sesak bertambah
2. Produksi dahak meningkat
3. Dahak purulen
Penatalaksanaan …
Medikamentosa :
 Bronkodilator :
- Aminophyllin 5-6 mg/kg BB bolus iv pelan,
dilanjutkan rumatan drip 0,9 mg/kg BB/jam
- Nebulisasi dg 2-agonis (Salbutamol / Ter-
butaline) ± Antikolinergik (Ipratropium
bromide
- Terbutaline 3 x 0,25 mg sc
Penatalaksanaan...
 Antibiotika (bila ada infeksi)
- Makrolide :
Clarithromycin, Azithromycin
- Beta-lactam :
Amoxycilline-clavulanic acid, cephalo-
sporin
- Fluoroquinolone
Levofloxacin, Moxifloxacin
Penatalaksanaan...
 Mukolitik / ekspektoran :
- Oral : N-Acetylcystein, erdostein, brom-
heksin, gliseril guaiakolat
- Nebulisasi : Bromheksin, Na Cl 0,9%
 Kortikosteroid :
- Sistemik : Dexamethasone, Methylpred-
nisolon, Triamcinolone, Prednisone
- Nebulisasi : Budesonide, Fluticasone
Penatalaksanaan …
Suportif :
Hidrasi cukup, nutrisi tepat, oksigenasi, fisio-
terapi dada, postural drainage

Edukasi :
Stop rokok, hindari polusi udara, cegah infeksi,
higiene lingkungan
Komplikasi
 Pneumonia
 Gagal nafas

Prognosa
Kumat-kumatan, membutuhkan penanganan
jangka panjang

Anda mungkin juga menyukai