Konsep PBO
Konsep PBO
Berorientasi Objek
(PBO)
Khurniawan Eko. S.T., M.Eng
Bahasa Pemrograman
Tiga tingkat Bahasa Pemrograman, yaitu:
• Bahasa Mesin / Machine languages
• Bahasa Rakitan / Assembly languages
• Bahasa Tingkat Tinggi / High-Level languages
Bahasa Mesin / Machine Languages
• Terdiri dari 2 bilangan, 1 dan 0
• Bahasa dasar “native” yang difahami komputer
• Sulit dalam pemrograman – kesalahan 1 digit akan mengakibatkan
kegagalan sistem
• Contoh kode:
1110100010101 111010101110
10111010110100 10100011110111
Bahasa Rakitan / Assembly Languages
• Bahasa yang sedikit memudahkan proses pembuatan program
• Terdiri dari satu set perintah/instruksi yang dikhususkan untuk
processor tertentu
• Kode assembly perlu di translate ke dalam bahasa mesin sebelum di
proses oleh komputer
• Contoh:
ADD 1001010, 1011010
Bahasa Tingkat Tinggi / High-Level Languages
• Merepresentasikan perubahan besar dalam dunia programming
• Menggunakan Bahasa sehari-hari yang dekat dengan Bahasa Inggris
• Dalam perkembangan, Bahasa tingkat tinggi dibagi menjadi dua
kelompok:
• Pemrograman Prosedural
• Pemrograman Berorientasi Objek
Masalah-masalah Umum
Beberapa masalah yang muncul akibat desain program yang buruk:
• Rigidity : Sulit diubah
• Fragility : Sering muncul error atau kegagalan sistem
• Immobility : Sulit digunakan kembali (re-use) dan digunakan Bersama
kode program lain
• Viscosity : Kesalahan kode mudah terjadi dan sulit diperbaiki
• Needless Complexity : Desain kode yang rumit, generalisasi yang
berlebihan
• Needless Repetition : Kode berulang-ulang, Banyak copy dan paste
• Opacity : Sulit difahami
DRY (Don’t Repeat Yourself)
“Every Piece of Knowledge must have a single, unambiguous,
authoritative representation within a system”