Diabetes Melitus Dan Sepsis: Pembimbing: Dr. Wiwid Samsulhadi, SP - PD, FINASIM Oleh: Rosa El Bariroh 201810401011004
Diabetes Melitus Dan Sepsis: Pembimbing: Dr. Wiwid Samsulhadi, SP - PD, FINASIM Oleh: Rosa El Bariroh 201810401011004
DAN SEPSIS
Pembimbing:
dr. Wiwid Samsulhadi, Sp.PD, FINASIM
Oleh:
Rosa El Bariroh
201810401011004
2
DEFINISI
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu
sindroma klinis kelainan metabolik, ditandai
oleh adanya hiperglikemik yang
disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek
kerja insulin atau keduanya.
3
Indonesia
menempati
peringkat
ke-5 di dunia
4
382 juta
Di dunia
9,1 juta
Di Indonesia
5
6
STUDI KASUS
7
IDENTITAS
◦ Nama : Ny. Siti Chususiati
◦ Umur : 58 Tahun
◦ Agama : Islam
◦ Ruangan : 4C – Bed B6
◦ Pekerjaan : Pedagang
◦ Status : Sudah Menikah
◦ Tanggal masuk : 7 November 2018
◦ Jam masuk : 18.00
8
ANAMNESIS
11
ANAMNESIS
12
Pemeriksaan Fisik
14
Dextra Sinistra
Pulmo Depan
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Suara tambahan
16
Abdomen
◦ Inspeksi :permukaan datar, warna
sama seperti kulit sekitar, pelebaran vena (-)
◦ Auskultasi : bising usus (+) normal
◦ Perkusi :timpani seluruh lapangan
abdomen, nyeri ketok CVA (-)
◦ Palpasi :Soepl, nyeri tekan (+) region
hipcondriac dan epigastric sinistra, tegang (-
), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, ginjal
tidak teraba
17
Abdomen
◦ Inspeksi :permukaan datar, warna
sama seperti kulit sekitar, pelebaran vena (-)
◦ Auskultasi : bising usus (+) normal
◦ Perkusi :timpani seluruh lapangan
abdomen, nyeri ketok CVA (-)
◦ Palpasi :Soepl, nyeri tekan (+) region
hipcondriac dan epigastric sinistra, tegang (-
), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, ginjal
tidak teraba
18
Ekstremitas
Superior Inferior
Capillary Refill <2 detik / <2 detik <2 detik/ <2 detik
Darah Lengkap
Hb : 13,4 g/dl
Leukosit : 25.670/mm3 (↑)
Hematokrit: 39,3 %
Trombosit: 489.000/ mm3 (N)
Kimia Klinik
GDA Stik: 580 mg/dl (↑)
Neut: 93,4%
Lymph: 3,5 %
K/Na/Cl
Kalium 5,2 mmol/L
Natrium 123 mmol/L
Chlorida 87 mmol/L
20
ASSESMENT
21
PLANING DIAGNOSIS
◦ GDP
◦ GD 2 jam PP
◦ HbA1c
◦ SE
22
PLANING TERAPI
◦ Infus RL 21 tpm/menit
◦ RCI 4x6 IU
◦ Ceftriaxone 2x1 gr
◦ Metronidazole 3x500 mg
◦ Levemir 0-0-14 IU
◦ Novorapid 10-10-10 IU
◦ Antrain 3x1
◦ Omeprazole 3x1
◦ Sucralfat syr 2x1
23
PLANING MONITORING
◦ Keluhan
◦ Vital sign
◦ GDA RCI
◦ GDP
◦ GD2JPP
24
PLANING MONITORING
◦ Keluhan
◦ Vital sign
◦ GDA RCI
◦ GDP
◦ GD2JPP
25
TINJAUAN
PUSTAKA
26
DEFINISI
27
KLASIFIKASI DIABETES MELITUS PERKENI
A
Perkeni, 2015
28
Manifestasi Klinis
Teori Kasus
Keluhan klasik DM berupa : poliuria, pasien merasa ingin BAK
polidipsia, polifagia, dan penurunan terus dan sering terbangun
berat badan yang tidak dapat dijelaskan malam hari untuk BAK,
sebabnya. Pasien sering merasakan
haus dan ingin minum terus.
Keluhan lain dapat berupa: lemah Pasien juga merasakan
badan, kesemutan, gatal, mata kabur, lemah badan akhir – akhir
dan disfungsi ereksi pada pria, serta ini. Lemah badan dirasakan
pruritus vulvae pada wanita. akhir-khir ini. (Polidipsi,
polyuria, letargis)
Perkeni, 2015
29
Kriteria Diagnostik
Teori
Kasus
◦ Gejala klasik DM
ditambah Gula Darah GDA : 580 mg/dl
Sewaktu ≥200 mg/dl
atau
◦ Kadar Gula Darah Puasa
≥ 126 mg/dl.
atau
30
◦ Kadar gula darah 2 jam
pada TTGO ≥200 mg/dl.
Perkeni, 2015
Pada pasien ini pada pemeriksaan penunjang
didapatkan Gula darah sewaktu/ Gula darah
acak 580 mg/dl sesuai denga teori yaitu Gula
darah sewaktu > 200 mg/dl . Pasien tidak
dilakukan pemeriksaan gula darah puasa dan
TTGO. Hal ini tidak menjadi masalah karena
kriteria diagnosis bisa dilakukan salah satu saja
yaitu GDA, atau GDP atau TTGO.
31
PILAR PENATALAKSANAAN DM
◦ Edukasi
◦ Terapi Nutrisi Medis
◦ Latihan Jasmani
◦ Terapi Farmakologis
Antihiperglikemik Oral
Obat Antihiperglikemia Suntik
◦ G = Gula
◦ U = Uric Acid
◦ L = Lipid
◦ O = Obesitas
◦ H = Hipertensi
◦ S = Sigaret
◦ I = Inaktivitas
◦ S = Stres
◦ A = Alkohol
◦ R = Regular check up Askandar 2015
33
Terapi Nutrisi Medis
IMT = BB(kg)/ TB(m2)
Askandar 2015
35
Latihan Jasmani
Perkeni, 2015
36
Terapi
Kasus Teori
◦ RCI : (n-1) x 4 = (5-1) x 4 =
◦ Infus RL 21
4x4 unit
tpm/menit
◦ Levemir 0,1 – 0,2 IU/ kgBB =
◦ RCI 4x6 IU (0,1 – 0,2) x 50 = 5-10 IU,
◦ Levemir 0-0-14 IU sehingga 0-0-10 IU
◦ Novorapid 10-10- ◦ Novorapid 2n 2x 5 = 10
10 IU unit 10-10-10 IU
37
Askandar, 2015
Indikasi Insulin
◦ Mutlak pada DMT1
◦ Relatif pada DMT2 dengan keadaa tertentu :
Gagal terapi OHO kombinasi 3-6 bulan
Kehamilan
Selulitis/gangrene/infeksi lain
Kurus/underweight
Fraktur
Hep. B kronis/ Sirosis hepatis
Operasi
Gangguan fungsi ginjal
Askandar 2015 dan Perkeni 2015
38
◦ Evaluasi medis secara berkala
1. Dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan 2 jam
sesudah makan, atau pada waktu-waktu tertentu lainnya
sesuai dengan kebutuhan
2. Pemeriksaan A1C dilakukan setiap (3-6) bulan
3. Secara berkala dilakukan pemeriksaan:
◦ Mikroalbuminuria
◦ Kreatinin
◦ Albumin / globulin dan ALT
◦ Kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL,
dantrigliserida
◦ EKG
◦ Foto sinar-X dada
◦ Funduskopi
Askandar 2015 dan Perkeni 2015
39
Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan GDP , G2JPP dan
HBA1C sebagai monitoring keadaan pasien.
40
Masalah-Masalah Khusus
(KAKI DIABETIK)
◦ Kendali metabolik (metabolic control): ◦ Untuk ulkus diabetic
pengendalian keadaan metabolik sebaik pada pasien ini di
mungkin seperti pengendalian kadar konsulkan pada spesialis
glukosa darah Bedah Umum sehingga
◦ Kendali infeksi (infection control): jika untuk perawatan luka
terlihat tanda-tanda klinis infeksi harus dilakukan rawat
diberikan pengobatan infeksi secara bersama dokter bedah
agresif untuk ulkus diabetic.
◦ Kendali vaskular (vascular control):
perbaikan asupan vaskular (dengan
operasi atau angioplasti)
◦ Kendali luka (wound control):
pembuangan jaringan terinfeksi dan
nekrosis secara teratur. Perawatan lokal
pada luka, termasuk kontrol infeksi,
41
DEFINISI
42
Kriteria Sepsis (1) lama
43
Kriteria Sepsis (2) Baru (2016)
Sofa score
pemeriksaan penunjang. Kriteria yang dapat dinilai dari kasus ini hanya
Sehingga pada kasus ini untuk menentukan diagnosis dari sepsis masih
menggunakan definisi lama yaitu ditemukan tanda tanda dari Sepsis yaitu
25.670/mm3 dan adanya ulkus pada kaki kanan jari ke IV diameter kurang
◦ Dalam kasus ini juga termasuk dalam katagori Sepsis dikarenakan sudah
memasuki kriteria yaitu SIRS dengan tanda tanda infeksi. Namun belum
termasuk katagori sepsis berat karena tekanan darah pada pasien ini normal
yaitu 120/80.
Insiden Sepsis
◦ Pada kasus ini penyebab dari sepsis adalah Ulkus pedis dextra digiti 4
wagner II yang mana sangat dimungkinkan tumbuhnya bakteri pada
ulkus tersebut selain itu pasien juga menderita diabetes melitus
sehingga menyebabkan rentan trjadinya infeksi serta factor penyebab
luka ti\dak kunjung sembuh
Terapi
49