Anda di halaman 1dari 19

Jurding

Hubungan antara IL-8 dan Tingkat


Keparahan DSS pada Pasien Anak

Oleh: Dameria Purba

Bandung, 29 Januari – 7 April 2018


DBD -> masalah kesehatan utama pada 100 negara tropis maupun subtropics.

WHO -> 2.5 juta orang di seluruh dunia tinggal di area endemik DBD dan beresiko
mengalami demam dengue atau DBD.

Mortalitas DSS↑ 40-45% bila terapi x adekuat dan x sedini mungkin.


Terapi adekuat dan sedini mungkin -> mortalitas ↓ 1%.

-> antiviral dan vaksin yang efektif belum ditemukan.


-> terapi yang diberikan -> terapi suportif -> menangani kebocoran plasma dan
perdarahan
-> penting sekali menemukan sebuah biomarker yang dapat menjadi predictor awal
terjadinya DSS sehingga DBD dapat diterapi secara dini agar tidak menjadi DSS.

Pendahuluan
Penyebab kebocoran plasma -> kerusakan sel dan aktivitas sitokin (
terjadi selama 24-48 jam), beberapa memanjang (>48 jam).

Kebocoran plasma pada DBD dihubungkan dengan beberapa sitokin.

 Secara in-vitro -> konsentrasi IL8 meningkat pada transendothelial


electrical resistance (TEER) dari sel endotel vena umbilical manusia
(HUVECs) dan Human endothelial cells-1 (HMEC-1).
 Secara invivo -> IL8 dihubungkan dengan DBD dan DSS.

Wong dkk -> batas ambang IL-8 sebesar <220 pg/mL selamat dari syok
septik
namun belum diteliti nilai ambang pasien DSS anak.
• DBD merupakan masalah kesehatan utama -> negara
tropis
• Case Fatality Rate (CFR) DHF dapat dikurangi dari 45%
menjadi <1% apabila DSS dapat diterapi sedini dan
seadekuat mungkin.
• Biomarker awal untuk prognosis DSS pada pasien anak
diperlukan -> IL-8 mungkin dapat menjadi salah satu
molekul yang berperan dalam patofisiologi DBD pada
pasien anak.

Latar Belakang
Tujuan Umum:
Mengevaluasi kadar IL-8 pada pasien DBD anak pada
berbagai stadium penyakit

Tujuan Khusus:
Menentukan korelasi antara konsentrasi serum IL 8 pada
waktu awal masuk rumah sakit dengan prognosis DSS pada
pasien anak

Tujuan Penelitian
 Kohort prospektif pada pasien DSS anak yang dirawat di
departemen anak RS Kandou, Manado.
 Uji analisis regresi logistik, uji Chi-Square, kurva ROC
 Hasil uji dinilai signifikan secara statistik apabila nilai P
<0.05 (kekuatan uji 80; =0.20)

Metode Penelitian
• Subjek Penelitian: semua pasien anak usia 1-14 tahun
yang didiagnosis DSS berdasarkan kriteria WHO (tahun
2011).
• Kriteria Eksklusi: anak dengan infeksi bakterial dan anak
yang mendapat terapi kortikosteroid atau transfusi darah.

• Sampel minimal: 38 anak ( =0.05, = 0.2, r= 0.4, P=


0.8).
• Waktu Penelitian: Juli 2012-Juli 2014
• Tempat: Departemen kesehatan anak, RS Prof Dr.R. D
Kandou Manado
• Pada waktu diagnosis -> spesimen darah diperiksa ->
menentukan awal IL8 (pg/mL) menggunakan Human
CXCL8/1L-8 immunoassay.
• Dicatat usia, jenis kelamin, status gizi, tanda vital
(kesadaran, TD, HR, RR, suhu) dan gejala klinis subyek
penelitian

Cara Penelitian
• Pasien di-follow up sampai terjadi perbaikan (sembuh)
atau perburukan klinis (mengalami syok rekuren, syok
lama, atau meninggal).
• Data kemudian diolah.
• Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS versi
22.00 untuk software Windows.
Hasil Penelitian
Pasien DSS laki-laki > perempuan.
Penelitian-penelitian terdahulu: laki-laki >> DSS, namun tidak
terdapat perbedaan resiko bagi anak perempuan atau laki-laki untuk
menderita DBD.

Kasus DSS anak -> status gizi baik >>


Penelitian terdahulu: kebanyakan pasien dengue dan DSS
memiliki status gizi yang baik.

Pasien penelitian -> mengalami syok untuk pertama kalinya pada hari ke-4
atau ke-5 demam
Hasil ini = penelitian-penelitian lain sebelumnya. Patomekanisme
DBD melibatkan migrasi leukosit pada hari ke-5 dan peningkatan jumlah
neutrofil imatur.

Pembahasan
• Infeksi virus Dengue menginduksi produksi sitokin oleh
sel endotel, salah satu sitokinnya yaitu IL8.
• Peningkatan IL8 berhubungnan -> kebocoran plasma,
kerusakan sel endotel, gangguan koagulasi, dan
fibrinolysis pada pasien dengue.
• Pada penelitian: terdapat hubungan signifikan antara IL8
dan terjadinya perburukan klinis pada pasien DSS.
• Kadar IL8 di awal penyakit -> pasien yang akan
mengalami perburukan klinis > perbaikan klinis.
• Pasien dengan kadar IL8 yang tinggi cenderung memiliki
prognosis yang jelek.
• Huang dkk: kadar IL6 dan IL8 -> pasien DSS dan DBD >
hanya infeksi demam dengue.
• Sebuah penelitian : kadar IL-8 DSS > DBD.
• Semua penelitian terdahulu yang disebutkan: menunjukkan
IL8 memiliki peran penting dalam memprediksi prognosis
DBD atau DSS.
• Kadar nilai ambang IL8 awal sebesar 194.9 pg/ml atau
lebih dapat memprediksi perburukan klinis DSS dengan
sensitivitas 89.3% dan spesifitas 93.3%.
• Terdapat hubungan antara tingginya kadar IL8 pada awal
penyakit dengan perburukan klinis DSS.

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai