Cedera Kepala
Catatan Dameria Purba
Spontan 4
Pada panggilan 3
Pembukaan Mata
Pada rangsang nyeri 2
Tidak ada 1
Sesuai perintah 6
Lokalisasi perintah 5
Pada rangsang nyeri 4
Respon Motorik
Fleksi (dekortikasi) 3
Ekstensi (deserebrasi) 2
Tidak ada 1
Orientasi baik 5
Disorientasi 4
Respon Verbal Kata-kata disorientasi 3
Bunyi tidak bermakna 2
Tidak ada 1
Klasifikasi Cedera Kepala
3. Morfologi
• Fraktur tulang :
Kalvaria: Linear, diastasis, depressed
Basis Kranii
• Lesi intrakranial :
– Fokal : Epidural hematoma, subdural hematoma,
intraserebral hematoma
– Difus : Kontusio Multipel, hipoksia/iskhemik
Penatalaksanaan
• Primary Survey
A = Airway ( Jaga jalan nafas dengan perlindungan terhadap servikal
spine).
B = Breathing (pernafasan).
C = Circulation (nadi, tekanan darah, tanda-tanda syok dan kontrol
perdarahan).
D = Disability (level kesadaran dan status neurologis lain).
E = Exposure (Seluruh tubuh pasien diekspose untuk pemeriksaan dan
penanganan menyeluruh, dengan memperhatikan faktor suhu dan
lingkungan).
• Secondary Survey
• Penanganan Cedera Kepala
Komplikasi
• Kejang
• Infeksi
• Gastrointestinal
• Gelisah
• Proteksi serebral: golongan antagonis kalsium
(mis., nimodipine)
Penutup
Penanganan segera pada kasus cedera kepala di
UGD dapat meminimalisasi kematian dan kecacatan
yang dapat saja terjadi. Fokus utama dalam
penanganan cedera kepala khususnya mengenai
brain injury adalah mencegah terjadinya cedera
otak sekunder. Pelaksanaan primary survey
sekaligus menilai derajat cedera kepala
menentukan tindakan yang harus dilaksanakan
selanjutnya. Penanganan yang cepat tepat dan
adekuat dapat menolong pasien dari kematian