Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus

Appendisitis Akut
Catatan Dameria Purba

Jakarta Timur, 6 November 2017 – 12 Januari 2018


Identitas Pasien
Nama lengkap : RA Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 19 tahun Suku Bangsa : Jawa

Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa Pendidikan : SMA

Alamat : Jln. Puskesmas RT 006/10 No. 34, Tanggal Pemeriksaan: 23 November


Jakarta Timur 2017
Anamnesis
Keluhan utama: nyeri perut kanan bawah sejak 1
hari SMRS
Keluhan tambahan: mual, nafsu makan menurun
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang:
• Pasien datang ke UGD RSAU Esnawan Antariksa diantar keluarga dengan
keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari SMRS. Os mengatakan nyeri
datang tiba-tiba di area perut bawah terutama sebelah kanan, nyeri
dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan terus menerus. Skala nyeri yang
dirasakan kira-kira berskala 8. Pasien mengatakan nyeri sekali ketika pasien
hendak berjalan. Os menyangkal adanya nyeri yang menjalar dari uluh hati
menuju perut kanan bawah. Mual (+) Muntah (-) Demam (-) Penurunan
nafsu makan (+). BAB dan BAK dbn.
• Sebelumnya Os dibawa ke RS Prikasi. Disana Os didiagnosis menderita
apendisitis akut oleh dokter UGD setempat, Os mengatakan disana diberi
obat anti nyeri dan keluhan nyeri berkurang. Kemudian karena alasan lebih
dekat dengan tempat tinggal pasien, pasien di rujuk ke RSAU Esnawan
Antariksa untuk menjalani operasi.
Riwayat Penyakit Dahulu:
- nyeri yang seperti ini baru pertama kali dirasakan.
- Tidak pernah ada riwayat operasi sebelumnya.
- Maagh (+)
- DM (-)
- HT (-)
- Alergi seafood (+)
- Riwayat sakit saluran kencing
Pemeriksaan Fisik
• STATUS UMUM
• Kesadaran : Compos mentis
• Keadaan Umum : TSS
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 89 x/menit, reguler
• Pernafasaan : 19 x/menit
• Suhu : 37,2 ºC
• Tinggi Badan : 168 cm
• Berat Badan : 61 kg
• Keadaan gizi : Gizi baik
Kepala: normocepali, distribusi rambut rata berwarna hitam
Mata: KA -/-, SI -/-
Leher: dbn, pembesaran KGB -
Dada: suara napas vesikuler, wheezing -/-, Ronki -/-
Perut:
Inspeksi : Perut datar, kulit tampak normal, pelebaran pembuluh
darah (-), distensi (-), ascites (-), benjolan (-), Lesi bekas operasi (-).
Auskultasi: Bising usus (+) normal.
Palpasi : massa (-), nyeri tekan (+), blumberg sign (+), rovsing sign
(+), obturator sign (+), psoas sign (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen, nyeri ketok (+)
• Status Lokalis

X
Pemeriksaan Penunjang
• Darah Rutin • Hematologi
Hb 14.6 gr/dL Basofil 0 %
Leukosit 11.000 mm3 Eosinofil 2 %
Ht 43% Neutrofil Batang 2 %*
Trombosit 292.000 mm3 Neutrofil Segment 73%*
Waktu Pendarahan 3 menit Limfosit 17%
Waktu Pembekuan 6 menit Monosit 6%

• Kimia
GDS 79 mg/dL
Diagnosis

• WD: Appendisitis Akut


• DD: divertikulitis meckel, gastroenteritis
Penatalaksanaan
• Konsul ke dokter Spesialis Bedah
• Rawat Inap untuk persiapan operasi
• Infus RL: D5 2:2 24 TPM
• Ketorolac 30mg Inj 1x1
• Ranitidin 50mg Inj 1x1
• Ceftriaxone 1 g Inj. 2x1
Analisis Kasus
• Anamnesis: nyeri perut kanan bawah, mual, nafsu
makan menurun
• PF: nyeri tekan McBurney (+), Blumberg sign (+),
Rovsing sign (+), Obturator sign (+), Psoas sign (-),
• PP: leukositosis, shift to the left.
Gejala Tanda Laboratorium

Nyeri menjalar (0) Nyeri RLQ (2) Leukositosis (2)

Anoreksia (1) Nyeri Lepas (1) Shift to the left (1)

Nausea/vomiting (1) Peningkatan suhu (0)

Alvarado Score: 8
Tinjauan Pustaka
Pendahuluan
-> Appendisitis: peradangan dari apendiks
veriformis dan merupakan penyebab abdomen
akut yang paling sering.
Panjang bervariasi sekitar 6-9 cm.
Letak: bervariasi: retroileal,
retrosekal, ileosekal, letak pelvik

Apendiks : organ imunologik yang


berperan dalam sekresi IgA
karena termasuk dala komponen
gut-associated lymphoid tissue
(GALT) pada waktu kecil. Namun
sistem imun tidak mendapat efek
negatif apabila apendiktomi
dilakukan.
Epidemiologi

• Insidens -> negara berkembang >>


• Semua umur, pada anak <1 tahun jarang.
• Insidens tertinggi usia 20-30 tahun.
• Laki-laki> perempuan
Etiologi-Patologi

- Infeksi bakteri <- sumbatan lumen apendiks <- hiperplasia


jaringan limfe, fekalit, tumor apendiks, dan cacing askaris.

- Erosi mukosa apendiks akibat parasit seperti E. Histolytica.

- Penelitian epidemiologi -> peranan kebiasaan makan


makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi -> menaikan
tekanan intrasekal -> sumbatan fungsional apendiks ->
meningkatnya pertumbuhan kuman flora kolon biasa.
Gejala Klinis
> Nyeri Viseral di daerah epigastrium di sekitar
umbilikus samar-samar disertai mual muntah nafsu
makan menurun
 Dalam beberapa jam nyeri berpindah ke titik
McBurney nyeri dirasakan lebih tajam dan lebih
jelas letaknya, merupakan nyeri somatik setempat.
 Rasa nyeri lebih ke arah perut sisi kanan atau nyeri
timbul pada saat berjalan karena kotraksi otot psoas
mayor yang menegang dari dorsal
PF
Demam
Mc Burney
Blumberg Sign
Rovsing sign
Psoas sign
Obturator sign
PP

Lab:
Leukositosis
Shift to the left
USG
Apendikogram
Laparaskopi
Alvarado Score
Gejala Klinik Value

Gejala Adanya migrasi nyeri 1

Anoreksia 1

Mual/muntah 1

Tanda Nyeri RLQ 2

Nyeri lepas 1

Febris 1

Lab Leukositosis 2

Shift to the left 1

Total poin 10

0-4 -> bukan app


5-6 -> kemungkinan, tetapi belum tentu app
7-8 -> kemungkinan tinggi app
9-10 -> sangat mungkin app, membutuhkan tindakan operasi segera
Penatalaksanaan

• Tindakan appendektomi
• AB -> app dg komplikasi / gangrenosa /
perforata
Kecurigaan Apendisits Akut

Tidak Jelas

Observasi aktif

Tidak Jelas

Apendisitis Penyakit Lain

USG dan Lab

Apendektomi Tindakan yang sesuai


Prognosis

Tingkat mortalitas dan morbiditas sangat kecil dengan diagnosis


yang akurat serta pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai