Anda di halaman 1dari 23

• Kualitas hidup dan kesuksesan seseorang

dipengaruhi oleh kualitas pikirannya.


• Pikiran yang berkualitas dihasilkan oleh otak
yang bekerja secara optimal.
Rika Endah Nurhidayah
Hasil Penelitian
baru 20 %
dari total kemampuan
otak yang digunakan
manusia.
80 %
TEORI OTAK
• Berat otak manusia sekitar 2% BB badan orang
dewasa (Price & Wilson, 1994).
• Aktivitas otak tak pernah berhenti
• fungsinya  pusat integrasi dan koordinasi
organ motorik maupun sensorik.
• Bagian otak : serebrum, disensefalon, mid brain,
pons, medulla oblongata dan serebellum (Hudak
& Gallo, 1996).
• Serebrum merupakan otak yang paling besar
dan menonjol
Serebrum
• memiliki pusat saraf yang mengatur aktivitas
motorik maupun sensorik
• Terbagi dua : hemisfer yaitu kiri dan kanan
• Hemisfer : lobus frontal, parietal, temporal dan
oksipital
• Setiap hemisfer bekerja kontra lateral.
• Hemisfer dilapisi korteks berwarna abu-abu
diduga ,menjalankan fungsi otak seperti
penilaian, bahasa, memori atau daya ingat,
krativitas, dan berfikir abstrak (Price & Wilson 1994).
Lanjutan serebrum
• Fungsi Korteks: persepsi, penempatan, interpretasi, &
mengatur semua gerak involunter.
• serebrum bekerja sama untuk fungsi koordinasi :
komunikasi.
• Lisan: informasi sensori terjadi melalui korteks
auditorius utama.
• asosiasi auditori suara  kata  kalimat  oleh area
integratif korteks serebri  pikiran.
• huruf  kata, pikiran, & kalimat pd area asosiasi visual.
• Pusat bicara selain mengontrol motorik laring dan
mulut, mengirim impuls ke pusat pernafasan untuk
memberikan pola pernafasan pada saat proses bicara.
Lobus Frontalis
• merupakan area motorik primer
– area 4 Broadmann : gerakan voluntar
– area 6 Broadmann : kemampuan menulis.
– Kerusakan area 6 : agrafia.
• Gerakan menyidik voluntar dan deviasi mata dan
kepala: lobus frontal area 4, 6, 8, 9, dan 46.
• area 44 dan 45 = area bicara Broca.
• Kerusakan broca : afasia motorik / afasia ekspresif.
• lobus prefrontalis : area 9 sampai 12: kepribadian.
• Fungsi utama : kemampuan intelektual kompleks,
ide kreatif, ingatan, penilaian, tanggung jawab, dan
pandangan ke masa depan.
Lobus Parietalis
• Fungsi: memproses dan mengintegrasi informasi
sensorik yang lebih tinggi tingkatannya.
• Area 1 sampai 3 : sensasi seperti nyeri, suhu,
raba, tekan dan propioseptik.
• area 5 dan 7: sensorik misalnya kualitas bentuk,
tekstur, berat, suhu, bentuk dan letak anggota
tubuh termasuk kesadaran akan diri sendiri.
• Area 39: memahami bahasa tulisan
• area 40 : mengenal benda dengan sentuhan.
• Kerusakan area 39: aleksia
• Kerusakan area 40: astereognosis.
Lobus Temporal
• Area sensorik untuk pendengaran.
• Area 41 dan 42 berfungsi untuk menerima
berbagai suara.
• area 22 atau area Wernicke bertanggung jawab
terhadap asosiasi pendengaran atau
kemampuan memahami bahasa lisan.
• Kerusakan area ini disebut afasia Wernicke atau
afasia sensorik.
Lobus Oksipitalis
• bertanggung jawab terhadap penglihatan
primer dan asosiasi warna pada area 17.
• asosiasi visual : mengubah informasi-informasi
agar bermakna berada pada tanggung jawab
area 18 dan 19.
• Kerusakan area 17 : gangguan lapang pandang
• kerusakan area 18 dan 19 : tidak mampu
membedakan benda-benda dan fungsinya serta
kesulitan untuk mengenali wajah seseorang
(prosopanogsia).
SPESIALISASI
FUNGSI
OTAK
• Bukti spesialisasi otak : dianalisa pada pasien yg
menjalani komisuro-tomi serebral (Price & Wilson 1994).
• Informasi respon sensorik dan motorik hanya
mencapai salah satu hemisfer saja.
• Kedua hemisfer hampir sempurna berdiri sendiri,
untuk persepsi, belajar, ingatan dan
pembentukan ide-ide.
• Universitas California  tiap otak mengendalikan
aktivitas intelektual berbeda : kreatif , imajinatif ,
logis dan kuantitatif.
• Seseorang yang mengunakan satu sisi otak saja
sering kesulitan menggunakan sisi yang lain 
berpikir dgn dimensi tunggal/subyektif (Muslimdaily, 2008
)
Otak Kiri
• Hemisfer utama pada orang-orang yang tidak
kidal adalah otak kiri. Otak kiri mempunyai
spesialisasi untuk bahasa dan kalkulasi
matematik namun terbatas pada tugas-tugas
ruang.
• Beberapa fungsi otak kiri adalah berhubungan
dengan angka, susunan, logika, organisasi dan
hal lain yang memerlukan pemikiran rasional,
beralasan dengan pertimbangan yang deduktif
dan analitis. Otak kiri terbiasa dengan hal-hal
yang bersifat matematis, ilmiah, dan lebih
memfokuskan pada garis dan rumus.
Otak Kanan
• Hemisfer minor /kanan mempunyai spesialisasi untuk
memahami sesuatu secara keseluruhan, menerima
gambaran abstrak, musik dan lokasi ruang  cenderung
kesulitan untuk berkomunikasi verbal.
• Oleh karena itu sering komunikasi non verbal dan kegiatan
emosional.
• Fungsi : mengurus dimensi yang berbeda seperti mimpi,
berkhayal, warna, musik, ritme dan proses pemikiran lain
yang memerlukan kreativitas, imajinasi yang hidup,
orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik.
• Pemikiran otak kanan tidak begitu tegang, kurang terikat
oleh parameter ilmiah dan matematis, otak kanan lebih
fokus pada rupa dan bentuk, warna-warni dan kelembutan,
sebaliknya mengabaikan ukuran dan dimensi.
MENGOPTIMALKAN FUNGSI OTAK
• Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk
mengoptimalkan fungsi otak agar lebih optimal, antara
lain senam otak (brain gym). membaca buku, mengisi
teka-teki, melakukan aktivitas-aktivitas baru, atau
melewati rute-rute perjalanan yang berbeda.
• Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan otak
seperti tersebut di atas adalah dengan melakukan
senam otak. Paul E. Dennison, Ph.D mengembangkan
Educational Kinesiology (Edu-K) guna meningkatkan
pengalaman belajar dengan keseluruhan otak. Metode
ini melatih seluruh otak bekerja dengan cara melakukan
gerakan pembaruan pola dan aktivitas brain gym.
MENGOPTIMALKAN FUNGSI OTAK
• Metode Edu-K memungkinkan orang menguasai bagian
otak yang semula belum ia kuasai, dan membuka
bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau
terhambat.
Senam otak dilakukan melalui tiga dimensi, yakni
lateralitas komunikasi, pemokusan pemahaman, dan
pemusatan pengaturan.
• Lateralitas komunikasi bertujuan untuk
mengoptimalkan kemampuan belajar. Metodenya
sangat mudah dan menyenangkan sehingga dapat
dilakukan siapa saja. Misalnya dengan cara mendengar,
melihat, menulis, bergerak, dan selalu bersikap positif.
MENGOPTIMALKAN FUNGSI OTAK
• Gerakan ini melatih kedua hemisfer otak, mata, telinga
dan anggota-anggota tubuh lainnya untuk bekerja sama
dengan gerakan “menyeberangi garis tengah”. Gerakan
“meyeberangi garis tengah” atau silang membantu kita
menggunakan kedua belahan otak secara bersamaan
dan harmonis.
• Lakukan gerakan silang tangan kanan bersamaan
dengan kaki kiri, dan juga sebaliknya. Lakukan sambil
jalan ditempat, melangkah ke depan, ke samping atau
ke belakang dengan diiringi musik.
MENGOPTIMALKAN FUNGSI OTAK
• Gerakan ini banyak dilakukan dalam tarian, dansa
dan aerobik. Agar gerakan “menyeberangi garis
tengah” terjadi, sebaiknya tangan menyentuh lutut
yang berlawanan, (Juliavantiel, 2009)
• Untuk meningkatkan daya ingat, buatlah angka 8
horisontal imajiner dengan salah satu tangan
sebanyak tiga kali, kemudian ganti dengan tangan
lainnya juga tiga kali. Lanjutkan dengan kedua tangan
bersamaan. Awalnya memang canggung, namun
dalam waktu singkat anda akan lancar
melakukannya.
MENGOPTIMALKAN FUNGSI OTAK
• Aktivitas lain yang sangat produktif adalah bermain
drum. Mungkin latihan ini tidak dapat dilakukan banyak
orang karena suaranya yang bising. Bermain drum
bykan hanya menggerakkan kedua tangan akan tetapi
juga kedua kaki.
• Bermain game merupakan alternatif lain. Carilah jenis
game strategi yang dapat mengasah cara berpikir dalam
memecahkan masalah dan menyediakan fasilitas untuk
meng-create item atau sesuatu yang baru dan tidak
sekedar mengikuti alur yang sudah baku fixed. Sehingga
menuntut kemampuan otak untuk berpikir.
MENGOPTIMALKAN FUNGSI OTAK
• Aktivitas yang membantu menyeimbangkan kedua
hemisfer otak adalah berenang.
• Berenang selain dapat menyehatkan tubuh, juga dapat
mengasah kreatifitas. Selama berenang semua anggota
tubuh bergerak secara simetris. Secara tidak langsung
merangsang aktivitas kedua hemisfer otak.
• Selain itu, berlari dan merangkak dapat membantu
merangsang otak karena menggunakan pola bersilang
yang berguna dalam menyeimbangkan belahan kanan dan
kiri otak. Kegiatan ini merupakan aktivitas yang alami dan
sangat sederhana akan tetapi dampaknya besar bagi
kecerdasan mereka.
Aktivasi Otak Tengah
• Setelah Otak Tengah anak teraktivasi, lama-kelamaan,
sanggup menjadikan midbrain bekerja dalam kondisi
tertidur dan "tidak melihat“, tapi memerlukan latihan
setiap hari hingga stabil.
• Seorang anak yang benar-benar menggunakan midbrain
memiliki karakter yang seimbang, hubungan antar
manusia yang baik, suka menolong orang, pandai
bergaul, prestasi belajar menonjol dan lain sebagainya.
• Tujuan otak tengah diaktifkan bukan untuk belajar sambil
menutup mata, tetapi membantu anak-anak memasuki
kondisi otak tengah yang aktif. Setelah latihan rutin, anak-
anak nantinya TANPA perlu menutup mata pun tetap
dapat menggunakan otak tengahnya.
• Umumnya, setelah midbrain diaktifkan, daya ingat mereka
dapat meningkat, daya konsentrasi membaik; daya kreasi
bertambah, gerakan kinetik juga menjadi lebih baik serta
emosi menjadi stabil dan lain sebagainya.
• Midbrain akan dapat mengeluarkan gelombang otak untuk
merasakan dan bereaksi terhadap benda-benda diluar. Dapat
dikatakan juga bahwa dengan menutup mata, masih dapat
mengenai benda-benda, huruf, warna dan lain sebagainya.
• Demikian pula fungsi dari otak kanan dan otak kiri dapat
berjalan secara seimbang. Otak kiri tidak lagi menekan otak
kanan. Kemampuan prediksi, daya ingat, kesenian dan
kemampuan refleks tidak hanya menjadi berkembang, tetapi
kemampuan manajerial dan pemahaman mereka juga dapat
terpelihara. Orang seperti ini akan lebih memiliki rasa cinta
kasih, lebih mencintai orang tua sendiri, termasuk orang yang
lebih tua, memiliki kecerdasan dan kerukunan.

Anda mungkin juga menyukai