1. Ginjal
2. Ureter
3. Kandungkemih
4. Uretra
DEFINISI
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisis
3. Analisis Urin
4. Penentuan indikator urin
5. Pemeriksaan laju filtrasi glomerulus dapat menggunakan
konsentrasi kreatinin serum dan Blood Urea Nitrogen (BUN)
6. Pemeriksaan penunjang untuk melihat anatomi ginjaL
7. Pemeriksaan biopsi ginjal dan serologi.
OBAT-OBAT NEFROTOKSIK
Obat dalam praktek klinis yang paling sering
menimbulkan nefrotoksisitas:
Agen radiokontras
Aminoglikosida
Non steroid antiinflamasi drug (NSAID)
Cisplatin dan methotrexate pada pasien kanker
Siklosporin pada pasien yang menerima transplantasi
ginjal da
Asiklovir pasien AIDS
Obat yang digunakan untuk penderita penyakit ginjal
memiliki karakteristik berikut :
1. Tidak menghasilkan metabolit aktif.
2. Disposisi obat tidak dipengaruhi oleh perubahan
keseimbangan cairan.
3. Disposisi obat tidak dipengaruhi oleh perubahan
ikatan protein.
4. Respon obat tidak dipengaruhi oleh perubahan
kepekaan jaringan .
5. Mempunyai rentang terapi yang lebar.
6. Tidak bersifat nefrotoksik
PENCEGAHAN GGA
2. Asetilsistein
Pemberian asetilsistein oral 600mg 2x sehari sebelum pemberian radiokontras.
TATALAKSANA TERAPI
1. Individu yang mengalami syok (penurunan tekanan darah)
cepat diterapi dengan penggantian cairan untuk memulihkan
tekanan darah.
2. Memperbaiki keseimbangan elektrolit.
3. Tindakan pencegahan fase oligurik untuk menghasilkan
prognosis yang baik, antara lain :
Ekspansi volume plasma secara agresif
Pemberian diuretik untuk meningkatkan pembentukan urin.
Vasodilator, terutama dopamin, yang bekerja secara spesifik
sebagai vasodilator ginjal untuk meningkatkan aliran darah
ginjal.
4. Pembatasan asupan protein dan kalium. Selain itu, asupan
karbohidrat tinggi akan mencegah metabolisme protein
dan mengurangi pembentukan zat-zat sisa bernitrogen.
5. Terapi antibiotik untuk mencegah atau mengobati infeksi
karena tingginya angka sepsis pada GGA dengan obat non
nefrotoksik.
6. Memperbaiki keseimbangan asam basa dengan Na-HCO3
po/iv.
7. Dialisis selama stadium oliguria GGA, untuk memberi
waktu pada ginjal untuk memulihkan diri.
GAGAL GINJAL KRONIK
Patofisiologi
Goal of Therapy in CKD
Non Farmakologi
farmakologi
ACE inhibitors
Angiotensin-receptor blockers (ARBs)
Calcium channel blockers (CCBs)
Diuretics
Low-sodium diet
Combination therapy
Treatment of
complication in CKD
COMORBIDITIES AND
COMPLICATIONS OF CKD
Anemia Malnutrition
Hypertension Metabolic acidosis
Cardiovascular Dyslipidemia
disease Deficits in functioning
Diabetes and well-being
Osteodystrophy