LINK...
LATAR BELAKANG
Menurut UU RI No.36 tahun 2009
Perpres RI No.72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
Visi Dinkes Provinsi Sumatera Utara ‘’Mewujudkan Provinsi Sumatera
Utara Sehat, Mandiri dan Berdaya Saing”
Misi Dinkes Provinsi Sumatera Utara :
1.Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau.
2.Meningkatkan pengendalian dan penanggulangan masalah kesehatan.
3. Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan.
4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan.
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan Umum
Untuk mengetahui kegiatan Program Kemenkes yang ditindak lanjuti dan
pelaksanaannya.
Tujuan Khusus
Untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari pelaksanaan kegiatan KKS
Manfaat
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang program program kesehatan
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bersosialisasi
Menambah wawasan tentang program JKN.
BAB II
KEPENDUDUKAN, SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, KEADAAN
LINGKUNGAN, KEADAAN PERILAKU DAN DERAJAT
KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
LINK...
1. KEPENDUDUKAN PROVINSI SUMATERA UTARA
Berada di bagian barat Indonesia, 10 – 40 Lintang Utara dan 980 – 1000 Bujur Timur
Luas daratan 72.981,23 km2
Berdasarkan luas daerah menurut kabupaten/kota di Sumatera Utara :
- Luas daerah terbesar Kabupaten Langkat (6.262,00 km2)
- Luas daerah terkecil Kota Tebing Tinggi (31,00 km2)/ 0,04% dari total luas wilayah
Sumatera Utara.
Laju Pertumbuhan Penduduk :
- BPS 2016 jumlah penduduk 14.102.911 jiwa terdiri dari 7.037.326 jiwa laki-laki dan
7.065.585 jiwa perempuan
Sex Ratio
- Laki-laki < perempuan dengan sex ratio sebesar 99,60
- rata-rata pada setiap keluarga terdiri dari 4-5 anggota keluarga
2. SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) :
- IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar yaitu, umur panjang dan hidup sehat,
pengetahuan dan standar hidup layak
- IPM tertinggi Medan (78,87), Pematang Siantar (76,34) dan Binjai (73,81).
- IPM terendah Nias Barat (58,25), Nias Selatan (59,74) dan Nias (58,85)
3. KEADAAN LINGKUNGAN
Rumah Sehat :
- Tahun 2015 dari 3.295.701 unit rumah, yang memenuhi syarat kesehatan
sebanyak 1.987.270 (60,3%)
- Tahun 2016 terdapat 425.890 rumah yang di bina (32,55), memenuhi syarat
kesehatan ada sebanyak 233.949 rumah (54,93%), sehingga total rumah yang
memenuhi syarat sebesar 2.221.219 unit (67,40%)
Persentase Rumah Tangga Memiliki Akses Terhadap Air Minum :
- Air kemasan (32,26%) -Pompa (19,22%)
-Sumur gali (18,92%) -Ledeng sebesar (13,58%)
-Mata air (12,04%) -Masih terdapat 3,98 % air minum bersumber dari
sungai dan air hujan
Persentase Rumah Tangga menurut Tempat Pembuangan Kotoran/Tinja :
Berdasarkan Susenas 2016 SPAL 74,08%, lobang tanah/ pantai/ tanah lapang/ kebun
sebesar 12,88%, kolam/ sawah/ sungai/ danau/ laut sebesar 11,63% dan lainnya sebesar
1,41%.
Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM):
Tahun 2016 dari 15.912 unit TTU, yang memenuhi syarat kesehatan 11.481
(72,15%), meningkatan sebesar 0,36% di banding tahun 2015
4. KEADAAN PERILAKU MANUSIA
Keadaan Perilaku :
Penilaian RT ber-PHBS baik 6 indikator dari 10 indikator PHBS RT yang mempunyai balita dan 5 indikator
untuk tidak punya balita
Tahun 2015 mengalami penurunan 2,51% dari tahun 2014, tetapi pada tahun 2016 kemudian mengalami
peningkatan kembali sebesar 2,71 %
5. DERAJAT KESEHATAN
Angka Kematian Bayi (AKB) :
- (AKB) di Sumatera Utara tahun 2016 yakni 4 /1.000 Kelahiran Hidup (KH)
Angka Kematian Balita (AKABA) :
- (AKABA) di Sumatera Utara tahun 2012 (SDKI) sebesar 54/1.000 KH
Angka Kematian Ibu (AKI):
- Berdasarkan SDKI AKI di Indonesia masih tinggi yaitu 359/100.000 KH
Morbiditas (Angka Kesakitan) :
Diare :
- Jumlah perkiraan kasus ada sebanyak 761.557 kasus yang ditemukan dan ditangani sebanyak 235.495 (30,92%)
- Kasus diare tertinggi Sibolga (99,28 %), Pakpak Barat (77,32%) dan Samosir (70,80%)
• Pneumonia :
- Tahun 2016 Perkiraan kasus sebesar 280.620 kasus, yang ditemukan dan ditangani hanya sebesar 16.000 kasus
(5,70%)
TB Paru :
- Tahun 2016 Cross Notification Rate/CNR (kasus baru) TB Paru BTA (+) mencapai 105,02/100.000 penduduk
- 3 Kab/Kota tertinggi adalah Kota Medan sebesar 3.006/100.000, Kab. Deli Serdang sebesar 2.184/100.000 dan
Simalungun sebesar 962/100.000.
- 3 Kab/Kota terendah adalah Kabupaten Nias Barat sebesar 50/100.000, Pakpak Barat sebesar 67/100.000 dan
Gunung Sitoli sebesar 68/100.000
Acute Flaccid Paralyses (AFP) :
- Tahun 2016 kasus AFP (Non Polio) yang ditemukan sebanyak 86 kasus dari 4.422.372 jiwa anak berumur <
15 tahun
HIV/AIDS :
- Tahun 2016 Penambahan kasus baru HIV tahun 2016 sebesar 1.352 kasus dan kematian akibat AIDS sebanyak
392 kasus.
- 3 Kabupaten/Kota dengan penderita baru HIV/AIDS Kota Medan yaitu 617 kasus, Kabupaten Deli Serdang
189 kasus dan Kab. Karo sebanyak 178 kasus
Kusta : prevalensi rate kusta di Provinsi Sumatera Utara masih melatif rendah 1,36 per 100,000 penduduk
Demam Berdarah Dengue (DBD)
- tahun 2016 kasus DBD di Sumatera Utara sebanyak 8.715 kasus dengan
angka kesakitan atau Insidance Rate (IR) sebesar 63,3/100.000 penduduk
- Jumlah kasus tertinggi DBD terjadi di Kota Medan yakni sebanyak 1.784 kasus
dengan CFR 0,62%
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS
KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
LINK...
STRUKTUR ORGANISASI
Kepala Dinas Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Sekretaris - Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional
- Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
- Sub Bagian Umum - Seksi Akreditasi dan Jaminan Kesehatan
- Sub Bagian Keuangan Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
- Sub Bagian Program - Seksi Kefarmasian
- Seksi Alat Kesehatan dan PKRT
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat - Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
- Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Unit Pelaksana Teknis Dinas
– Rumah Sakit Kesehatan Indra Masyarakat
- Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat – Rumah Sakit Kesehatan Paru Masyarakat
- SeksiKesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja – UPT Laboratorium Kesehatan Daerah
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit – UPT Pelatihan Kesehatan
– UPT Provincial Training Center Kesehatan Masyarakat
- Seksi Surveilans dan Imunisasi – UPT Rumah Sakit Kusta Lausimomo
- Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular – UPT Pelayanan Ambulan dan Pengaduan Masyarakat
Kelompok Jabatan Fungsional
- Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS KESEHATAN
KOTA MEDAN
LINK...
BAB V
BAB V
IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN MELALUI
PUSKESMAS
(ORIENTASI DI PUSKESMAS SERING MEDAN TEMBUNG)
LINK...
DATA GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS PUSKESMAS SERING
Dalam melaksanakan kegiatannya, Puskesmas Sering melayani tiga kelurahan yang ada di wilayah kerja di
Kecamatan Medan Tembung yaitu:
1. Kelurahan Sidorejo
2. Kelurahan Sidorejo Hilir
3. Kelurahan Indra Kasih
UPT Puskesmas Sering terletak di Jalan Sering No.20 Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung, dengan
batas wilayah:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Sidorejo Hilir.
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Jalan Willem Iskandar.
3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Jalan Sei Kera.
4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Jalan Panglima
Luas Wilayah : 384 Ha
Jumlah Kelurahan : 3 Kelurahan
Jumlah Lingkungan : 47 Lingkungan
Jumlah KK : 13.019 KK
Jumlah Penduduk : 65.283 jiwa
1. Data Demografi Berdasarkan Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas
Sering Tahun 2017
Kelurahan Jumlah Jumlah KK Jumlah Luas Wilayah Laki– Laki Perempuan
Penduduk Lingkungan (Jiwa) (Jiwa)
(Jiwa)
Sidorejo 20.710 4.186 20 153 10.304 10.406
Indra Kasih 22.630 4.691 14 117 11.292 11.338
Sidorejo Hilir 21.943 4.124 13 114 10.356 11.587
Total 65.283 13.019 47 384 31.952 33.331
Jumlah Persentase %
KI 1168 92,6
K4 1136 90,1
Deteksi Resiko Tinggi 40 13,5
Persalinan oleh enaga kesehatan 1059 84
Persalinan dengan komplikasi 0 0
Kunjungan nifas lengkap 1063 84,3
Jumlah Persentase %
KN1 1103 96,0
KN Lengkap 1149 100
Komplikasi neonatus tertangani 0 0
Kunjungan bayi lengkap 1156 100
Kunjungan balita lengkap 1304 22,8
Keluarga Berencana
Data Aseptor KB Lama – Baru Puskesmas Sering Periode Januari-Desember 2017
JENIS KB
IUD KONDOM IMPLA SUNTIK PIL
NO BULAN PESERTA N
1 Januari Baru 1 5 0 60 47
Lama 0 36 0 82 29
2 Februari Baru 0 0 0 2 3
Lama 0 63 0 131 35
3 Maret Baru 0 3 0 29 11
Lama 0 27 0 44 17
4 April Baru 0 0 0 39 9
Lama 0 0 0 73 21
5 Mei Baru 0 0 57 11
Lama 0 0 0 111 17
6 Juni Baru 1 1 0 37 12
Lama 0 0 0 115 19
7 Juli Baru 0 0 0 40 15
Lama 0 0 0 130 25
8 Agustus Baru 2 0 1 44 19
Lama 0 0 0 143 26
9 September Baru 0 0 0 53 10
Lama 0 0 0 124 39
10 Oktober Baru 1 0 1 47 19
Lama 0 0 0 156 23
11 November Baru 3 1 13 41 15
Lama 0 1 0 171 11
12 Desember Baru 1 0 0 31 12
Lama 0 1 0 139 17
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Program baik berupa Upaya dan Pencegahan dan penangulangan Perbaikan Gizi di
Puskesmas meliputi :
Upaya perbaikan gizi keluarga
Upaya perbaikan gizi institusi
Upaya penanggulangan kelainan gizi
Pencegahan dan penanggulangan gangguan akibat kekurangan yodium
Pencegahan dan penanggulangan anemia besi
Pencegahan dan penanggulangan kurang kalori energi protein dan kurang energi kronis
Pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A
Pencegahan dan penanggulangan masalah kekurangan gizi mikro lain
Pencegahan dan penanggulangan masalah gizi lebih
Laporan Gizi Buruk dan Gizi Kurang Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung Periode Januari-
Desember Tahun 2017
No Kelurahan Gizi Buruk Gizi Kurang
1 Sidorejo 1 17
2 Sidorejo Hilir 2 5
3 Indra Kasih 3 3
Jumlah 6 25
Laporan Pemberian Vitamin A Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung Tahun 2017
kasus tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah 701 kasus dan kasus terendah terjadi pada
bulan Desember dengan jumlah 288 kasus.
Laporan Kasus DBD Tahun 2017 Perwilayah Kecamatan Medan Tembung Periode Januari-
Desember 2017
NO BULAN KELURAHAN
SIDOREJO SIDOREJO HILIR INDRA KASIH TOTAL KASUS
1 JANUARI 1 1 1 3
2 FEBRUARI - - 4 4
3 MARET - 2 1 3
4 APRIL - 2 - 2
5 MEI - - 1 1
6 JUNI - 1 1 2
7 JULI 1 1 - 2
8 AGUSTUS - - 1 1
9 SEPTEMBER - 2 1 3
10 OKTOBER 1 2 - 3
11 NOVEMBER 1 3 1 5
12 DESEMBER 1 1 1 3
JUMLAH 5 15 12 32
6. Upaya Pengobatan
Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan kesehatan masyarakat dipuskesmas, meliputi :
Pemeriksaan, mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui apotik yang ada di
Puskesmas
Penyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaan
Merujuk penderita yang tidak mampu ditangani.
2. Pemeriksaan Tes - - - - - - - - - - -
Kehamilan
3. Pemeriksaan HIV 15 36 40 27 36 11 26 - 31 41 38 29
4. Pemeriksaan Hepatitis 15 25 16 26 29 11 12 - 31 39 20 16
5. Pemeriksaan Sypilis 15 36 40 27 36 11 26 - 31 41 38 29
7. Pemeriksaan 40 134 65 4 4 - 3 3 20 37 15 6
Cholesterol
8. Pemeriksaan As. Urat 34 139 59 31 31 20 23 9 14 49 25 20
9. Pemeriksaan Sputum TB 47 40 28 34 40 28 58 50 7 26 7 -
BAB VI
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) YANG BERKUNJUNG KE
PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN KOTA MEDAN PROVINSI SUMATERA
UTARA TAHUN 2018
LINK...
LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hak dasar setiap orang, dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan. UUD 1945 mengamanatkan bahwa jaminan kesehatan bagi masyarakat, khususnya yang
miskin dan tidak mampu adalah tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah
Dalam UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan juga ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
Sesuai dengan UU No 40 Tahun 2004, Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) diselenggarakan dengan
mekanisme Asuransi Sosial dimana setiap peserta wajib membayar iuran guna memberikan perlindungan
atas resiko sosial ekonomi yang menimpa peserta atau anggota keluarganya
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah program jaminan sosial yang menjamin biaya pemeliharaan
kesehatan serta pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan yang di selenggarakan nasional secara
bergotong royong wajib oleh seluruh penduduk Indonesia dengan membayar iuran berkala atau iurannya
di bayari oleh pemerintah kepada badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nir laba-BPJS Kesehatan.
Tujuan dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk memberikan manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan akan pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan
Hadirnya Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan langkah maju
karena memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat. Untuk bisa memanfaatkan
fasilitas jaminan ini, masyarakat perlu memahami prosedur dan ketentuan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan dengan baik, dengan demikian akan lebih memudahkan masyarakat dalam
memperoleh fasilitas kesehatan ini. Karena dengan memahaminya, peserta bisa mengikuti sesuai aturan
main yang berlaku.
Rumusan Masalah : bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap jaminan kesehatan nasional (JKN) Di Puskesmas Medan Area Selatan Kota
Medan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018
Tujuan Penelitian :
Tujuan Umum :Mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
jaminan kesehatan nasional (JKN) Di Puskesmas Medan Area Selatan Kota Medan
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018.
Tujuan Khusus :
Mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan masyarakat terhadap jaminan
kesehatan nasional (JKN) Di Puskesmas Medan Area Selatan Kota Medan Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2018.
Mengetahui gambaransikap masyarakat terhadap jaminan kesehatan nasional (JKN)
Di Puskesmas Medan Area Selatan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara Tahun
2018.
Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti :
a. Memberikan pengalaman dalam melaksanakan penelitian di masyarakat umum dan
menambah wawasan serta pengetahuan mengenai gambaran pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap jaminan kesehatan nasional (JKN) Di Puskesmas Medan Area
Selatan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018.
Bagi Masyarakat :Memberikan informasi kepada masyarakat, terutama kepada
masyarakat yang kurang mampu tentang pentingnya program jaminan kesehatan nasional.
Sehingga kecamatan Medan Area dapat dengan mudah berobat.
Bagi Instansi Terkait
Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat
pada pelaksanaan program JKN (jaminan kesehatan nasional) di Kecamatan Medan
Area Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.
Bagi Peneliti Lain
Menjadi sumber referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan menelitipada bidang
kajian sejenis sehingga hasilnya nanti diharapkan dapatmemperbaharui dan
menyempurnakan penelitian ini.
Jenis Penelitian : Deskritif Kuantitatif
Lokasi penelitian : Puskesmas Medan Area Selatan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara
Waktu Penelitian : 29 Oktober 2018
Populasi :Masyarakat yang datang ke Puskesmas Medan Area Selatan Kota Medan
Provinsi Sumatera Utara
Sampel : populasi sebanyak 30 menggunakan kriteria total sampling
-Pengetahuan Jaminan
Kesehatan
-Sikap Masyarakat (JKN)
Definisi Operasional :
1. Jaminan Kesehatan Nasional adalah program pelayanan kesehatan terbaru dengan
sistem yang digunakan sistem asuransi.
2. Pengetahuan merupakan kemampuan seseorang untuk mengingat fakta, simbol,
prosedur, teknik dan teori. Pengetahuan responden terhadap program JKN.
3. Sikap dapat dirumuskan sebagai bentuk respon secara positif dan negatif terhadap
program JKN.
4. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setingi-tingginya di wilayah kerjanya.
HASIL PENELITIAN
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 6.14 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Tabel 6.15 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Umur (tahun) Jumlah Persentase (%) No Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) Persentase (%)
(jiwa) 1 Laki-Laki 8 26,7
1 18-32 6 20,0 2 Perempuan 22 73,3
2 33-47 5 16,7 Jumlah 30 100
3 48-62 10 33,3
4 63-76 9 30,0 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Jumlah 30 100 tentang siapa saja yang menjadi peserta JKN
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang siapa saja yang menjadi peserta JKN
Jawaban Jumlah (jiwa) Persentase (%)
a Benar 20 66,7
b Salah 10 33,3
Jumlah 30 100
Jawaban Jumlah (jiwa) Persentase (%) Jawaban Jumlah (jiwa) Persentase (%)
a Benar 27 90 SS Sangat Setuju 9 30,0
b Salah 3 10 S Setuju 17 56,7
Jumlah 30 100 TS Tidak Setuju 4 13,3
STS Sangat tidak Setuju 0 0
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Terhadap program JKN Jumlah 30 100
Pengetahuan Jumlah Persentase (%)
BAB VII
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
LINK...
PERMASALAHAN DI PUSKESMAS SERING :
Masih kurangnya jumlah posyandu sebanyak 30 dari jumlah total balita sebanyak 5.706
di wilayah kerja Puskesmas Sering.
Masih kurangnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan atau
kunjungan ANC
Masih kurangnya cakupan pemberian vitamin A pada bayi, balita dan ibu nifas sepanjang
tahun 2017. Berdasarkan data pemberian vitamin A pada bulan Desember hanya 98
dari total ibu nifas 1.227
Jumlah kasus yang terbanyak yaitu gizi kurang berdasarkan data sebnyak 25 kasus dan
masih terdapat kasus gizi buruk diwilayah kerja puskesmas sering berdasarkan data
yang terbanyak di Kelurahan Sidorejo sebanyak 17 kasus.
Kasus ISPA paling banyak berdasarkan data pada usia 20-44 sebanyak 1.097 kasus
Kasus ISPA paling banyak berdasarkan data pada bulan November sebnyak 701 kasus
Pemecahan Masalah di Puskesmas Sering Kota Medan
Tenaga kesehatan bekerja sama dengan pejabat kelurahan untuk bekerja sama membangun
posyandu di kecamatan yang masih membutuhkan posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Sering.
Memberikan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan atau Ante Natal Care
(ANC)
Tenaga kesehatan dan kader posyandu bekerja sama untuk meningkatkan upaya
pemberian kapsul vitamin A untuk mencapai target yang telah di tetapkan.
Tenaga kesehatan di Puskesmas Sering agar melakukan penimbangan berat badan pada
semua bayi baru lahir untuk memantau pertumbuhan anak dan memberikan penyuluhan
tentang gizi.
Tenaga kesehatan bekerja sama dengan kader-kader masyarakat untuk memberantas
penyakit ISPA dengan meningkatkan kebersihan ligkungan terutama dirumah,
mensosialisasikan dan memberikan simulasi mengenai etika bersin.
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH DI PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN
Pengetahuan
No Permasalahan Pemecahan Masalah
1 Sebanyak 46,7 % tidak mengetahui apa yang dimaksud Mengadakan penyuluhan tentang Jaminan Kesehatan Nasional
dengan JKN (JKN).
2 Sebanyak 33,3 % tidak mengetahui siapa saja yang menjadi Mengadakan penyuluhan tentang Jaminan Kesehatan Nasional
peserta JKN (JKN).
3 Sebanyak 36,7 % tidak mengetahui dimana lokasi Mengadakan penyuluhan tentang Jaminan Kesehatan Nasional
pendaftaran peserta JKN (JKN).
5 Sebanyak 43,3 % tidak mengetahui bagaimana pembayaran Mengadakan penyuluhan tentang Jaminan Kesehatan Nasional
iuran JKN bagi peserta bantuan iuran (PBI) (JKN).
6 Sebanyak 36,7 % tidak mengetahui jenis pelayanan yang Mengadakan penyuluhan tentang Jaminan Kesehatan Nasional
diperoleh peserta JKN (JKN).
8 Sebanyak 26,7 % tidak mengetahui siapa angota keluarga Mengadakan penyuluhan tentang Jaminan Kesehatan Nasional
bagi pekerja penerima upah dalam layanan JKN (JKN).
10 Sebanyak 36,7 % tidak mengetahui masa berlaku Mengadakan penyuluhan tentang Jaminan Kesehatan Nasional
kepesertaan JKN (JKN).
Sikap
No Permasalahan Pemecahan Masalah
1 Sebanyak 16,7 % responden tidak setuju untuk Mengedukasi Masyarakat tentang pelayanan Program
mendukung program JKN JKN di fasilitas kesehatan.
2 Sebanyak 20,0 % responden tidak setuju untuk Mengedukasi Masyarakat tentang pelayanan Program
membayar iuran perorangan yang ditetapkan dalam JKN di fasilitas kesehatan.
program JKN
3 Sebanyak 10,0 % responden tidak setuju dengan Mengedukasi Masyarakat tentang pelayanan Program
adanya layanan JKN Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di fasilitas
kesehatan.
4 Sebanyak 13,3 % responden tidak setuju untuk Mengedukasi Masyarakat tentang pelayanan Program
mendukung progra pemerintah dalam meningkatkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di fasilitas
status kesehatan masyarakat kesehatan.
5 Sebanyak 13,3 % responden setuju jika merasa JKN ini Mengedukasi Masyarakat tentang pelayanan Program
tidak ada manfaatnya dalam upaya peningkatan status Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di fasilitas
kesehatan masyarakat kesehatan.
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
LINK...
KESIMPULAN
BAB I BAB V
BAB II BAB VI