mikroorganisme
Pasir
Diatom
Algae
Lumpur
Edema paru
Peningkatan pirau (shunt)
Toksisiti langsung cairan aspirasi
Aspirasi
Washout surfaktan
Inaktivasi surfaktan
Trauma membran alveoli langsung
alveoli
Vagal refleks
vasokonstriksi pulmoner
Hipertensi pulmoner
Aspirasi cairan
kerusakan struktur paru PENINGKATAN
PERMIABILITI MEMBRAN
EKSUDASI PROTEIN
Surfaktan hilang/inaktif
Kolaps alveoli karena EDEMA PARU
Compliance paru menurun
Ketidakimbangan
ventilasi perfusi
hipoksemia
hipotermia
hemolisis
edema paru
pneumonia
gangguan metabolik
Hipoksemia
(asidosis)
Asfiksia
Gangguan hematokrit
ARDS
Edema paru
Aritmia
Edema otak
Gagal organ ganda
Penyelamatan cepat mengeluarkan korban
dari air
Pemeriksaan ABC
Lakukan CPR jika diperlukan
Berikan oksigen
Pasang akses intravena (jika peralatan
tersedia).
Manajemen
Focus manajemen adalah ABC dan koreksi
hipoksia
Membedakan jenis air, fresh water
(surfaktan masih ada) dan salt water
(surfaktan hilang dengan denaturasi), basah
atau kering cukup bermanfaat untuk
memahami kemungkinan mekanisme
patofisiologi morbiditas dan mortalitas
namun tidak mempengaruhi manajemen
pasien di ED.
Prosedur drainase paru seperti Heimlich
maneuver bersifat controversial. Tindakan
ini tidak direkomendasikan karena
efektivitasnya belum terbukti, bahkan dapat
menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Antibiotik dan steroid pada korban
drowning dapat diberikan pada kondisi2
tertentu.
Diuretik dapat diberikan bila terdapat
tanda2 cardiogenic pulmonary oedema.
Pindahkan psien ke high acuity area
Primary Survey:
◦ cek ABC. Pertimbangkan intubasi jika
diperlukan
◦ C-spine harus distabilkan, hindari
gerakan leher
◦ berikan oksigen 100%. Beri ventilasi
jika pernafasan tidak adekuat.
◦ berikan PEEP untuk membantu
oksigenasi.
◦ resusitasi : mulai CPR jika pasien collaps
◦ pasang IV line, periksa darah : FBC,
urea/elektrolit/kreatinin, dan BGA
◦ monitoring penuh px : EKG, parameter
dan pulse oksimetri
◦ CXR untuk mengetahui severitas aspirasi
◦ pastikan px dalam keadaan hangat
Gambaran opak dapat terjadi pada kedua paru pada aspirasi
◦ Terapi pd hipotermia (bisaanya didaerah
tropis jarang terjadi, dan bisaanya ringan :
32-35oC)
semua pakaian yang basah harus
dipindahkan dan px dikeringkan
berikan insulation yang adekuat
(bungkus pasien dengan selimut kering)
berikan cairan/minuman hangat
Secondarry Survey : lakukan
pemeriksaan kepala sampai kaki untuk
mencari penyebab tenggelamnya px
Berikan perhatian khusus pada :
◦ perubahan sensorium setelah
resusitasi : pengguna alcohol dan
obat
◦ cedera kepala : lihat tanda pada
kepala dan wajah
◦ cedera cervical spine merupakan
penyebab near drowning
◦ Epilepsi : abrasi dan injury pada lidah
merupakan petunjuk
◦ Disritmia jantung : pemeriksaan EKG dan
monitoring penting
lakukan pemeriksaan serial GCS
semua kasus near drowning diMRS-kan
pasien yang terlihat baik harus ditangani
dan diawasi selama 12 jam dan di-KRS-kan
bila:
◦ pasien terlihat baik dan sadar
◦ tidak ada abnormalitas tanda vital
◦ CXR normal
◦ memiliki pengawas yang dapat
diandalakan di rumah
MRS di ICU jika:
pasien diintubasi
AMS berkelanjutan
parameter tidak stabil setelah resusitasi
Buruk jika :
anak usia < 3 tahun
durasi tenggelam diperkirakan > 5 menit
tidak resusitasi selama 10 menit setelah
penyelamatan
datang pada ED dalam keadaan koma atau
kollaps
delayed respiratory gasp hanya 20 menit
setelah penyelamatan.
Terimakasih