Anda di halaman 1dari 33

CARDIOPULMONAL

EXAMINATION
YAYA HADINATA
FARA FADILLA
TEKNIK PEMERIKSAAN

 INSPEKSI
 PALPASI
 PERKUSI
 AUSKULTASI
INSPEKSI

 Bentuk dada normal lebih bulat dari anak-


anak dan dewasa.
 Dinding dada pada bayi juga lebih tipis,
sehingga suara nafas dan bunyi jantung
terdengar lebih jelas.
 Pada bayi ujung procesus xiphoedeus sering
terlihat menonjol di bawah kulit.
Kelainan Bentuk thoraks

 Pectus excavatum ( funnel chest )


Depresi bagian bawah sternum yang
menyebabkan penekanan jantung. Manubrium
sterni cekung ke dalam. Penekanan terhadap
jantung dan pembuluh darah besar
menyebabkan murmur.
 Pectus carinatum (Chicken breast deformity )
Sternum menonjol ke depan, penambahan
diameter anteroposterior.
PECTUS EXCAVATUM PECTUS CARINATUM
KELAINAN GERAKAN

Gerakan hemithoraks asimetris


 Efusi pleura
 Hemothoraks
 Masa intrathorakal.
Penyakit paru •

 Pola pernapasan abdominal,

 Retraksi supraclavicular
intercostal
subcostal
Penyakit obstruksi pernapasan menyebabkan
pernapasan paradoxical ( seesaw ).
JANTUNG
Inspeksi :
 Ada atau tidaknya sianosis
Sianosis sentral  keadaan patologis
(abnormalitas jantung kongenital)
 Observasi pola dan frekuensi pernafasan
 membedakan penyakit paru vs jantung
menentukan derajat penyakit
Kelainan paru : Peningkatan usaha untuk bernafas
Kelainan jantung : Takipneu tanpa peningkatan usaha
nafas
Tabel penyebab sentral sianosis
PALPASI

PULMO
 Tactile fremitus
Getaran-getaran gelombang suara dari sistem bronkhopulmonal yang
teraba pada dinding dada. Vibrasi suara terpalpasi pada dinding dada
saat pasien menangis atau berbicara.
Cara memeriksa:
 Tempatkan tangan di dada saat anak menangis / buat anak
menangis
 Letakan tangan atau ujung jari di masing-masing hemithoraks
 Rasakan hantaran getaran & bandingkan kesimetrisan kiri dan kanan
Pada orang normal  - teraba getaran suara
- simetris kiri dan kanan
Kelainan :
 Tactile fremitus menurun
 adanya hambatan getaran, pada keadaan:
 efusi pleura
 pneumothoraks
 infiltrasi tumor
 dinding thoraks tebal
 fibrosis
 atelektasis
 Tactile fremitus meningkat
pada keadaan :
 proses konsolidasi paru seperti pneumonia lobaris
JANTUNG
 Penilaian cabang-cabang dari aorta,
 melalui arteri perifer : arteri temporalis,
arteri brachialis, arteri femoralis, arteri
dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior
Kelainan :
 Tidak adanya denyut pada arteri femoral
 koarktasio aorta
 Denyut nadi lemah/sulit teraba
 disfungsi miokardial & gagal jantung kongestif
 Point of maximal impulse (PMI)
 tidak selalu dapat dipalpasi, karena :
- dapat dipengaruhi pola pernafasan
- perut yang penuh
- posisi bayi/anak
Umumnya PMI terletak pada satu intercostal lebih
tinggi dari dewasa  posisi jantung anak lebih
horizontal
 Perubahan volume thoraks sesuai pergerakan jantung
Kelainan :
- Perubahan volume yang besar  precordial hiperdinamik
 Thrill
Dipalpasi  turbulensi jantung dan pembuluh darah besar yang
cukup  ditransmisikan pada permukaan kulit
Kelainan :
- Thrill pada left lower sternal border
 peningkatan kerja ventrikel kanan
- Thrill pada daerah apex
 peningkatan kerja ventrikel kiri
PERKUSI

PULMO
 Pada anak sulit dilakukan, umumnya
hasil yang didapat adalah hiperresonan
JANTUNG
 Pada anak jarang dilakukan
pemeriksaan perkusi jantung
AUSKULTASI

PULMO
Macam–macam suara yang dapat kita dengar dari auskultasi adalah :
 Suara pernapasan
 Vesikuler
Suara lebih halus, intensitas lebih keras dan lebih panjang waktu
inspirasi daripada ekspirasi
Lokasi : hemithoraks kiri dan kanan mulai sela iga 1 sampai 4 di garis
midclavikula kanan dan kiri, dan pada thoraks lateral

 Bronkhial
Intensitas lebih keras, lebih panjang waktu ekspirasi daripada inspirasi
Lokasi : manubrium sterni, karena dihantarkannya gelombang suara
bronkhus
 Bronkhovesikular
Intensitasnya sedang, suara pertengahan antara
vesikular dan bronkhial.
Waktu inspirasi = waktu ekspirasi
Lokasi : Sela iga 1 dan 2 thoraks depan
punggung antara skapula.
 Tracheal
 turbulensi udara yang melewati dinding trakhea
Waktu inspirasi = waktu ekspirasi, singkat
Terdengar lebih keras dan kasar, nada lebih tinggi.
Lokasi : di leher trakhea
 Suara tambahan
Timbul karena ada yang menghalangi atau
menutupi suara pernapasan
Perhatikan suara tambahan saat inspirasi
dan ekspirasi
 Pleura (friction rub)
 gesekan antara pleura visceralis dan pleura
parietalis pada proses peradangan
Suara kasar seperti orang menyobek kulit sapi
yang kering
Terdengar terus menerus saat inspirasi &
ekspirasi.
 Crackles/ Rales/ Krepitasi
Suara yang tidak kontinyu, bunyi gemeretak
atau gelembung air intermitten yang singkat
Sering terdengar saat inspirasi
 Wheezes
Suara kontinyu dengan nada tinggi, suara tiupan atau
siulan yang tinggi  akibat sumbatan parsial saluran
udara
Saat inspirasi dan ekspirasi
Terdengar lebih keras dan menetap selama ekspirasi
 saluran udara yang dilewati lebih sempit
Misal pada asma bronkhial

 Ronchi
Suara kontinyu dengan nada rendah
Berasal dari jalan udara yang lebih besar
Timbul karena udara melalui cairan apapun yang
mungkin terdapat dalam jaringan paru-paru atau
bronkhus
 Karakteristik suara pernapasan dan tambahan
pada anak = dewasa
Anak  lebih sulit dibedakan
sering terjadi bersamaan
 Wheezing dan ronkhi biasa terdengar pada anak
Wheezing  sering terdengar tanpa stetoskop
sering terjadi karena saluran kecil
Penyakit Auskultasi
Suara Napas Suara Tambahan

Pneumonia Bronkhial/ menghilang Crackles inspiratorik


Pneumothoraks Hilang -
Efusi Pleura Melemah -
Asma Melemah Wheezing
Gagal jantung Melemah Crackles inspiratorik
JANTUNG
 Anak sering mengalami disritmia sinus normal
 denyut jantung meningkat saat inspirasi
dan menurun saat ekspirasi
Disritmia pada anak yang sering terdengar :
- paroxysmal supraventricular tachicardia (PSVT)
- paroxysmal atrial tachicardia (PAT).
Kelainan :
Aritmia patologis  disebabkan lesi struktur jantung,
abnormalitas metabolik,
pemakaian obat, gangguan endokrin,
infeksi
Tabel murmur fisiologis
 Bunyi jantung S1 dan S2  evaluasi teliti
S2 umumnya terdengar terpisah,
saat ekspirasi dalam : tergabung dalam satu bunyi
tunggal
Kelainan :
Bunyi jantung yang terpisah jauh  efusi perikardial
Bunyi jantung yang terpisah dekat  disfungsi
myokardial
Persisten splitting S2  pengisian volume ventrikel
kanan, seperti : atrial septal defect (ASD),
anomalies of pulmonary venous return
chronic anemia
 Bunyi jantung S3  pengisisan ventrikel
normal terdengar pada anak, nada rendah
lokasi : left lower sternal border ataupun apex
 Bunyi jantung S4  suara diastolik lambat
umumnya tidak terdengar pada anak
timbul sesaat sebelum bunyi jantung S1, frekuensi rendah.
 Gallop yang muncul pada denyut dan irama jantung yang
normal, sering ditemukan pada anak normal, tidak
menggambarkan keadaan patologis
Kelainan :
Irama gallop : takikardia dengan bunyi jantung S3 atau
S4 yang keras  gagal jantung kongestif dan fungsi
ventrikel yang buruk
 Murmur jantung sangat penting untuk diperiksa
Murmur jinak harus dibedakan dengan murmur patologis
Murmur jantung digambarkan menurut lokasi spesifik, waktu,
intensitas, dan kualitas
Kelainan :
 Patent ductus arteriosus patologis  continuous murmur
pada upper left lower sternal border, dengan P2 yang
keras, bounding pulses, dan gagal jantung kongestif.
 Pulmonary flow murmur disertai bunyi fixed split S2 
pengisian volume jantung kanan, seperti atrial septal
defect.
Tabel patologis murmur
Maaciy……

Anda mungkin juga menyukai