Anda di halaman 1dari 18

Drs. Suhardja, M.

Ag
SUATU IRONI

SETIAP ORANG YANG AKAN


“MEMASUKI DUNIA BARU”
SELALU MENDAPAT
PELATIHAN
BAGAIMANA DENGAN
ORANG YANG MAU
MEMASUKI (DUNIA BARU)
RUMAH TANGGA?
BAGIAN SATU
 MACAM-MACAM GHARIZAH (NALURI):
1. Gharizah At-Tadayyun (naluri
beragama)
2. Gharizah Al-baqa’ (naluri untuk
meneruskan dan mempertahankan
kehidupan)
3. Gharizah Al-Nau’/ Al-Jins (naluri seks).
SIKAP DAN AJARAN ISLAM
TENTANG GHARIZAH
•Islam memandang gharizah
sebagai fasilitasi kehidupan
•Islam tidak membunuh
gharizah
•Islam mengarahkan gharizah
agar tidak menyimpang
•Islam mempupuk dan
mengembangkan gharizah
BAGIAN DUA:
PERSIAPAN FISIK MENURUT ISLAM
‫سله َم قَا َل ََل يَ ْد ُخ ُل‬َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ‫صلهى ه‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ِ ‫سعُو ٍد ع َْن النه ِبي‬ ْ ‫َّللا ْب ِن َم‬ َ ‫ ع َْن‬
ِ ‫ع ْب ِد ه‬
‫ب‬ُّ ‫الر ُج َل يُ ِح‬‫ان ِفي قَ ْل ِب ِه ِمثْقَا ُل َذ هر ٍة ِم ْن ِك ْب ٍر قَا َل َر ُج ٌل ِإ هن ه‬ َ ‫ا ْل َجنهةَ َم ْن َك‬
‫ب ا ْل َج َما َل ا ْل ِك ْب ُر‬ َ ‫سنَةً قَا َل ِإ هن ه‬
ُّ ‫َّللا َج ِمي ٌل يُ ِح‬ َ ‫سنًا َونَ ْعلُهُ َح‬ َ ‫أ َ ْن يَك‬
َ ‫ُون ث َ ْوبُهُ َح‬
ِ ‫ط النه‬
‫اس‬ ُ ‫غ ْم‬
َ ‫ق َو‬ ِ ‫بَ َط ُر ا ْل َح‬

 “Tidak akan masuk sorga orang yang di dalam hatinya


ada sebesar dzarrah kesombongan.” seseorang
bertanya, “Ada orang yang suka berpakaian bagus dan
bersendal bagus.” Rasulullah saw menjawab,
“Sesungguhnya Allah itu Indah mencintai keindahan.
Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan
manusia.
‫علَ ْي َك َحقًّا‬
َ ‫علَ ْي َك َحقًّا َو ِإ هن ِل َز ْو ِر َك‬
َ ‫علَ ْي َك َحقًّا َو ِإ هن ِلعَ ْي ِن َك‬ َ ‫فَ ِإ هن ِل َج‬
َ ‫س ِد َك‬
)‫علَ ْي َك َحقًّا (البخاري‬ َ ‫َو ِإ هن ِل َز ْو ِج َك‬

Sesungguhnya jasadmu mempunyai hak atas kamu,


matamu mempunyai hak atas kamu, tamumu
mempunyaihak atas kamu, isterimu mempunyai hak
atas kamu.

Zuhud tidak identik dengan lusuh, kumuh, nestapa, bau...


BAGIAN TIGA
TUJUAN PERNIKAHAN
• Penghambaan diri kepada Allah swt.
• Hifzhud-Din (memelihara agama)
dengan memelihara kehormatan diri.
• Mengikuti sunnah Rasulullah saw.
• Membangun keluarga Islami sebagai
unsur perubahan ke arah peradaban
imani.
• Menyalurkan nafsu biologis (tamattu’
jinsi) secara halal
HIKMAH PERNIKAHAN
MENURUT AL-GHAZALI:

1- Regenerasi. Untuk inilah prinsip dasar


diberlakukannya sistem pernikahan. Agar ada
keberlanjutan khalifatullah di muka bumi. Itu
salah satu tujuan regenerasi. Juga untuk
menambah kuantitas umat Muhammad saw.
Kepentingan punya anak dimaksudkan agar
ada anak yang mendoakan setelah kematian
kita. Bahkan bisa jadi sang anak menjadi
penolong orangtuanya bila anak itu lebih dulu
menghadap Ilahi.
2- Lembaga cinta. Allah menciptakan bagi kita
cinta (baca: birahi) sebagai motifator
regenerasi. Alangkah indah jika cinta ciptaan
Ilahi kita pelihara sesuai kehendakNya dan
aturanNya, tidak mengumbar cinta di
sembarang tempat.
3- Relaksasi jiwa-raga. Betapa puasnya hati kita
bisa berkumpul dan berkomunikasi dengan orang
yang kita cintai dalam sketsa ridha Ilahi. Sejenak
kebosanan kita menghamba kepadaNya menjadi
terhibur untuk kemudian lebur menjadi semangat
pendorong penghambaan kita kepada Sang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.
4- Manajemen keluarga. Rumah tempat kita
tinggal butuh pemeliharaan, dapur tempat kita
memasak butuh sentuhan tangan, makanan yang
kita telan harus dijemput dari luar rumah,
sementara kita perlu merenung banyak belajar
dan beribadah kepada Allah. Dalam kondisi
demikian menjadi sangat logis jika tugas kita bagi
bersama pasangan hidup tercinta. Sabda Nabi:
“Milikilah hati yang tahu bersyukur, lidah yang
biasa berzikir, pasangan hidup ideal yang akan
membantumu menggapai akhiratmu,” (HR.
Tirmizdi).
5- Terapi psikis atau asah-asih-asuh. Perbedaan jenis
berarti pula perbedaan karakter. Setiap rumah tangga pasti
mengalami masa-masa yang tidak ramah. Ada momentum
di mana kita kurang suka menghadapi perlakuan pasangan
hidup. Jika kita mampu menjadikan momentum itu sebagai
romantika hidup, bersabar menerima realita yang tidak
selamanya semanis madu, menasehati dan mengambil
langkah solutif: hal ini justru merupakan implementasi
tanggung-jawab dan kesiapan kita mengarungi bahtera
rumah tangga. Sangat bermanfaat mendewasakan kita
sehingga memiliki kebijakan berfikir dan introspeksi diri.
Nabi bersabda: “Bila seorang hamba banyak berlumur
dosa, Allah akan mengujinya dengan kerumitan rumah
tangga agar dosanya terhapuskan,” (HR. Ahmad).
KEMUNGKINAN RESIKO DARI PERNIKAHAN

1- Gelap mata dan tersesat jalan. Maksudnya


adalah tidak mampu membedakan antara
baik dan buruk, tidak mampu memilah dan
memilih rizki halal di antara sampah-sampah
terlarang. Beban berat di pundak suami-isteri
dalam era kompetisi yang kian meruncing
telah membuatnya menghalalkan segala cara
demi sesuap nasi, tanpa peduli dari mana
atau bagaimana cara mendapatkan harta
dalam genggamannya. Menghadapi situasi
demikian, al-Ghazali mengusulkan langkah
paling aman adalah dengan tetap melajang.
2- Emosional. Tidak tabah
menghadapi kenyataan yang tidak
sesuai impian, hingga pecahlah
pentengkaran demi pertengkaran.
Kendala ini masih mungkin diatasi,
karena ini hanya masalah perasaan.

3- Waktu tersita. Kesibukan mencari nafkah


halal, memperhatikan pasangan, merawat dan
mendidik anak telah melalaikannya dari
ibadah kepada Allah.
‫ق لَ ُك ْم ِم ْن أ َ ْنفُ ِ‬
‫س ُك ْم‬ ‫َو ِم ْن آَيَاتِ ِه أ َ ْن َخلَ َ‬
‫أ َ ْز َوا ًجا ِلت َ ْ‬
‫س ُكنُوا ِإلَ ْي َها َو َجعَ َل بَ ْينَ ُك ْم َم َو هدةً‬
‫ت ِلقَ ْو ٍم يَتَفَك ُهر َ‬
‫ون‬ ‫َو َر ْح َمةً ِإ هن فِي ذَ ِل َك َلَيَا ٍ‬
‫(الروم ‪)21‬‬

‫وقال بعضهم محبة حالة حاجة نفسه ‪ ،‬ورحمة حالة حاجة‬


‫صاحبه إليه (الرازي)‬

‫فالمودة تكون أوَلً ثم إنها تفضي إلى الرحمة ‪ ،‬ولهذا فإن‬


‫الزوجة قد تخرج عن محل الشهوة بكبر أو مرض ويبقى‬
‫قيام الزوج بها وبالعكس (الرازي)‬
‫صلهى ه‬
‫َّللاُ‬ ‫َّللا َ‬‫سو ُل ه ِ‬ ‫ع َْن أ َ ِبي ُه َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َر ُ‬
‫َّللا ع َْونُ ُه ْم ا ْل ُم َجا ِه ُد‬
‫علَى ه ِ‬ ‫سله َم ث َ ََلثَةٌ َحق َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬
‫َ‬
‫ب اله ِذي يُ ِري ُد ْال َدَا َء‬‫َّللا َوا ْل ُم َكات َ ُ‬
‫س ِبي ِل ه ِ‬
‫فِي َ‬
‫اف (رواه الترمذي)‬ ‫َوالنها ِك ُح اله ِذي يُ ِري ُد ا ْلعَفَ َ‬

‫سله َم أَنههُ َكا َن يَقُو ُل َما‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلهى ه‬


‫َّللاُ َ‬ ‫ع َْن أ َ ِبي أ ُ َما َمةَ ع َْن النه ِبي ِ َ‬
‫صا ِل َح ٍة ِإ ْن أ َ َم َر َها‬
‫َّللا َخ ْي ًرا لَهُ ِم ْن َز ْو َج ٍة َ‬‫ستَفَا َد ا ْل ُم ْؤ ِم ُن بَ ْع َد ت َ ْق َوى ه ِ‬
‫ا ْ‬
‫ع ْن َها‬
‫اب َ‬ ‫غ َ‬ ‫علَ ْي َها أَبَ هرتْهُ َو ِإ ْن َ‬ ‫س هرتْهُ َو ِإ ْن أ َ ْق َ‬
‫س َم َ‬ ‫عتْهُ َو ِإ ْن نَ َظ َر ِإلَ ْي َها َ‬ ‫أ َ َطا َ‬
‫س َها َو َما ِل ِه (ابن ماجه)‬ ‫ص َحتْهُ فِي نَ ْف ِ‬ ‫نَ َ‬
‫ضة َ }‬‫ب َوا ْل ِف ه‬ ‫ون الذه َه َ‬‫ين يَ ْك ِن ُز َ‬ ‫ان قَا َل لَ هما نَ َزلَتْ { َواله ِذ َ‬ ‫ع َْن ث َ ْوبَ َ‬
‫سفَ ِار ِه‬ ‫ض أَ ْ‬ ‫سله َم فِي بَ ْع ِ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلهى ه‬
‫َّللاُ َ‬ ‫قَا َل ُكنها َم َع النه ِبي ِ َ‬
‫ض ِة َما أ ُ ْن ِز َل لَ ْو‬ ‫ب َوا ْل ِف ه‬‫ص َحا ِب ِه أ ُ ْن ِز َل ِفي الذه َه ِ‬ ‫ض أَ ْ‬ ‫فَقَا َل بَ ْع ُ‬
‫ب‬‫ان ذَا ِك ٌر َوقَ ْل ٌ‬ ‫س ٌ‬ ‫ضلُهُ ِل َ‬ ‫ي ا ْل َما ِل َخ ْي ٌر فَنَت ه ِخذَ ُه فَقَا َل أ َ ْف َ‬‫ع ِل ْمنَا أ َُّ‬
‫َ‬
‫علَى ِإي َمانِ ِه (رواه الترمذي)‬ ‫شَا ِك ٌر َو َز ْو َجةٌ ُم ْؤ ِمنَةٌ ت ُ ِعينُهُ َ‬
HUKUM
MENIKAH
SUNNAH BAGI ORANG
YANG MAMPU DAN
WAJIB BAGI ORANG YANG MAMPU, MAU TAPI MASIH BISA
KESENGSEM, KHAWATIR TIDAK MAMPU MENGENDALIKAN DIRI
MENAHAN DIRI.

MAKRUH BAGI ORANG YANG


HARAM BAGI ORANG YANG TIDAK MAMPU MEMENUHI HAK
TIDAK MAMPU MEMENUHI ISTERI TAPI TIDAK
HAK ISTERI (MATERI DAN MEMADHARATKAN SI ISTERI (MIS.
BIOLOGIS), TIDAK MAMPU, KRN KAYA DAN TIDAK ADA
DAN TIDAK ADA KEINGINAN KEINGINAN SEKS)

MUBAH BAGI ORANG YANG TIDAK MEMILIKI PENDORONG DAN


TIDAK PULA PENGHALANG

Anda mungkin juga menyukai