Anda di halaman 1dari 26

dr. T.

Mamfaluti, Mkes, SpPD


 Respon imun thd satu atau lebih Antigen (Ag)
jaringan sendiri (self Ag) ok hilangnya toleransi.
 Autoimunitas terjadi ok gagalnya mekanisme normal
yg berperan utk mempertahankan self-tolerance sel B,
sel T atau keduanya.
 Kerusakan jaringan: aktivasi dan proliferasi sel T
akibat self Ag
 Penyakit autoimun bersifat:
 Organ spesifik , misalnya diabetes mellitus (pankreas
sebagai organ sasaran), Hasyimoto tiroiditis ( organ tiroid
sebagai organ sasaran).
 Sistemik (non organ spesifik) seperti Systemic Lupus
Erythematosus (SLE)
Components of the Immune
System

Nonspecific (natural, innate, Specific(adaptive, acquired)


native)

Humoral Cellular Humoral Cellular

complement,
macrophages, T cells; other
interferon, antibodies
neutrophils effectors cells
TNF etc.
Immune Response

Non specific Specific


Innate immune response Adaptive immune response

Interrelated each other

Immune response  adequate


Adaptive Adaptive
immune response immune response

Binding Binding

Non self Self


Antigen Antigen

Clearance by macrophage Chronic inflammation


Prevalensi
 Autoimunitas terjadi 5 % dari total populasi di negara
barat
 Amerika Serikat mencapai 2-5% dari total penduduk
Penyebab penyakit autoimun
 Akibat disregulasi mekanisme normal yg berperan
mempertahankan self tolerance sel B, sel T atau
keduanya.
 Faktor penyebab multifaktorial:
1. Faktor genetik
Secara epidemiologi faktor genetik sgt krusial
menentukan kecenderungan timbulnya
peny.autoimun. Ex: Alela kls II HLADRBI 0401
dan DRBI 0404 berhub. kuat dg RA pd keluarga
org Eropah utara.
2. Faktor lingkungan
- Faktor hormonal
Wanita > pria, faktor hormonal spt estrogen
dapat menyebabkan eksaserbasi peny.SLE, bbrp
jenis obat dapat menyebabkan/ mencetuskan
peny.autoimun
- Bahan fisik
Sinar UV pemicu munculnya inflamasi kulit
pada SLE, melalui modifikasi struktur free
radical self antigen meningkatkan
imunogenitas dan meningkatkan kematian sel
melalui apoptosis
- Agen infeksi
Beberapa peny.autoimun didahului oleh infeksi,
meskipun tidak ditemukan kuman penyebabnya.
Infeksi virus diketahui memiliki hub. dgn penyakit
autoimun seperti DM tipe I, sklerosis multiple
dan miokarditis
Diduga terjadi ok disregulasi respon imun
penjamu oleh mikroba. Peran bakteri  memicu
peny.autoimun mll:
a. Mimicri antigen
Adanya cross reactive antara peptida mikroba dan
self antigen, kerena kesamaan struktur molekul
protein (homolog). Ex: demam rheuma, dimana
Antibodi (Ab) thd M protein streptococcus bereaksi
silang dg myosin, laminin dan matriks protein
lain. Deposisi Ab pada jantung memulai respon
inflamasi.
b. Bystander activation
Infeksi dapat menginduksi respon innate immune
lokal yg merekrut leukosit dan mengaktifkan APC
jaringan, selanjutnya mengekspresikan molekul
kostimulator dan mengsekresi T cell activating
cytokines yg menyebabkan gangguan T cell tolerance
Molecular mimicry
 Sharing of epitopes between an infectious agent
and its host.

 Antibodies directed against the infectious


agents starts reacting with normal self Ag.

Triggers autoimmunity.
Penyakit autoimun nonorgan spesifik
 Systemic lupus Erythematosus (SLE)
 Penyakit autoimun multiorgan kronis yg ditandai dg
berbagai macam antibodi membentuk komplek imun
dan menimbulkan reaksi inflamasi pd berbagai organ
tubuh.
 Wanita > pria, diduga ada peran faktor hormonal
 Gambaran klinis dan patologi berupa: malaise, panas,
letargi, berat badan menurun.
DIAGNOSTIC CRITERIA OF SLE
Diagnostic SLE
 Diagnosis SLE can be made : 4 of 11 criteria (+)
 If < 4 criteria : possible SLE, diagnosis is depends
on clinical judgement.
 If ANA test (-) : very low probability of SLE.
 If ANA test (+), without organ system involvement
or typical laboratory findings : unlikely to have
SLE.
 Other serologic test may aid ANA test :dsDNA
antibodies, anti Smith (specific), anti RNP, anti-
Ro, anti-La, antiphospholipid antibodies,
hypocomplementemia.
Antibodi Antinuclear
 Penapisan awal
 Reaksi komponen inti sel
 ANA titer + (98% LES, sensitifitas tinggi, spesifisitas
rendah)
 ANA titer – (2% LES (human tissue culture cell metode),
5% LES (rodent tissue substrate), 100% LES (Anti Ro dan
Anti La + dengan Elissa))
 Hub. titer ANA dengan manifestasi klinis, aktifitas
penyakit, kekambuhan belum diketahui
 IgG
 Metode: Indirect immunofluorescence, Elissa
Anti ds-DNA
 IgG anti ds-DNA
 Manifestasi klinis LES (tu lupus nefritis)
 Tanda aktifitas penyakit
 Anti ds-DNA + (60-83% LES)
 Titer IgG anti ds-DNA meningkat resiko kambuh
meningkat
 Fungsi: Diagnosis (titer tinggi spesifisitas >90%), Resiko
kambuh (titer meningkat, komplemen turun)
 Metode: Elissa, CLIF, Imunoprecipitation assay
Antibody Prevalensi Antigen yang Dikenali Clinical Utility
,%

Antinuclear antibodies 98 Multiple nuclear Pemeriksaan skrining terbaik; hasil negative


berulang menyingkirkan SLE

Anti-dsDNA 70 DNA (double-stranded) Jumlah yang tinggi spesifik untuk SLE dan pada
beberapa pasien berhubunfan dengan aktivitas
penyakit, nephritis, dan vasculitis.

Anti-Sm 25 Kompleks protein pada 6 jenis U1 RNA Spesifik untuk SLE; tidak ada korelasi klinis;
kebanyakan pasien juga memiliki RNP; umum
pada African American dan Asia dibanding
Kaukasia.

Anti-RNP 40 Kompleks protein pada U1 RNAγ Tidak spesifik untuk SLE; jumlah besar berkaitan
dengan gejala yang overlap dengan gejala
rematik termasuk SLE.

Anti-Ro (SS-A) 30 Kompleks Protein pada hY RNA, terutama 60 kDa Tidak spesifik SLE; berkaitan dengan sindrom
dan 52 kDa Sicca, subcutaneous lupus subakut, dan lupus
neonatus disertai blok jantung congenital;
berkaitan dengan penurunan resiko nephritis.

Anti-La (SS-B) 10 47-kDa protein pada hY RNA Biasanya terkait dengan anti-Ro; berkaitan
dengan menurunnya resiko nephritis

Antihistone 70 Histones terkait dengan DNA (pada nucleosome, Lebih sering pada lupus akibat obat daripada
chromatin) SLE.

Antiphospholipid 50 Phospholipids,β2 glycoprotein 1 cofactor, Tiga tes tersedia –ELISA untuk cardiolipin dan
prothrombin β2G1, sensitive prothrombin time (DRVVT);
merupakan predisposisi pembekuan, kematian
janin, dan trombositopenia.

Antierythrocyte 60 Membran eritrosit Diukur sebagai tes Coombs’ langsung; terbentuk


pada hemolysis.

Antiplatelet 30 Permukaan dan perubahan antigen sitoplasmik Terkait dengan trombositopenia namun
pada platelet. sensitivitas dan spesifitas kurang baik; secara
klinis tidak terlalu berarti untuk SLE

Antineuronal (termasuk anti-glutamate 60 Neuronal dan permukaan antigen limfosit Pada beberapa hasil positif terkait dengan lupus
receptor) CNS aktif.

Antiribosomal P 20 Protein pada ribosome Pada beberapa hasil positif terkait dengan
depresi atau psikosis akibat lupus CNS
 Prinsip pengobatan SLE :
 Menekan aktivitas penyakit
 Mencegah progresivitas
 Memantau efek samping
 Pilihan pertama adalah steroid , dosis 1 mg/kg BB /hari
 Diberikan selama 4 minggu, bila lupus mengenai
organ vital dan mengancam jiwa ( jantung, ginjal)
diberikan steroid mega dose metylprednisolon 500-
1000 mg /hari selama 3 hari.
 Obat lain chloroquin, azathioprine, cyclosporin,
cyclophosphamide atau metrotrexate
 Terapi non farmakologi: menghindari paparan sinar
matahari, istirahat cukup dan hindari stres mental dan
fisik berlebihan
Penyakit autoimun spesifik organ:
Tiroiditis Hashimoto
 Penyakit radang kronis kelenjar tiroid
 Wanita usia 30- 50 tahun
 Gambaran HP : infiltrasi limfosit dan sel plasma,
hilangnya koloid dan berbagai derajat fibrosis.
 Klinis : timbul hipotiroidisme ( hormon tiroid darah
rendah) dan uptake thyroidal iodine menurun
 Pemeriksaan imunologi didapatkan Ab thd tiroglobin
dan Ab thd mikrosom tiroid
Atritis Reumatoid
 Penyakit autoimun inflamasi bersifat sistemik dan
kronis
 Ditandai:
 atralgia
 Sistemik
 Lokasi: tangan , kaki, lutut, punggung, dan bahu.
 Kerusakan sendi permanen kecacatan dan kematian
2- 3 tahun bila tdk diobati
 vv
 Diagnosis:
 Peradangan synovial dan hiperplasia
 Produksi autoantibodi(Rf dan anticitrullinates
protein Ab (ACPA
 Destruksi kartilago dan tulang (deformitas)
 Manifestasi sistemik (CV, Pulmo, psikologis, ggn
tulang)

Anda mungkin juga menyukai

  • ANGINA LUDWIG Referat THT
    ANGINA LUDWIG Referat THT
    Dokumen14 halaman
    ANGINA LUDWIG Referat THT
    Sudaeri Abbas
    100% (1)
  • MR
    MR
    Dokumen2 halaman
    MR
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Miastenia Gravis
    Laporan Kasus Miastenia Gravis
    Dokumen28 halaman
    Laporan Kasus Miastenia Gravis
    noradarfiyona
    Belum ada peringkat
  • Terapi Cairan
    Terapi Cairan
    Dokumen33 halaman
    Terapi Cairan
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Terapi Cairan
    Terapi Cairan
    Dokumen33 halaman
    Terapi Cairan
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Kalau Ditanya
    Kalau Ditanya
    Dokumen1 halaman
    Kalau Ditanya
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Dyspepsia
    Dyspepsia
    Dokumen15 halaman
    Dyspepsia
    Thariq Mubaraq Drc
    50% (2)
  • Glukokortikoid Sistemik
    Glukokortikoid Sistemik
    Dokumen20 halaman
    Glukokortikoid Sistemik
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Slide HSG
    Slide HSG
    Dokumen27 halaman
    Slide HSG
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • M9
    M9
    Dokumen5 halaman
    M9
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • My Peper
    My Peper
    Dokumen7 halaman
    My Peper
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Kulit Prognostik Id
    Jurnal Kulit Prognostik Id
    Dokumen8 halaman
    Jurnal Kulit Prognostik Id
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Plenoooooo
    Plenoooooo
    Dokumen7 halaman
    Plenoooooo
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Soal UKDI
    Soal UKDI
    Dokumen5 halaman
    Soal UKDI
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Radiologi Kedokteran Gigi
    Radiologi Kedokteran Gigi
    Dokumen21 halaman
    Radiologi Kedokteran Gigi
    Dini Chairani Prima
    90% (10)
  • Soal UKDI
    Soal UKDI
    Dokumen5 halaman
    Soal UKDI
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Part 4
    Part 4
    Dokumen6 halaman
    Part 4
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Part 4
    Part 4
    Dokumen6 halaman
    Part 4
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • MR
    MR
    Dokumen2 halaman
    MR
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Terapi Cairan
    Terapi Cairan
    Dokumen33 halaman
    Terapi Cairan
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • PENATALAKSANAAN ULKUS
    PENATALAKSANAAN ULKUS
    Dokumen39 halaman
    PENATALAKSANAAN ULKUS
    wagigtn
    100% (4)
  • Jurnal Kulit Prognostik Id
    Jurnal Kulit Prognostik Id
    Dokumen8 halaman
    Jurnal Kulit Prognostik Id
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen16 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Referat Pemfigus Vulgaris
    Referat Pemfigus Vulgaris
    Dokumen10 halaman
    Referat Pemfigus Vulgaris
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Fix Translite Jurnal
    Fix Translite Jurnal
    Dokumen12 halaman
    Fix Translite Jurnal
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Referat Myasthenia Gravis
    Referat Myasthenia Gravis
    Dokumen24 halaman
    Referat Myasthenia Gravis
    Tian Dida
    50% (2)
  • NNN
    NNN
    Dokumen2 halaman
    NNN
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat
  • Referat Apendisitis
    Referat Apendisitis
    Dokumen16 halaman
    Referat Apendisitis
    Ferina Mega Silvia
    Belum ada peringkat