Anda di halaman 1dari 19

KEWIRAUSAHAAN

OLEH:
ANNISA PUTRI PRATIWI (1601470030)
DWI SISKA (1601470039)
FETY EKA RIZQA (1601470039)
NURIL KUMALASSARI (1601470039)
Stretegi pengembangan masyarakat

 Nies dan Mc. Ewan (2001) mendeskripsikan pengembangan


kesehatan masyarakat (community health development) sebagai
pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat yang
mengkombinasikan konsep, tujuan, dan proses kesehatan
masyarakat dan pembangunan masyarakat.

 perawat spesialis komunitas mengidentifikasikan kebutuhan


masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan kemudian
mengembangkan, mendekatkan, dan mengevaluasi tujuan-tujuan
pembangunan kesehatan melalui kemitraan dengan profesi terkait
lainnya (Nies & Mc.Ewan, 2001; CHNAC, 2003; Diem & Moyer, 2004;
Falk-Rafael, et al.,1999).
Tujuan dari penggunaan model pengembangan masyarakat adalah

 Agar individu dan kelompok-kelompok di masyarakat dapat


berperan-serta aktif dalam setiap tahapan proses keperawatan,
 Perubahan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) dan
kemandirian masyarakat yang dibutuhkan dalam upaya
peningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatannya di
masa mendatang (Nies & McEwan, 2001; Green & Kreuter, 1991).
Tujuan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Menurut
UU no. 23 tahun 1992

Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1992 disebutkan


bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya
kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
Untuk mewujudkan upaya tersebut diselenggarakan
kegiatan-kegiatan kesehatan keluarga meliputi:
 perbaikan gizi
 pengamanan makanan dan minuman
 kesehatan lingkungan
 kesehatan kerja
 kesehatan jiwa
 pemberantasan penyakit
 penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan;
 penyuluhan kesehatan di masyarakat
 pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
 pengamanan zat adiktif
 kesehatan sekolah
 kesehatan olahraga
 pengobatan tradisional;
 kesehatan matra
Smith, et.all (1995) menjelaskan bahwa tanggung jawab
perawat adalah

 Menyediakan pelayanan bagi orang sakit atau orang cacat di


rumah mencakup pengajaran terhadap pengasuhnya,
 Mempertahankan lingkungan yang sehat,
 Mengajarkan upaya-upaya peningkatkan kesehatan,
 Pencegahan, penyakit dan injuri,
 Identifikasi standar kehidupan yang tidak adekuat atau
mengancam penyakit/injuri,
 Melakukan rujukan,
 Mencegah dan melaporkan adanya kelalaian atau
penyalahgunaan (neglect & abuse).
 Memberikan pembelaan untuk mendapatkan kehidupan dan
pelayanan kesehatan yang sesuai standart,
 Kolaborasi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan yang
dapat diterima, sesuai dan adekuat,
 Melaksanakan pelayanan mandiri serta berpartisipasi dalam
mengembangkan pelayanan profesional,
 Menjamin pelayanan keperawatan yang berkualitas, dan
 Melaksanakan riset keperawatan.
Kemampuan Perawat Komunitas dalam
Membangun Jejaring Kemitraan di Masyarakat

Menurut Hitchcock, Scubert, dan Thomas (1999) fokus


kegiatan promosi kesehatan adalah konsep pemberdayaan
(empowerment) dan kemitraan (partnership).
 pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses
pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi
transformatif kepada masyarakat, antara lain: adanya dukungan,
pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri untuk
membentuk pengetahuan baru
 kemitraan memiliki definisi hubungan atau kerja sama antara dua
pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling
menguntungkan atau memberikan manfaat (Depkes RI, 2005)
PRINSIP

BEKERJA SAMA BUKAN BEKERJA


UNTUK MASYARAKAT
Pihak-pihak terkait yang dapat dibina hubungannya dengan perawat
spesialis komunitas dalam pengembangan kesehatan masyarakat, adalah :
 Profesi kesehatan lainnya,
 Puskesmas
 Organisasi Penyelenggara Pemeliharaan Kesehatan (PPK)
 Donatur / sponsor.
 Lintas sektor terkait
 Organisasi masyarakat formal dan
 Tokoh masyarakat atau tokoh agama
 Menurut Batsleer dan Randall (1992)
ideologi entrepreneurialisme memiliki
dua karakter, yaitu: prinsip otonomi
(autonomy) dan penentuan nasib
sendiri (self determination).
 Dalam prinsip otonomi, perawat spesialis komunitas berupaya
membela dan memperjuangkan hak-hak dan keadilan masyarakat
dalam sistem pelayanan kesehatan
 prinsip penentuan nasib sendiri, perawat sebagai profesi berhak
untuk melaksanakan praktik legal yang dapat diselenggarakan
secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 1239 tahun 2001
Kecenderungan Perubahan Pola
Permintaan Pelayanan Kesehatan
Praktik keperawatan mandiri atau kelompok hubungannya dengan
anggota masyarakat dapat dipandang sebagai sebuah institusi yang
memiliki dua misi yakni:
 Institusiekonomi

 institusi yang dapat memberikan pembelaan pada


kepentinganmasyarakat terutama berkaitan dengan azas keadilan
sosial dan azas pemerataan bidang kesehatan
kecenderungan adanya perubahan pola permintaan pelayanan
kesehatan pada golongan masyarakat tertentu dari pelayanan
kesehatan tradisional di rumah sakit beralih ke pelayanan
keperawatan dirumah disebabkan karena terjadinya peningkatan
pembiayaan kesehatan yang cukup besar dibanding sebelumnya
Ruang lingkup keperawatan home care. Secara umum lingkup
perawatan kesehatan di rumah dapat di kelompokkan sebagai
berikut :
 Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
 Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang
terapeutik
 Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
 Pelayanan informasi dan rujukan
 Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
 Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
 Pelayanan perbaikan untuk kegiatan social
Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit
 Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis,
 Klien dengan penyakit gagal jantung
 Klien dengan gangguan oksigenasi,
 Klien dengan perlukaan kronis
 Klien dengan diabetes,
 Klien dengan gangguan fungsi perkemihan,
 klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi,
 Klien dengan terapi cairan infus di rumah,
 iKlien dengan gangguan fungsi persyarafan,
 jKlien dengan HIV/AIDS.
Sedangkan kasus dengan kondisi khusus,
meliputi

Klien dengan
Klien dengan Klien dengan
Klien dengan gangguan
kondisi usia kondisi
post partum kesehatan
lanjut terminal
mental

Anda mungkin juga menyukai