Anda di halaman 1dari 19

JOURNAL READING

S Y I FA S I LV I YA H 1 7 1 0 2 2 1 0 3 6
P E M B I M B I N G : D R . D E A S I A . S P.T H T- K L
Effect of Ceftriaxone versus
Amoxicillin + Clavulanic
Acid for Treatment of Acute
FR
FABRIKAM RESIDENCES
Bacterial Rhino Sinusitis:
Short Course Therapy
FR
PENDAHULUAN

PENDAHULUAN 3
Click icon to add picture

PENDAHULUAN 4
FR
Ceftriaxone adalah cephalosporin generasi ke-3 berspektrum luas,
antibiotik β-laktam bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel
bakteri. T1/2 ± 8 jam, memungkinkan pemberian dosis harian tunggal
untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh berbagai spesies
bakteri seperti Klebsiella, Providencia, Serratia, dan spesies
Haemophilus.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Ceftriaxone merupakan


pengganti yang baik untuk amoxicillin dalam pengobatan
tonsillopharyngitis akut karena keamanannya

Add a footer 5
Click icon to add picture

TUJUAN PENELITIAN:

Untuk mengevaluasi efisiensi


Ceftriaxone dibandingkan
Amoxicillin-asamclavulanic
oral untuk pengobatan
rinosinusitis bakteri akut.

PENDAHULUAN 6
FR
Metode dan Populasi Penelitian

DESAIN PENELITIAN POPULASI


Observasi retrospektif, periode Sebanyak 120 pasien di klinik THT di RS
pendidikan Universitas Babylon dari kedua
Oktober 2016 – Desember 2017 jenis kelamin usia 15-52 tahun dengan
dengan diagnosis rinosinusitis keluhan nyeri dan tekan pada wajah,
bakteri akut hidung tersumbat, secret purulent dan
demam setelah flu selama lebih dari 10
hari.

METODE PENELITIAN 7
FR

KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI

Nasal Endoskopi • Riwayat flu tanpa komplikasi < 7


• Deviasi septum nasal hari
• Hipertrofi bilateral konka inferior • Riwayat operasi sinus hidung
• Sekret purulent di meatus media • Riwayat DM
dengan mukosa nasal merah • Riwayat Gangguan ginjal
• Post nasal drip • Alergi kelompok penisilin atau
ceftriaxone
• Cedera traumatis pada hidung
METODE PENELITIAN 8
PENILAIAN FR
• G 1: 60 pasien diresepkan dengan Ceftriaxone 1g IM setiap
24 jam.
• G 2: 60 pasien diresepkan dengan Amoksisilin-
Pasien yang sesuai
kriteria asamklavulanat oral 1000 mg (875 mg / 125 mg) setiap 12
dikelompokkan jam selama 3-4 hari.
menjadi :

• 1 – sembuh : tidak ada tanda dan gejala rinosinusitis bakteri


akut secara klinis.
• 2 – gagal sembuh: persistensi tanda dan gejala rinosinusitis
bakteri akut secara klinis.
Setelah hari ke-5
• 3 - reaksi yang merugikan terhadap rejimen antibiotik.

METODE PENELITIAN 9
FR

• Analisis
Analisis Statistik
dinilai dengan
Statistik Fisher exact
Penelitia test
n menggunakan
SPSS versi 21

STATISTIK PENELITIAN 10
FR
Hasil Penelitian

Add a footer 11
FR

Click icon to add picture

EFEKTIVITAS 12
FR

Click icon to add picture

EFEKTIVITAS 13
FR
DISKUSI

Pengobatan antibiotik jangka pendek bertujuan untuk menghindari reaksi


yang merugikan, perkembangan resistensi bakteri dan menurunkan biaya;
pada penelitian sebelumnya menemukan tidak ada perbedaan yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam respon antara pengobatan antibiotik jangka
pendek dan panjang.

Add a footer 14
Hasil penelitian menunjukkan respon penyembuhan signifikan terhadapFR
Ceftriaxone dibandingkan (Amoxicillin + clavulanic acid). Hasil ini
membuktikan efisiensi Ceftriaxone untuk rinosinusitis bakteri akut.
Meskipun obat parenteral, tapi dpt ditoleransi dengan efisiensi spektrum
luasnya yang membuat Ceftriaxone menjadi antibiotik alternatif .

Penjelasan ini sama dengan penelitian Seaton dan Barr yang


mengevaluasi terapi antibiotik parenteral rawat jalan untuk mengurangi
pasien masuk rumah sakit dan biaya. Juga, disetujui oleh penelitian
Duncan dan rekan yang menemukan Ceftriaxone antibiotik spektrum luas
yang sangat baik untuk berbagai keadaan infeksi klinis termasuk infeksi
saluran pernapasan bagian atas.
Add a footer 15
Respon kegagalan tinggi (Amoksisilin + asam klavulanat) yang diamati FR
dalam penelitian ini, meskipun dianggap sebagai obat lini pertama
untuk rinosinusitis bakteri akut dapat dijelaskan dengan terus
berkembangnya jenis resistensi non Baktamamase pada spesies
patogen tertentu seperti Streptococcus. pneumonia membuat
penggantian Ceftriaxone lebih efisien.

Temuan ini tidak seperti temuan Muhammad dan rekan yang


menunjukkan efektivitas Amoxicillin + asam klavulanat dosis tinggi
dalam pengobatan rinosinusitis bakteri akut dibandingkan dengan
levofloxacin selama 10 hari pengobatan, yang mungkin karena
ketidaksamaan periode pengobatan yang berlangsung selama 3-4 hari
dalam studi saat ini.
Add a footer 16
Respon gender kel 1terhadap pengobatan, laki-laki yang diobati FR
dengan Ceftriaxone menunjukkan lebih banyak resolusi gejala
• (penyembuhan) dibandingkan dengan pasien wanita, yang mungkin
karena perbedaan dalam beberapa kasus yang disertakan. Sementara,
pada kel 2, pasien laki-laki menunjukkan lebih banyak respons
kegagalan daripada perempuan dari kelompok yang sama yang dapat
disebabkan oleh variasi dari penghuni mikroorganisme pernapasan
atau karena variasi dalam respon imun dan toleransi antara pria dan
wanita.

Reaksi merugikan terkait antibiotik lebih banyak reaksi merugikan yang


dicatat dalam kelompok 1 meskipun, itu bukan reaksi serius.
Add a footer 17
FR
Kesimpulan
Ceftriaxone didapatkan lebih
efektif dalam pengobatan
sinusitis bakteri akut daripada
asam Amoxicillin + klavulanat.
Amoksisilin + asam klavulanat
terkait kasus kegagalan lebih
banyak tercatat pada laki-laki
daripada perempuan.

Add a footer 18
Terima Kasih.
FR
FABRIKAM RESIDENCES

Anda mungkin juga menyukai