Anda di halaman 1dari 11

Jurnal reading

Tiara larasati widyaswara


03013190

dr. Komang Arianto Sp.OG

S
The Degree of Cystocele
and Rectocele with
Hiatal Area Levator Ani
Derajat Cystocole dan Rectocele dengan Hiatal Area Levator Ani

S
Pendahuluan

S Kerusakan otot levator ani akan menyebabkan avulsion atau


overdistention. Selanjutnya akan mengarah pada area luas dari
hiatus levator ani yang akan menyebabkan prolaps uterus, sistokel
dan rektokel.
S Kerusakan dan kelemahan fasia endopelvis dan dinding vagina
secara langsung akan menyebabkan prolapsus uterus, sistokel, dan
rectocele dan ada beberapa hal penyebabnya termasuk seperti
persalinan spontan atau vaginal delivery yang dibantu,
makrosomia, tahap kedua berkepanjangan, robekan perineum
yang luas, menopause, obesitas, peningkatan tekanan intra-
abdomen.
S Prolaps organ panggul (POP) secara anatomi didefinisikan sebagai
organ panggul bawah yang melalui vagina, saluran perineum atau
anal. POP terjadi bisa karena gangguan dari struktural uterus dan
vagina .

S Prolaps dinding vagina anterior yang disebabkan oleh kelemahan


penyanggah pelvis yang dapat menyebabkan cystocele. Gejala sering
ditemukan pada anterior prolaps dinding vagina adalah frekuensi,
urgensi,aliran kemih intermittent, mengejan selama buang air kecil,
pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap dan urin alirannya
tidak lancar. Dinding vagina posterior prolaps disebabkan oleh defek
septum rektovaginal.Ini dikenal sebagai rectocele.
S Beberapa gejala ditemukan pada prolaps dinding vagina
posterior kuat mengejan saat buang air besar, tidak lengkap
buang air besar, sembelit, serta manual evakuasi secara
digital dengan mengerahkan tekanan pada perineum atau
vagina. Kerusakan otot levator ani akan menyebabkan
avulsion atau overdistention dari otot levator ani, sementara
kerusakan pada neuromuskular akan menurunkan kekuatan
levator ani.
S Dari penelitian rumah sakit Dr. Cipto Mangukusumo ,
Jakarta , Indonesia tahu 2014 didapatkan hubungan antara
derajat prolaps uterus dan pada area hiatus levator ani.
Selanjutnya penelitian mendapatakan data adanya
hubungan antara derajat sistokel dan rektokel terdapat area
hiatus levator ani dengan cara manuver valsava.
Metode:

S Analisa data sekunder 90 pasien prolaps uteri Januari 2012


hingga November 2013 di poliklinik Uroginekologi RSCM,
Jakarta. Pengukuran ultrasonografi 3D/4D dan pelvic organ
prolapse quantification system (POP-Q) sistokel derajat I-IV
dan rektokel derajat I-IV. Dianalisis dengan stata program
20 for windows.
Hasil:

S Perbedaan bermakna sistokel derajat I-II (n=25) dengan derajat


III-IV(n=65), maksimal AHL dengan perbedaan sebesar 4,33 cm2
(p=0,040). Pada rektokel derajat I-II ( n=64) dan derajat III-
IV(n=26) sebesar 3,85 cm2 (p=0,130). Nilai AUC untuk sistokel
derajat I-II dengan III-IV adalah 0,607 (IK95% 0,467 - 0,738),
untuk rektokel adalah 0,603 (IK95% 0,472 - 0,734).

S Titik potong optimal ROC untuk sistokel derajat I-II dengan III-
IV dengan sensitivitas dan spesifitas tertinggi adalah 29 cm2
(sensitivitas 0,523, spesifitas 0,520), pada rektokel adalah 30 cm2
(sensitivitas 0,538, spesifitas 0,584).
Kesimpulan

S Terdapat hubungan bermakna antara derajat sistokel dengan area


hiatal otot levator ani saat valsava, namun tidak terdapat
hubungan pada rektokel. Nilai area under curve maksimal area
hiatal otot levator ani dalam membedakan sistokel derajat I-II dan
III-IV relatif sama dengan rektokel derajat I-II dan III-IV.

S Titik potong optimal area hiatal otot levator ani dalam


membedakan sistokel derajat I-II dan III-IV adalah 29 cm2,
sedangkan untuk rektokel adalah 30 cm2 dengan nilai sensitivitas
dan spesifitas yang cukup baik.
Referensi

S Clark NA BC, Yousef A, DeLancey JOL. Levator defects effect


perineal position independently of prolaps status. Am J Obstet
Gynecol. 2010; 203(6): e17-e22.
S Durnea CM KA, Kenny LC, Durnea UA, Smyth MM, O’Reilly
BA. Prevalence, etiology and risk factors of pelvic organ prolapse
in premenopausal primiparous women. Int Uro-gynecol J. 2014;
25: 1463-70.
S Laila Najjari JH, Pia Larscheid, Thomas Papathemelis, and
NicolaiMaass. Perineal Ultrasound as a Complement to POPQ in
the Assessment of Cystoceles. Bio Med Research Int. 2014: 1-8.

Anda mungkin juga menyukai