Anda di halaman 1dari 33

TERAPI TERHADAP INSOMNIA

MEMPERBAIKI KONDISI MOOD, TIDUR


DAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA
PENDERITA GANGGUAN BIPOLAR:
SEBUAH UJI PILOT ACAK TERKENDALI

Treating Insomnia Improves Mood State, Sleep, And Functioning


In Bipolar Disorder: A Pilot Randomized Controlled Trial

Journal of Consulting and Clinical Psychology


2015, Vol. 83, No. 3, 564–577

PEMBIMBING:
D r. D r. C o k B a g u s J a y a L , S p . K j ( k )

S h e r y l E l i t a Ta n j a y a
1202006108
ABSTRAK
ABSTRAK

Tujuan
 Untuk mengetahui apakah terapi insomnia pada penderita
bipolar I dapat meningkatkan serta memperbaiki kondisi
mood, tidur, dan kemampuan fungsional.

Metode
 Pasien gangguan bipolar I + insomnia  acak  modifikasi:
 Cognitive Behavioural Therapy for Insomnia (CBTI-BP)
 Psychoeducation (PE)
 Hasil akhir diniliai setelah melakukan 8 kali terapi
ABSTRAK
Hasil
Kelompok CBTI-BP 
 episode bipolar lebih rendah daripada kelompok PE (3,3 hari
dan 25,5 hari)
 gangguan suasana perasaan berulang yang lebih rendah (13,6%
dan 42,1%).

CBTI-BP mengurangi keparahan dari insomnia pada gangguan


bipolar I dan juga menunjukkan perbaikan yang signifikan pada
kualitas tidur dan kemampuan fungsional.
ABSTRAK

Simpulan
CBTI-BP:
 pengurangan resiko gangguan suasana perasaan
 mengurangi keparahan insomnia
 memperbaiki kualitas tidur serta kemampuan fungsional
pada beberapa aspek gangguan bipolar.
Gangguan tidur tampaknya menjadi salah satu
kontributur terhadap keparahan gangguan bipolar.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Gangguan Bipolar
 Penyakit psikiatri yang serius, berulang, disabilitas tinggi
 Fase interepisode  penurunan kemampuan fungsional & resiko
tinggi untuk terjadi kekambuhan

Gangguan Tidur
 Kondisi yang berhubungan dengan  episode gangguan suasana
perasaan dengan pemulihan yang tidak memadai atau inadekuat.
 Kurangnya tidur merupakan salah satu gejala gangguan bipolar
episode manik dan gejala insomnia atau hypersomnia merupakan
salah satu gejala umum pada episode depresif
PENDAHULUAN

Insomnia  gangguan suasana perasaan pada gangguan


bipolar.
1. Waktu tidur yang lebih pendek menunjukkan tanda dan gejala
yang lebih parah dari episode manik ataupun depresif.
2. Buku harian tidur selama 7 hari  jumlah terbangun saat tidur
berhubungan dengan suasana perasaan yang buruk di pagi hari
pada pasien dengan gangguan bipolar
3. Gejala umum atau sinyal tanda bahaya awal akan terjadinya
kekambuhan.
4. Penelitian secara eksperimental yang dilakukan dengan cara
menginduksi terjadinya gangguan tidur  adanya hubungan
dengan onset hipomania/mania pada pasien dengan gangguan
bipolar.
PENDAHULUAN

CBT dengan modifikasi spesifik untuk insomnia (CBTI-


BP).

CBT untuk insomnia (CBT-I)  terapi dasar

Fokus modifikasi adalah meningkatkan keamanan dan


menargetkan pada fitur kualitas tidur pada pasien
dengan gangguan bipolar dengan cara mengintegrasi:
 Interpersonal and Personal Social Rhythm Therapy (IPSRT)
 Chronotherapy
 Wawancara motivasional.
PENDAHULUAN

Hipotesis
 CBTI-BP memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi
daripada PE untuk memperbaiki gangguan suasana
perasaan, gangguan tidur, dan kemampuan fungsional.
METODE
PASIEN

Sampel :58 pasien gangguan bipolar tipe I + Insomnia


Kriteria inklusi
 Memenuh kriteria diagnosis DSM-IV pada gangguan bipolar tipe 1
 Dalam fase interepisode yang ditetapkan dalam skoring Young
Mania Rating Scale (YMRS) <12 dan Inventory of Depressive
Symptomatology-Clinical Rating (IDS-C) <24 dalam 1 minggu
terakhir.
 Memenuhi kriteria diagnosis gangguan insomnia yang ditetapkan
oleh International Classification of Sleep Disorder dan kriteria
DSM-IV untuk insomnia
 Mempunyai regimen pengombatan yang stabil dalam 4 minggu
terakhir
 Mempunyai psikiater pribadi
 Lancar dalam berbahasa inggris
PASIEN

Kriteria eksklusi
 Penyalahgunaan alkohol dalam waktu 3 bulan terakhir
 Sedang dalam pengobatan/mengalami PTSD
 Sedang menderita penyakit fisik yang aktif atau progresif
yang berkaitan secara langsung dengan onset dan kronologi
terjadinya insomnia
 Adanya sleep apneu
 Adanya resiko terjadi bunuh diri saat ini
 Sedang hamil/menyusui
 Bekerja lembur dalam waktu 3 bulan terakhir
TERAPI

CBTI-BP
1. Kontrol stimulus, menguatkan hubungan antara regularisasi
waktu tidur dan bangun serta pola kegiatan sehari-hari
(waktu untuk makan dan olahraga)
2. Pembatasan tidur sesuai kebutuhan untuk meningkatkan
efisiensi tidur dan tidur yang lebih nyenyak
3. Edukasi mengenai tidur dan siklus sirkadian
4. Merancang suatu “wind-down” atau penyegaran sealam 30-
60 menit untuk relaksasi dan merangsang aktivitas yang
meningkatkan kualitas tidur dalam kondisi pencahayaan
redup
5. Merancang suatu rutinitas bangun tidur
TERAPI

PE
 Sesi 1: Memperkenalkan mengenai regulasi mood dan
etiologi gangguan bipolar serta hubungannya dengan pola
tidur, stress, diet dan olahraga
 Sesi 2: Tanda dan gejala mania dan depresi
 Sesi 3: Faktor resiko tiap individual pasien
 Sesi 4: Penjelasan mengenai pengobatan gangguan bipolar
 Sesi 5: Penjelasan mengenai diet makanan
 Sesi 6: Manajemen stress dan aktivitas fisik
 Sesi 7: Relaksasi dan teknik pernapasan
 Sesi 8: Kepercayaan diri dan kesimpulan dari semua sesi
PENILAIAN HASIL DIAGNOSTIK

Structured Clinical Interview for DSM-IV Disorders


(SCID)
 Diagnosis
 Kekambuhan

Duke Structured Clinical Interview for Sleep


Disorders (DSISD)
 wawancara semi structural yang digunakan untuk menilai
apakah peserta memenuhi kriteria untuk gangguan insomnia
PENILAIAN MOOD

Structured Clinical Interview for DSM-IV Disorders


(SCID)
 Diagnosis
 Kekambuhan

Young Mania Rating Scale (YMRS)


 Untuk mengukur keparahan gejala manik

Inventory of Depressive Symptomatology-Clinical


Rating (IDS-C)
 Untuk menilai gejala depresi
PENILAIAN TIDUR

Insomnia Severity Index (ISI)


 penilaian mengenai kesusahan untuk jatuh tidur
 kondisi terjaga saat malam hari
 terbangun terlalu pagi
 kepuasan tentang tidur
 keparahan gangguan tidur dengan kemampuan di siang hari
 kemampuan untuk mengenal adanya gangguan karena tidur
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
Patient-Reported Outcomes Measurement
Information System-Sleep Disturbance (PROMIS-
SD).
PENILAIAN GANGGUAN FUNGSIONAL

Sheehan Disability Score (SDS)


 menilai sampai dimana gangguan suasana perasaan dan tidur
mempengaruhi fungsi kerja, sekolah, kehidupa sosial, dan
tanggung jawab individu.

Quality of Life Enjoyment and Satisfaction


Quetionnaire (Q-LES-Q-SF)

PROMIS-Sleep Related (PROMIS-SRI)


PENILAIAN TERAPI FARMAKOLOGI

Obat pasien gangguan bipolar  efek samping


 Efek sedasi atau efek yang membuat pasien menjadi lebih
terjaga/waspada
 Dapat membuat gangguan yang terkait dengan tidur
sehingga menjadi lebih perlu diperhatikan.
KESELAMATAN DAN TOLERANSI

Unuk menghindari terjadinya episode manik


ataupun hipomanik akibat kekurangan waktu tidur
 Minimal waktu tidur 6,5 jam
ANALISIS STATISTIK

Pasien CBTI-BP Demografi dan


gangguan Karakteristik Klinis :
- Tes X2 (data kategoris)
bipolar + - Fisher
Insomnia PE
HASIL
DEMOGRAFI PESERTA
Karakteristik CBTI-BP (n=30) PE (n=28)
n % n %
Perempuan 19 63,3 17 60,7
Etnis
 Hispanik/Latin 4 13,8 2 7,1
 Non Hispanik/Latin 25 86,2 26 92,9

Ras
 Amerika Indian 0 0,0 1 3,6
 Asia 1 3,3 4 14,3
 Amerika Afrika 4 13,3 3 10,7
 Whita 18 60,0 19 67,9
 Biracial 5 16,7 1 3,6
 Menolak untuk menjawab 2 6,7 0 0,0

Status Pernikahan
 Belum menikah 19 63,3 20 71,4
 Sudah menikah/sudah memiliki 7 23,3 4 14,3
pasangan
 Bercerai/berpisah/janda/duda 4 13,3 4 14,3
Pekerjaan
 Bekerja 7 24,1 3 11,1
 Bekerja paruh waktu 7 24,1 9 33,3
 Tidak bekerja 15 51,7 15 55,6
Pendapatan per tahun
 < $20,000 14 46,7 11 39,3
 $20,000 - $35,000 1 3,3 3 10,7
 $35,000 - $50,000 5 16,7 6 21,4
 $50,000 - $60,000 3 10,0 1 3,6
 > $60,000 2 6,7 1 3,6
 Menolak untuk menjawab/tidak 5 16,7 6 21,4
mengetahui
Mengkonsumsi obat pengatur mood 21 77,8 19 76,0
Mengkonsumsi obat tidur 16 59,3 16 64,0
Riwayat penggunaan obat tidur 20 74,1 18 72,0
HASIL PENILAIAN MOOD
HASIL PENILAIAN MOOD

Indikator CBTI-BP PE nilai p


Kekambuhan mania/hipomania 4,6% 31,6%, 0,036
Tingkat kekambuhan secara 13,6% 42,1% 0,075
keseluruhan (baik episode depresif
ataupun manik)
Jumlah hari episode bipolar 3,3 hari 25,5 hari 0,028
HASIL PENILAIAN TIDUR

Indikator CBTI-BP PE nilai p


Perbaikan tidur 68,2% 28,6% 0,009
63,6% 26,3% 0,017
Remisi Insomnia 72,7% 14,3% <0.001
63,6% 21,1% 0,006
Sudah tidak memenuhi kriteria 73,9% 41,7% 0,010
Insomnia 73,7% 45,5% 0,067
HASIL PENILAIAN GANGGUAN FUNGSIONAL

Kedua grup, baik CBTI-BP maupun PE


menunjukkan adanya perbaikan dari gangguan
fungsional sehari-hari  tidak signifikan
berdasarkan hasil yang ada.
DISKUSI
DISKUSI

CBTI-BP menunjukkan adanya hubungan dengan


tingkat kekambuhan dan total hari dalam episode
mania ataupun hipomania yang lebih rendah
daripada PE.

Insomnia sebagai salah satu faktor mekanisme yang


dapat dimodifikasi pada gangguan bipolar.
DISKUSI

Saran
 Kuisioner lengkap yang menyediakan penilaian jelas baik
waktu tidur dan waktu di pagi hingga siang hari.
 Buku harian tidur yang spesifik untuk gangguan bipolar
dengan skoring yang sudah terstandarisasi
 Penelitian dengan jumlah sampel lebih besar dibutuhkan
untuk menilai apakah hasil dari penelitian ini dapat
diaplikasikan ke masyarakat luas.
DISKUSI

Penelitian pertama yang membandingkan dua terapi


psikososial untuk pasien gangguan bipolar dengan
insomnia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktian


bahwa dengan menangani insomnia tidak hanya
memperbaiki kondisi insomnia pasien, tetapi juga
gejala yang menyertai gangguan bipolar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai