Anda di halaman 1dari 20

Case Report Session

Tuberkulosis
Galuh Yudhi Widya Saputra 1840312206
Khairunnisa Salsabila 1840312262
Ririn Lausarina 1840312420

Preseptor :
dr. Yessy Susanty Sabri, Sp.P ( K )
dr. Afriani, Sp.P
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
• Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular
yang disebabkan bakteri Mycobacterium
tuberculsosis yang dapat menyerang berbagai
organ, terutama paru.
• Laporan dari WHO (2015) terdapat 9,6 juta kasus
TB paru di dunia dan 58% kasus terjadi di daerah
Asia Tenggara dan Afrika.
• 3 negara dengan kasus terbanyak :
• India (23%)
• Indonesia (10%)
• China (10%)
Penerapan strategi
pengobatan jangka pendek
dengan pengawasan
langsung
(Directly Observed
Treatment Short-Course,
DOTS) (1995)

Strategi DOTS
dilaksanakan secara
Nasional di seluruh
fasyankes terutama
Puskesmas (2000)
TB masih merupakan
beban bagi negara
berkembang baik dalam
Tata laksana kurang tepat segi diagnosis maupun
tatalaksana.

Diperlukan kerjasama
antar sektor baik
Komplikasi kesehatan maupun
pemerintah sebagai
pengatur kebijakan
mengenai masalah TB.

Pneumothoraks (>>>) Tatalaksana yang baik


dapat menghindari
terjadinya resistensi dan
komplikasi bagi pasien.
1.2 Batasan Masalah
Laporan kasus ini membahas tentang tuberkulosis dan
hidropneumothoraks..

1.3Tujuan Penulisan
Penulisan laporan kasus ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang
tuberkulosis dan hidropneumothoraks.

1.4Metode Penulisan
Penulisan laporan kasus ini dengan menggunakan
metode diskusi yang merujuk dari berbagai literatur.
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Tuberkulosis
2.1.1 Definisi
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium
tuberculosis. Tuberkulosis sebagian besar terjadi
pada paru yang mencakup 80% dari keseluruhan
kejadian penyakit tuberkulosis, sedangkan 20%
selebihnya merupakan tuberkulosis ekstrapulmonar.
2.1.2 Epidemiologi

WHO --> 8,6 juta kasus TB pada tahun 2012


• 1,1 juta orang (13%) = TB dengan HIV positif. Sekitar
75% dari pasien tersebut berada di wilayah Afrika.
• Terdapat 450.000 orang yang menderita TBMDR dan
170.000 orang diantaranya meninggal dunia
• Kasus TB pada anak diantara seluruh kasus TB secara
global menacapai 6% (530.000 pasien TB anak/ tahun),
sedangkan kematian anak yang menderita TB mencapai
74.000 kematian/ tahun.

Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga


(SKRT) 2001 --> tuberkulosis penyebab kematian pertama
pada golongan penyakit infeksi
2.1.3 Faktor Risiko

• Faktor Individu (host)


• Usia
• Jenis kelamin
• Daya tahan tubuh
• Faktor kuman (agent)
• Faktor lingkungan (environment)
2.1.4 Patogenesis
2.1.5 Klasifikasi
• Tuberkulosis Paru
• Berdasarkan hasil BTA
• TB Paru BTA (+)
• TB Paru BTA (-)
• Tipe penderita
• Kasus baru
• Kasus kambuh (relaps)
• Kasus pindahan (Transfer In)
• Kasus lalai berobat
• Kasus gagal
• Kasus kronik
• Kasus bekas TB

• Tuberkulosis Ekstra Paru


• TB di luar paru ringan
• TB di luar paru berat
2.1.6 Manifestasi Klinis

• Gejala Respiratotik
• Batuk ≥ 3 minggu
• Batuk darah
• Sesak napas
• Nyeri dada
• Gejala Sistemik
• Demam
• Malaise
• Keringat malam
• Anoreksia
• Berat badan menurun

Gejala TB ekstra paru : tergantung organ yang terlibat


2.1.7 Diagnosis
2.1.8 Pengobatan
• OAT Lini I
• Dosis OAT

Panduan OAT menurut Program Nasional Penanggulangan TB di


Indonesia adalah:
Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3
Kategori 2 : 2(HRZE)S/9HRZE)/5(HR)3E3
Kategori Anak : (HRZ)/4HR atau 2HRZA(S)/4-10HR
• Panduan OAT KDT Kategori 1

• Panduan OAT kombipak Kategori 1


Panduan OAT Kategori 2

Panduan OAT Kombipak Kategori 2


Hasil Pengobatan
2.1.9 Komplikasi
• Batuk darah
• Pneumothoraks
• Efusi Pleura
2.1.10 Prognosis
Prognosis TB paru umumnya baik dengan pengobatan yang
tepat, ketersediaan obat dan pengawasan minum obat yang
baik. Namun apabila pasien dengan tb paru tidak diobati
setelah lima tahun akan memiliki prognosis :
50% meninggal
25% sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang tinggi
25% manjadi kasus kronis yang tetap menular

Anda mungkin juga menyukai