Jur Read Anak
Jur Read Anak
JURNAL READING
T H E E F F E C T O F P R O B I OT I C S O N C H I L D H O O D
C O N S T I P AT I O N : A R A N D O M I Z E D C O N T R O L L E D
DOUBLE BLIND CLINICAL TRIAL
PENDAHULUAN
• Konstipasi adalah rasa sakit yang dirasakan saat mengeluarkan tinja,
kurang dari dua kali dalam seminggu atau kurang dari 1 kali dalam 3
hari.
• Prevalensi konstipasi bervariasi dari 0,07% sampai 29,6% di berbagai
penelitian.
• Penatalaksanaan yang dapat dilakukan antara lain; toilet training,
edukasi keluarga, perubahan pola makan, penggunaan laxativ.
PENDAHULUAN
Kelompok Intervensi
(Lactulose + 28 sampel 24 sampel
56 sampel. Anak Protexin)
berusia 4-12th dg
konstipasi kronik Kelompok plasebo
(Lactolose + 28 sampel 24 sampel
Plasebo)
4 pasien menolak
melanjutkan penelitian
MATERIAL DAN METODE
• Periode selama 1 minggu dianggap sebagai periode wash-out bagi yang menggunakan obat untuk
konstipasi
• Setiap sachet Probiotik mengandung :
a. Lactobacillus casei PXN 37
b. Lactobailuus rhamnosus PXN 54
c. Streptococus Thermiphiles PXN 66
d. Bifidobacterium breve PXN 25
e. Lactobacillus acidophilus PXN 35
f. Bifidobacterium infantis (child specific) PXN 27
g. Lactobacillus bulgaricus
h. PXN 39, TVC: 1 billion CFU TVC
MATERIAL DAN METODE
• Setiap pasien diberi quesioner berisi data demografi, riwayat pengobatan
sebelumnya, gejala konstipasi, latihan fisik
• Pada akhir minggu pertama dan akhir minggu keempat, diberika quesioner
terkait gejala konstipasi, pertambahan BB, frekuensi BAB, konsistensi tinja, efek
samping masing-masing grup.
• Data di analysis menggunakan SPSS Version 16.0
MATERIAL DAN METODE
• Pada akhir minggu ke-empat, frekuensi dan konsistensi tinja meningkat secara signifikan (P= 0,042,
P=0,049)
HASIL
• Pada akhir minggu pertama, inkontinensia fecal dan nyeri perut mengalami perbaikan pada grup intervensi
(P=0,030, P=0,017)
• Namun pada akhir minggu keempat, perubahan ini tidak signifikan P=0,125, P=0,161)
• Pada akhir minggu pertama, probiotik meningkatkan BB (lebih dari 10%) secara signifikan (P=0,002)
DISKUSI
PEMBAHASAN
• Probiotik dapat mengeksklusi bakteri patogen dan meningkatkan kerja GI dengan memproduksi
short chain fatty acid, asam laktat, asam asetat, mengurangi PH colon, mengubah microflora usus, dan
meningkatkan peristaltik usus.
2. Penelitian Bekkali (2007), pada 20 anak usia 4-16 tahun anak yang mendapatkan probiotik setelah
4 minggu, frekuensi dari peristaltik usus meningkat secara signifikan. Probiotik juga dapat
menurunkan inkontinensia fecal dan nyeri perut.
3. Penelitian Koebnick (2003), pada akhir minggu keempat 89% pasien dengan konstipasi yg
menerima probiotik secara signifikan mengalami perbaikan dibanding 54% kontrol
PENELITIAN DG HASIL SERUPA
4. Penelitian Ardatkasia terhadap 30 pasien dengan Irritable Bowel Syndrome predominansi
konstipasi menunjukan Normoflorin terapi dapat menormalkan pergerakan usus dengan
mengubah flora normal pada usus.
5. Pada penelitian crossover di Brazil, 59 siswa dg konstipasi, setelah 5 minggu, pasien yang
menerima probiotik yogurt secara signifikan meningkatan frekuensi BAB (P=0,012),
menurunkan nyeri saat BAB (P=0,046), dan nyeri perut (P=0,015).
PENELITIAN DG HASIL BERBEDA
1. Banaszkiewicz dan Szajewska terhadap 84 anak dg konstipasi (2-16thn) yg menerima
1mL/kg/hari dari 70% lactulose plus 10^9 CFU dari Lactobasilus GG PO 2 kali sehari selama
12 minggu dibanding dg grup kontrol menunjukan bahwa LGG tidak cukup efektif menjadi
ajuvan bagi lactulosa pada anak dg konstipasi.
– Perbedan hasil diduga dari komposisi probiotik yg digunakan