Anda di halaman 1dari 16

Tugas Membaca

Hendri Saputra
Pembimbing: dr. Eva Nurfarihah, Sp. THT-KL
Identitas Buku
• Judul : Ayah, Sebuah Novel
• Penulis : Andrea Hirata
• Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta
• Tahun Terbit : 2015
• Jumlah Halaman : 432 halaman
Cover Buku
Pendahuluan
• Ayah, merupakan novel ketujuh karya Andrea Hirata, yang dikenal
lewat novel bestseller Laskar Pelangi – yang telah diterjemahkan
dalam lebih dari 40 bahasa asing.
• Novel ini masih memakai Pulau Belitong sebagai latar. Lewat sudut
pandang beberapa tokoh, novel ini dibungkus dengan sangat menarik.
Prelude
• Kata pembuka dalam novel ini berbunyi: “Seperti yang dikisahkan
Amiru kepadaku”.
• Siapakah sosok Amiru ini? Untuk itu kita perlu menyelami lebih lanjut
tentang keseruan novel ini
Purnama Kedua Belas
• Tokoh pertama yang diperkenalkan dalam novel ini adalah Sabari, yang
dikatakan anak kampung biasa yang sehari-hari bermain bersama
temannya.
• Sabari di awal cerita sedang menempuh ujian masuk SMA. Sabari
diceritakan menguasai Bahasa Indonesia dan pintar berpuisi, karena latar
belakang ayahnya yang merupakan guru Bahasa Indonesia.
• Saat waktu ujian hampir habis, Sabari hendak mengumpulkan jawabannya,
sekonyong-konyong seorang anak perempuan menikung di depannya,
merampas kertas jawabannya, duduk di sampingnya dan tanpa ba-bi-bu
langsung menyotek jawabannya.
• Sabari terpana dengan anak perempuan tersebut. Dia tertegun karena tak
pernah melihat mata manusia seindah mata anak perempuan tersebut.
Begitu indah, teduh tapi berkilau, bak purnama kedua belas.
Marlena
• Anak perempuan yang merampas kertas ujian Sabari tadi bernama
Marlena. Marlena merupakan anak yang cerdas namun bandel, lulus
SMP dengan nilai pas-pasan, akhirnya lulus ujian masuk SMA
terselamatkan dengan contekan dari Sabari – dengan nilai Bahasa
Indonesia: 9.5. Sebelumnya dia diancam menikah oleh ayahnya jika
tidak lulus masuk ujian SMA Negeri satu-satunya di kampungnya.
• Ayah Marlena, bernama Markoni, merupakan sosok yang keras,
terutama di pendidikan anaknya, karena latar belakang dirinya yang
dulunya juga cerdas, namun berandal – hingga tak dapat
menyelesaikan program D-2 nya di Jawa. Namun karena sosoknya
yang pantang menyerah, ia berhasil membangun usaha percetakan
batako sehingga ia merupakan orang dengan ekonomi mapan dan
terkenal di kampungnya
SMA
• Singkat cerita, Sabari menjadi senewen sejak kejadian tersebut.
Kemana Lena disitu ada Sabari menguntitnya. Jika Lena di kantin,
Sabari berada di rumpun beluntas di muka perpustakaan. Berpura-
pura melihat sarang burung prenjak, padahal matanya mencuri
pandang. Jika Lena di tempat parkir sepeda, Sabari gelisah
menunggunya melewati gerbang. Kalau Lena main pingpong, Sabari
rajin sekali menyapu ruang olahraga, meski bukan giliran piketnya.
Kalau Lena main kasti, tak tahu siapa yang menyuruhnya, Sabari sigap
sekali latihan baris-berbaris di lapangan sekolah, sendirian.
• Ratusan puisi, ribuan surat, puluhan bunga yang dikirim Sabari ke
Lena – tak satupun berbalas. Karena tak sampai hati melihat
kawannya ditolak Lena hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu,
Minggu, sampai Senin lagi. Ditolak pagi, siang, malam – full time –
berkali-kali Ukun, Tamat, Toharun mengingatkan Sabari untuk
melupakan Lena dan mencomblangkannya dengan gadis lain.
• Namun 3 tahun berselang, hingga tamat SMA, tak sekalipun Sabari
pernah berpaling dari Lena, dan tak sekalipun Lena pernah
memerdulikan Sabari, bahkan suratnya Sabari disobek-sobek dan
dihamburkan di parkiran sepeda.
• Selepas tamat SMA, Sabari mencari pekerjaan ke kota, sengaja
dicarinya pekerjaan paling berat – menjadi tukang pikul balok es –
agar ia dapat mengalihkan pikirannya dari Lena. Namun saat malam
menjelang, saat menjelang tidur tetap saja wajah Lena yang
terbayang di langit kamarnya. Setahun kemudian ia pindah bekerja di
percetakan batako milik Markoni, ayahnya Lena.
• Sementara Lena, sifat bandelnya tak sembuh juga. Pergi pagi pulang
subuh, selalu bertengkar dengan Ayahnya, sama-sama keras. Suatu
saat terdapat pertengkaran hebat keduanya – diketahui Lena hamil.
• Sabari, dengan sukarela menawarkan diri untuk menikahi Lena. Ayah
Lena untuk menyelamatkan muka dirinya dan anaknya menerima
tawaran Sabari, hingga mereka menikah.
• Selepas melahirkan, Lena kembali ke hobi lamanya. Jiwanya terlalu
rebellious utnutk terikat kepada seorang suami dan anak. Ia sempat
menikah lagi beberapa kali di kemudian hari.
• Sabari, menjadi ayah sekaligus ibu tunggal terhadap Zorro..begitu ia
menamai anaknya. Betapa Sabari menyayangi Zorro. Ia terjerumus ke
dunia baru yang membuatnya terpukau setiap hari. Ayah di dalam
dirinya melonjak-lonjak, tak sabar ingin memperlihatkan diri kepada
dunia.
• Tak lama kemudian Lena bercerai dengan Sabari, dan mengambil
Zorro. Kehilangan Zorro, Sabari hilang akalnya.
• Kedua sahabat karib Sabari, Ukun dan Tamat, kasihan melihat nasib
temannya tersebut. Mereka bertekad untuk mencari Zorro. Selepas
menjalani petualangan hampir mengitari seluruh pulau Sumatra –
akhirnya mereka menemukan Lena dan Zorro – yang sekarang
bernama Amiru.
• Lena sekarang menikah lagi – dengan suaminya yang ke-4, bernama
Amirza dan tinggal di Dabo. Ia memiliki 2 anak lagi selain Amiru,
bernama Amirta dan Amirna.
• Mendengar Zorro akan kembali, Sabari pun pulih juga akalnya. Lena
mengizinkan Zorro tinggal bersama Sabari, Ayah dan anak itu
langsung tak terpisahkan seperti dulu.
Penutup
• Setiap tahun, jika kemarau datang dan ilalang berbunga, Sabari selalu
pergi ke padang di pinggir kampung. Lama dipandanginya ilalang yang
meliuk-liuk ditiup angin. Berpuluh tahun telah berlalu, kerinduan
kepada Lena masih tergenang dalam dadanya.
• Amiru pernah bertanya apakah ayahnya pernah mencintai ibunya.
“Ingat, Boi, dalam hidup ini semuanya terjadi tiga kali. Pertama, aku
mencintai ibumu. Kedua, aku mencintai ibumu. Ketiga, aku mencintai
ibumu.” Jawab Sabari. Sering Amiru melihat ayahnya tidur
menggenggam pensil yang diberikan Lena saat mencontek ujian
masuk SMA dulu.
• Hanya dengan Lena, Sabari pernah menikah. Dalam pernikahan itu,
hanya empat kali dia pernah berjumpa dengan Lena, tetapi dia tetap
mencintai Lena, hanya Lena, hingga akhir hayatnya. Pertengahan
2013, Sabari meninggal dunia.
Penutup
• Makam Sabari sering dilihat orang karena di pusaranya ada puisi:
“Biakan aku mati dalam keharuman cintamu”.
• Marlena sempat pulang ke Belitong, dan berjumpa lagi dengan ayah,
ibu dan saudara-saudaranya. Beberapa waktu setelah berjumpa
dengan Lena, Markoni, ayahnya Lena meninggal.
• Lena tetap berumah tangga dengan Amirza dan tinggal di Dabo
hingga tutup usia akhir 2014. Sebelum meninggal, dalam sakitnya
Lena berpesan untuk dimakamkan di Belantik.
• “Dekat makam Sabari,” katanya kepada Amiru. “Kalau tak dapat
disampingnya, tak apa-apa, tapi di dekatnya.” Amiru tercenung dalam
kesedihan.
Penutup
• Mungkin terinsipirasi oleh puisi Sabari, sambil tersenyum malu Lena
meminta Amiru menuliskan sesuatu juga di pusara nya. “Tulisan apa,
Ibunda?” tanya Amiru.
• “Di bawah namaku, tulislah, Purnama Kedua Belas”
• Amiru terhenyak, dia tahu begitulah ayahnya dulu memanggil Ibunya
ketika mereka baru berjumpa.
Kesimpulan
• Kekuatan cinta, merupakan penggerak paling kuat, dari yang tidak
mungkin menjadi mungkin.

Anda mungkin juga menyukai