Anda di halaman 1dari 41

Clinical Science

Session

Anesthesia
pada Bedah
Anak
Arfan Gifari
Preseptor : dr. Boy Suzuky,
Sp. An
Pendahuluan
 Penatalaksanaan anestesi pada bedah
anak sedikit berbeda bila dibandingkan
dengan dewasa
 prinsip utama anestesi: kewaspadaan,
keamanan, kenyamanan, dan perhatian
yang seksama.
 Beberapa tahapan anestesi bedah anak
(tahapan evaluasi, persiapan pra bedah,
tahapan premedikasi-induksi) 
menentukan keberhasilan dari tindakan
anestesia.
 Fisiologis yang harus diperhatikan: Sistem
CV dan Pulmoner.
 Ex: konsumsi O2 bayi dapat > 6 ml/kg/min
Tinjauan Pustaka
Anatomi dan Fisiologi Anak
 Anatomi jalan napas: ukuran lidah >
orofaring; lokasi laring (C4), glotis (C2),
kartilago krikoid (C4) lebih tinggi; epiglotis
lebih pendek, tebal, dekat kepada
laryngeal inlet; pita suara lebih bersudut,
laring menyempit di cincin anterior pita
suara.
Sistem Respirasi
 Kebutuhan metabolik dan konsumsi O2 >>
: 6 ml/kg, volume tidal sama(6-8 ml/kg)
 Kompensasi: laju ventilasi >> (anak < 1th
30-60 x/i, 1-3th 24-40 x/i, 3-6th 22-34 x/i, 6-
12th 18 x/i, 12-18th 12-16 x/i)
 Closing Volume > kapasitas residu
fungsional  penutupan jalan napas akhir
respirasi
 Hukum Poiseuille (resistensi = 8 Ln/r4.
 Diameter saluran napas masih kecil :
resistensi lebih tinggi
 Edema 1 ml saja : jalan napas << 60%
 Dinding thoraks, jaringan tulang rawan >>
: lebih elastis
 Otot pernapasan dominan : diafragma
 Serat otot dominan anak usia 2 th : tipe 2
 Serat otot tipe 2, ketahanan beban lebih
rendah dari tipe 1
 Mengingat faktor2 di atas, pengawasan
kadar O2 harus ketat
Sistem Kardiovaskular
 Ventrikelkiri: serat2 kontraktil sedikit,
namun kebutuhan metabolisme lebih
tinggi : cardiac output harus tinggi
(anak: 200 ml/kg/min)
 Cardiac outpur: kadar volume kuncup
dan detak jantung. Kontraktilitas rendah
 peningkatan detak jantung
 Anak2 rentan peningkatan tonus
parasimpatis, dicetuskan oleh
hipoksia/stimulus menyakitkan  cardiac
output turun: diatasi dengan atropine.
Bradikardi yang dicetuskan hipoksia:
diatasi dengan O2 + ventilasi yang baik
Usia Laju Nadi Tekanan Tekanan
Systolik Diastolik
Preterm (1000g) 130-150 45 25

Newborn 110-150 60-75 27

6 bulan 80-150 95 45

2 tahun 85-125 95 50

4 tahun 75-115 98 57

8 tahun 60-110 112 60


Sistem Hematologi
 Neonatus: kadar HbF 70-90%, afinitas
tinggi  mudah mengikat O2, namun
kadar 2,3 DPG rendah  pelepasan O2
ke jaringan lebih sulit dari HbA
 Diatasi dengan Hb bayi lebih tinggi: 18-20
g/dL, Ht 0,6%
 Penurunan kadar Hb tajam  anemia
fisiologis usia 3 bln (transisi HbF  HbA)
Usia Kadar Hb (g/dL)

1 – 7 hari 16-20

1 – 4 minggu 11-16

2 – 3 bulan 10-12

1 tahun 10-12

5 tahun 11-13
 Volume darah lebih tinggi  jumlah
cairan/ darah yang harus ditransfusikan
 ABL = EBV x (Ht1-Ht2)/Ht1
Cairan dan Elektrolit
 Kadar air lebih tinggi, TBW prematur 90%
BB, aterm 80%, 6-12 bln 60%
 Dampak: peningkatan volume distribusi
obat; semakin rentan terjadi dehidrasi.
 TBW tinggi: metabolisme yang tinggi +
GFR yang rendah  urin lebih banyak,
waktu paruh obat di ginjal meningkat,
toleransi rendah pemberian air dan
garam
Sistem Hepatobilier
 Fungsional hati belum sepenuhnya
terbentuk, sebagian besar enzim untuk
metabolisme obat sudah diproduksi
namun belum terstimulasi oleh obat
tersebut
 Kemampuan metabolisme meningkat
secara drastis: peningkatan aliran darah
ke hati; sistem enzim yang diproduksi
sudah dapat distimulasi oleh obat.
 Kadaralbumin + protein untuk berikatan
dengan obat lebih rendah  lebih
banyak obat bebas beredar di sirkulasi:
hiperbilirubinemia dapat terjadi karena
perpindahan bilirubin dari albumin karena
obat  ikterus
Sistem Endokrin
 Cadangan glikogen sedikit: mereka
rentan terhadap terjadinya hypoglikemia
 Faktor resiko lain: bayi dari ibu yang
menderita diabetes, prematur, stress
perinatal dan sepsis
 Untuk mengatasi hal tersebut  dextrose
5-15mg/kg/menit
Sistem Gastrointestinal
 Fungsi koordinasi gerakan menelan dan
bernapas pada bayi + fungsi LES belum
sempurna sampai berusia 4-5 bulan 
insiden refluks gastroesophageal
 Timbul beberapa pendapat untuk
mempuasakan bayi sebelum operasi,
namun kadar glukosa harus tetap
diperhatikan ketat: bayi rentan terhadap
terjadinya hipoglikemia
Sistem Thermoregulasi
 Luas permukaan yang lebih banyak
dibandingkan dengan berat badan + lemak
subkutis yang sedikit  bayi lebih mudah
mengeluarkan panas (radiasi, konduksi,
konveksi, evaporasi): rentan mengalami
hipotermia.
 Bayi memiliki jaringan lemak coklat:
kompensasi untuk menghasilkan panas
 Suhu ruangan yang disarankan pada saat
operasi: 34°C bayi prematur, 32°C neonatus,
28°C remaja dan dewasa.
 Hipotermia
 depresi napas, acidosis,
penurunan cardiac output,
meningkatkan durasi efek obat,
menurunkan kadar trombosit, dan
meningkatkan resiko terjadinya infeksi.
Memindahkan Neonatus pada inkubator

Menggunakan pad pemanas

Menghangatkan ruangan operasi dengan suhu 26 – 30°C

Membatasi durasi waktu anak tanpa selimut

Menggunakan warmer pada fase pre-operasi

Menggunakan baby bonnet

Menutup ekstremitas bayi dengan selimut

Mengawasi suhu tubuh secara ketat

Menghangatkan dan melembabkan gas pernapasan


Anastesi Bedah Anak
Obat Anestesi Inhalasi
Obat Anestesi Intravena
Obat Intravena Dosis Inisial Laju Infus

Propofol 1-2 mg/kg 100-200 mcg/kg/menit

Ketamine 1-2 mg/kg 25-100 mcg/kg/menit

Midazolam 0.5-1 mg/kg (PO atau PR)

0.1-0.2 mg/kg (IV atau IM)

0.2 mg/kg (Intranasal)

Diazepam 0.2 mg/kg (PO atau PR)


Thiopental 3-5 mg/kg
Kombinasi TIVA pada Anak
Evaluasi Peoperatif
1) Usia Gestasi dan Berat Lahir
2) Masalah selama kehamilan dan persalinan serta skor
APGAR
3) Riwayat Penyakit Sekarang
4) Riwayat Penyakit Dahulu
5) Kelainan kongenital atau metabolik
6) Riwayat pembedahan
7) Riwayat kesulitan anestesi pada keluarga dan pasien
8) Riwayat Allergi
9) Batuk , Episode Asma, ISPA yang sedang dialami
10) Waktu terakhir makan dan minum
1) Keadaan umum

2) Tanda-Tanda Vital : Tekanan darah, Laju nadi


dan napas, Suhu

3) Data antropometrik : Tinggi dan berat badan

4) Adanya gigi yang lepas atau goyang

5) Sistem respirasi

6) Sistem Kardiovaskuler

7) Sistem Neurologi
Pemeriksaan Laboratorium
 Hb: resiko pendarahan operasi, bayi
prematur, penyakit sistemik, PJK.
 Elektrolit: penyakit ginjal/metabolik
lainnya, dehidrasi
 X-rayu: penyakit paru-paru,
skoliosis/penyakit jantung
Puasa Pre-operatif
Usia Air bening ASI Susu Makanan
Formula Padat

Neonatus – 2 jam 4 jam 4 jam -


6 bulan

6 – 36 2 jam 4 jam 6 jam 6 jam


bulan

>36 bulan 2 jam - 6 jam 8 jam


Anestesi Regional pada Anak
Premedikasi
Obat Dosis Keterangan
Midazolam 0.5 mg/kg (max 15 mg) 15- Dapat menghasilkan reaksi
30 menit sebelum operasi eksitasi berlebihan
dimulai

Chloral Hydrate 50 mg/kg oral (max 1 Dapat menghasilkan reaksi


gram) eksitasi berlebihan

Ketamine 3-8 mg/kg oral 30-60 menit Dapat meningkatkan


sebelum operasi dimulai tekanan darah

Temazepam 0.1-1 mg/kg oral


Clonidine 2-4 mcg/kg oral Dapat menurunkan
tekanan darah
Persiapan Anastesia
 STATIC:Scope, Tubes, Airway, Tapes,
Introducer, Conector, Suction
 Peralatan elektronik
 Sumber gas
Induksi
 Metode inhalasi dan intravena
Intubasi
Ukuran LMA Berat Badan

1 <5 kg

1.5 5-10 kg

2 10-20 kg

2.5 20-30 kg

3 >30 kg
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai