Mycoremediation
Mycoremediation
Saepudin 10407002
Felix Johanes 10407004
Siti Trisagita Utari 10407005
Tamara Aprilia S. 10407014
Vilandri Astarini 10407035
Bioremediasi berasal dari kata bio dan remediasi atau "remediate" yang
artinya menyelesaikan masalah.
Secara umum bioremediasi dimaksudkan sebagai penggunaan mikroba
untuk menyelesaikan masalah-masalah lingkungan atau untuk
menghilangkan senyawa yang tidak diinginkan dari tanah, lumpur, air tanah
atau air permukaan sehingga lingkungan tersebut kembali bersih dan
alamiah .(Altas, Philip 2005).
Mikroba yang hidup di tanah dan di air tanah dapat “memakan” bahan kimia
berbahaya tertentu, misalnya berbagai jenis minyak. Mikroba mengubah
bahan kimia ini menjadi air dan gas yang tidak berbahaya misalnya CO2.
Bakteri yang secara spesifik menggunakan karbon dari hidrokarbon minyak
bumi sebagai sumber makanannya disebut sebagai bakteri petrofilik. Bakteri
inilah yang memegang peranan penting dalam bioremediasi lingkungan
yang tercemar limbah minyak bumi.
MIKOREMEDIASI berasal dari kata Mycoremediation (Myco -
Remediation) dengan Myco berarti jamur atau fungi. Dengan demikian,
mikoremediasi adalah bioremediasi yang secara spesifik menggunakan
jamur sebagai mikroorganisme pengurai.
Menurut Singh (2006), fungi sebagai agen bioremediasi digunakan
untuk detoksifikasi tanah yang tercemar oleh zat kimia berbahaya.
Istilah ‘mycoremediation’ diciptakan oleh Paul Stamets dan mengacu
khusus untuk penggunaan jamur mycelia pada proses bioremediasi.
Salah satu peran utama jamur dalam
ekosistem adalah dekomposisi, yang
dilakukan oleh miselium.
Miselium ekstraselular yang mengeluarkan
enzim dan asam yang memecah lignin dan
selulosa, dua blok bangunan utama tanaman
serat. Ini adalah senyawa organik terdiri dari
panjang rantai karbon dan hidrogen, secara
struktural mirip dengan banyak polutan
organik.
Kunci untuk menentukan mycoremediation
adalah spesies jamur yang tepat untuk
menargetkan polutan tertentu.
Agricultural waste reduction
Creation of buffer zones
Nonpoint source pollution reduction in watersheds
Contaminated sediment cleanup
Reduction of material relegated to confined disposal facilities
Decontamination
Minimization of contaminants from road run off
Biomineralization of Heavy Metals
Fungi dapat digunakan untuk proses removal dan recovery logam berat pada limbah air dan
efluen industri seperti Hg, Cu, Ni, Pb, Cd.
Biodegradation of Azo dye and Hydrocarbons
Enzim Peroxidase dari Penicillium crysosporium & Streptomyces sps. Memiliki potensi aktivitas
biodegrasasi pada Amaranth dye, Orange G, heterocyclic dyes like, Azure B and Lip dye.
Fungi in Hazardous waste remediation
Fungi juga dapat membantu dalam proses remediasi tanah yang telah terkontaminasi oleh
bahan-bahan yang berbahaya seperti TNT, RDX. Salah satu contoh fungi yang berperan adalah
Pleurotus ostreatus yang dapat endegradasi senyawa-senyawa sebagai berikut :
Nitrobenzene
4-Nitrophenol
4-Nitroaniline
1-Methoxy 4 nitrobenzene
2-Methoxy 4-nitro phenol
Dapat menguraikan polutan dengan konsentrasi dan berat molekul yang
tinggi pada tanah maupun perairan.
Fungi parasit
Memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri dan patogen lainnya.
Fungi mikorhiza
Membersihkan/ menghilangkan zat kimia berbahaya dari biosfer.
WHITE ROT FUNGI AS BIOREMEDIATION AGENT
DDT) COMPOUND
White rot fungi
Merupakan fungi Basidiomycetes