Kes
Anatomi Faring
Merupakan tempat persimpangan antara jalan makanan dan jalan
pernafasan.
Fungsi faring : 1) Respirasi, 2) Proses menelan, 3) Resonansi
suara dan artikulasi
Dibagi dalam tiga bagian :
1. Nasofaring
Batasnya : Keatas dasar tengkorak, Kebawah palatum
mole, KeKedepan Rongga hidung, Kebelakang vertebra
servikalis.
2. Orofaring
- Batasanya : Keatas palatum mole, kebawah tepiatas
epiglotis, kedepan rongga mulut, kebelakang vertebra
servikal.
- Struktur yang terdapat dalam rongga orofaring : dinding
posterior faring, fosa tonsil, tonsil.
3. Laringo faring / Hipofaring.
Batasnya : atas tepi atas epiglotis, bawah esofagus, depan
laring, belakang Vertebra servikalis.
Kelainan / Penyakit pada Faring :
v Hipertropi adenoid.
Secara fisiologik pada anak adenoid dan tonsil akan hipertropi.
Pada tonsil s/d usia 5 th, pada adenoid s/d usia 3 th. Kemudian
adenoid akan mengecil dan hilang sama sekali pada umur 14
th.
Patofisiologi :
Sering ISPA Adenoid akan hipertropi 1) Sumbatan pada
koana, 2) Sumbatan pada tuba eusthacius dan 3) Timbul gejala
umum.
1) Sumbatan pada koana sehingga bernafas melalui mulut
terjadi : a) fasies adenoid (hidung kecil, gigi insisivus kedepan
/ prominem, arkus faring tinggi, tampak seperti orang bodoh),
b) Faringitis dan bronkitis, c) Gangguan ventilasi dan
draenase sinus para nasal sinusitis.
2) Sumbatan pada Tuba eusthacius OMA / OMK Tuli.
3) Tanda umum hipertropi adenoid : gangguan tidur, tidur
ngorok, RM, pertumbuhan fisik kurang.
Hidung
mengecil
Gigi prominem
Arkus faring
Lebih tinggi
Angiofibroma nasofaring belia
Nama lain JNA ( Juvenil Nasopharingeal
Aangiofibrom.
Adalah tumor jinak secara histologik, tapi ganas
secara klinik karena dapat mendestruksi tulang
dan jaringan sekitar.
Etiologinya belum jelas (kemungkinan
perlekatanya dan ketidakseimbangan hormonal)
Sering diderita oleh anak-anak dan remaja laki-
laki.
Gejala klinis yang sering : Hidung tersumbat
progesif dan epitaksis berulang
Karsinoma Nasofaring.
Tumor ganas pada daerah kepala dan leher terbanyak di
Indonesia (60 %)
Ras mongoloid (cina) faktor dominan.
Predisposisi : makanan yang diawetkan (pengasapan,
pengasinan, dan MSG dikonsumsi dalam waktu lama.
Penyebabnya dipastikan Virus Epstein-Barr.
Faktor keturunan.
Gejala dan tanda : dibagi dalam 4 kelompok :
1) Gejala nasofaring (Epitaksis dan sumbatan
hidung)
2) Gejala Telinga (tinitus, otalgia, rasa tidak nyaman
ditelinga, ggn pendengaran)
3) Gejala mata (diplopia)
4) Gejala syaraf (Neuralgia trigeminal)
Kelainan pada Orofaring
1). Radang akut Faring dan tonsil.
Radang akut orofaring dapat berupa Faringitis
dan tonsilitis.
a) Gejala dan tanda :Suhu tubuh tinggi, lesu,
nyeri disendi, odinofagi, anorexia, otalgia.
b) Pemeriksaan faring hiperemisis, tonsil
membengkak dan hiperemisis.
c) Kelenjar submandibula membengkak dan
nyeri tekan.
Tonsilitis membranosa
Ada beberapa jenis :
Tonsilitis Difteri
disebabkan oleh
Coryne bakterium
diphteriae. Gejala
kas : nyeri telan,
pada tonsil terdapatt
pseudo membran.
Penyakit kelainan
darah leukemia
Tonsilitis septik tidak jarang gejala
Disebabkan oleh pertama timbul di
kuman steptokokus faring. Berupa
hemolitikus yang membran semu di
terdapat pada susu faring dan tonsil
sapi. serta perdarahan
selaput lendir
dimulut dan faring.
Angina plaut vincent (Stomatitis ulserosa
membranosa
Disebabkan oleh
Hygiene mulut yang
kurang dan tertdapat
defisiensi vitamin C.
Gejala dan tanda :
demam, nyeri mulut,
gigi dan kepala,badan
lemah, gusi mudah
berdarah dan
hipersalivasi, kadang
ada gangguan
pencernaan.
Radang kronik orofaring
a) Tonsilitis Kronis faktor predisposisinya
karena rangsangan yang menahun (rokok,
makanan), pengaruh cuaca, pengobatan radang
akut yang tidak adekuat, higine mulut yang buruk.
b) Faringitis kronik faktor predisposisinya rinitis
kronis, sinusitis, iritasi kronis (perokok dan
alkoholik)