Anda di halaman 1dari 22

POS PEMBINAAN TERPADU LANSIA

PUSKESMAS TAWAELI
OLEH :
APRIANI
N 111 16 091

PEMBIMBING KLINIK :
drg. ELLI YANE BANGKELE, M.KES
dr. AYU SEKARANI DAMANA PUTRI
PENDAHULUAN

 Di dunia jumlah penduduk lanjut usia sekitar 21% dari total populasi dunia

 2010 jumlah penduduk lanjut usia Indonesia adalah 18, 04 juta jiwa atau 7,6 %
dari total jumlah penduduk. Padatahun 2025 diperkirakan jumlah penduduk
lanjut usia akan meningkat menjadi 36 juta jiwa

 Meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia juga akan mempengaruhi angka


beban ketergantungan.

 Perlu upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan untuk menjaga
agar para lanjut usia tetap sehat dan produktif secara sosial dan ekonomis

 Posbindu  keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia di tingkat desa


dalam masing-masing di wilayah kerja Puskesmas.
PROFIL PUSKESMAS TAWAELI
Tahun 2017 jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas
Tawaeli berjumlah 14.175 jiwa → Jumlah lansia 2863 (20%)

JUMLAH POSBINDU  13 POSBINDU

Puskesmas Tawaeli dengan luas wilayah kerja sekitar 18,72 km² , terletak di Kecamatan
Tawaeli yang terdiri dari 2 (dua) kelurahan yaitu kelurahan Lambara dan Kelurahan Panau
Kecamatan Palu Utara, yang terdiri dari 2 (dua) kelurahan yaitu Kelurahan Kayumalue Ngapa
dan Kelurahan Kayumalue Pajeko.
TUJUAN
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan
untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

Sasaran
Pra lansia 45-59 tahun
Lansia 60-69 tahun
Lansia risiko tinggi 70 tahun
Bentuk Kegiatan

 Wawancara/Anamnesis
 Pengukuran TTV, pemeriksaan darah, pengobatan lansia
 Rujukan ke puskesmas
 Penyuluhan
 Kunjungan rumah lansia
 Kegiatan lain (senam lansia)
Target Lansia
100%

Sumber Dana
BOK
IDENTIFIKASI MASALAH
Indikator keberhasilan program ini adalah target kunjungan lansia pada tiap
kegiatan posbindu adalah 100%.
Namun pencapaian kunjungan lansia pada tahun 2017 hanya sebanyak 63,3%
yakni 1813 kunjungan dari 2863 jumlah pra lansia dan lansia. Jumlah ini
menggambarkan program ini belum mencapai target yang diberikan.
PERMASALAHAN
Input Puskesmas
SDM  1 pemegang program
 2 anggota pelaksana
 34 orang Kader
 2 dokter puskesmas (tidak aktif pelayanan Posbindu)
Sarana dan Posbindu berada dihalaman depan rumah masyarakat dan Poskesdes
Prasarana  Alat dan bahan pemeriksaan yang digunakan saat dilapangan. (meja dan
kursi pemeriksaan, timbangan, tensimeter, stetoskop, obat-obatan, KMS
lansia, buku register)
 Transportasi kendaraan roda dua
Akses Mudah diakses
Pendanaan BOK

Pencatatan Hasil Kegiatan Posbindu di lapangan dicatat pada buku yang dipegang oleh
pemegang program dan buku KMS yang dipegang lansia.
PROSES

Controlling Planning
(pemantauan). (perencanaan)

Actuating
Organizing
(pergerakan-
(pengorganisasian)
pelaksanaan)
Planning
Perencanaan program telah diatur dalam Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan.
Selain itu, koordinasi dengan lintas sektor dan kader akan lebih ditingkatkan lagi dalam promosi
mengenai posbindu.
Organizing

Pelaksanaan program diinstruksikan dari kepala Puskesmas


dan pelaksanaannya oleh penangguang jawab program
yang berkoordinasi dengan anggota pelaksana dan kader.
Actuating
2) PROSES
 Tahap Pertama : Pendaftaran, dilakukan sebelum
pelaksanaan pelayanan.

Pada Posbindu Puskesmas Tawaeli, tahap pertama sudah


dilakukan sesuai pedoman, dan pelaksana di lapangan adalah
dibantu oleh kader yang bertugas memanggil nama lansia yang
telah mendaftar.
kendala yaitu beberapa kader yang tidak hadir saat posbindu
karena berbagai kendala.
2) PROSES
 Tahap Kedua : Pencatatan kegiatan sehari-hari yang
dilakukan usila, serta penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan.

Pada Posbindu Puskesmas Tawaeli tahap kedua yang


dilaksanakan ditanyakan sekilas tentang kegiatan sehari-hari
kendala namun tidak dilakukan pencatatan,
tidak dilakukan pengukuran berat badan maupun tinggi badan.
Namun, di beberapa posbindu tidak dilakukan penimbangan
berat badan
2) PROSES
 Tahap Ketiga : Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan
kesehatan dan pemeriksaan status mental
 Pada Posbindu Puskesmas Tawaeli, tahap 3 yang
dilakukan pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan
fisik (jika ada dokter yang ikut dalam kegiatan Posbindu),
dan tidak dilakukan pemeriksaan status mental.

 Tahap Keempat : Laboratorium sederhana


 Pada Posbindu Puskesmas Tawaeli pemeriksaan
laboratorium sederhana yang dilakukan adalah
pemeriksaan gula darah, asam urat dan kolesterol yang
dilayani tidak tiap bulan atau hanya dilayani jika ada
kerjasama dengan program penyakit tidak menular.
2) PROSES
 Tahap Kelima : Pemberian penyuluhan dan konseling
 Pada Posbindu Puskesmas Tawaeli penyuluhan sederhana
dan konseling sudah dilaksanakan oleh petugas
puskesmas (bidan atau perawat) dan dokter sebelum
kegiatan Posbindu dimulai.
 Pada puskesmas Tawaeli juga dilakukan pengobatan
sederhana sesuai keluhan lansia yang datang.
Kendala yang dihadapi adalah kurangnya ketersediaan obat
tertentu dan tidak adanya tenaga dokter yang mendampingi.
Controlling
Pemantauan dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian dan pelaksanaan
Posbindu di Puskesmas Tawaeli.
Dalam perencanaan akan dilakukan rapat setiap bulan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah
dilakukan.
Disamping itu, dilakukan pula kajian data tentang pencapaian program yang dilaksanakan setiap
minggu oleh pelaksana program
3) OUTPUT

Output yang dicapai dari kunjungan lansia di posbindu sebanyak 63,3 % yakni
1813 kunjungan dari 2863 jumlah pra lansia dan lansia Hal ini menunjukkan
masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu 100%.
Kendala
• Laansia tidak tahu/mengingat jadwal posbidu
• Lansia tertarik jika ada dokter, pengobatan, dan pemeriksaan tambahan (Gula,
Kolesterol, asam urat)
lansia • Tidak ada yang mengantar (kurangnya dukungan keluarga)

• Kurangnya informasi mengenai posbindu dari beberapa kader yang kurang aktif
• Tenaga kesehatan dalam Posbindu masih terlihat kurang dalam hal fungsional.
• Kurangnya petugas saat posbindu  tidak mampu membawa obat-obatan dan
Petugas alat pemeriksaan sendiri
pelaksana
Program Posbindu Lansia di Puskesmas Tawaeli sudah baik, namun
masih perlu peningkatan dari :
 input yakni jumlah tenaga kesehatan yang masih kurang saat
pelaksanaan kegiatan
 proses yakni pelaksanaan kegiatan yang belum semuanya
dilakukan sesuai dengan Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia
KESIMPULAN Lanjut Bagi Kesehatan, 2001 di tahap 2 pencatatan kegiatan
sehari-hari, pengukuran tinggi badan, di tahap 3 pemeriksaan
status mental, di tahap 4 pemeriksaan laboratorium dilakukan
setiap pelayanan Posbindu kepada setiap lansia baik yang telah
didiagnosis berkaitan dengan pemeriksaan tersebut maupun
yang belum.
 output juga belum mencapai target (63,3%) karena kekurangan
SDM yang fungsional
SARAN Diharapkan ada tenaga dokter yang turun posbindu

Monitoring kader oleh pemegang program dalam pemberian informasi sebelum kegiatan posbindu dilaksanakan

Melakukan substitusi tenaga pelaksana Posbindu Lansia dengan tenaga yang dapat menjalin kerjasama yang
baik antar pelaksana kegiatan.

Memberikan penyuluhan rutin setiap kegiatan posbindu (lansia maupun keluarga) dengan mengoptimalkan
peran dari bidang Promkes Puskesmas

Mengusulkan pengadaan tensimeter,stetoskop,timbangan untuk setiap tempat posbindu yang dapat di gunakan
lansia kapanpun diluar jadwal posbindu. Alternatif lain sumber dana adalah dari sumbangan sukarela
masyarakat.

Mengusulkan pengadaan alat dan bahan pemeriksaan darah ke Dinas Kesehatan dan melakukan pemeriksaan tiap bulan
di posbindu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai