Anda di halaman 1dari 10

PAJAK PENGHASILAN UMUM

UU no 17/2000 tentang Perubahan Ketiga UU


No.7/1987 tentang Pajak Penghasilan

SUBYEK PAJAK MENURUT KELOMPOK


• DALAM NEGERI
• OP  183 HARI (1
TAHUN)
• BADAN
MENURUT JENIS • WARISAN BELUM
• ORANG PRIBADI TERBAGI
• LUAR NEGERI
• Harta warisan belum • OP  < 183 HARI
dibagi
• BADAN  TIDAK
• Badan Usaha BERKEDUDUKAN DI
INDONESIA
• BENTUK USAHA TETAP
PAJAK PADA BUT

SUBYEK PAJAK SUBYEK PAJAK


DALAM NEGERI LUAR NEGERI

PAJAK DARI Sisa


PAJAK DARI Laba setelah dikurangi
LABA NETO Pajak yang siap dikirim
ke negara Asal
TIDAK TERMASUK WAJIB PAJAK

 Badan Perwakilan Negara Asing


 Pejabat Perwakilan Diplomatik, Konsulat atau
Pejabat lain dari Negara Asing dan Orang-orang
yang diperbantukan kepada merekaOrganisasi-
organisasi Internasional yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Keuangan. Syarat :
 Pejabat perwakilan organisasi internasional
(ditetapkan oleh Menteri Keuangan)
 Unit-unit tertentu dari badan pemerintah yang
memenuhi kriteria
WP dalam Negeri dan WP luar Negeri
• Setiap tambahan kemampuan ekonomis
• Berasal dari dalam maupun dari luar Indonesia
• Dapat dipakai untuk konsumsi maupun untuk
menambah kekayaan Wajib Pajak
• Dengan nama dan bentuk apapun
SUMBER PENGHASILAN
SUMBER CONTOH PENGHASILAN
DARI PEKERJAAN GAJI., BONUS, HONOR DSB

DARI KEGIATAN
LABA USAHA
USAHA

Penghasilan dari sewa, bunga, deviden, royalti, dsb


modal atau
penggunaan harta

keuntungan selisih kurs,


LAINNYA
penjualan aktiva, hadiah,
dsb.
PAJAK PENGHASILAN FINAL

PENGHASILAN
DITERIMA/ DIPEROLEH
TIDAK DIHITUNG
KEMBALI
PADA SAAT
PAJAK YANG TELAH PENGHITUNGAN
DIBAYAR PADA SAAT KEMBALI PADA
PEROLEHAN TIDAK PADA AKHIR TAHUN
DAPAT DIKREDITKAN

Biaya-biaya TERKAIT dengan perolehan


penghasilan yang dikenakan pajak bersifat
final tidak dapat dikurangkan
Penghasilan Bentuk Usaha Tetap yang di
Tanamkan kembali di Indonesia

Atas Penghasilan Kena Pajak susudah dikurangi pajak dari


suatu bentuk usaha tetap di Indonesia dikenakan pajak sesuai
ketentuan pajak pasal (26) ayat 4 Undang-Undang Pajak
Penghasilan dengan tarif sebesar 20%. Apabila atas
penghasilan kena pajak sesudah dikurangi Pajak Penghasilan
pasal 26 ayat 4 tersebut ditanamkan kembali di Indonesia
contoh :
Penghasilan Kena Pajak BUT di Indoesia tahun 2012 Rp 17.500.000.000
Pajak Penghasilan 25% X Rp 17.500.000.000 Rp 4.375.000.000
PKP setelah dikurangi pajak Rp 13.125.000.000

Pajak Penghasilan yang dipotong :


20% X 13.125.000.000 = Rp 2.625.000.000

Apabila Penghasilan Kena Pajak setelah dikurangi pajak tersebut sebesar


13.125.000.000 ditanamkan kembali di Indonesia, atas penghasilan tersebut tidak di
potong pajak.

Anda mungkin juga menyukai