PARU
TUBERKULOSIS (TB)
TAHAN ASAM
AEROBIK
KUMAN ALKOHOL
TB
SENSITIF UV,
TERGANTUNG
SNR
MEDIUM
MATAHARI
BTA
POSITIP
• Pada tahun 1995 Program Nasional
Pengendalian TUBERKULOSIS mulai
menerapkan strategi directly observed
treatment short course (DOTS) dan
dilaksanakan di Puskesmas secara bertahap.
Penemuan Pasien TB
– Gejala sistemik :
• badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa
kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.
Pemeriksaan fisik
• Demam (pada umumnya subfebris, walaupun bisa
juga tinggi sekali),
• Respirasi meningkat,
• Berat badan menurun.
1) Pasien baru TB
Prinsipnya adalah:
Diberikan dalam bentuk paduan OAT yang tepat mengandung minimal 4
macam obat
Diberikan dalam dosis yang tepat
Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas
Menelan Obat)
Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap
awal serta tahap lanjutan
Satu (1) paket untuk satu (1) pasien dalam satu (1) masa pengobatan
WHO recommended grouping of anti-
TB drugs
Pengobatan TB
Tahap Pengobatan:
Tahap Awal : Setiap hari
Tahap Lanjutan: 3 kali
seminggu
PROGRAM
WHO
NASIONAL
RECOMENDASI RECOMENDASI
B A
DOT= DIRECTLY
OPTIMAL
OBSERVED
TREATMENT
THERAPHY
Dosis Paduan OAT KDT Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Tahap Lanjutan
Tahap Intensif
3 kali seminggu
tiap hari
Berat RH (150/150) +
RHZE (150/75/400/275) + S
Badan E(400)
Selama 28
Selama 56 hari selama 20 minggu
hari
30-37 kg 2 tab 4KDT 2 tab 4KDT 2 tab 2KDT
+ 500 mg + 2 tab Etambutol
Streptomisin inj.
38-54 kg 3 tab 4KDT 3 tab 4KDT 3 tab 2KDT
+ 750 mg + 3 tab Etambutol
Streptomisin inj.
55-70 kg 4 tab 4KDT 4 tab 4KDT 4 tab 2KDT
+ 1000 mg + 4 tab Etambutol
Streptomisin inj.
≥71 kg 5 tab 4KDT 5 tab 4KDT 5 tab 2KDT
+ 1000mg ( > do maks ) + 5 tab Etambutol
Streptomisin inj.
Diberikan Pada Pasien yang pernah di obati TB:
1. Pasien kambuh
2. Pasien gagal pada pengobatan dengan paduan OAT kategori 1 sebelumnya
3. Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow-up)
KATEGORI 2
2HRZES/HRZE/5HRE 2HRZES/HRZE/5(HR)3E3
PROGRAM
WHO
NASIONAL
OPTIMAL
DOT
THERAPHY
REKOMENDASI REKOMENDASI
A B
Pemeriksaan dahak ulang untuk pemantauan hasil
KATEGORI pengobatan
BULAN PENGOBATAN
PENGOBAT 1 2 3 4 5 6 7 8
AN
Pasien baru (== (====) (-------) (---- (-------) (-------)
BTA positif ) X (X) ---) X X
2(HRZE) / apabila apabila apabila apabila
4(HR)ӡ hasilnya hasilnya BTA hasilnya hasilnya
BTA pos, pos *, BTA BTA pos
periksa lanjutkan R/ pos**, **,
kembali dan periksa dinyataka dinyataka
pd bulan kembali pd n gagal n gagal
ke 3 bulan ke 5
Pasien baru (== (====) (-------) (---- (-------) (-------)
BTA negatif ) X (X) ---) X X
2(HRZE) / Apbl apabila apabila apabila
4(HR)ӡ hasilnya hasilnya BTA hasilnya hasilnya
BTA pos, pos *, BTA pos BTA pos
periksa lanjutkan R/ **, **,
kembali dan periksa dinyataka dinyataka
pd bulan kembali pada n gagal n gagal
ke 3 bulan ke 5
Pasien (== (====) (====) (---- (-------) (-------) (--- (-------)
pengobat an ) X --) X -) X
Tindakan pada pasien yang putus berobat selama kurang dari 1 bulan
Dilakukan pelacakan pasien Diskusikan dengan pasien untuk mencari faktor penyebab putus berobat
Lanjutkan pengobatan dosis yang tersisa sampai seluruh dosis pengobatan terpenuhi *
Tindakan pada pasien yang putus berobat antara 1 – 2 bulan
Tindakan pertama Tindakan kedua
Lacak pasien Apabila hasilnya BTA neg atau
Lanjutkan pengobatan dosis yang tersisa sampai seluruh
Diskusikan dengan pd awal pengobatan ad/ pasien
dosis pengobatan terpenuhi *
pasien untuk TB ekstra paru
mencari faktor Total dosis Lanjutkan pengobatan dosis yang
penyebab putus pengobatan tersisa sampai seluruh dosis
berobat sebelumnya ≤ 5 pengobatan terpenuhi *
Periksa dahak SPS bulan
dan melanjutkan Kategori 1 :
Apabila salah satu atau lebih
pengobatan 1. Lakukan pemeriksaan tes cepat
hasilnya BTA positif Total dosis
sementara 2. Berikan Kategori 2 mulai dr awal **
pengobatan
menunggu hasilnya Kategori 2 :
sebelumnya ≥ 5
Lakukan pemeriksaan tes cepat atau
bulan
dirujuk ke RS Pusat Rujukan TB MDR
***
Tindakan pada pasien yang putus berobat 2 bulan atau lebih (Loss to follow-up)
Keputusan pengobatan selanjutnya ditetapkan oleh dokter tergantung
Apabila hasilnya BTA
Lacak pasien pada kondisi klinis pasien, apabila:
negatif atau pada
Diskusikan dengan sudah ada perbaikan nyata: hentikan pengobatan dan pasien tetap
awal pengobatan
pasien untuk diobservasi. klinis mrnurun, periksa kembali atau
adalah pasien TB
mencari faktor belum ada perbaikan nyata: lanjutkan pengobatan seluruh dosis
ekstra paru
penyebab putus pengobatan terpenuhi *
berobat Kategori 1
Periksa dahak SPS Dosis pengobatan sebelumnya < Berikan pengobatan Kat. 1 mulai
dan atau tes cepat 1 bln dari awal
Hentikan Apabila salah satu Dosis pengobatan sebelumnya > Berikan pengobatan Kat. 2 mulai
pengobatan atau lebih hasilnya 1 bln dari awal
Hasil Pengobatan Pasien TB
Hasil pengobatan Definisi
Pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan bakteriologis positif pada
awal pengobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir
Sembuh
pengobatan menjadi negatif dan pada salah satu pemeriksaan
sebelumnya.
Pasien TB yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap
Pengobatan dimana pada salah satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan
lengkap hasilnya negatif namun tanpa ada bukti hasil pemeriksaan
bakteriologis pada akhir pengobatan.
Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali
menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan
Gagal
atau kapan saja apabila selama dalam pengobatan diperoleh hasil
laboratorium yang menunjukkan adanya resistensi OAT
Pasien TB yang meninggal oleh sebab apapun sebelum memulai
Meninggal
atau sedang dalam pengobatan.
Putus berobat Pasien TB yang tidak memulai pengobatannya atau yang
(loss to follow-up) pengobatannya terputus selama 2 bulan terus menerus atau lebih.
Pasien TB yang tidak diketahui hasil akhir pengobatannya.
Termasuk dalam kriteria ini adalah ”pasien pindah (transfer out)” ke
Tidak dievaluasi
kabupaten/kota lain dimana hasil akhir pengobatannya tidak
diketahui oleh kabupaten/kota yang ditinggalkan.
PENULISAN RESEP OAT
TN H, 30 TH, BB=50 KG
• Ɽ/ INH 300 mg no ....
⌡1 dd 1
SEDIAAN: H 300 MG
• Ɽ/ Rifampisin 450 mg no .... R 450MG ; 600 MG
⌡1 dd 1 Z 500MG
E 500MG
• Ɽ/ Etambutol 500 mg no ....
⌡1 dd 2
• Ɽ/ Pirazinamid 500 mg no ....
⌡1 dd 3
Standard 8: Drug Formulations and Doses
38-54 3 3
55-74 4 4
≥ 75 5 5
TN H, 30 TH, BB= 50 KG
FASE INTENSIF:
Ɽ/ 4 FDC no ....
⌡1 dd 3 TAB
FASE LANJUTAN:
Ɽ/ 2 FDC no ....
⌡1 dd 3 TAB
Keuntungan FDC
mengurangi kesalahan penulisan resep.
MENGHINDARI MONOTERAPI