Anda di halaman 1dari 56

PERCOBAAN 5 :

Asam, Basa, Garam, Larutan Peyangga, dan pH


Larutan

Anita Lestari Nova Wisnu


Nailar Rokhma Yustica May Sabella
Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu
1. Menentukan sifat asam dan basa suatu larutan
menggunakan beberapa metode
2. Menetukan kekuatan asam basa suatu larutan
3. Mengukur pH suatu larutan dengan
menggunakan pH meter atau indikator lainnya
4. Membuat larutan peyangga dan menghitung
pH-nya
Dasar Teori

Menurut Arrhenius:
Asam adalah suatu senyawa di dalam air yang dapat
memberikan ion H⁺
Basa adalah suatu senyawa di dalam air yang dapat
memberikan ion OH⁻
Untuk mengetahui sifat asam dan basa dapat
dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
1. Kertas lakmus
2. Larutan indikator
3. pH meter
Kertas lakmus
Kertas kimia yang berubah warna jika dicelupkan kedalam
larutan asam atau basa.

Kertas lakmus merah merah


Kertas lakmus biru merah Asam

Kertas lakmus merah biru


Kertas lakmus biru biru Basa

Kertas lakmus merah merah


Netral
Kertas lakmus biru biru
Larutan Indikator
Larutan indikator adalah larutan kimia yang akan berubah dalam
lingkungan tertentu.

HIn (aq H⁺ (aq) + In⁻ (aq)


(Warna A) (Warna B)

Contoh :
1. Fenolftalein
2. Timol biru
3. Metil orange
4. Bromtimol biru
5. Metil merah
6. Timolftalein
1. FENOLFTLAIN
Rentang pH 8,0 - 9,6 (Tidak berwarna ke pink)
Dalam keadaan asam, indikator tidak berwarna
Dalam keadaan basa, indikator berwarna pink

HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)


( Tak berwarna ) ( Pink )
2. METIL ORANGE
Rentang pH 3,1 – 4,4 (merah ke kuning)
Dalam keadaan asam, indikator berwarna merah
Dalam keadaan basa, indikator berwarna kuning

HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)


(Merah) (Kuning)
pH Meter

pH meter adalah sebuah alat elektronik yang


berfungsi untuk mengukur pH suatu cairan
Penggunaan pH meter
LARUTAN PENYANGGA
Suatu larutan yang menahan perubahan pH yang besar
ketika ion-ion hidrogen atau hidroksida ditambahkan, atau
ketika larutan itu diencerkan.
Berdasarkan daerah pH yang dipertahankan, larutan pH
dibedakan atas :
1. Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada
daerah asam (pH < 7)
2. Larutan penyangga basa mempertahankan pH pada
daerah basa (pH > 7)
MENGUKUR PH

pH meter : sebuah alat elektronik


yang berfungsi untuk mengukur pH
suatu cairan

Indikator universal : indikator yang


terdiri atas berbagai macam indikator
yang memiliki warna berbeda untuk
setiap nilai pH 1-14.
Alat dan Bahan
• Alat-alat: • Bahan :
1.Kertas lakmus merah dan biru 1. Larutan HCL 0,1 M
2. Kertas indikator universal 2. Larutan Ca(OH)2
3. pH meter 3. Larutan CH3COOH 0,1M
4. Botol akuades 4. Larutan NaCl 0,1 M
5. Pipet tetes 5. Larutan NH4OH 0,1 M
6. Pelat tetes 6. Larutan CH3COONa 0,1 M
7. Gelas piala 100ml 7. Larutan NH4CL 0,1 M
8. Tabung reaksi (10 buah) 8. Larutan AgNO3 0,1 M
9. Lampu spiritus 9. Larutan Indikator pp dan mo
10. Kaki tiga
11. Kasa asbes
12. Gelas ukur
Langkah Percobaan
1. Pengujian Asam dan Basa
a. Diisi pelat tetes dengan kertas lakmus merah

Ditetesi larutan HCL 0.1 M, Ca(OH)2, CH3COOH 0.1 M, NaCl 0.1 M,


NH4OH 0.1M, CH3COONa 0.1 M, NH4Cl 0.1 M, NaOH 0.1M, Akuades

HASIL
b. Diisi pelat tetes dengan kertas lakmus biru

Ditetesi larutan HCL 0.1 M, Ca(OH)2, CH3COOH 0.1 M, NaCl 0.1 M,


NH4OH 0.1M, CH3COONa 0.1 M, NH4Cl 0.1 M, NaOH 0.1M, Akuades

HASIL
c. Diisi pelat tetes dengan larutan HCL 0.1 M, Ca(OH)2, CH3COOH 0.1 M,
NaCl 0.1 M, NH4OH 0.1M, CH3COONa 0.1 M, NH4Cl 0.1 M, NaOH 0.1M,
Akuades

Ditetesi dengan indikator MO

HASIL
d. Diisi pelat tetes dengan larutan HCL 0.1 M, Ca(OH)2,
CH3COOH 0.1 M, NaCl 0.1 M, NH4OH 0.1M, CH3COONa 0.1 M, NH4Cl
0.1 M, NaOH 0.1M

Ditetesi dengan indikator PP

HASIL

Diukur pH larutan-larutan tersebut di atas pH meter dan kertas


indikator universal

e
2. Reaksi Pembentukan Garam
Dengan menggunakan gelas ukur yang bersih dan kering, diambil
2ml larutan NaOH 0.1 M dan dimasukkan ke dalam cawan
penguapan.

Dicuci dan dikeringkan gelas ukur tersebut. Digunakan untuk


mengambil 2ml larutan HCL 0.1 M. Dimasukkan larutan tersebut
ke dalam cawan penguapan yang telah berisi NaOH.

Dipanaskan cawan penguapan tersebut di atas kawat kasa.


Dibiarkan cawan penguapan tersebut hingga menjadi dingin

Setelah dingin, dikumpulkan padatan yang dihasilkan. Dicatat


wujudnya. Dibagi padatan tersebut menjadi 2 bagian yang sama.
Dilarutkan salah satu bagian dalam 20 tetes akuades

Diuji ada tidaknya ion Cl- dalam larutan tersebut dengan


menambahkan 2 tetes larutan AgNO3 0.1 M.

HASIL
3. Larutan Penyangga

Disiapkan 4 buah tabung reaksi. Diisi masing-masing tabung reaksi dengan larutan-
larutan berikut:
Tabung A: 20 tetes larutan CH3COONa 0.1 M + 20 tetes larutan CH3COOH 0.1 M
Tabung B : 20 tetes larutan NH4OH 0.1 M + 20 tetes larutan NH4Cl 0.1 M.
Tabung C : 20 tetes larutanCH3COONa + 20 tetes akuades
Tabung D : 20 tetes larutan NaCl 0.1 M + 20 tetes akuades

Dengan menggunakan kertas indikator universal, ditentukan nilai pH


untuk masing-masing larutan A-D. Dicatat nilai pH mula- mula.
C

Dibagi masing-masing larutan dalam tabung A – D tersebut di atas


menjadi dua bagian yang sama persis ( beri tanda dengan kode A1 – D1
dan A2 – D2)
Ditambahkan 4 tetes larutan HCl 0.1 M ke dalam masing-masing sampel
dengan kode A1 – D1. diukur dan dicatat nilai pH dari masing-masing
larutan.

Ditambahkan 4 tetes larutan NaOH 0.1 M ke dalam masing-masing


sampel dengan kode A2 – D2. diukur dan dicatat nilai pH dari masing-
masing larutan.

HASIL
Analisis Prosedur
NO Penguji pH

Bahan yang K.L K.L Indikator Indikator pH Indik


direaksikan Merah Biru mo pp met ator Sifat
er univ
ersal
1 Larutan HCL 0,1 M Merah Merah Merah Tak 1,6 1 Asam
berwarna
2 Larutan Ca(OH)2 0,1 M Biru Biru Kuning pink 12,6 12 Basa

3 Larutan CH3COOH 0,1 Merah Merah Merah Tak 2,8 2 Asam


M berwarna
4 Larutan NaCl 0,1 M Merah Biru Kuning Tak 7,0 7 Netral
berwarna
5 Laruta NH4OH 0,1 M Biru Biru Kuning pink 11,2 10 Basa

6 Larutan CH3COONa 0,1 Biru Biru Kuning pink 9,1 9 Basa


M
7 Larutan NH4Cl 0,1 M Merah Biru Kuning Tak 7,1 7 Netral
berwarna
8 Larutan NaOH 0,1 M Biru Biru Kuning Pink 12,8 10 Basa

9 Akuades Merah Biru Kuning Tak 6,8 7 Netral


Bahan yang direaksikan Pengamatan
2 mL NaOH 0,1 M Tidak berwarna
2 mL HCL 0,1 M Tidak berwarna
2 mL NaOH 0,1 M + 2 mL Tidak berwarna
HCL 0,1 M Terbentuk serbuk putih (NaCl)
• setelah dipanaskan (Hasil
A)
Hasil A + 20 tetes akuades Serbuk putih larut dalam akuades
+ 2 tetes AgNO3 Larutan menjadi keruh dan
terbentuk endapan putih
(menunjukkan Cl⁻)
PH awal PH setelah + PH setelah +
HCL NaOH
Tabung A 4 4 4
( 20 tetes CH3COONa 0,1
M + 20 tetes CH3COOH
0,1 M )
Tabung B 10 9 10
( 20 tetes NH4OH 0,1 M +
20 tetes NH4Cl 0,1 M )
Tabung C 8 5 11
( 20 tetes CH3COONa +
20 tetes akuades )
Tabung D 7 1 11
( 20 tetes NaCl 0,1 M +
20 tetes akuades)
Analisis Data
A. Pengujian Asam dan Basa
1. Larutan HCL
> Ketika larutan HCl 0,1 M ditetesi indikator mo terjadi penambahan ion H + ,
akibatnya kesetimbangan bergeser ke kiri dan larutan berubah warna menjadi
merah.
HCl (aq) 𝐇 + (aq) + 𝐂𝐥− (aq)

HIn (aq) 𝐇 + (aq) + 𝐈𝐧− (aq)


(merah) (Kuning)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat asam

>Ketika larutan HCl 0,1 M ditetesi indikator pp terjadi penambahan ion H + ,


akibatnya kesetimbangan bergeser ke kiri dan larutan tidak berwarna.

HIn (aq) 𝐇 + (aq) + 𝐈𝐧− (aq)


(Tak berwarna) (pink)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat asam
Kertas lakmus merah ditetesi HCl 0,1 M Merah
Asam
Kertas lakmus biru ditetesi HCl 0,1 M Merah

pH meter : 1,6
Asam
Indikator universal : 1

Maka dapat disimpulkan bahwa HCL bersifat asam


2. Larutan Ca(OH)2
> Ketika larutan Ca(OH)2 0,1 M ditetesi indikator mo, terjadi reaksi antara ion
OH⁻ dari Ca(OH)2 dengan H⁺ dari HIn, akibatnya kesetimbangan bergeser ke
kanan dan larutan berubah warna menjadi kuning.
Ca(OH)2 (aq) Ca²⁺ (aq) + OH⁻ (aq)
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(merah) (kuning)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat basa

> Ketika larutan Ca(OH)2 0,1 M ditetesi indikator pp, terjadi reaksi antara ion
OH⁻ dari Ca(OH)2 dengan H⁺ dari HIn, akibatnya kesetimbangan bergeser ke
kanan dan larutan berubah warna menjadi pink.
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(Tak berwarna) (pink)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat basa
Kertas lakmus merah ditetesi Ca(OH)2 0,1 M Biru
Basa
Kertas lakmus biru ditetesi Ca(OH)2 0,1 M Biru

pH meter : 12,6
Basa
Indikator universal : 12

Maka dapat disimpulkan bahwa Ca(OH)2 bersifat Basa


3. Larutan CH3COOH
> Ketika larutan CH3COOH 0,1 M ditetesi indikator mo, terjadi penambahan ion
H⁺ dari CH3COOH, akibatnya kesetimbangan bergeser ke kiri dan larutan
berubah warna menjadi merah.
CH3COOH (aq) CH3COO⁻ (aq) + H⁺ (aq)
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(merah) (kuning)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat asam

> Ketika larutan CH3COOH 0,1 M ditetesi indikator pp, terjadi penambahan ion
H⁺ dari CH3COOH, akibatnya kesetimbangan bergeser ke kiri dan larutan
berubah warna menjadi tak berwarna.
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(Tak berwarna) (pink)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat asam
Kertas lakmus merah ditetesi CH3COOH 0,1 M Merah
Asam
Kertas lakmus biru ditetesi CH3COOH 0,1 M Merah

pH meter : 2,8
Asam
Indikator universal : 2

Maka dapat disimpulkan bahwa CH3COOH bersifat Asam


4. Larutan NaCl
> Ketika larutan NaCl 0,1 M ditetesi indikator mo, terjadi reaksi antara ion Na⁺
dari NaCl dengan In⁻ dari HIn dan Cl⁻ dari NaCl dengan H⁺ dari HIn, akibatnya
kesetimbangan bergeser ke kanan dan larutan berubah warna menjadi kuning.
NaCl (aq) Na⁺ (aq) + Cl⁻ (aq)
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(merah) (kuning)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat basa

> Ketika larutan NaCl 0,1 M ditetesi indikator pp, kesetimbangan bergeser ke
kiri dan larutan tak berwarna.
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(Tak berwarna) (pink)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat asam
Kertas lakmus merah ditetesi NaCl 0,1 M Merah
Netral
Kertas lakmus biru ditetesi NaCl 0,1 M Biru

pH meter : 7,0
Netral
Indikator universal : 7

Maka dapat disimpulkan bahwa NaCl bersifat Netral


5. Larutan NH4OH
> Ketika larutan NH4OH 0,1 M ditetesi indikator mo, terjadi reaksi antara ion
OH⁻ dari NH4OH dengan H⁺ dari HIn, akibatnya kesetimbangan bergeser ke
kanan dan larutan berubah warna menjadi kuning.
NH4OH (aq) NH4⁺ (aq) + OH⁻ (aq)
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(merah) (kuning)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat basa

> Ketika larutan NH4OH 0,1 M ditetesi indikator pp, terjadi reaksi antara ion OH⁻
dari NH4OH dengan H⁺ dari HIn, akibatnya kesetimbangan bergeser ke kanan
dan larutan berubah warna menjadi pink.
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(Tak berwarna) (pink)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat basa
Kertas lakmus merah ditetesi NH4OH 0,1 M Biru
Basa
Kertas lakmus biru ditetesi NH4OH 0,1 M Biru

pH meter : 11,2
Basa
Indikator universal : 10

Maka dapat disimpulkan bahwa NH4OH bersifat Basa


6. Larutan CH3COONa
> Ketika larutan CH3COONa 0,1 M ditetesi indikator mo, terjadi reaksi antara ion
Na⁺ dari CH3COONa dengan In⁻ dari HIn dan CH3COOH⁻ dari CH3COONa dengan
H⁺ dari HIn, akibatnya kesetimbangan bergeser ke kanan dan larutan berubah
warna menjadi kuning.
CH3COONa (aq) CH3COO⁻ (aq) + Na⁺ (aq)
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(merah) (kuning)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat basa

> Ketika larutan CH3COONa 0,1 M ditetesi indikator pp, terjadi reaksi antara ion
Na⁺ dari CH3COONa dengan In⁻ dari HIn dan CH3COOH⁻ dari CH3COONa dengan
H⁺ dari Hin, akibatnya kesetimbangan bergeser ke kanan dan larutan berubah
warna menjadi pink.
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(Tak berwarna) (pink)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat basa
Kertas lakmus merah ditetesi CH3COONa 0,1 M Biru
Basa
Kertas lakmus biru ditetesi CH3OONa 0,1 M Biru

pH meter : 9,1
Basa
Indikator universal : 9

Maka dapat disimpulkan bahwa CH3OONa bersifat Basa


7. Larutan NH4Cl
> Ketika larutan NH4Cl 0,1 M ditetesi indikator mo, terjadi reaksi antara ion
NH4⁺ dari NH4Cl dengan In⁻ dari HIn dan Cl⁻ dari NH4Cl dengan H⁺ dari HIn,
akibatnya kesetimbangan bergeser ke kanan dan larutan berubah warna
menjadi kuning.
NH4Cl (aq) NH4⁺ (aq) + Cl⁻ (aq)
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(merah) (kuning)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat basa

> Ketika larutan NH4Cl 0,1 M ditetesi indikator pp, kesetimbangan bergeser ke
kiri dan larutan tak berwarna.
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(Tak berwarna) (pink)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat asam
Kertas lakmus merah ditetesi NH4Cl 0,1 M Merah
Netral
Kertas lakmus biru ditetesi NH4Cl 0,1 M Biru

pH meter : 7,1
Netral
Indikator universal : 7

Maka dapat disimpulkan bahwa NH4Cl bersifat Netral


8. Larutan NaOH
> Ketika larutan NaOH 0,1 M ditetesi indikator mo, terjadi reaksi antara ion OH⁻
dari NaOH dengan H⁺ dari HIn, akibatnya kesetimbangan bergeser ke kanan dan
larutan berubah warna menjadi kuning.
NaOH (aq) Na⁺ (aq) + OH⁻ (aq)
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(merah) (kuning)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat basa

> Ketika larutan NaOH 0,1 M ditetesi indikator pp, terjadi reaksi antara ion OH⁻
dari NaOH dengan H⁺ dari HIn, akibatnya kesetimbangan bergeser ke kanan dan
larutan berubah warna menjadi pink.
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(Tak berwarna) (pink)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat basa
Kertas lakmus merah ditetesi NaOH 0,1 M Biru
Basa
Kertas lakmus biru ditetesi NaOH0,1 M Biru

pH meter : 12,8
Basa
Indikator universal : 10

Maka dapat disimpulkan bahwa NaOH bersifat Basa


9. Larutan Akuades
> Ketika larutan akuades ditetesi indikator mo, terjadi reaksi antara ion H⁺ dari
H2O dengan In⁻ dari HIn dan OH⁻ dari H2O dengan H⁺ dari HIn, akibatnya
kesetimbangan bergeser ke kanan dan larutan berubah warna menjadi kuning.
NaCl (aq) Na⁺ (aq) + Cl⁻ (aq)
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(merah) (kuning)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat basa

> Ketika larutan NaCl 0,1 M ditetesi indikator pp, kesetimbangan bergeser ke
kiri dan larutan tidak berwarna.
HIn (aq) H⁺ (aq) + In⁻ (aq)
(Tak berwarna) (pink)
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat asam
Kertas lakmus merah ditetesi akuades 0,1 M Merah
Netral
Kertas lakmus biru ditetesi akuades 0,1 M Biru

pH meter : 6,8
Netral
Indikator universal : 7

Maka dapat disimpulkan bahwa NH4Cl bersifat Netral


B. Pembentukkan Garam
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l)
dipanaskan
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (s) + H2O (l)
Terbentuk serbuk putih pada cawan penguapan

H2O
NaCl (s) Na⁺ (aq) + Cl⁻ (aq)
Serbuk putih larut dalam air

NaCl (aq) + AgNO3 (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq)


AgCl memiliki kelarutan rendah dalam air sehingga terbentuk endapan
putih yang menunjukkan adanya Cl⁻
C. Larutan Penyangga
Tabung A Tabung A + HCl Tabung A + NaOH
4 4 4

Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan pada tabung A merupakan larutan


penyangga karena dapat mempertahankan nilai pH

Tabung B Tabung B + HCl Tabung B + NaOH


10 9 10

Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan pada tabung B merupakan larutan


penyangga karena dapat mempertahankan nilai pH

Tabung C Tabung C + HCl Tabung C+ NaOH


8 5 11

Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan pada tabung C bukan merupakan


larutan penyangga karena tidak dapat mempertahankan nilai pH
Tabung D Tabung D + HCl Tabung D + NaOH
4 4 4

Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan pada tabung D bukan merupakan


larutan penyangga karena tidak dapat mempertahankan nilai pH

a
Kesimpulan
• Dari hasil pecobaan diperoleh :
 Larutan yang termasuk Asam adalah larutan HCl 0.1 M, dan larutan
CH3COOH 0.1 M.
 Larutan yang termasuk Basa adalah larutan Ca(OH)2, larutan NH4OH
0.1 M, larutan CH3COONa 0.1 M, larutan NaOH 0.1 M.
 Larutan yang termasuk netral adalah NaCL 0.1 M, NH4Cl 0.1 M, akuades
 Larutan yang termasuk asam kuat adalah larutan HCl 0.1 M,
 Larutan yang termasuk asam lemah adalah larutan CH3COOH 0.1 M,
 Larutan yang termasuk Basa Kuat adalah larutan Ca(OH)2, Larutan NaOH
0.1 M.
 Larutan yang termasuk Basa lemah adalah larutan NH4OH 0.1 M,
CH3COONa 0,1 M
Hasil pengukuran Ph suatu larutan dengan menggunakan:
a. Ph meter
Larutan HCl 0.1 M :1.6
Larutan Ca(OH)2 :12.6
Larutan CH3COOH 0.1 M : 2.8
Larutan NaCl 0.1 M :7.0
Larutan NH4OH 0.1 M : 11.2
Larutan CH3COONa 0.1 M : 9.1
Larutan NH4Cl 0.1 M : 7.1
Larutan NaOH 0.1 M : 12.8
Akuades : 6.8
b. Indikator Universal
Larutan HCl 0.1 M :1
Larutan Ca(OH)2 : 12
Larutan CH3COOH 0.1 M :2
Larutan NaCl 0.1 M :7
Larutan NH4OH 0.1 M : 10
Larutan CH3COONa 0.1 M :9
Larutan NH4Cl 0.1 M :7
Larutan NaOH 0.1 M : 10
Akuades :7
Besar pH larutan penyangga pada tabung A adalah 10 ; 9; 10
Besar pH larutan penyangga pada tabung B adalah 4;4;4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai