Anda di halaman 1dari 17

BY : BELLA RUKMANA 01

LEO RIHARDI S. 17
DIGO OKETTA P. 27
1. Apa itu Electrochemical Machine?
2. Apa saja bagian – bagian ECM?
3. Bagaimana cara kerja ECM?
4. Hal – hal apa saja yang harus diperhatikan pada
penggunaan ECM?
5. Apa keunggulan dan kekurangan ECM?
6. Produk seperti apa yang dihasilkan dari ECM?
Electro Chemical Machining (ECM) adalah sebuah metode
untuk mengolah bentuk logam melalui proses proses
elektrolisis yang memilki tingkat kekerasan tinggi atau
benda kerja yang sulit dikerjakan oleh mesin – mesin
konvensional.
Prinsip kerja ECM yaitu benda kerja dihubungkan dengan sumber
arus searah yang bermuatan positif (+) sedangkan pahat
dihubungkan dengan sumber arus yang bermuatan negatif (-) dan
cairan elektrolit dialirkan diantara pahat dan benda kerja.
1. Power Supply
2. Elektrolit
3. Tool
Power supply untuk ECM memiliki spesifikasi sebagai
berikut :
• Tegangan dari 2 sampai 30 volt.
• Kuat arus dari 50 sampai 10.000 ampere (A)
• Kepadatan arus 5 – 500 Ampere/cm2
• Perlindungan sirkuit pendek dalam hitungan 0,001 s
• Faktor daya tinggi, efisiensi tinggi, ukuran kecil dan
ringan, dan biaya rendah.
Fungsi dari cairan elektrolit dalam proses ECM, yaitu:
• Sebagai media untuk proses pengerjaan material
• Sebagai fluida pendingin selama proses ECM berlangsung
• Untuk membawa bagian-bagian dari material benda kerja yang
telah dikerjakan
• Menjaga suhu konstan di area mesin

Proses ECM bisa dipergunakan untuk segala macam metal, paduan


logam dan material bersifat konduktor listrik. Jenis cairan elektrolit
yang dipergunakan adalah Natrium Clorida (NaCl); Natrium Nitrat
(NaN03); Natrium Hidroksida (NaOH).

Kondisi elektrolit yang umum pada suhu 22 - 45 °C, tekanan antara


100 - 200 kPa, dan kecepatan 25 - 50 m/s.
Pemilihan cairan elektrolit berdasarkan beberapa faktor sebagai
berikut:
• Bersifat sebagai konduktor listrik
• Aman, tidak beracun, dan kurang erosif untuk peralatan mesin
• Mempunyai sifat kimia yang stabil, sehingga memungkinkan
terjadinya reaksi elektro
• Menjaga kestabilan bahan dan nilai pH, selama mesin tersebut
berlangsung.

Pemilihan elektrolit ECM tergantung pada bahan benda kerja,


toleransi dimensi yang diinginkan, permukaan finishing, dan
produktivitas mesin. Pada ECM, elektrolit memainkan peran penting
dalam kontrol dimensi.
Alat katoda harus memiliki karakteristik :
• Kaku (Modulus Young Tinggi)
• Konduktor yang baik
• Memiliki ketahanan korosi yang baik .

Tiga bahan katoda yang paling umum digunakan adalah


• Tembaga (copper)
• Kuningan (brass)
• Stainless steel.

Karena tidak ada kontak langsung antara alat dan benda kerja,
alat tidak harus lebih keras dari benda kerja seperti dalam metode
permesinan tradisional.
Keunggulan :
• Mampu membuat permukaan 3 dimensi yang rumit secara akurat
• Permesinan dilakukan pada tegangan rendah, dengan tingkat removal
logam tinggi
• Permukaan akhir halus karena ketiadaan bekas pahat/pemotong
• Dimensi yang sangat kecil hingga 0,05 mm dapat dikendalikan
• Keausan pahat nol sehingga 1 pahat membuat komponen dalam jumlah
besar (produk masal)
• Tidak mempengaruhi benda kerja secara termal. Karena suhu rendah
yang digunakan sehingga tidak ada kerusakan dengan struktur benda
kerja
• Kehalusan permukaan antara 0,1 hingga 1,25 μm
• Pemesinan elektrokimia adalah proses hemat waktu bila dibandingkan
dengan mesin konvensional.
Kekurangan :
• Media yang korosif sulit dikendalikan
• Sudut dalam yang tajam (R < 0,2 mm) sulit dibuat
• Ongkos perkakas dan perangkat yang mahal
• Konsumsi energinya yang besar
• Mesin yang digunakan merupakan mesin – mesin yang
berukuran besar
• Benda kerja harus dibersihkan dan diminyaki segera setelah
proses permesinan
THANK YOU
FOR
YOUR ATTENTION
Any Question ??

Anda mungkin juga menyukai