Anatomi Fisiologi Pencernaan2
Anatomi Fisiologi Pencernaan2
SISTEM PENCERNAAN
A. Mulut
Mengunyah : pemecahan
partikel besar menjadi kecil
Lidah
6
Kelenjar saliva
Anti
bakteri
Mempertahankan Ph mulut ( 7,0)
B. Faring & esofagus
20
Duodenum
Duodenum panjang 12 inci(18 cm)= usus 12 jari,
yang di lingkupi oleh caput dari pankreas
Retroperitoneal.
Duktus biliaris komunis (saluran untuk empedu dari
hepar dan kandung empedu) dan duktus
pankreatikus (saluran untuk keluarnya sekret dari
kelenjar pankreas) bergabung di dinding
duodenum pada ampulla hepatopancreatic.
Tempat utama proses pencernaan.
21
22
Internal Usus halus
Usus Halus
Diameter ± 4 cm
Mulai dari lambung sampai usus besar
Panjang 275 cm
3 segmen : duodenum, jejenum, ileum
Mempunyai banyak lipatan/ vili
Usus halus
Fungsi usus halus
Karbohidrat
Hasil akhir pencernaan : monosakarida (
glukosa,galaktosa, fruktosa)
Transfort aktif
Tidak perlu insulin
Jejunum & Ileum
Jejunum panjangnya 8 inci , terletak antar
duodenum dan ileum, dimana tempat ini
merupakan tempat proses penyerapan nutrien
yang utama
Ileum merupakan kelanjutan dari jejunum dan
berakhir di katup ileocecal, panjangnya kurang
lebih 12 inci. Plaque’s Peyer/ limponodi di lapisan
mukosa dan submukosa dimana terjadi absorpsi
sari-sari makanan
31
Jejenum dan ileum
32
CHARACTERISTIC OF JEJUNUM & ILEUM
Or “windows”
Diameter 2 – 4 cm 2 – 3 cm
Lymphoid nodules
absent present
(Peyer’s Patches)
34
34
Pengaturan Saluran Cerna
Campur :
– Kontraksi peristaltik
– Kontraksi konstriktif lokal dari segmen usus
Mendorong
– Kontraksi peristaltik menimbulkan
rangsangan distensi
– Menimbulkan pergerakan massa makanan
sepanjang usus
USUS besar
Usus
Besar/Intestin
um Crassum
Dari sambungan ileocecal
sampai anus
Terbagi menjadi:
Cecum
– Appendix
Colon
– Ascending
– Transverse
– Descending
– Sigmoid
Rectum
Anus.
Panjang±1½M, lebar 5-6 cm
Bergerak selama 18-24 jam
44
CECUM & APPENDIX
Haustra
Semilunar fold
49
Kontraksi otot intestinum
tenue menyebabkan
gerakan peristaltik &
segmental yang
membantu
mencampur &
menggerakkan
makanan ke usus
besar/intestinum
crassum
Diatur oleh sfingter
ileocecal yg terdpt pd
sambungan antara
ileum dan cecum
yang mencegah
makanan yang tak
diabsorpsi kembali ke
50
usus halus
Colon asenden
Panjang 13 cm
Pada perut kanan, membujur ke ataqs dari
ileum ke bawah hati
Di Bawah hati melengkung ke kiri : fleksura
hepatika
Melanjut sebagai colon transversum
51
• Colon±transversum
Panjang 38 cm, dari kolon asenden ke kolon
desenden di bawah lambung
• Kanan terdapat fleksura hepatika
• Kiri terdapat fleksura lienalis
Colon Descendens
Adalah lanjutan flexura coli sinistra, berjalan ke
kaudal melalui region hypochondrica sinistra
dan regio lumbalis sinistra di sepanjang tepi
lateral ren sinistra.
52
Colon Sigmoid
SINONIM :
Colon pelvicum
Flexura sigmoidea
BENTUK DAN UKURAN, Colon sigmoid
adalah lanjutan colon descendens mulai
dari crista illiaca (apertura pelvis superior)
sampai ke discus intervertebralis SII-SIII.
Membentuk suatu lengkungan dengan
panjangrata-rata 40 cm.
RECTUM
• Begins at the
level of
vertebra SIII,
at the
rectosigmoid
junction.
• Retroperitone
al position
55
55
Pembuangan Feses
oleh Rectum & Anus
Bantu ekskresi (bantu
membuang limbah
makanan dari usus).
Rectum
Pada rongga pelvis,
depan os sacrum &
os coccygeus
Bergabung dg colon
sigmoid dg canalis
anal
Tabung pendek& lurus
dari lapisan otot tebal
56
ANUS
Hubungkan Rectum
dg dunia luar
Diperkuat 3 sfingter
1. Spingter ani interna
: atas, bekerja tak
memenuhi
kehendak, kaya
lapisan otot polos
tebal
2.Spingter ani
eksterna : bawah,
bekerja menuruti
kehendak, kaya otot
skelet
3. Sfingter levator ani :
bekerja tak menurut
57kehendak
Proses Defekasi
Canalis Anal adalah
bagian akhir dari organ
cerna menuju anus.
Defekasi adalah yang
menurut perintah
Transpor feces ke
rectum- regangan
dinding rektum &
kontraksi colon
sigmoid - rangsang
refleks defekasi-
relaksasi dari spincter
ani internus -m. levator
ani relaksasi secara
sadar- tekanan
ditimbulkan oleh otot
perut.
58
Usus besar
ANUS
Mekanisme Pencernaan
makanan
Menelan :
– Merupakan proses yang kompleks
– Tahap:
Volunter : dengan bantuan lidah makanan secara
sadar di dorong ke belakang rongga mulut
Faringeal : otomatis makanan masuk ke esofagus
Esofageal : gerakan peristaltik, makanan
terdorong ke lambung
– Pengaturan reflek menelan
Dimulai dengan adanya makan yang terdorong ke
belakang mulut.
Mekanisme Pencernaan
makanan
Sfingter gastroesofageal
– Batas esofagus dengan lambung
– Normal selalu berkontraksi
– Peristaltik akan berelaksasi kalua gagal
relaksasi akan terjadi Akalasia (pelebaran
esofagus)
– Fungsi utama : Cegah refluk (kembalinya
makanan ke arah esofagus)
Mekanisme Pencernaan
makanan
Lambung :
Anatomi terdiri dari:
– Fundus
– Korpus
– Antrum
Fungsi motorik sebagai :
– Tempat penyimpanan makanan
– Tempat pencampuran makanan
Mekanisme Pencernaan
makanan
Pengosongan lambung
– Peran pilorus
Tertutup lemah air/ciran lewat
Peran peristaltik antrum
Pompa pilorus
– Atur pengosongan :
Sinyal saraf
Hormon gastrin
Mekanisme Pencernaan
makanan
Pengosongan lambung
– Faktor lambung yang berpengaruh :
Volume makanan di lambung
Hormon gastrin percepat pengosongan lambung
– Faktor duodenum
Hambat pengosongan lambung
Reflek enterogastrik :
– Regangangan dudenum yang meningkat
– Iritasi dudenum
– Keasaman-osmolalitas chyme yang berlebihan
– Pemecahan bahan makanan yang tidak sempurna
Mekanisme Pencernaan
makanan
Pergerakan kolon :
– Fungsi :
Tempat pnyerapan air
Tempat penumpukan feses
– Gerak
Pencampur – haustral
pendorong
Mekanisme Pencernaan
makanan
Rektum
– Defekasi
Reflek defekasi : dimulai adanya regangan
didinding rektum oleh masa feses
Dorong masa feses ke rektum
Bila keadaan telah memungkinkan spinter ani
akan relaksasi defekasi
KELENJAR PERUT………….
Hati
Fungsi Hati
Sekresi empedu
Sekresi sel epitel saluran empedu
Kelenjar eksokrin GI
Kelenjar Saliva
Hati
Pankreas
HATI
HATI
Kandung empedu
Kandung empedu
Liur pencernaan yang dialirkan ke
usus halus
Liur Pankreas
Empedu:
Liur usus halus
Kelenjar empedu
Liur Pankreas
1500 cc / hari
bikarbonat, elektrolit: Na,K,Cl,enzim
Pengaturan sekresi melalui pengendalian
hormon
Empedu
Enzim pencernaan
SISTEM Endokrin…..