Anda di halaman 1dari 92

ANATOMI & FISIOLOGI

SISTEM PENCERNAAN

OLEH : dr.Lucky B,M.Biomed


Please
turn it
off
before
arrivin
g to
class!
Digestive System
Organ GI

A. Mulut
 Mengunyah : pemecahan
partikel besar menjadi kecil
Lidah

 Pergerakan lidah untuk mencampur makanan dengan saliva


menjadi masa padat disebut sebagai bolus
 Lapisan atas dari lidah mempunyai banyak tonjolan yang
disebut papilae.
 Membantu dalam pengunyahan material lembut dan terdapat
reseptor pengecap. 5
Papillae (nama berdasar ukuran) Indra Kecap
c. Vallata (dikelilingi oleh
dinding)
Terbesar, tak
banyak
e. Fungiform (bentuk jamur)
Tersebar tak
teratur
d. Foliate (leaf shape)
Tersebar pada
lipatan sisi lidah.
Paling sensitif.
b. Filiform (bentuk
benang/filamen)
Terletak pada epitel lidah
dan mulut

6
Kelenjar saliva

 Sekresi mukus ke dalam mulut


 Fungsi membasahi & melumas partikel
makanan sebelum di telan

 Disekresi 3 kelenjar eksokrin


a. Parotis
b. Submandibularis
c. Sublingualis
Saliva

 Mengandung enzim pencernaan


a. Lipase lingual : di sekresi kel. Ebner lidah
- Aktif di lambung, mencerna 30%
lemak makanan

b. Ptialin/amilase saliva ( di sekresi kel. Saliva)


- Mencerna tepung, ph 6,7,
- Dihambat asam lambung
Kandungan saliva

 Musin : bahan organik jika bercampur


air membentuk larutan kental (
viskous)
 Mukus
 Anorganik : Na, K, Cl, bokarbonat
 1500 cc saliva / hari
 99,5% air, 0,5% protein & elektrolit
Fungsi saliva

 Memudahkan proses menelan


 Membasahi mulut, membantu proses
bicara
 Melarutkan molekul yang merangsang
reseptor kecap
Fungsi saliva

 Anti
bakteri
 Mempertahankan Ph mulut ( 7,0)
B. Faring & esofagus

 Tidak ikut serta dalam proses


pencernaan
 Jalur masuk makanan & minuman
ke lambung
B. Faring & esofagus

 Motilitassegmen ini berkaitan


dengan proses menelan, karena
perangsangan reseptor dinding
faring oleh bolus.
C. Lambung
C. LAMBUNG / GASTER

 Kantung muskuler terletak antara


esofagus & usus
 Bagian korpus & fundus (
berdinding tipis)
 Sekresi mukus, asam HCL,
proenzim pepsinogen, faktor
instrinsik ( castle)
C. Lambung

 Bagian bawah lambung : antrum


mempunyai otot lebih tebal
 Sekresi hormon gastrin
HCl lambung

 Memecah partikel makanan


 Membentuk larutan molekul yang
disebut KIMUS
 Tidak mampu memecah protein &
lemak
 Memusnahkan bakteri yang masuk
lambung ( tidak efektif 100%)
Fungsi lambung

 Menyimpan , melarutkan &


mencerna parsial makanan yang
masuk lambung.
 Meneruskan makanan ke usus
untuk di absorbsi secara maksimal
 Produksi enzim pepsin : memecah
ikatan peptida
D. Usus Halus
Intestinum Tenue/Usus Halus
Tempat utama digesti dan
absorpsi dimulai dari spincter
pilory sampai katup ileocecal
Pembagian :
– Duodenum
– Jejunum
– Ileum: Plaque’s Peyer/
limponodi di lapisan
mukosa dan submukosa
dimana terjadi absorpsi
sari-sari makanan
– Spincter Illeocecal –
sambungan antara ileum
dan usus besar/ intestinum
crassum

20
Duodenum
Duodenum panjang 12 inci(18 cm)= usus 12 jari,
yang di lingkupi oleh caput dari pankreas
Retroperitoneal.
Duktus biliaris komunis (saluran untuk empedu dari
hepar dan kandung empedu) dan duktus
pankreatikus (saluran untuk keluarnya sekret dari
kelenjar pankreas) bergabung di dinding
duodenum pada ampulla hepatopancreatic.
Tempat utama proses pencernaan.

21
22
Internal Usus halus
Usus Halus

 Diameter ± 4 cm
 Mulai dari lambung sampai usus besar
 Panjang 275 cm
 3 segmen : duodenum, jejenum, ileum
 Mempunyai banyak lipatan/ vili
Usus halus
Fungsi usus halus

 Absorbsi bahan makanan


 Berlangsung terutama di duodenum &
jejenum
 Absorbsi cairan elektrolit
vili
Vilus

 Pusat vilus berisi pembuluh limfe yang buntu


 Lakteal, kapiler merupakan cabang arteriola
serta bermuara ke venula
 Setiap 5 hari diganti
Absorbsi usus halus

 Karbohidrat
 Hasil akhir pencernaan : monosakarida (
glukosa,galaktosa, fruktosa)

Transfort aktif
Tidak perlu insulin
Jejunum & Ileum
Jejunum panjangnya 8 inci , terletak antar
duodenum dan ileum, dimana tempat ini
merupakan tempat proses penyerapan nutrien
yang utama
Ileum merupakan kelanjutan dari jejunum dan
berakhir di katup ileocecal, panjangnya kurang
lebih 12 inci. Plaque’s Peyer/ limponodi di lapisan
mukosa dan submukosa dimana terjadi absorpsi
sari-sari makanan

31
Jejenum dan ileum

Ujung bawah ileum berhub dgn caecum :


lubang : orifisium ileosekalis
Diperkuat oleh sfingter ileosekalis
Terdapat katub/valvula caecalis/valvula
Bauchini yang berfungsi mencegah cairan
dalam colon asenden tak masuk ke ileum

32
CHARACTERISTIC OF JEJUNUM & ILEUM

Or “windows”

33 Mesentery of jejunum Mesentery of ileum


CHARACTERISTIC OF JEJUNUM &
ILEUM

Characteristics Jejunum Ileum

Location Upper left quadrant Lower right quadrant

Diameter 2 – 4 cm 2 – 3 cm

Lumen Wider Narrower

Walls Thicker and more vascular Thinner and less vascular

Circular mucosal folds (plicae


Larger and more closely set Smaller and sparse
circulares)

Windows present No windows

Fat less abundant Fat more abundant


Mesentery Arterial arcade, 1 or 2 Arterial arcades, 3-6

Vasa recta shorter & more


Vasa recta, longer & fewer
numerous

Lymphoid nodules
absent present
(Peyer’s Patches)
34
34
Pengaturan Saluran Cerna

 Pengaturan mekanik saluran cerna


dilakukan oleh : Sistem Saraf
– Sist Saraf terdiri atas:
 Sist Saraf Pusat:
– Volunter : gerakan saluran cerna dapat diperintah
dalam alam sadar, seperti mengunyah, menelan,
buang air besar.
– Involunter : Diluar kendali kesadaran, seperti
peristaltik saluran cerna
 Sist Saraf otonom :
– Simpatis
– Parasimpatis
Pengaturan saluran cerna

 Persarafan di saluran cerna terdiri:


– Pleksus Mientrikus <Auerbach<
 Berada antara lapisan otot
 Fungsi : Pergerakan usus
– Pleksus Submukosa <Meissner<
 Berada di Submukosa
 Fungsi :
– Pengaturan sekresi
– Aliran darah
– Sensorik (reseptor regangan )
Liur usus halus

 Mukosa usus halus terdapat kelenjar


Brunner ( duodenum)
 Hasilkan mukus
 Melindungi mukosa duadenum dari iritasi
HCl & pepsin
 Kelenjar intestinal/ crypte Lieberkuh
Produksi enzim, cairan isotonik
1. Mukosa

 Mulai dari lambung


 Mukosa : sel epitel : sekresi mukus & hormon
 Invaginasi jaringan epitel kedalamnya
membentuk kelenjar eksokrin
 Kelenjar eksokrin : sekresi asam, enzim, ion-
ion kedalam lumen
Sistem Pencernaan
Gerakan Dasar Saluran Cerna

 Campur :
– Kontraksi peristaltik
– Kontraksi konstriktif lokal dari segmen usus
 Mendorong
– Kontraksi peristaltik menimbulkan
rangsangan distensi
– Menimbulkan pergerakan massa makanan
sepanjang usus
USUS besar
Usus
Besar/Intestin
um Crassum
Dari sambungan ileocecal
sampai anus
Terbagi menjadi:
Cecum
– Appendix
Colon
– Ascending
– Transverse
– Descending
– Sigmoid
Rectum
Anus.
Panjang±1½M, lebar 5-6 cm
Bergerak selama 18-24 jam
44
CECUM & APPENDIX

 The appendix: narrow, hollow


tube.
 Connected to cecum at the
posteromedial wall of caecum; 2
cm inferior of ileocecal valve
 Suspended by mesoappendix.

Haustra

Semilunar fold

 A large blind sac


 Location: right iliac fossa, inferior to
the ileocecal opening.
 Continuous with the ascending
colon at the entrance of ileum
(ileocecal opening)
 Ileocecal valves: fold of ileocecal
opening
45
45
Fungsi Usus besar

 Menyerapair & elektrolit


 Menyimpan bahan feses saat
deekasi
APPENDIK VERMIFORMIS

Sinonim: Processus vermiformis, Umbai


Cacing, Usus buntu.
Bentuknya seperti cacing,panjang 2-23 cm
(rata-rata 8cm), diameter 5-10mm, mulai
dibagian dorso medial caecum kira-kira 2,5-
3,7cm kaudal dari orificium ileo-caecalis.
VASKULARISASI
A.Appendicularis, dipercabangkan dari A.ileo-
caecalis
APPENDIX

Position of the appendix:


l Pelvic
l Retrocecal
l Preilieal
l Postileal (retroileal)
48
48
Caecum

Di bawah : terdapat appendiks vermiformis :


bentuk cacing = umbai cacing, panjang 6 cm
Ditutupi peritonium
Mudah bergerak
Tak mempunyai mesenterium
Dapat diraba pada orang hidup

49
Kontraksi otot intestinum
tenue menyebabkan
gerakan peristaltik &
segmental yang
membantu
mencampur &
menggerakkan
makanan ke usus
besar/intestinum
crassum
Diatur oleh sfingter
ileocecal yg terdpt pd
sambungan antara
ileum dan cecum
yang mencegah
makanan yang tak
diabsorpsi kembali ke
50
usus halus
Colon asenden

Panjang 13 cm
Pada perut kanan, membujur ke ataqs dari
ileum ke bawah hati
Di Bawah hati melengkung ke kiri : fleksura
hepatika
Melanjut sebagai colon transversum

51
• Colon±transversum
Panjang 38 cm, dari kolon asenden ke kolon
desenden di bawah lambung
• Kanan terdapat fleksura hepatika
• Kiri terdapat fleksura lienalis
Colon Descendens
Adalah lanjutan flexura coli sinistra, berjalan ke
kaudal melalui region hypochondrica sinistra
dan regio lumbalis sinistra di sepanjang tepi
lateral ren sinistra.

52
Colon Sigmoid
SINONIM :
Colon pelvicum
Flexura sigmoidea
BENTUK DAN UKURAN, Colon sigmoid
adalah lanjutan colon descendens mulai
dari crista illiaca (apertura pelvis superior)
sampai ke discus intervertebralis SII-SIII.
Membentuk suatu lengkungan dengan
panjangrata-rata 40 cm.
RECTUM
• Begins at the
level of
vertebra SIII,
at the
rectosigmoid
junction.
• Retroperitone
al position

55
55
Pembuangan Feses
oleh Rectum & Anus
Bantu ekskresi (bantu
membuang limbah
makanan dari usus).
Rectum
Pada rongga pelvis,
depan os sacrum &
os coccygeus
Bergabung dg colon
sigmoid dg canalis
anal
Tabung pendek& lurus
dari lapisan otot tebal
56
ANUS
Hubungkan Rectum
dg dunia luar
Diperkuat 3 sfingter
1. Spingter ani interna
: atas, bekerja tak
memenuhi
kehendak, kaya
lapisan otot polos
tebal
2.Spingter ani
eksterna : bawah,
bekerja menuruti
kehendak, kaya otot
skelet
3. Sfingter levator ani :
bekerja tak menurut
57kehendak
Proses Defekasi
Canalis Anal adalah
bagian akhir dari organ
cerna menuju anus.
Defekasi adalah yang
menurut perintah
Transpor feces ke
rectum- regangan
dinding rektum &
kontraksi colon
sigmoid - rangsang
refleks defekasi-
relaksasi dari spincter
ani internus -m. levator
ani relaksasi secara
sadar- tekanan
ditimbulkan oleh otot
perut.
58
Usus besar
ANUS
Mekanisme Pencernaan
makanan

 Mengunyah akan melibatkan :


– Gigi : insisifus, kaninus, geraham
– Lidah : membolak balik dan mencampur
makanan
– Reflek mengunyah
 Jaga keseimbangan sehingga gigi tidak melukai
lidah atau organ lunak lainnya
Mekanisme Pencernaan
makanan

 Menelan :
– Merupakan proses yang kompleks
– Tahap:
 Volunter : dengan bantuan lidah makanan secara
sadar di dorong ke belakang rongga mulut
 Faringeal : otomatis makanan masuk ke esofagus
 Esofageal : gerakan peristaltik, makanan
terdorong ke lambung
– Pengaturan reflek menelan
 Dimulai dengan adanya makan yang terdorong ke
belakang mulut.
Mekanisme Pencernaan
makanan

 Sfingter gastroesofageal
– Batas esofagus dengan lambung
– Normal selalu berkontraksi
– Peristaltik akan berelaksasi kalua gagal
relaksasi akan terjadi Akalasia (pelebaran
esofagus)
– Fungsi utama : Cegah refluk (kembalinya
makanan ke arah esofagus)
Mekanisme Pencernaan
makanan

 Lambung :
 Anatomi terdiri dari:
– Fundus
– Korpus
– Antrum
 Fungsi motorik sebagai :
– Tempat penyimpanan makanan
– Tempat pencampuran makanan
Mekanisme Pencernaan
makanan

 Fungsi penyimpanan lambung


– Reflek vagal tonus berkurang akan
menambah ruang sehingga makanan lebih
banyak bisa masuk
– Penonjolan lambung kearah luar secara
progresif memungkinkan volumenya jadi
bertambah
– Volume : 1 liter
Mekanisme Pencernaan
makanan

 Pencampuran dan propulsi:


– Gelombang campur tiap 20 detik
– Pengaturan gelombang listrik dasar akan
menimbulkan gerakan mendorong isi
lambung kearah antrum.
– Makanan yang sudah bercampur dengan
sekresi lambung disebut CHYME
– Kontraksi lapar : kontraksi ritmit yang
terjadi pada lambung jika lambung
dibiarkan kosong dalam jangka waktu lama
Mekanisme Pencernaan
makanan

 Pengosongan lambung
– Peran pilorus
 Tertutup lemah air/ciran lewat
 Peran peristaltik antrum
 Pompa pilorus
– Atur pengosongan :
 Sinyal saraf
 Hormon gastrin
Mekanisme Pencernaan
makanan

 Pengosongan lambung
– Faktor lambung yang berpengaruh :
 Volume makanan di lambung
 Hormon gastrin percepat pengosongan lambung
– Faktor duodenum
 Hambat pengosongan lambung
 Reflek enterogastrik :
– Regangangan dudenum yang meningkat
– Iritasi dudenum
– Keasaman-osmolalitas chyme yang berlebihan
– Pemecahan bahan makanan yang tidak sempurna
Mekanisme Pencernaan
makanan

 Gerak usus halus :


– Kontraksi segmentasi : memungkinkan
terjadinya perpindahan makanan ditengah
lumen ke tepi lumen usus
– Kontraksi pendorong : makan bergerak ke
arah distal
 Peran katup ileosaekal
– Mencegah fekal balik ke usus halus
– Pengaturan umpan balik
Mekanisme Pencernaan
makanan

 Pergerakan kolon :
– Fungsi :
 Tempat pnyerapan air
 Tempat penumpukan feses
– Gerak
 Pencampur – haustral
 pendorong
Mekanisme Pencernaan
makanan

 Rektum
– Defekasi
 Reflek defekasi : dimulai adanya regangan
didinding rektum oleh masa feses
 Dorong masa feses ke rektum
 Bila keadaan telah memungkinkan spinter ani
akan relaksasi defekasi
KELENJAR PERUT………….
Hati
Fungsi Hati

 Sekresi empedu
 Sekresi sel epitel saluran empedu
Kelenjar eksokrin GI

 Kelenjar Saliva
 Hati
 Pankreas
HATI

HATI
Kandung empedu
Kandung empedu
Liur pencernaan yang dialirkan ke
usus halus

 Liur Pankreas
 Empedu:
 Liur usus halus
Kelenjar empedu
Liur Pankreas

 1500 cc / hari
 bikarbonat, elektrolit: Na,K,Cl,enzim
 Pengaturan sekresi melalui pengendalian
hormon
Empedu

 Air 97%, garam empedu 0,7%, pigmen


empedu ( 0,2%), kolesterol, garam
anorganik, as. Lemak, lesitin, fosatase alkalis
 Fungsi memudahkan pencernaan & absorbsi
lemak
 Aktikan lipase
Protein

 Hasil akhir pencernaan protein : as. Amino


 Transort aktif
Lemak

 Hasil akhir pemecahan lemak: asam lemak


bebas, gliserol, monogliserioda
lateral
ventral
Aktivitas sekresi dan mencerna

 Kontrol sekresi dan komposisi cairan

 Enzim pencernaan

 Kontrol sekresi enzim

 Faktor ang mempengaruhi aktivitas enzim


PERTANYAANNN…???

SISTEM Endokrin…..

Anda mungkin juga menyukai