Anda di halaman 1dari 27

Materi kuliah AMDAL

PENAPISAN DALAM AMDAL

Penapisan bertujuan untuk memilih


rencana pembangunan mana yang harus
dilengkapi dengan AMDAL.
AMDAL didahului oleh penapisan
(screening)
apakah proyek akan memerlukan AMDAL
atau tidak.

AMDAL terdiri atas beberapa langkah:


1. Identifikasi dampak penting dan pelingkupan
2. Penyusunan Kerangka Acuan (KA)
berdasarkan pelingkupan
3. ANDAL:
a. Prakiraan besarnya dampak
b. Evaluasi dampak
4. Perencanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan:
a. Penyusunan Rencana Pengelolaan
Lingkungan(RKL)
b. Penyusunan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL)
5. Penyusunan AMDAL:
a. Penyusunan ringkasan eksekutif
b. Penyusunan laporan utama
c. Penyusunan lampiran-lampiran
PELINGKUPAN (Scoping)
Pelingkupan adalah:

Suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup permasalahan


dan mengidentifikasi DAMPAK PENTING (hipotetik) yang terkait
dengan rencana kegiatan.

DAMPAK adalah:

1) Suatu perubahan kondisi lingkungan dalam kurun waktu tertentu (t)


akibat adanya suatu aktivitas/kegiatan pembangunan (proyek).

D = R0 - Rt
R0 = Rona lingkungan awal (sebelum ada proyek)
Rt = Rona lingkungan dalam kurun waktu tertentu (sesudah ada proyek)
a. Dampak Penting
Perubahan mendasar
(kriteria dampak penting: KepKa. Bapedal No. 056/1994
2) Sifat Dampak

b. Dampak Tidak Penting


Ada dampak tetapi tidak mendasar

Positif (+)
3) Arah Dampak
Negatif (-)
Tujuan:

1. Mengidentifikasi dampak penting hipotetik


2. Menentukan isu pokok (main issues) suatu kegiatan
3. Menentukan batas wilayah studi AMDAL
4. Menentukan tingkat kedalaman Studi AMDAL dengan
sumberdaya yang tersedia: waktu, dana dan tenaga
5. Menetapkan lingkup studi dan rancangan/metodologi yang
akan digunakan
6. Menelaah kegiatan/ proyek lain yang terkait dan terletak di
wilayah studi.
Manfaat
1. Penyusunan ANDAL dapat langsung diarahkan pada hal-hal
yang menjadi pokok bahasan secara mendalam
2. Menghidari terjadinya konflik dan tertundanya kegiatan
pembangunan proyek
3. Efisiensi (biaya, waktu, dan tenaga) karena terfokusnya studi
ANDAL hanya pada dampak penting.
4. Penyusunan ANDAL dapat lebih terarah berkat adanya
kejelasan.
Kriteria Dampak Penting
(Bapedal No. 056 Tahun 1994
 Jumlah manusia yang terkena dampak.
 Luas wilayah (persebaran dampak)
 Lamanya dampak berlangsung
 Intensitas dampak
 Banyaknya komponen yang terkena
dampak
 Sifat komulatif dampak
 Berbalik/ tidaknya dampak
Prosedur Pelingkupan

a. Langkah 1 : Identifikasi Dampak Potensial


Mengidentifikasi segenap dampak potensial (primer
maupun sekunder) yang secara potensial akan timbul
sebagai akibat adanya rencana kegiatan/proyek

Metode :
• Konsultasi dan diskusi dengan para pakar serta instansi
yang berwenang
• Pengamatan lapangan

Susun segenap dampak potensial


• Metoda checklist
• Matrik
• Bagan alir (network)
b. Langkah 2 : Evaluasi Dampak Potensial dan Pemusatan
- Evaluasi : menghilangkan atau meniadakan dampak yang dipandang
tidak relevan atau tidak penting sehingga diperoleh
seperangkat dampak penting hipotetik.

* Evaluasi derajat kepentingan dampak setiap


komponen/parameter lingkungan yang secara
potensial akan terkena dampak dengan mengacu
pada Kep. BAPEDAL No. 056 Tahun 1994.
Metode :
• Rapat dengan pakar
• Telaahan pustaka

- Pemusatan (Scoping) : mengorganisir dampak penting hipotetik


selanjutnya disintesis keterkaitannya sehingga diperoleh
beberapa kelompok dampak penting yang akan menjadi
fokus bahasan (“main issues”=issu pokok) dan diurut
berdasarkan tingkat kepentingannya, baik dari segi ekonomi
maupun ekologis.

Lebih mengandalkan “Expert Judgement”


c. Langkah 3 : Perumusan Lingkup dan Kedalaman ANDAL

• Ruang lingkup
• Kedalaman Harus dijabarkan dari kelompok
• Strategi dampak penting hipotetik yang
pelaksanaan telah dirumuskan pada langkah
(metodologi) sebelumnya.

Aspek-aspek yang dijabarkan antara lain:

1. Batas wilayah studi dan batas/ horison waktu untuk


memperkirakan dampak penting yang akan timbul.
2. Jenis dan informasi yang perlu dikumpulkan agar dampak penting
yang menjadi fokus bahasan dapat ditelaah secara mendalam.
• jenis data
• jumlah sampel
• lokasi pengumpulan sampel
3. Jenis tenaga ahli yang diperlukan, serta jangka waktu yang
tersisa untuk penyusunan ANDAL
Waktu Pelaksanaan Pelingkupan
a. Saat Penampisan Proyek : perlu AMDAL atau tidak
(sekarang ada KepMen No. 11/LH/1994)
b.Saat Penyusunan KA-ANDAL

Metode Pelingkupan
a. Metode identifikasi dampak
b. Pengamatan lapangan
c. Penelaahan Pustaka
d. Analisis Isi (Content Analysis)
e. Interaksi grup “Brain Storming”
f. “Professional Judgement”
Proses Pelingkupan
Deskripsi
Rencana Kegiatan

Dampak Dampak Isu Pokok


Potensial Penting
Hipotetik

Rona
Lingkungan Hidup

Identifikasi Evaluasi Pemusatan


Dampak Dampak
Potensial Potensial

 Keterkaitan
Metode Matrik  Agregasi
 Diskusi
 Studi Literatur
 Prof. Judgement
 Konsultasi publik
 Diskusi antar pakar
Hasil Pelingkupan:
Dampak Penting & Isu Pokok
DAMPAK POTENSIAL
 Iklim mikro DAMPAK PENTING
 Kualitas udara & HIPOTETIK
kebisingan
 Erosi (darat) • Kualitas udara & kebisingan ISU POKOK
 Kualitas air sungai • Kualitas air laut • Produktivitas &
 Kualitas air laut • Arus laut keanekaragaman
 Arus laut • Vegetasi darat hayati
 Vegetasi darat • Vegetasi pantai • Perubahan sosial
 Vegetasi pantai • Satwaliar • Perekonomian
 Satwaliar • Biota laut daerah
 Biota laut • Kesempatan kerja & usaha
 Kesempatan kerja & usaha
• Perekonomian lokal
 Perekonomian lokal
• Hak Ulayat
 Hak Ulayat
 Struktur & interaksi sosial • Struktur & interaksi sosial
 Kesehatan masyarakat
 Kesehatan lingkungan
Hasil Pelingkupan:
Bagan Alir Dampak Penting Hipotetik
Pembangunan Lapangan Minyak Lepas Pantai Tiaka

Kualitas Udara
Bentang Alam Arus Kesempatan Kerja Hak Ulayat
dan Kebisingan

Vegetasi Vegetasi Kualitas Struktur dan


Darat Laut Air Laut Interaksi Sosial

Satwa Liar Biota Laut Perekonomian Lokal

Sikap Masyarakat terhadap


Proyek Pengembangan Lapangan
Minyak Lepas Pantai Tiaka
Batas Wilayah Studi
Batas Proyek
Batas fisik kewenangan proyek
di darat & di laut

Batas Ekologi
Batas transportasi limbah & emisi
melalui media arus & udara Batas
Wilayah
Batas Sosial Studi
Batas komunitas sosial yang
terkena dampak proyek

Batas Administratif
Batas kewenangan administratif
pemerintahan daerah
Pokok-pokok isi dalam dokumen Ka-ANDAL
Bab I. Pendahuluan
Bab II. Ruang Lingkup Studi
Bab III. Metode Studi
Bab IV. Pelaksana Studi

Pokok-pokok isi dalam dokumen ANDAL


Bab I. Pendahuluan
Bab II. Ruang Lingkup Studi
Bab III. Metode Studi
Bab IV. Deskripsi Rencana Kegiatan
Bab V. Rona Lingkungan
Bab VI. Prakiraan Dampak Penting
Bab VII. Evaluasi Dampak Penting
 Proses Pengajuan KA-ANDAL
1. Periksa kelengkapan dokumen KA-
ANDAL yg disusun proponen bersama
konsultan dg aturan yg berlaku (No
11/2006)
2. Menyampaikan satu sampel dokumen
KA-ANDAL ke sekretariat Komisi
Penilai AMDAL yg telah ditentukan
3. Persiapan dokumen sejumlah yg telah
ditentukan
4. Pastikan waktu dokumen KA- ANDAL
disidangkan untuk dinilai
 Proses Pengajuan ANDAL, RKL, RPL
1. Periksa kelengkapan dokumen
ANDAL, RKL, RPL yang disusun
proponen bersama konsultan dg
aturan yg berlaku (No.11/2006)
2. Menyampaikan satu sampel dokumen
ANDAL,RKL,RPL ke sekretariat Komisi
Penilai AMDAL yg telah ditentukan
3. Persiapan dokumen sejumlah yg telah
ditentukan
4. Pastikan waktu dokumen KA- ANDAL
disidangkan untuk dinilai oleh tim
teknis
PROSES PENILAIAN DOKUMEN
AMDAL
 Dokumen KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan
RPL secara formal dilakukan dalam sidang
Komisi Penilai
 Ketidaksiapan atau tidak lengkap
dokumen, rendahnya kualitas dokumen
yg diserahkan utk dinilai akan
menghambat proses penilaian krn komisi
penilai tidak bisa segera mengambil
keputusan
 Mengatasi hal tersebut diatas yg perlu
diperhatikan oleh proponen adalah
1. Melaksanakan dg cermat langkah-
langkah pengajuan dokumen AMDAL
2. Faktor-faktor yg mempengaruhi
presentasi dan diskusi dalam sidang
antara lain proponen wajib datang,
konsultan dan anggota lengkap
3. Teknis presentasi dan menghargai
semua masukan dari anggota penilai
 KA-ANDAL dianggap sah sebagai dasar untuk
menyusun dokumen ANDAL, RKL, RPL bila telah
dinilai oeh komisi Penilai AMDAL
 Sebagai bukti penilaian dalam persetujuan dari
Pemerintah (BLH Prov/Kab/Kota) dalam waktu
selambat-lambatnya 75 hari kerja sejak
diterimanya dokumen tersebut oleh sekretariat
komisi
 Apabila dalam waktu 75 hari Pemerintah
belum/tidak juga memberikan persetujuan maka
secara hukum KA-ANDAL tersebut sah sebagai
dasar penyusunan dokumen
 Rangkuman dokumen ini dibahas dan
dinilai bersama-sama di hadapan komisi
 Bila dokumen dianggap belum memenuhi
syarat, wajib diperbaiki sesuai petunjuk
komisi yg bertanggung jawab
 Rencana usaha tidak wajib Amdal harus
menyusun UKL & UPL
 Persetujuan ANDAL, RKL dan RPL komisi
penilai harus mempertimbangkan studi
kelayakan lingkungan (teknis,sosek)
 Keputusan persetujuan ANDAL, RKL & RPL
dinyatakan kadulawarsa apabila rencana kegiatan
tsb tidak dilaksanakan dlm jangka waktu 3 tahun
sejak ditetapkan keputusan tsb
 Dokumen AMDAL yang telah disetujui dinyatakan
batal apabila proponen melakukan perubahan
(rencana lokasi, desain, kapasitas, bahan baku,
bahan penolong, lingkungan yg sangat mendasar
karena peristiwa alam. Dilakukan dengan AMDAL
baru.
 Jangka waktu yang disediakan untuk menyusun
dokumen AMDAL antara 6-12 bulan (sulit untuk
dilaksanakan kurang dari 6 bulan)
SISTEM PEMBINAAN AMDAL
DI INDONESIA
 KURSUS AMDAL DASAR
 KURSUS AMDAL LANJUTAN
 AUDIT LINGKUNGAN
 PENILAIAN AMDAL
 KURSUS UKL & UPL
ORIENTASI AMDAL DI MASA
DATANG
 Peningkatan kesadaran dan peran serta
masy perlunya AMDAL
 Keterkaitan AMDAL dengan perizinan
kebijakan lingkungan lainnya
 Peningkatan kemampuan konsultan
penyusun AMDAL
 Penyempurnaan sistem administrasi,
informasi dan kelembagaan AMDAL

Anda mungkin juga menyukai