Anda di halaman 1dari 68

KELOMPOK 8

Itang Muklis
M. Zulfi
Ika. S
Euis. N
Kintan. N
PENGERTIAN HORMON

 Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin


(kelenjar buntu).
 Hormon masuk ke dalam peredaran darah menuju organ target. Jumlah
yang dibutuhkan sedikit namun mempunyai kemampuan kerja yang besar
dan lama pengaruhnya karena hormon mempengaruhi kerja organ dan sel.
Sifat-sifat Hormon

1. Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh tertentu atau aktivitas tertentu,
2. Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas
tertentu dalam tubuh
3. Bekerja lambat
4. Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan setiap waktu
Fungsi sistem hormon

Hormon berperan penting untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain:

 Pertumbuhan
 Reproduksi
 Osmoregulasi
 Pencernaan
 Koordinasi tubuh
KLASIFIKASI HORMON

Berdasarkan hakikat kimianya, hormon dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:


1. Steroid
2. Peptida dan protein
3. Turunan tirosin
KLASIFIKASI HORMON BERDASARKAN STRUKTUR DAN HAKIKAT KIMIANYA

Peptida dan Protein Besar


Steroid Turunan Tirosin
Peptida Protein Besar

1. Testosteron Hormon hipotalamus Hormon pertumbuhan Katekolamin, meliputi:


2. Estrogen 1. Angiotensin 1. Prolaktin 1. Noradrenalin
3. Progesteron 2. Sornatostatin 2. LH 2. Adrenalin
4. Kortikosteroid 3. Gastrin 3. FSH Hormon tiroid, meliputi:
5. Vitamin D-3 4. Sekretin 4. TSH 1. Tiroksin (T4)
5. Glukagon 2. Triiodotironin (T4)
6. Kalsitonin
7. Insulin
8. Parathormon
MEKANISME AKSI DAN KERJA
HORMON
Oleh : muhamad zulfi badrutamam
NPM : 142154127
Mekanisme kerja hormon

 Hormon berinteraksi dengan sel sasaran dengan reseptor khusus.


 Reseptor ini berupa molekul protein besar dan akan berikatan satu sama lain dengan
hormone tertentu.
 Reseptor hanya akan berinteraksi dengan hormon analognya.
Reseptor hormon

 Reseptor Hormon: Molekul pengenal spesifik dari sel tempat


hormon berikatan sebelum memulai efek biologisnya.
 Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel
(membran plasma) atau pun intraselluler (sitoplasma)
 Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan
memberikan sinyal pembentukan senyawa yang disebut
sebagai second messenger (hormon sendiri dianggap sebagai
first messenger).
 Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormone
1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak (contohnya
hormon kelompok steroid)
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air
(peptida serta protein besar)

MEKANisme kerja HORMON

 Berdasarkan mekanisme kerja hormone dibedakan menjadi ; Endokrin, Parakrim,


Autokrin.
 Konsep Klasik Hormon (Endokrin) kelenjar endokrin mensekretkan hormone dan
akan diedarkan melalui pembuluh darah untuk menuju sel sasarannya.
 kendali parakrin Hormon yang bekerja secara local atau sel target berdekatan
dengan sel penyekresi.
 Contoh : Hormon histamin untuk mengontrol asam lambung pada hewan
vertebrata.
 Hormon yang mempengaruhi atau bekerja pada sel sekresi itu sendiri (kendali
autokrin)
Mekanisme aksi hormone pada
membran

• Aktivasi Protein G (nukleotida guanosin) yang merupakan senyawa trimer yang akan berikatan
dengan Guanosin difosfat (GDP) menyebabkan fosforilasi GDP menjadi GTP (guanin trifosfat),
sehingga mengubah konformasi (perbandingan) Protein G dan menguraikan menjadi sub unit
penyusunnya, sub-unit dari protein G yang mengikat GTP sebelumnya akan mengaktivasi enzim
Adenil Siklase dalam membran. GTP diubah kembali menjadi GDP oleh pengaktifan GTP-ase
Protein G, sehingga Protein G kembali ke bentuk semula.

• Enzim Adenilat Siklase berada pada permukaan internal membran plasma, berfungsi
mempercepat perubahan pembentukan cAMP dari ATP.
 Selanjutnya cAMP diubah menjadi AMP oleh enzim fosfodiesterase.
 Pengaktifan Protein Kinase oleh cAMP.
 Protein kinase aktif memfosforilasi protein kinase inaktif merubah menjadi protein regulator
aktif dan menimbulkan Tanggapan Biologis
Mekanisme aksi hormone pada membran
Mekanisme aksi hormon PADA
SITOPLASMA

 Hormon yang menggunakan sitosolik ialah hormone steroid dan turunan asam
amino lain, contohnya turunan tirosin seperti kelompok hormon katekolamin, tiroid.
 Hormon tersebut diedarkan melalui pembuluh darah dan akan masuk ke sel
sasarannya.
 Memiliki protein transpot untuk mengantarkan molekul hormone (protein
mengemban) ke sel sasaran.
 Dalam sitoplasma sel sasaran, hormone berikatan dengan reseptor khusus dan
menghasilkan kompleks hormone reseptor aktif, kompleks tersebut memiliki daya
afinitas yang tinggi, sehingga ketika di dalam inti sel itu akan berkombinasi dengan
DNA, hal ini yang mengawali transkripsi DNA.
JALUR RESPON SELULAR

 Lokasi reseptor pada proses pengikatan hormone yang berlangsung dibedakan


menjadi hormone yang larut dalam air (hidrofilik) dan yang larut pada lemak
(lipofilik)
 Hormon-hormone hidfofilik di sekresikan melalui eksositosis.
 Hormon lipofilik berdifusi keluar melintasi membrane sel endokrin dan di edarkan ke
aliran darah dengan protein transport.
• Hormon terlarut air
berikatan dengan protein
reseptor di sekitar sel
target.
• Hormon terlarut lipid,
masuk ke membrane
plasma dan berikatan
dengan sinyal intraseluler.
JALUR HORMON TERLARUT DALAM AIR

• Hormon dengan reseptor


menghasilkan respon seluler.
• Respon tersebut berupa aktivasi
suatu enzim atau sekresi molekul-
molekul spesifik.
• Melibatkan transduksi sinyal.
• Contoh : Aktivitas – kelenjar adrenal
mensekretkan hormone epinefrin – sel hati (sel
sasaran) – eprinefrin berkombinasi dengan
reseptor Protein G – terjadi peristiwa sintesis
cAMP – Mengaktivasi Protein kinase A yg akan
menyebabkan Aktivasi enzim yang
dibutuhkan untuk pemecahan glikogen dan
inaktivasi enzim untuk sintesis glikogen.
• Hasil dari tanggapan biologisnya yakni, hati
melepas glukosa ke dalam pembuluh darah
yang di edarkan dan menyediakan bahan
bakar yg diperlukan.
JALUR RESEPTOR HORMON LARUT LIPID

• Melibatkan reseptor intraselular untuk


menstransduksi sinyal dalam sel target
• Respon terhadap hormone jenis ini
merupakan perubahan dalam ekspresi
gen.
• Hormon estradiol + Esterogen – Kompleks
hormone reseptor – Ke aliran nucleus –
berinteraksi dengan DNA – Mengaktivasi
transkripsi gen untuk protein vitelogenin –
translasi RNA – Vitelogenin distranspor
kedalam pembuluh darah untuk sistem
reproduksi yg digunakan untuk
menghasilkan kuning telur.
SISTEM ENDOKRIN PADA
INVERTEBRATA

Ika Sopiaturohmah
142154160

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2017
Sistem Endokrin Pada Invertebrata

Sejumlah invertebrata tidak mempunyai organ


khusus untuk sekresi hormon sehingga
sekresinya dilaksanakan oleh sel neurosekretori,
yang merupakan sumber hormon pada
invertebrata.
Sel neurosekretori dapat ditemukan antara lain pada:

 Coelenterata
 Platihelminthes
 Nemathoda
 Annelida
 Mollusca
 Crustasea
 Insecta
Coelenterata

Contohnya ialah Hydra. Hydra mempunyai


sejumlah sel yang dapat menghasilkan senyawa
kimia yang berperan dalam proses reproduksi,
pertumbuhan, dan regenerasi. Apabila kepala
hydra dipotong, sisa tubuhnya akan
mengeluarkan molekul peptide yang disebut
activator kepala. Zat tersebut akan
memnyebabkan sisa tubuh hydra dapat
membentuk mulut dan tentakel, dan selanjutnya
membentuk daerah kepala.
Platihelminthes

Hewan ini dapat menghasilkan hormon


yang berperan penting dalam proses
regenerasi. Hormon yang dihasilkan
tersebut juga terlibat dalam regulasi
osmotic, ionic, dan dalam proses
reproduksi.
Nematoda

Hewan ini dapat mengalami ganti kulit hingga 4


kali dalam siklus hidupnya., serta mempunyai
struktur khusus yang berfungsi untuk sekresi
neurohormon, yang berkaitan erat dengan sistem
saraf. Struktur khusus tersebut terdapat pada
ganglion di daerah kepala dan beberapa pada
daerah korda saraf.
Annelida

Cacing poliseta dewasa dapat mengalami epitoki yakni


perubahan sejumlah ruas tubuh menjadi struktur
reproduktif. Epitoki ini dikendalikan oleh sistem
neuroendokrin. Hormon yang dilepaskan akan
menghambat epitoki sehingga epitoki akan berlangsung
ketika kadar hormon tersebut sangaan rendah.
Molusca

Pada hewan ini mempunyai sejumlah besar sel


neuroendokrin yang terletak pada ganglia penyusun
sistem saraf pusat, hewan ini juga memiliki organ
endokrin klasik, senyawa yang dilepaskan menyerupai
protein dan berperan penting dalam mengendalikan
osmoregulasi, pertumbuhan serta reproduksi.
Crustacea

 Umumnya berupa sistem neuroendokrin, dan mempunyai organ endokrin


klasik (organ Y dan kelenjar mandibula).
 Krustasea juga mempunyai kelenjar androgenik yang berperan dalam
perkembangan testis dan produksi sperma.
 Fungsi tubuh yang dikendalikan oleh sistem endokrin antara lain osmoregulasi,
laju denyut jantung, komposisi darah, pertumbuhan, dan pergantian kulit.
 Organ neuroendorin terdapat pada tiga daerah utama :
1. Kompleks kelenjar sinus
2. Organ post-komisural
3. Organ perikardial
Sistem Endokrin pada
Crustacea
Insecta

Terdapat 3 kelompok sel neuroendokrin yang utama, sebagai berikut.


1. Sel neurosekretori medialis : memiliki akson yang membentang hingga
ke korpora kardiaka, yakni sepasng organ yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan dan pelepasan neurohormon.
2. Sel neurosekretori lateralis : memiliki akson yang membentang hingga
ke korpora kardiaka.
3. Sel neurosekretori subesofageal : terdapat di bawah kerongkongan dan
memiliki akson yang membentang ke korpora alat yang merupakan
organ endokrin klasik.
Ketiganya berfungsi untuk mengendalikan berbagai aktivitas pertumbuhan
dan pengelupasan rangka luar (kulit luar).
Sistem Endokrin pada
Insecta
Sistem Endokrin Insecta yang
terlibat dalam Metamorfosis
Kesimpulan
Sistem endokrin pada invertebrata masih
sederhana dan organ endokrin yang
dimilikinya pada umumnya masih berupa
neuroendokrin
SISTEM ENDOKRIN PADA VERTEBRATA

 Sistem endokrin pada Pisces

 Sistem endokrin pada Amfibi

 Sistem endokrin pada Reptil

 Sistem endokrin pada Aves

 Sistem endokrin pada Mamalia


SISTEM ENDOKRIN PADA PISCES

 Kelenjar pituitary
 Kelenjar tiroid
 Kelenjar pankreas
 Kelenjar gonad
 Kelenjar ginjal
 Kelenjar Ultimobranchial
 Kelenjar Urofisis
Kelenjar pituitary

 Terletak pada lekukan tulang di dasar otak


 Terdiri atas dua bagian utama Adenohipofisia dan Neurohipofisia
 Adenohipofisia terdiri atas pars distalis dan pars intermedia
 Neurohipofisia melepaskan dua neurohormon yaitu hormon oksitoksin dan hormon
antidieuritik (ADH) ADH berfungsi dalam mendorong retensi air oleh ginjal
Kelenjar tiroid

 Fungsi tiroid yaitu untuk membuat, menyimpan, dan mengeluarkan sekresi yang
berhubungan dengan pengaturan laju metabolisme
 Hormon tiroid yang penting adalah tetraiodotironin (T4) dan Triiodotironin (T3)
pankreas
Kelenjar gonad

 Merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon yang


disekresikan kelenjar pituitary. Meskipun secara tidak langsung mempengaruhi
perkembangan telur dan sperma ikan. Namun mempengaruhi sekresi estrogen oleh sel
folikel telur dan androgen oleh jaringan testis
Kelenjar ginjal
Kelenjar ultimobranchial

 Kalsitonin merupakan hormon yang disekresikan oleh kelenjar ultimobranchial


Kelenjar urofisis

 Terletak pada bagian belakang spinal cord


 Ada 4 jenis hormon yang diidentifikasi dari urofisis, yaitu urotensin I, urotensin II, urotensin III,
dan urotensin IV.
SISTEM ENDOKRIN PADA AMFIBI

 Kelenjar pituitary

Terdiri atas tiga lobus :


o lobus anterior
o lobus intermediet
o lobus posterior
Kelenjar paratiroid

Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi


untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dan fosfor dalam
cairan ekstraseluler dengan cara mengatur :
1. absorpsi kalsium dan usus
2. ekskresi kalsium oleh ginjal
3. Pelepasan kalsium dari tulang
Kelenjar tiroid

terletak di belakang kartilago hioid


menghasilkan tiroksin
mengatur metabolisme umum dan perkembangan
Kelenjar pankreas

 menghasilkan hormon insulin yang mengatur metabolisme gula


Kelenjar adrenal

 terdapat pada permukaan ventral dari setiap ginjal


 menghasilkan hormon adrenalin melekat ke bagian anterior ke dua ginjal.
SISTEM ENDOKRIN PADA REPTIL

 Kelenjar tiroid
 Kelenjar paratiroid
 Kelenjar adrenal
 Thymus
SISTEM ENDOKRIN PADA
VERTEBRATA

KINTAN NOVIA
142154173
AVES

 Glandulae
pancreatucus
 Grandulae sexualis
SISTEM ENDOKRIN PADA
MAMALIA

Kelenjar-kelenjar Endokrin Utama


Manusia
Kelenjar-kelenjar Utama Manusia dan Hormon yang
Dihasilkan
Lanjutan
Lanjutan
Kelenjar endokrin dalam otak

Kelenjar yang berperan


dalam meregulasi
bioritme:
1. Hipotalamus
2. Kelenjar pineal
3. Kelenjar pituiari/
Hipofisis
a.Pituitari posterior/
neurohipofisis
b. Pituitari anterior/
adenohipofisis
Produksi dan Pelepasan Hormon-hormon
Pituitari Posterior

Jalur Neurohormon Sederhana


Umpan-balik positif (positive
feedback)
Contoh: Sekresi hormon
oksitosin
Produksi dan pelepasan hormon Pituitari
Anterior/ adenohipofisis

 Sinyal-sinyal ke otak
merangsang
hipotalamus untuk
mengsekresikan
suatu hormon yang
kemudian
merangsang atau
menghambat
pelepasan hormon
pituitari anterior
tertentu.
 Hormon TSH
melibatkan umpan-
balik negative
Hormon-hormon Pituitari Anterior
Hormon-hormon Tropik
1. TSH
2. FSH ( follicle stimulating hormone)
3. LH (luteinezing hormone)
4. ACTH (adrenokortikoropikc
Hormone)
Hormon-hormon Nontropik
1. Prolaktin
2. MSH (melanocyt stimulating
hormone)

Hormon Pertumbuhan
GH (Growth hormone)
Kelenjar- kelenjar endokrin yang merespon berbagai macam
rangsangan dalam meregulasi Metabolisme , Homeostatis
,Perkembangan dan Perilaku
Homeostatis Glukosa oleh
Insulin dan Glukagon
Hormon Paratiroid dan Vitamin D
Kontrol Kalsium Darah (Homestatis)

 Paratiroid menempel
pada kelenjar tiroid.
 Kelenjar ini menghasilkan
parathormon yang
berfungsi mengatur
kandungan fosfor dan
kalsium dalam darah.
Hormon Adrenal
Respons terhadap stres

Anda mungkin juga menyukai